• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Fastabiqul Khairat PTM Hadapi Kompetisi Global

Rabu 9 Desember 2020 | 08:54
in Kabar
0
2.2k
SHARES
2.2k
VIEWS
Kompetisi global, Perguruan Tinggi Muhammadiyah harus fastabiqul khairat. Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi.
Haedar Nashir: Kompetisi global, Perguruan Tinggi Muhammadiyah harus fastabiqul khairat (Tangkapan layar Sugiran/PWMU.CO)

PWMU.CO – Fastabiqul Khairat PTM Hadapi Kompetisi Global. Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Prof Dr H Haedar Nashir MSi pada pelantikan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya) Dr dr Sukadiono MM periode 2020-2024—atau periode ketiga—yang digelar secara virtual, Selasa (8/12/2020).

“Di medsos ramai ada perguruan tinggi milik negara sebelah di Bumi Serpong Damai Tangerang. Banyak yang heboh. Nah Muhammadiyah mestinya kehebohannya harus dengan cara muwajahah. Hadapi saja dengan cara menghasilkan perguruan tinggi Muhammadiyah yang bisa ber-fastabiqul khairat dengan mereka. Sebab mau tidak mau proses ini, kompetisi global, akan berlanjut bukan hanya periode ini,” ujarnya.

Sejak ujung Orde Baru, ujarnya, wilayah perdagangan bebas dan hubungan antarbangsa terbuka dan muncul globalisasi. Kita tidak bisa lagi lari dari dinamika ini. Menurutnya, kompetisi itu hukumnya sunatullah objektif yang berlaku di mana saja.

“Namun umat terbaik bisa menghadapi ini. Ketika dia dikompetisikan dia bisa ada di depan jadi imam dan ketika di-compare bisa ada di atas. Dan Muhammadiyah bisa merintis dan menggerakkan itu. Dan terus berbuat,” jelasnya.

Membangun untuk Umat dan Bangsa

Haedar Nashir mengatakan, Muhammadiyah membangun amal usaha bukan untuk Muhammadiyah. “Membangun sekolah, rumah sakit, layanan sosial, perguruan tinggi dan seluruh amal usahanya tidak lain dan tidak bukan untuk kemajuan umat, bangsa dan kemanusiaan universal,” sambungnya.

Sehingga, sambungnya, dukungan bantuan dan kerjasama akan menjadi investasi yang bersifat multiaspek, terutama yang bersifat nation and character building bagi bangsa ini.

“Dalam semangat melangkah ke depan, maka kita berpijak kepada spirit Islam berkemajuan yang menjadi paradigma gerakan Muhammadiyah. Islam berkemajuan meniscayakan semangat untuk musabaqah. Fastabiqul khairat itu bagian dari spirit berkemajuan.

“Dalam konteks membangun umat maka berkemajuan merupakan diksi dari KH Ahmad Dahlan. Mengajarkan al-Maun selama tiga bulan dan al-Ashr tujuh bulan, juga Ali Imran ayat 110. Ayat ini menarik karena selain ada usaha ikhtiar yang niscaya yang menurut Prof Kuntowijoyo dalam tafsirnya menjadi aspek humanisasi, liberasi, dan transendensi,” paparnya.

Baca Juga:  KH Kahar Muzakir, Relawan Diplomat yang Dilupakan Generasi

Menurunya, hal itu diawali dengan imperatif untuk membangun umat yakni khairu ummah (umat terbaik). Mengutip Ibnu Katsir, menafsirkan khairu ummah dikaitkan dengan hadist sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi sesamanya. Juga dikaitkan dengan al-Baqarah 143.

“Jadi tujuan utama dari cita-cita Islam itu khairu ummah. Ini konsep yang luar biasa dalam Islam, yang punya rujukan pada al-Quran dan hadits, yang dalam konteks gerakan Muhammadiyah, KH Ahmad Dahlan kemudian berijtihad bahwa untuk membangun umat harus dimiliki dengan kerangka teologis, pekerjaan dakwah amar makruf nahi mungkar dengan cara lil muwajahah,” terangnya.

Aktualisasi, menurutnya, ada pranata sistem modern. Contohnya amal usaha itu dibangun di atas sistem yang modern. Tetapi membawa nilai identitas Islam yang terkolaborasi dalam sistem itu, bukan hanya sebagai value yang normatif.

Pembongkaran Al-Maun

Haedar Nashir mencontohnya KH Ahmad Dahlan yang melakukan pembongkaran konstruksi pemahaman para ulama dan umat Islam yang membahas al-Maun sebatas normatif.

“Dan norma pun mungkin kalau diejawantahkan dalam praktik yang bersifat kedermawanan semata. Tetapi dalam pemikiran KH Ahmad Dahlan yang melompat itu kemudian ditafsirkan menjadi sebuah pranata Islam modern, yakni rumah sakit (layanan kesehatan) dan layanan sosial yang melembaga. Ini sangat modern dan tidak ada kondisi sebelumnya dari para ulama atau pembaharu yang seperti Dahlan,” tegasnya.

Bagaimana mungkin, lanjutnya, surat yang singkat itu diajarkan selama tiga bulan. KH Dahlan tidak sedang bermain-main tetapi melakukan dekonstruksi untuk kepentingan rekonstruksi dan konstruksi. Atau konstruksi dan rekonstruksi.

“Ada orang suka membongkar tetapi tidak bisa memasang. Itu bengkel amatiran. Dan inilah yang oleh Pak Mukti Ali dikatakan Dahlan itu punya laduni dalam arti positif,” imbuhnya.

Selain itu, tambahnya, Kiai Dahlan melahirkan gerakan perempuan yakni Aisyiyah. Waktu itu pandangan keagamaan tradisional meletakkan kaum perempuan di wilayah yang domestik. Ibu terkerangkeng dalam struktur yang monolitik, termasuk dalam pandangan keluarga.

“Juga budaya mengkerangkeng perempuan hanya urusan domestik. Dahlan tanpa belajar emansipasi, dia melahirkan pandangan bersama Nyai Dahlan pergerakan perempuan. Tidak ada pada Abduh, Ibnu Taimiyah, apalagi pada Wahab dan lain-lain. Nah inilah kekuatan Muhammadiyah,” ungkapnya.

Baca Juga:  Alumni Al Azhar Mesir Jadi Bintang Tamu Tadarus Peradaban UMSurabaya

Pranata Islam Modern

Haedar Nashr melanjutkan, “Itu hasil pemahaman khairu ummah yang terus kita ikhtiarkan dengan apa yang oleh Pak Kuntowijoyo disebut sebagai proses humanisasi yang bersifat positif dengan al-amru al-makruf, tetapi juga ada aspek liberasi an-nahi anil mungkar, dan ada transendensi hablum minallah yang berpuncak pada tauhid.

“Konteks ini sangat mendasar bagi pimpinan Muhammadiyah untuk merekonstruksi bahwa ketika sekarang kita punya perguruan tinggi yang banyak dan besar, itu bukan pekerjaan pragmatis. Itu pekerjaan Kiai Dahlan yang merupakan hasil perenungan teologis. Dan teologis ini melahirkan elaborasi gerakan keislaman yang berkemajuan,” paparnya.

Jadi, lanjutnya, konsep normatif dan konsep teologis itu punya kaki dan tangan. Dan itulah yang kita sebut pranata Islam modern. Dalam bahasa agama pranata Islam modern yang nyata konkret strategis ini ada dalam bahasa amal.

“Maka kita sebut amal usaha. Amal yang diusahakan. Usaha yang berprinsip pada nilai-nilai amaliah, yang nilai amaliyah ini bukan sekadar Dahlanisme, yang menurut dr Sutomo ketika meresmikan PKO Surabaya tahun 1924, tetapi lahir dari semangat etos welas asih dan etos kemajuan,” jelasnya.

Jaga Komitmen Ber-Muhammadiyah

Dia menegaskan pekerjaan ini jangan dianggap ringan. Pekerjaan sangat berat. Dan ini wujud amar makruf nahi mungkar watukminu billah. Kalau sekadar berteriak orang bisa. Tetapi membangun sesuatu yang mempunyai nilai strategis bagi masa depan umat dan bangsa itu tidak mudah. Kalau meruntuhkan gampang, mungkin sehari selesai.

“Inilah yang kita jaga komitmen ber-Muhammadiyah. Membangun dengan semangat amar makruf nahi mungkar dalam karya-karya yang strategis sebagai pilar membangun peradaban umat bangsa dan masa depan yang tidak mudah,” terangnya.

Kita hargai orang lain menempuh jalan lain. Tetapi kita harus yakin dengan jalan yang kita bangun. Dan kita jangan terbawa arus pusaran pergerakan lain yang boleh jadi mungkin kontraproduktif dengan langkah kita. Kalau tidak hati-hati maka kita bisa mundur atau bahkan bangunan itu bisa runtuh.

Baca Juga:  Jumlah Perceraian Meningkat, Ini yang Harus Dilakukan

Haedar Nashir lalu memberi ‘tantangan’ fastabiqul khairat pada Ketua PWA Jatim Siti Dalillah Candrawati untuk melahirkan Universitas Aisyiyah di Jatim.

“Bukan karena teman serumah saya Ketua Umum PP Aisyiyah, sejak dulu saya mendorong perempuan dan Aisyiyah untuk berkiprah. Setelah Yogyakarta, Solo, Bandung dan Palembang. Bukan etosnya kalau Jatim ketinggalan,” tuturnya.

Apresiasi Rektor UMSurabaya

Haedar Nashir juga menyinggung soal periode ketiga kepemimpinan Sukadiono, Haedar Nashir mengatakan, PP Muhammadiyah memiliki kebijakan-kebijakan khusus untuk pimpinan AUM (amal usaha Muhammadiyah) yang dalam pandangan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah setempat—juga dari pertimbangan Majelis Diktilitbang—memiliki prestasi dan kesinambungan di dalam memajukan amal usahanya.

“Dan secara khusus memiliki peluang untuk lebih mengembangkan lagi serta ada faktor-faktor yang bersifat strategis mengambil kebijakan khusus untuk tiga periode. Selamat menunaikan amanah untuk Dr dr Sukadiono sebagai Rektor UMSurabaya yang ketiga kalinya,” ujarnya.

Tugas yang diberikan oleh PP Muhammadiyah insyaallah akan ditunaikan dengan baik empat tahun ke depan. Apalagi dengan proyeksi ke depan yang telah diungkapkan, Rektor UMSurabaya akan mampu membawa kampusnya lebih maju lagi.

“Tentu sembari itu cukup waktu empat tahun untuk menyiapkan kader yang sama tangguhnya atau lebih tangguh lagi. Sehingga Pak Sukadiono menjadi sosok yang juga sukses mengkader. Salah satu cara sukses pimpinan adalah yang mampu menyiapkan kader kepemimpinannya sama atau lebih tangguh di masa mendatang. Dan itulah tradisi Muhammadiyah,” ungkapnya.

Dia memberikan apresiasi untuk kemajuan pesat yang diraih UMSurabaya. Termasuk gedung yang Insyaallah menjadi gedung yang membanggakan, 31 lantai yang gambarnya sangat bagus. Kalau gedungnya sudah selesai perlu bikin tata warna yang menggambarkan UMSurabaya.

Di akhir pengarahan, Haedar Nashir me-launching buku tentang para rektor UMSurabaua. “Dengan ini saya launching buku Jejak Langkah Perjalanan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya dari Masa ke Masa. Semoga memberi inspirasi bagi anak-anak, keluarga, sivitas akademika, dan para kader persyarikatan Muhammadiyah,” harapnya. (*)

Penulis Sugiran. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Fastabiqul KhairatHaedar NashirKompetisi GlobalPelantikan RektorPerguruan Tinggi MuhammadiyahSukadionoUMSurabaya
Share870SendTweet544

Related Posts

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir
Kabar

Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

Jumat 22 Januari 2021 | 13:14
6.5k
Guru besar UMY
Headline

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15
2k
Problematikan Pancasila
Headline

Covid-19 Meninggi, Haedar Ajak Warga Muhammadiyah Jadi Teladan Prokes

Senin 4 Januari 2021 | 19:22
1.9k
Refleksi Akhir Tahun
Kolom

Refleksi Akhir Tahun 2020

Kamis 31 Desember 2020 | 22:05
22.7k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
144
Dunia
Kolom

Dunia yang Dibikin Rumit

Sabtu 26 Desember 2020 | 16:20
385
Next Post
Penembakan 6 laskar FPI

Penembakan 6 Laskar FPI, Begini Komentar Pengamat dari Australia

Usut Tuntas Penembakan Anggota FPI, tapi Jangan Lupakan Kejahatan Korupsi

Usut Tuntas Penembakan Anggota FPI, tapi Jangan Lupakan Kejahatan Korupsi

Berorganisasi perlu perhatikan empat hal, yaitu menata niat, memantapkan keyakinan, memupuk kepedulian, dan harus saling bersinergi.

Berorganisasi Perlu Perhatikan Empat Hal Ini

Penembakan Anggota FPI Bahan Koreksi Total

Penembakan Anggota FPI Bahan Koreksi Total

Prasasti untuk almarhum Yudi Prianto dalam bentuk Life Time Achievement diberikan atas jasa pengabdiannya pada Pemuda Muhammadiyah.

Prasasti untuk Almarhum Yudi Prianto

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa
Ngaji Hadits

Musibah, Cara Allah Menghapus Dosa

Jumat 22 Januari 2021 | 09:06
292

Potret udara soal kerusakan kantor Gubernur Sulawesi Barat yang diguncang gempa (Foto dok CT Arsa sumber detik.com) Musibah, Cara Allah...

Read more
Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
795

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
231

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
394

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more

Berita Terkini

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Teliti Budaya Tanean Lanjhang, Dosen UM Jember Raih Doktor

Sabtu 23 Januari 2021 | 20:29
Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Harapan Smamsatu di Milad Ke-6 Smamio

Sabtu 23 Januari 2021 | 15:26
Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Ini Momen Interaksi Siswa Berlian School dengan Al-Quran

Sabtu 23 Januari 2021 | 14:28
Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Muhammadiyah Jangan Tenggelam di Tengah Perubahan Cepat Ini

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:52
9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

9 Syarat Pemimpin Muhammadiyah

Sabtu 23 Januari 2021 | 13:32
Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

Sabtu 23 Januari 2021 | 12:25
Monopoli politikus

Monopoli Politikus Kuasai Hak Rakyat

Sabtu 23 Januari 2021 | 11:58
Menunggu Madam Bansos

Menunggu Madam Bansos Diungkap KPK

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:53
Relawan MDMC

Relawan MDMC Tembus Desa Terisolasi Serahkan Bantuan Gempa Mamuju

Sabtu 23 Januari 2021 | 09:50

Berita Populer Hari Ini

  • Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    Resmikan Sekolah Riset Smamio Gresik, Ini Harapan Haedar Nashir

    6346 shares
    Share 2538 Tweet 1587
  • TVMu Jatim Stasiun Mugeb Gresik Diresmikan

    5722 shares
    Share 2289 Tweet 1431
  • Anggota DPR RI Resmikan PLTS Smamio

    5249 shares
    Share 2100 Tweet 1312
  • Masjid At-Taubah Surabaya Peduli Bencana

    4562 shares
    Share 1825 Tweet 1141
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    8510 shares
    Share 3404 Tweet 2128
  • Smamio Campus Tour Virtual Libatkan Alumni di 30 PT Favorit

    4468 shares
    Share 1787 Tweet 1117
  • Salihi Saleh, Bendahara PWM Sulbar Meninggal Menyusul Istrinya

    3973 shares
    Share 1589 Tweet 993
  • Tekad Smamio Menjadi Sekolah Kreatif tanpa Batas

    3459 shares
    Share 1384 Tweet 865
  • Ikhtiar Medis dan Teologis Bebas Covid

    3213 shares
    Share 1285 Tweet 803
  • Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

    5346 shares
    Share 2138 Tweet 1337
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama