PWMU.CO – Berdayakan panti asuhan MCCC mencanangkan Gerakan Swasembada Masker yang bekerja sama dengan Gerakan Pakai Masker (GPM) dan sebuah lembaga nirlaba yang bergerak di bidang fashion Indonesia, Fashion Chamber (IFC), Kamis (10/12/20).
Kerja sama Muhammadiyah Covid Command Center (MCCC) tersebut secara simbolis dimulai dengan pemberian bantuan mesin jahit sebanyak 10 unit dari GPM kepada panti-panti asuhan binaan Majelis Pelayanan Sosial (MPS). Acara digelar secara daring dipusatkan di Pusat Syiar Digital Muhammadiyah dihadiri oleh perwakilan MCCC, IFC, GPM dan panti-panti asuhan penerima.
Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PP Muhammadiyah mewakili MCCC Bahtiar Dwi Kurniawan mengatakan saat menerima bantuan tersebut mengucapkan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh GPM dan juga asistensi pembuatan masker oleh IFC.
“Saya berharap gerakan swasembada masker yang didukung oleh GPM dan IFC ini bisa mewujudkan kemandirian dalam pengadaan masker sehingga kita bersama bisa terbebas dari Covid-19,” katanya.
Bantuan Mesin Jahit
Bahtiar mengungkapkan dalam kerja sama ini, GPM selaku pemberi bantuan mesin jahit, yang dalam kesempatan itu diterima Ketua Majelis Pelayanan Sosial (MPS) Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Yogyakarta Ridwan Furqoni.
“IFC adalah lembaga yang akan mendampingi panti-panti asuhan penerima mesin jahit dalam membuat masker sesuai standar kesehatan serta fashionable,” ungkapnya.
Dia memaparkan mengatakan pihaknya mengapresiasi kerja sama ini. MPS, menurutnya, mengapresiasi kerja sama ini. Selaras dengan semangat MPS untuk memberdayakan panti asuhan dengan harapan panti asuhan akan lebih mandiri secara ekonomi bahkan bisa memberi.
Kerja Sama Jangka Panjang
Perwakilan GPM Indra dalam sambutannya menyampaikan kerja sama ini bersifat jangka panjang karena kebutuhan masker terutama yang bisa dipakai ulang sangat besar.
“Dari studi singkat kami hanya untuk meng-cover usia produktif saja (18-45 tahun) di Indonesia dengan asumsi satu masker dicuci sepuluh kali. Itu kebutuhan masker bisa sampai 1,7 milyar.
Ke depan, lanjutnya, kerja sama ini juga akan terus diperluas. Salah satunya dengan BUEK (Bina Usaha Ekonomi Keluarga) yang dibimbing oleh Aisyiyah.
Gerakan Pakai Masker
Sekjen IFC Lia Mustofa dalam sambutannya mengatakan dalam satu kesempatan pameran pihaknya menyambung baik saat diajak bergabung GPM untuk mendukung pelaksanaan gerakan memakai masker.
“Saat ini masker sudah menjadi satu kebutuhan utama, sementara pakaian menjadi nomor sekian. Ibaratnya bisa dikatakan pakaian boleh tidak ganti, tapi masker harus ganti,” katanya.
Dia menjelaskan akan memberi pelatihan pembuatan masker yang sederhana dulu hingga jika memang diperlukan sampai pengembangan desainnya. (*)
Penulis Budi Santoso. Co-Editor Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.