• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Melting Pot Muhammadiyah untuk Peradaban

Kamis 19 November 2020 | 06:00
in Kolom
0
107
SHARES
109
VIEWS
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Prima Mari Kristanto penulis Melting Pot Muhammadiyah untuk Peradaban.

Melting Pot Muhammadiyah untuk Peradaban, kolom ditulis oleh Prima Mari Kristanto, akuntan berkantor di Surabaya.

PWMU.CO – 108 tahun usia persyarikatan Muhammadiyah per tanggal 18 Nopember 2020. Sebuah usia yang bisa dianggap tua, tapi sekaligus muda.

Jika disamakan dengan rata-rata usia manusia maka usia lebih dari satu abad termasuk langka bahkan luar biasa. Sementara jika diukur sebagai usia peradaban masih sangat muda dibandingkan peradaban Abasiyah, Andalusia, atau Utsmaniyah yang mampu bertahan antara 400-an sampai 800-an tahun.

Sebagian pihak menganggap Abasiyah, Andalusia, atau Utsmaniyah sebagai dinasti politik, sebagian lagi menganggap khilafah. Sementara Muhammadiyah adalah ormas, organisasi kemasyarakatan, bukan organisasi politik.

Kuali Peleburan

Perkembangan persyarikatan Muhammadiyah dewasa ini demikian pesat baik dari aspek pemikiran, ideologi, dan infrastrukturnya. Muhammadiyah telah menjadi melting pot (kuali peleburan), wadah pertemuan beragam pemikiran dan ideologi yang sama-sama bertujuan mewujudkan Islam berkemajuan.

Kondisi demikian seringkali dipandang sebagai mazhab tidak jelas oleh pihak luar. Meminjam istilah sebuah genre musik, bisa disebut aliran campursari: paduan musik keroncong, dangdut, dan pop.

Campursari lebih enak didengar dibandingkan dangdut koplo atau dangdut remix campur rock, jazz, pop dan lain-lain. Campursari mampu melejitkan biduannya—Didi Kempot—hingga ke luar negeri seperti Hongkong, Belandam dan Suriname.

Sebagian pihak menganggap Muhammadiyah liberal, sebaliknya ada yang menganggap radikal dan puritan, yang jika dipilah atau dipilih membingungkan bagi orang awam.

Daripada bingung lebih baik jalani sambil mikir atau mikir sambil jalan insyaallah lebih berkah daripada kebanyakan mikir dan berdebat.

Dalam internal Muhammadiyah tidak jarang terjadi klaim sebagai yang paling Muhammadiyah. Yang berbeda diberi label aneka warna. Mulai dari Muhammadiyah NU, Muhammadiyah Salafi, Muhammadiyah HTI, Muhammadiyah FPI, dan sebagainya.

Baca Juga:  Pujian Ketua PWM Jatim pada Muhammadiyah Lamongan

Menyikapi hal demikian, baiknya semua pihak berkhidmat pada pimpinan, sebagaimana tim elite sekelas Liverpool misalnya, banyak pemain berlatar belakang tim sebelumnya atau negaranya.

Beragam pemain dengan aneka masa lalunya bisa melebur setelah berseragam “The Reds” sambil mengikrarkan You’ll Never Walk Alone, kalian tidak akan berjalan sendiri-sendiri, melainkan akan terus bersama ketika kalah atau juara dalam kepemimpinan Juergen Klop yang ditunjuk melatih dan mengatur semua urusan tim.

Infrastuktur Lengkap

Dalam aspek infrastruktur tidak diragukan lagi secara kasat mata ribuan cabang, ranting, dan amal usaha telah berdiri di seluruh penjuru Nusantara bahkan manca negara. Lembaga pendidikan formal serta informal mulai pra sekolah, playgroup hingga pascasarjana telah berdiri.

Secara berseloroh mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Ahmad Syafi’ie Maarif pada sebuah kesempatan pernah menyatakan bahwa tidak ada lembaga pendidikan di kolong langit sekarang ini sebanyak yang dimiliki Muhammadiyah. Temasuk amal usaha kesehatan, mulai dari balai pengobatan hingga rumah sakit elite.

Banyaknya infrastruktur persyarikatan baik infrastruktur ideologi pemikiran Islam maupun infrastruktur amal usaha, cabang, dan ranting cukup sebagai modal penopang peradaban masyarakat.

Peradaban masyarakat berkaca pada sirah perjalanan dakwah Rasulullah, dimulai dari gerakan tauhid pada periode Mekah kemudian membangun peradaban masyarakat di Madinah dengan beragam masalah dan peluang dakwah yang membentang.

Madinah bisa dikatakan lahan pembuktian konsep tauhid untuk mengatur masyarakat plural. Ada kaum Muhajirin dan Anshar. Sahabat Anshar terdiri dari suku Aus dan Khazraj yang memiliki riwayat perang suku.

Di luar Islam ada kelompok Yahudi Madinah penguasa ekonomi bani Nadhir, bani Qainuqa dan sebagainya. Demikian juga kaum Nasrani dan beragam watak sifat warga Madinah bisa sepakat dengan Piagam Madinah.

Madinah secara harfiah artinya kota. Sama dengan polis dalam bahasa Yunani yang menjadi asal kata politik. Asal mula politik hanya kebijakan untuk mengatur kota. Kemudian berkembang menjadi istilah dan disiplin ilmu bahkan praktik mengatur negara disebabkan perkembangan kota menjadi negara.

Baca Juga:  Persami, Siswa SDM 9 Malang Dibekali Pembelajaran Tanggap Bencana

Fakta demikian dipakai oleh sebagian pihak untuk menyebutkan bahwa Rasulullah tidak pernah punya konsep atau menjalankan praktik sebuah negara Islam. Perdebatan bentuk dan konsep negara Islam selanjutnya demikian menarik, pro dan kontra termasuk perlu tidaknya Islam masuk wilayah politik.

Tanpa bermaksud memperpanjang perdebatan tentang politik dan negara Islam, peradaban Madinah yang dibangun Nabi dan sahabat tercatat sebagai perdaban yang menakjubkan.

Negara Madani—masyarakat Eropa menyebutnya civil society—menjadi idaman semua bangsa untuk mewujudkan tatanan masyarakat yang menjunjung supremasi sipil, penegakan hukum, dan kesempatan ekonomi atau kesempatan berusaha yang adil bagi semua warga masyarakat.

Politik Adiluhung Muhammadiyah

Sementara Muhammadiyah dalam ikut serta menyampaikan konsep politik adiluhung merumuskan Darul Ahdi wa Syahadah. Politik adiluhung adalah tatakelola negara yang terdiri dari eksekutif, legislatif, dan yudikatif berlangsung secara fair, jujur, dan adil.

Suatu konsep untuk membangun peradaban politik yang sangat luhur di mana diperlukan para pelaksana yang cakap dan terpercaya dalam memahami konsep tersebut.

Laksana sebuah tim elite atau tim impian (the dream team) infrastruktur Muhammadiyah sudah sangat cukup baik dari aspek sumber daya manusia maupun sumber daya fisik.

Segala rupa dan macam ideologi pemikiran alhamdulillah tidak menjadi masalah serius bersama kedewasaan pimpinan dan jamaahnya. Konflik terbuka bisa dihindari, sebagaimana adab sebuah tim sepakbola elite yang tidak pernah menampakkan konflik hingga perkelahian di lapangan. Semua diselesaikan di ruang ganti, waktu turun minum, dan latihan dalam arahan sang manajer tim atau pelatih.

Memasuki 108 tahun usianya, semoga persyarikatan bisa berperan lebih konkrit dalam ikut serta melakukan rekonstruksi peradaban di Indonesia. Wasilah atau sarana rekonstruksi peradaban tidak lain dan tidak bukan adalah politik.

Baca Juga:  Biarkan Partai Ummat Jadi Wasilah

Mencari partner politik yang sungguh-sungguh bisa mendengar aspirasi Darul Ahdi wa Syahadah, menjalankannya serta mewujudkannya.

Apa kata dunia nanti jika Muhammadiyah dianggap terlalu jauh masuk politik? Persyarikatan perlu menunjuk tim yang bisa menjawab semua pertanyaan tentang pentingnya politik bagi dakwah, sosial, pendidikan, dan kesehatan, bidang yang selama ini menjadi inti gerakan.

Sebagaimana tim sepakbola Hizbul Wathan, dari sekedar anggota LSBO (Lembaga Seni Budaya dan Olahraga), sekolah sepakbola (SSB) lalu menjadi anggota PSSI dan liga profesional demi dakwah dalam bidang olahraga khususnya sepakbola yang dipenuhi isu pengaturan skor.

Insyaallah persyarikatan bisa tetap lurus sebagai kapal induk dakwah ormas Islam berkemajuan tanpa mengubah haluan dan tujuan kapal. Kapal induk yang tidak didesain untuk perang bisa mendukung perang dengan personil dan peralatan yang dibawa di deknya.

Berpolitik bukan sebagai tujuan mencari kedudukan, kekayaan, atau menjadi bagian keributan, tetapi masuk arena keributan untuk mendamaikan, sebagai sarana dakwah dan beladiri agar tidak menjadi korban kebijakan politik yang tidak berpihak pada warga persyarikatan atau amal usaha khususnya dan masyarakat pada umumnya.

Konsep Darul Ahdi Wa Syahadah butuh wasilah dan alat, sebagaimana roh membutuhkan jasad sebagai alat dan wujud pelaksanaan. Sebagaimana pula warga Muhammadiyah yang berniat berdakwah di arena olahraga membesut PS Hizbul Wathan dan perguruan beladiri Tapak Suci. Wallahualambishshawab. (*)

Melting Pot Muhammadiyah untuk Peradaban: Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: 108 Tahun MuhammadiyahCampursariMelting PotMilad Ke-108 MuhammadiyahMuhammadiyahPrima Mari Kristanto
Share43SendTweet27

Related Posts

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM
Kabar

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
1.2k
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Pro Kontra Kader Muhammadiyah Jadi Komisaris BUMN

Selasa 12 Januari 2021 | 15:48
531
Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal
Kabar

Lahir, Komunitas Investor Warga Muhammadiyah di Pasar Modal

Sabtu 9 Januari 2021 | 15:45
634
NKRI
Kolom

NKRI Harga Mati, Katanya

Senin 28 Desember 2020 | 15:38
214
Prima Mari Kristanto penulis Jejak Khilafah.
Kolom

Bank Syariah Indonesia Bukan Musuh Muhammadiyah

Selasa 22 Desember 2020 | 18:51
637
Jihad Muhammadiyah
Kolom

Jihad Muhammadiyah Menuju Elite Filantropi

Senin 14 Desember 2020 | 15:29
325
Next Post
Muslim Pro aplikasi

Muslim Pro Jual Data Aplikasi ke Militer AS

Pendaftaran santri baru ABSM Tahun Ajaran 2021/2022 dibuka, dengan melaksanakan prosedur protokol Covid-19.

Pendaftaran Santri Baru ABSM Dibuka

Rakernas LLHPB Aisyiyah Siapkan Keluarga Hadapi Bencana

Rakernas LLHPB Aisyiyah Siapkan Keluarga Hadapi Bencana

Sekolah Kompleks Gresik Gelar Semarak Milad Muhammadiyah

Sekolah Kompleks Gresik Gelar Semarak Milad Muhammadiyah

Kenangan dengan Pak AR.

Kenangan dengan Pak AR yang Zuhud

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
721

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
207

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
382

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
463

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

Rabu 20 Januari 2021 | 19:52
Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

Rabu 20 Januari 2021 | 11:31
Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

Rabu 20 Januari 2021 | 10:48
Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Rabu 20 Januari 2021 | 09:46
Tragedi KM 50

Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

Rabu 20 Januari 2021 | 08:57
Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23
Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    12505 shares
    Share 5002 Tweet 3126
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    698 shares
    Share 279 Tweet 175
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    596 shares
    Share 238 Tweet 149
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22959 shares
    Share 9184 Tweet 5740
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9669 shares
    Share 3868 Tweet 2417
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    195 shares
    Share 78 Tweet 49
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1783 shares
    Share 713 Tweet 446
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    137 shares
    Share 55 Tweet 34
  • Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

    315 shares
    Share 126 Tweet 79
  • Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

    92 shares
    Share 37 Tweet 23
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama