ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 20, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Muhammadiyah Tak Percaya Corona Bikinan Mafia Vaksin

Senin 23 November 2020 | 10:52
6 min read
700
SHARES
2.2k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Tak Percaya Corona Bikinan Mafia Vaksin (Tangkapan layar Slamet Hariadi/PWMU.CO)

Muhammadiyah Tak Percaya Corona Bikinan Mafia Vaksin. Demikian disampaikan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Prof Abdul Mu’ti.

PWMU.CO – Abdul Mu’ti menjelaskan, Muhammadiyah dengan pandangan Islam berkemajuan berusaha untuk menjadikan Islam sebagai solusi negeri. Hal itu merupakan kontribusi Muhammadiyah sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Termasuk dalam mengatasi pandemi Covid-19.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah prof Dr Abdul Mu’ti MEd menyampaikan itu dalam Pengajian dan Resepsi Milad Ke-108 Muhammadiyah yang diselenggarakan Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Kudus, melalui Zoom Clouds Meetings, Sabtu (21/11/20).

Dalam kesempatan tersebut Abdul Mu’ti menegaskan apa yang menjadi keyakinan dan komitmen Muhammadiyah dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terkait dengan pandemi maupun masalah-masalah bangsa secara keseluruhan.

Covid-19 sebagai Musibah

Menurut Abdul Mu’ti, Muhammadiyah memandang pandemi Covid-19 dalam empat perspektif. Pertama sebagai musibah atau bencana. Dan bukan sebagai azab atau hukuman.

“Muhammadiyah memandang Covid-19 ini sebagai disaster (bencana) walaupun dalam konteks ilmu mengenai kebencanaan kita menyebutnya dengan bencana yang terjadi sebagai akibat perbuatan manusia,” ujarnya.

Muhammadiyah mendasarkan kesimpulan dan pandangan mengenai musibah itu berdasarkan firman Allah surat ar-Rum ayat 41, “Sungguh telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebakan karena perbuatan tangan manusia. Dan Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari perbuatan mereka, agar mereka kembali ke jalan yang benar.”

Menurut Abdul Mu’ti, kalau kita melihat ini sebagai musibah, maka kita tidak menghakimi mereka yang menjadi korban sebagai orang-orang yang mendapatkan laknat Allah. “Bagaimana kita bisa mengatakan mereka yang menjadi korban itu laknat Allah karena banyak korban itu adalah tokoh-tokoh Muhammadiyah,” ujarnya.

Dia menyampaikan, Muhammadiyah baru saja kehilangan dokter bedah yang luar biasa yaitu Prof dr Rifki Muslim SPB SPU. Juga kehilangan Dr dr Ainur dari Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping.

“Kita juga baru saja kehilangan Ketua PDM Klaten Abdul Rodhi orang yang sangat shaleh. Bagaimana seorang yang shaleh itu kemudian meninggal dunia karena Covid-19 kita sebut sebagai orang yang menerima azab,” ujarnya.

“Dan bagaimana kita menyebut negara yang kena Covid-19 itu sebagai adzab, padahal Arab Saudi juga terkena,” tambahnya.

Menurut Mu’ti, Muhammadiyah juga tidak setuju dengan teori konspirasi yang seringkali dimunculkan saat pandemi ini terjadi. “Bahkan (ada yang) mengatakan ini terjadi bagian dari bisnis, bagian dari rekayasa Cina, dan para kelompok-kelompok mafia yang ingin menjual vaksin kemudian untuk itu dia membuat virus,” ungkapnya.

“Ini menjadi masalah dan tantangan kita bersama-sama. Karena kalau itu benar terjadi, begitu naif dan jahatnya orang-orang yang melakukan itu. Teori konspirasi itu tidak bisa kita terima dan ini adalah bagian dari ujian dan musibah,” dia menambahkan.

Covid-19 Masalah Bersama

Kedua, Muhammadiyah memandang pandemi Covid-19 merupakan masalah bersama dan tanggung jawab semua. “Ini bukan masalah pemerintah saja tapi ini masalah masyarakat dan bangsa secara keseluruhan,” tuturnya.

Menurutt dia, sebagai bagian dari bangsa Indonesia maka ketika pemerintah pada bulan Maret menyatakan pandemi Covid-19 sebagai bencana nasional non-alam, maka Muhammadiyah juga langsung membentuk MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center).

“MCCC dibentuk sebagai tanggung jawab dan bagian komitmen Muhammadiyah dalam menyelesaikan berbagai masalah bangsa,” tegasnya.

Covid-19 Timbulkan Masalah Kompleks

Abdul Mu’ti melanjutkan, pandemi Covid-19 ini menimbulkan masalah yang kompleks. Seperti yang tampak jelas di bidang ekonomi.

“Dan kita menyaksikan bersama-sama berbagai data menunjukkan bahwa ekonomi kita ini sudah sempat minus 5 persen dan sekarang sudah mulai ada recovery tapi masih minus 3 persen,” ungkapnya.

Hal itu berdampak pada jumlah masyarakat miskin terus bertambah. Bahkan pertambahan itu jauh lebih banyak dari yang diprediksi oleh pemerintah.

“Jumlah mereka yang kehilangan pekerjaan juga semakin banyak dan itu merupakan masalah yang tidak sederhana. Karena dampak ekonomi ini akan sangat terasa dalam kehidupan kita sehari-hari,” ucapnya.

Kemudian, sambungnya, kita juga melihat terjadi masalah kesehatan yang sangat serius. Angka-angka sekarang ini menunjukkan betapa pandemi Covid-19 belum sama sekali menunjukkan penurunan yang signifikan. Bahkan jumlah mereka yang terdampak juga semakin meningkat.

“Bahkan kalau kita lihat di Jakarta misalnya makam yang disedikan Gubernur DKI Jakarta sekarang sudah hampir penuh. Karena jumlah mereka yang meninggal dunia terus meningkat. Maka ini bukan merupakan masalah kesehatan yang tidak sederhana, karena memang keterbatasan dan kemampuan berbagai unit pelayanan kesehatan yang sangat terbatas,” ujarnya.

Masalah sosial juga mendapat dampak dari pandemi Covid-19 ini. “Kita melihat KDRT itu meningkat dan pada saat yang lain angka perceraian cukup tinggi. Segaian angka perceraian akibat persoalan ekonomi dan juga masalah pendidikan bahwa belajar dari rumah itu belum bisa menjadi solusi,” terangnya

Berikutnya adalah masalah keagamaan. Menurut Abdul Mu’ti, berbagai persoalan muncul, bahkan kemudian sebagian kegaduhan sosial, terjadi karena persoalan keagamaan itu.

Yang juga menjadi dampak dari Covid-19 adalah masalah politik. “Banyak yang menggunakan persoalan Covid-19 ini sebagai bagian dari instrumen agenda-agenda politik. Yang kadang-kadang memang sebagiannya tidak memiliki dasar dan arah yang dapat dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Menurut Mu’ti, masih banyak persoalan-persoalan lain yang kompleks, yang tidak mungkin disebutkan satu per satu.

Pandemi Bukan Masalah Sederhana

Karena itu Muhammadiyah memandang pandemi Covid-19 ini bukan masalah yang sederhana dan sepele. Tapi ini masalah yang sangat komplek dan itu punya dampak yang sangat panjang.

Karena itu maka perpektif yang ketiga soal pandemi Covd-19 ini Muhammadiyah memandang agama sebagai solusi. “Penegasan ini menjadi penting karena ada sebagian kita saksikan bersama-sama di mana agama dan komonitas agama justru menjadi bagian masalah,” ucap Mu’ti.

Misalnya ketika PSBB mulai diberlakukan ada sekelompok ormas agama yang tidak mau mengikuti protokol itu. “Mereka mengatakan kalau Tuhan menghendaki sakit juga sakit dan kalau Tuhan menghendaki sehat juga sehat. Ternyata komunitas itu dinyatakan pasitif Covid dan kemudian mereka baru menyadari tentang arti pentingnya mengikuti PSBB itu,” ungkanya.

Perspektif keempat, Muhammadiyah sudah melakukan berbagai langkah dan solusi. Misalnya solusi yang berkaitan dengan persoalan keagamaan. “Muhammadiyah menerbitkan fatwa yang berkaitan dengan bagaimana melaksanakan ibadah selama pandemi,” terangnya.

“Secara kesehatan Muhammadiyah juga berusaha untuk bagaimana bisa melaksanakan gerakan yang kita sebut sebagai bagian solusi-solusi yang memberikan sumbangan untuk mengurangi terjadinya berbagai macam persoalan,” tambahnya.

Mu’ti memberikan informasi, selama pandemi Covid-19 sampai pada data bulan September Muhammadiyah sudah mendistribusikan dana sebesar lebih dari Rp 300 miliar, melibatkan lebih dari 81 rumah sakit.

“Dan lebih dari 70 ribu relawan, yang terdiri dari para relawan kesehatan dokter, perawat, bidan, dan seterusnya. Sebagian dari relawan itu telah wafat mendahului kita. Dan mereka kita doakan semoga Husnul Khotimah dan seluruh amal jariyah mereka mendapatkan balasan yang terbaik disisi Allah SWT,” tuturnya.

Dari sisi sosial Muhammadiyah telah memberikan banyak santunan, baik yang dihimpun melalui Lazizmu maupun santunan yang disalurkaan melalui beberapa lembaga.

“Juga berbagai masalah yang berkaitan dengan budaya. Bagaimana kita memiliki budaya sehat, budaya memakai masker, cuci tangan, dan juga ketika bertemu tidak bebas bersalaman ini sebagai bagian dari ikhtiar kita terhindar dari Covid-19,” tegasnya.

Pada sisi ekonomi, sambungnya, kita juga melihat bagaimana majelis-lembaga kita, melakukan berbagai macam langkah agar masyarakat ini bisa bertahan dan mengembangkan usaha, baik usaha yang bersifat mikro maupun usaha bersifat makro

“Mudah-mudahan kita sekalian dapat berbuat, berkhidmat dan berdakwa untuk menjadikan Indonesia ini sebagai baldatun tayyibatun warabbun ghafur,” harapnya. (*)

Muhammadiyah Tak Percaya Corona Bikinan Mafia Vaksin: Penulis Slamet Hariadi. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Abdul Mu'tiSlamet Hariadi
SendShare280Tweet175Share

Related Posts

Banjir Bengawan Solo Tak Surutkan SMPM 17 Laren Gelar Milad Ke-38

Rabu 8 Maret 2023 | 14:20
654

Siswa di halaman SMP Muhammadiyah yang tergenang banjir air Bengawan Solo (Slamet Hariadi/PWMU CO) Banjir...

Musyda Pilih Pimpinan Baru, yang Gontok-gontokan Segera Islah

Minggu 5 Maret 2023 | 09:44
3k

Wakil Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Ir Tamhid Masyhudi dalam pembukaan Musyda Ke-12 Muhammadiyah Lamongan yang...

Muhammadiyah Ingin Terus-menerus Menghadirkan Kemajuan di Negeri Ini

Sabtu 4 Maret 2023 | 16:37
263

Ir Tahmid Masyhudi Sambutan dalam Pembukaan Musyda Ke-12 Muhammadiyah Lamongan (Rohmad Avi Hidayat/PWMU.CO)

Jidor Surya Nada Memukau di Musyda Ke-12 Muhammadiyah Lamongan

Sabtu 4 Maret 2023 | 10:15
683

Pemain musik Jidor Surya Nada SMPM 12 Sendangagung Paciran usai tampil di pembukaan Musyda Ke-12...

Menutup Muktamar, Abdul Mu’ti Pesan 5-I pada Pemuda Muhammadiyah

Kamis 23 Februari 2023 | 21:31
1.2k

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu'ti MEd di penutupan Muktamar Ke-18 Pemuda Muhammadiyah di Balikpapan Sport...

Muhammadiyah Harus Menjadi Umat di Atas Rata-Rata

Selasa 21 Februari 2023 | 05:27
317

Prof Dr H Abdul Mu'ti dalam Tabligh Akbar Semarak Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 11...

Tiga Pilar Amal Usaha Muhammadiyah untuk Bangsa

Senin 20 Februari 2023 | 15:03
986

Prof Dr H Abdul Mu'ti dalam Tabligh Akbar Semarak Musyda Muhammadiyah dan Aisyiyah ke 11...

Kelompok Minoritas di Muhammadiyah ala Abdul Mu’ti

Rabu 15 Februari 2023 | 12:50
650

Prof Dr H Abdul Mu'ti MEd ketika sedang menyampaikan sambutan di Musyda Ke-3 Muhammadiyah Kabupaten...

Tangis Kader Muhammadiyah Pondok Cabe Ilir Raih Gelar Doktor di UNJ

Selasa 14 Februari 2023 | 22:23
1.4k

Moh Thohirin Hasan (tengah) usai mempertahankan disertasinya dalam sidang Promosi Doktor, Selasa (14/2/2023).Tangis Kader Muhammadiyah...

Prof Abdul Mu’ti: Jangan Pilih Pemimpin yang 5 Et

Selasa 14 Februari 2023 | 21:53
1.9k

Prof Dr H Abdul Mu'ti MEd ketika sedang menyampaikan sambutan di Musyda Ke-3 Muhammadiyah Kabupaten...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Acara Outbound Berakhir Tangisan

    33116 shares
    Share 13246 Tweet 8279
  • Siswa Klub Ekonomi Smamsatu Juara Accounting Skill Competition

    50849 shares
    Share 20340 Tweet 12712
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    8298 shares
    Share 3319 Tweet 2075
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    1770 shares
    Share 708 Tweet 443
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1421 shares
    Share 568 Tweet 355
  • Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

    556 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Anies Baswedan Puji Puisi Kiai Dawam Sholeh

    453 shares
    Share 181 Tweet 113
  • Suami-Istri Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Tulungagung

    450 shares
    Share 180 Tweet 113
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    439 shares
    Share 176 Tweet 110
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    584 shares
    Share 234 Tweet 146

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Meraih Penghargaan Penanganan Covid-19Senin 20 Maret 2023 | 14:59
  • LDK PP Muhammadiyah Serah Terima JabatanSenin 20 Maret 2023 | 14:30
  • FAI Unmuh Jember Jalin Kerja Sama dengan 5 Universitas MalaysiaSenin 20 Maret 2023 | 14:04
  • Kepala SMAM Porong
    Kepala SMAM Porong Dilantik, Diminta Terapkan IniSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Sukses, Sinergi Bazar Tarhib Ramadhan Berlian School-SmamioSenin 20 Maret 2023 | 14:01
  • Kiat Menulis Buku yang MenginspirasiSenin 20 Maret 2023 | 13:27
  • Kajian Jelang Ramadhan PDA Kota ProbolinggoSenin 20 Maret 2023 | 12:57
  • Wakil Ketua PDM Gresik Tanggapi Terpilihnya Ketua Baru PCM GKBSenin 20 Maret 2023 | 12:41
  • Siswa SDMM Praktik Memerah Susu, Rasanya seperti Bermain SquishySenin 20 Maret 2023 | 11:50
  • Profil Singkat Anggota PCM GKB Gresik Hasil Musycab Ke-5Senin 20 Maret 2023 | 11:13

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!