• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Haedar Nashir: Pahami Makna di Balik Peristiwa

Sabtu 21 November 2020 | 13:35
in Headline, Kabar
0
1.2k
SHARES
1.3k
VIEWS
Mari jaga karakter Muhammadiyah. Ajakan itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.
Haedar Nashir: Pahami Makna di Balik Peristiwa. (Tangkapan layar Darul/PWMU.CO)

PWMU.CO – Haedar Nashir: Pahami Makna di Balik Peristiwa. Ajakan itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.

Dia menyampaikannya saat menjadi pembicara kunci pada perayaan Milad Ke-108 Muhammadiyah yang digelar PWM Jatim secara virtual, Sabtu (21/11/2020).

Haedar Nashir merasa bersyukur bisa ‘menghadiri’ perayaan Milad Ke-108 Muhammadiyah bertema “Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri’ yang diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim.

“Saya merasa senang serta selamat karena acara ini juga ditandai oleh menu utama yang biasa dilakukan oleh PWM Jatim yakni launching dan penyerahan buku sebagai bagian yang sangat penting dan penanda dari kemajuan pemikiran dan gerakan Muhammadiyah di Jatim,” ujarnya.

“Bahkan lebih lengkap lagi tadi ada penyerahan mobil dari UMSurabaya untuk Aisyiyah. Jadi ada ilmunya tapi juga ada maal-nya. Bahkan tadi juga saya sangat apresiatif atas penghargaan terhadap para kader kita para dai dan daiyah di media virtual atau di media sosial yang telah menggoreskan tabligh di dunia maya yang ini menjadi sesuatu yang niscaya,” tambahnya.

Menurutnya milad Muhammadiyah Jatim ini cukup lengkap. Ini menggambarkan Muhammadiyah yang berkecukupan sekaligus juga Muhammadiyah yang berkemajuan.

Makna di Balik Peristiwa

Soal tema milad dengan tema Meneguhkan Gerakan Keagamaan Hadapi Pandemi dan Masalah Negeri, Haedar Nashir menjelaskan, “Dalam diskusi di PP Muhammadiyah beberapa kali tema ini lahir dari usaha kita Muhammadiyah memahami realitas yang bertumbuh dan berkembang dalam kehidupan kita khususnya dalam dinamika kehidupan keagamaan yang begitu beragam dengan berbagai macam paham dan praktek serta ekspresi keagamaan dari spektrum yang A sampai Z.”

“Kalau kita tidak berusaha memahaminya tentu kita tidak akan bisa sampai pada usaha yang mendalam untuk bagaimana kita menghadapi perkembangan dan pertumbuhan yang baru ini,” sambungnya.

Baca Juga:  Muhammadiyah Tiada Henti Memberi Solusi untuk Negeri

Kalau Prof Syafiq Mughni menulis Makna di Balik Peristiwa dan juga Prof Achmad Jainuri menulis tentang Islam dan Agenda Indonesia Berkemajuan, dengan mencoba menampilkan menampilkan konteks dan latar belakang dibalik tulisan ini.

“Sesungguhnya itu merupakan isyarat dan penanda buat kita, semua kader Muhammadiyah dan khususnya para pimpinan Muhammadiyah, untuk lebih masuk memahami persoalan-persoalan di sekitar kita. Baik yang berkaitan dengan pertumbuhan dan perkembangan kehidupan keagamaan, maupun juga yang paling ada di depan kita masalah pandemik Covid-19 serta masalah yang lebih kompleks lagi yakni kehidupan kebangsaan,” paparnya.

Tetapi, lanjutnya, itu tidak cukup dengan melihat gejala-gejala yang ada dan tampak di sekitar kita. Namun harus memahaminya secara mendalam makna di balik apa yang kita lihat secara tampak dengan konteks dan setting yang tentu tidak sederhana. Itulah yang menjadi ciri dari ulul albab sebenarnya.

“Kalau dalam bahasa Pak Syafiq tahu makna di balik peristiwa yang tampak. Boleh jadi bagi kebanyakan awam yang tampak itulah yang ada di permukaan yang hanya kita lihat dan kita sikapi. Sementara di balik itu sesuatu yang kadang atau sering tidak sederhana dan kompleks kita tidak bisa memahaminya,” jelasnya.

Ketika PP Muhammadiyah, sambungnya, melakukan ijtihad atau ikhtiar yang sungguh-sungguh untuk menghadapi Covid-19 saja dengan tuntunan-tuntunan keagamaan yang dihasilkan oleh tarjih dengan musyawarah yang luar biasa, termasuk di antaranya adalah tuntunan ibadah di rumah yang ini konteksnya adalah konteks darurat, ternyata juga tidak mudah.

“Tarjih yang mencoba mengambil langkah-langkah yang tawassuth tawazun, yang mencoba tengahan, itu saja ada yang tidak memahami dan tidak mengikutinya di sebagian kita. Kenapa? Karena boleh jadi bahwa melihat persoalan ini hanya semata-mata dalam konteks yang normal tidak dalam konteks yang abnormal,” terangnya.

Baca Juga:  Believe System, Tuhan dalam Otak Manusia

Karakter Keagamaan dan Gerakan Muhammmadiyah

Dengan tema ini, menurutnya, pesan yang ingin disampaikan oleh PP Muhammadiyah adalah agar Muhammadiyah memantapkan kembali dan bila perlu untuk terus mendinamisasi karakter keagamaan dan gerakan Muhammadiyah yang sejak awal diletakkan oleh pendirinya kyai Ahmad Dahlan dan generasi awal Muhammadiyah.

“Dan ini sebagai gerakan dakwah dan tajdid, sebagai hasil dari pesan dan keputusan PP, yakni berkarakter tajdid, berkarakter modernis, dan berkarakter reformis. Prof Achmad Jainuri bahkan sudah menghasilkan disertasi untuk karakter ini, yang mungkin karena sudah lama dan itu perlu kita baca ulang,” ajaknya.

Kalau belajar tentang identitas secara umum Islam itu satu itu absolut, kita tidak menolak. Dan semua mazhab semua pandangan juga ke situ. Tetapi cara pandang, perspektif, tafsir dan aktualisasi tentang Islam itu beragam.

“Dan keberagaman itulah melahirkan identitas Muhammadiyah secara official. Identitas itu sudah diformulasikan di dalam anggaran dasar sebagai hasil dari sistematisasi pemikiran Muhammadiyah generasi awal dan sesudahnya,” ungkapnya.

Dalam anggaran dasar, ujarnya, disebutkan Muhammadiyah adalah gerakan Islam dan dakwah amar makruf nahi mungkar dan tajdid. Berakidah Islam dan seterusnya, bermaksud bertujuan untuk terwujudnya masyarakat Islam yang sebenar-benarnya

“Karakter dakwah dan tajdid itu sejak awal memang diletakkan dalam status Muhammadiyah tahun 1912 dan disahkan oleh pemerintah Kolonial Belanda tahun 1914 yang representasi di dalam kata menyebarluaskan dan memajukan hal ikhwal agama Islam,” urainya.

Jadi saat itu kata menyebarluaskan dan memajukan sudah menjadi kata yang official atau kata yang resmi. Menyebarluaskan itulah yang kemudian kita representasikan dengan kata dakwah dan memajukan itulah yang kemudian kita representasikan dengan kata tajdid, yang ada di dalam AD-ART.

Baca Juga:  Cak Nanto: Dulu Muhammadiyah Dicaci, Sekarang Diikuti

“Jadi ada persambungan dari Muhammadiyah awal sampai sekarang. Dan inilah karakter atau identitas Muhammadiyah yang disitu disebut identitas Muhammadiyah. Jadi kalau ingin membedakan Muhammadiyah dengan yang lain lihat pada karakter dakwahnya dan karakter dari gerakannya yang bersifat tajdid,” pesannya.

Gerakan Reformis dan Modernis

Dia menambahkan para ahli dan para peneliti dalam negeri maupun asing itu melabelling atau memberi label pada Muhammadiyah sebagai gerakan reformis gerakan modernis.

“Dan saat itu merupakan sesuatu yang luar biasa yang orang selalu mengaitkannya dalam konteks tradisionalisme, konservatisme dan lain sebagainya. Barulah kemudian lahir reformisme lahir modernisme,” jelasnya.

Karakter ini, menurutnya, harus dijaga dan dirawat. Bila perlu ke depan itu menjadi usaha untuk generasi baru, boleh jadi untuk reformulasi menjadi lebih maju lagi dan lebih berkemajuan lagi.

“Persoalannya apakah kita para anggota, kader dan pimpinan Muhammadiyah bisa merawat nilai-nilai dakwah dan berkarakter modern dan reformis itu. Atau justru kita sudah mulai kehilangan dari ketajdidan, kereformisan dan kemodernan. Tentu karena kita gerakan Islam maka kemodernan kereformisan itu menjadi landasan dan berlandaskan pada Islam,” tuturnya.

Itulah yang kemudian pada tahun 2010, Prof Din Syamsuddin waktu itu yang memimpin, diformulasikan dalam istilah Islam Berkemajuan.

“Jadi Islam berkemajuan sebagai sebuah paradigma atau perspektif dan sekaligus karakter dari Muhammadiyah. Ini satu mata rantai dari Muhammadiyah awal yang menjadikan gerakan Islam ini sebagai gerakan dakwah yang berkarakter tajdid atau reformis dan modernis,” tuturnya. (*)

Haedar Nashir: Pahami Makna di Balik yang Tampak: Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Haedar NashirKarakter MuhammadiyahMilad Muhammadiyah 108ModernisreformisSugiranTajdid
Share490SendTweet306

Related Posts

Karakter saudagar
Headline

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
523
Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir
Kabar

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
6.5k
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’
Kabar

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05
824
Guru besar UMY
Headline

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
2k
Pengalaman bersama Almarhum Mas Choliq Benahi Kantor Wilayah, tulisan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi ini penuh inspirasi. Selamat membaca!
Kabar

Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:54
1.4k
Problematikan Pancasila
Headline

Covid-19 Meninggi, Haedar Ajak Warga Muhammadiyah Jadi Teladan Prokes

Senin 4 Januari 2021 | 19:22
1.9k
Next Post
Tafsir Surat At Taubah

Tafsir Surat At Taubah, Orang yang Menangis Tak Bisa Ikut Perang Tabuk

Revolusi mental

Revolusi Mental Vs Revolusi Akhlak

Buku ‘Budaya Organisasi Sekolah Muhammadiyah’ Dilaunching

Buku 'Budaya Organisasi Sekolah Muhammadiyah' Dilaunching

Pemenang Lomba Dai Virtual Terima Penghargaan

Pemenang Lomba Dai Virtual Terima Penghargaan

Muhammadiyah Teruskan Tradisi Literasi

Muhammadiyah Teruskan Tradisi Literasi

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
358

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
841

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
258

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
418

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Google

Google Search Bakal Hilang dari Aussie

Selasa 26 Januari 2021 | 14:39
Karakter saudagar

Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

Selasa 26 Januari 2021 | 13:26
Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Perjuangan Jenderal Soedirman Berproses dari Muhammadiyah

Selasa 26 Januari 2021 | 12:02
Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Siswa Matsmunam Ukir Prestasi Literasi Nasional

Selasa 26 Januari 2021 | 11:36
Pemerintah Tunda Bahas RUU HIP, Ini Reaksi Muhammadiyah

Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

Selasa 26 Januari 2021 | 11:01
Partai

Partai Korup Bisa Dibubarkan

Selasa 26 Januari 2021 | 06:18
Peduli bencana, SDMM himpun donasi Rp 21.500.006 untuk korban bencana alam di Sulawesi Barat dan Kalimantan Selatan.

Peduli Bencana, SDMM Himpun Donasi Rp 21 Juta

Senin 25 Januari 2021 | 21:30
Lelang sepeda menjadi bagian kepedulian Unismuh Makassar dalam menggalang dana kemanusiaan untuk gempa di Sulawesi Barat.

Lelang Sepeda, Unismuh Peduli Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 17:56
Relawan MDMC - Lazismu

Relawan MDMC – Lazismu Bangun Jembatan Darurat Atasi Banjir Kalsel

Senin 25 Januari 2021 | 17:47
PCIM Australia Galang Dana Bencana

PCIM Australia Galang Dana Bencana

Senin 25 Januari 2021 | 15:47

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    502152 shares
    Share 200861 Tweet 125538
  • Elliyah Fatmawati Susul Dua Saudaranya, Wafat dalam Sebulan

    19481 shares
    Share 7792 Tweet 4870
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    38143 shares
    Share 15257 Tweet 9536
  • Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

    3723 shares
    Share 1489 Tweet 931
  • Madam Bansos, Anak Pak Lurah, dan Monyet Koruptor

    2469 shares
    Share 988 Tweet 617
  • 3 Rumus Diet Alami Turunkan Berat Badan, Efektif 100 Persen Berhasil

    4186 shares
    Share 1674 Tweet 1047
  • Kasus Covid-19 Dunia Tembus 100 Juta, Haedar Nashir Keluarkan Tiga Seruan

    513 shares
    Share 205 Tweet 128
  • Abdul Mu’ti, Bapak Muhammadiyah Garis Lucu

    448 shares
    Share 179 Tweet 112
  • Taubat Politik Jusuf Kalla

    8007 shares
    Share 3203 Tweet 2002
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    4514 shares
    Share 1806 Tweet 1129
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama