• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Mimpi Bertemu Rasulullah dan Polarisasi Politik Dua Kubu

Kamis 17 Desember 2020 | 10:17
in Kolom
0
447
SHARES
456
VIEWS
Haikal Hassan (sumber foto pojoksatu.id)

Mimpi Bertemu Rasulullah dan Polarisasi Politik Dua Kubu, ditulis oleh Ady Amar, pengamat masalah sosial-politik.

PWMU.CO – Mimpi itu setidaknya bunga tidur. Setiap orang dalam hidup pernah bermimpi. Mimpi apa saja. Bisa indah, bisa menakutkan, dan bisa karena angan-angan yang muncul dalam mimpi.

Ada yang saat tidur bermimpi tapi saat terjaga lupa semalam bermimpi apa. Atau ingat cuma sedikit dari mimpi panjangnya. Coba diingat-ingat, tapi mimpi itu tidak juga bisa diingatnya

Ada juga yang bermimpi dan ingat ditail tentang apa yang dimimpikannya. Ini tidak ada sangkut-paut dengan ingatannya yang baik, sehingga ia mampu mengingat mimpi itu dengan baik.

Tidak juga karena yang bersangkutan punya IQ tinggi, sehingga mampu mengingat apa yang dimimpikannya dengan baik dan jelas.

Memang tidak ada yang bisa menjelaskan kenapa suatu waktu mimpi yang hadir itu bisa sempurna diingat saat terjaga. Tapi pada saat lainnya, mimpi itu tidak bisa diingat dengan jelas.

Ada pula mimpi yang muncul pada satu waktu tidak cuma satu kisah, tapi hadir sekaligus sampai dua-tiga macam kisah yang tidak saling berhubungan.

Tentu akan sulit mengingat mimpi itu secara keseluruhan. Bisa jadi cuma ingat ujung-ujungnya. Atau hanya ingat satu saja dari mimpi-mimpi yang dihadirkan.

Tidak tahu persis apakah bayi atau balita bisa juga bermimpi dalam tidurnya. Saat kita lihat bayi anak atau bahkan cucu kita, yang saat tertidur tiba-tiba tampak tersenyum, senyum agak lumayan panjang.

Apakah bayi itu sedang bermimpi, bisa jadi. Sayang bayi itu tidak bisa menceritakan apakah semalam saat tersenyum-senyum itu ia tengah bermimpi.

Baca Juga:  Pak Mahfud pun Gigit Jari

Mimpi Bertemu Rasulullah

Terkadang orang bermimpi lalu menyimpan mimpinya. Tidak perlu orang lain tahu. Ada juga yang bermimpi dan menceritakan mimpinya. Menceritakan dan tidak menceritakan mimpi mestinya tidak menjadi masalah.

Mimpi itu sifatnya personal. Jika diceritakan dan yang mendengar tidak mempercayainya juga tidak masalah.

Menjelang pilgub di suatu daerah, ini kisah sebenarnya, sebagaimana tradisi seorang kandidat sowan pada ulama di daerahnya. Dan lalu sang ulama mengatakan, bahwa ia bermimpi. Di dalam mimpinya ia melihat kandidat yang sowan itu menaiki kuda putih dengan memakai pakaian bak pangeran. Gagah tampilannya.

Makna mimpinya itu dikesankan, kandidat yang sowan itu pihak yang akan memenangkan pilgub. Ternyata hasil pilgub sebaliknya. Pangeran berkuda putih itu justru pihak yang kalah dalam kontestasi.

Maka mempercayai mimpi dan apalagi tidak mempercayai mimpi yang diceritakan, mestinya tidak lalu membawanya ke ranah hukum. Itu mengada-ada namanya.

Mungkin baru di negeri ini, dan baru satu-satunya mimpi lalu dipolisikan. Apa perlunya? Dan aneh juga polisi mau menerima laporan keberatan atas mimpi yang diceritakan.

Adalah Babe Haikal Hassan yang bermimpi bertemu Rasulullah SAW, lalu diceritakan saat memberikan ceramah pada pemakaman di Megamendung atas korban penembakan polisi kepada laskar Front Pembela Islam.

Haikal Hassan mengatakan, ia bertemu Rasulullah SAW dalam mimpinya, dan dibisiki bahwa keluarga para syuhada akan didatangi Rasulullah SAW. Substansi mimpi itu lebih kurang demikian.

Apa yang disampaikannya, itu menjadi keberatan dua orang yang lalu melaporkannya pada Polda Metro Jaya.

Adalah Husin Syihab, politisi Partai Solidaritas Islam (PSI), dan Gus Rofi’i, yang masing-masing melaporkan keberatannya atas mimpi itu. Husin menyatakan bahwa apa yang disampaikan Haikal Hassan itu menyesatkan.

Baca Juga:  Takdir Memilihnya sebagai Martir

Sedang Gus Rofi’i menyatakan, bahwa ceramah Haikal Hassan, yang mengisahkan tentang mimpi itu berpotensi menimbulkan kegaduhan.

Menyesatkan dan kegaduhan, yang dituduhkan dua orang itu, adalah tuduhan sumir. Coba di mana sesatnya, dan apakah ada kegaduhan dengan viral mimpi bertemu Rasulullah SAW dalam mimpi.

Dianggap sesat, mana mungkin keluarga korban akan didatangi Rasulullah, kata Husin. Lalu apa urusannya jika lalu didatangi dan tidak didatangi itu buatnya?

Bukannya jika yang bersangkutan dusta dengan apa yang dikatakan, itu urusan pribadinya. Dosanya pun ya akan dipikulnya sendiri. Tidak meminta untuk dibantu memikulnya ramai-ramai.

Berpotensi kegaduhan adalah tuduhan mengada-ada. Tidak ada sedikitpun hal yang dituduhkan itu bisa dibuktikan dengan terjadinya kegaduhan.

Babe Haikal Hassan itu berbicara dikalangan terbatas, dan itu untuk menghibur khususnya keluarga para korban. Apa urusannya dengan Husin Syihab dan Gus Rofi’i, kok lalu harus kebakaran jenggot.

Biasa sajalah menafsir mimpi yang diceritakan itu. Jika tidak percaya pun tidak masalah. Aneh jika ketidakpercayaan itu mesti dilaporkan pada polisi. Sedikit-sedikit lapor, itu cemeng namanya.

Polarisasi Politik Dua Kubu

Tampaknya lapor-melapor menjadi trend, dan akan terus dilakukan sebagai upaya satu pihak untuk menekan pihak lainnya. Sedang pihak lainnya, yang jauh dari bandul kekuasaan, lebih memilih pasif. Maka lapor pun dianggap tidak efektif.

Inilah dua kubu yang terus berhadap-hadapan. Sepertinya ada pihak menginginkan itu terus berlangsung alias dipelihara entah sampai kapan.

Baca Juga:  Duh, Kasihan Bu Risma!

Inilah polarisasi politik dalam masyarakat. Menciptakan keterbelahan dua kutub yang saling berhadap-hadapan, berseberangan ekstrem.

Berseberangan pada sebuah isu, ide/kebijakan, dan ideologi. Inilah politik Indonesia baru yang mundur dan jauh dari nilai-nilai keindonesiaan yang luhur dan toleran.

Politik Indonesia baru yang memprihatinkan itu, tidak lepas dipicu persaingan ketat pada Pilpres (2014), lalu lanjut Pilgub DKI (2017), dan Pilpres (2019).

Polarisasi kubu cebong versus kampret, menjadi olok-olok dan dan lalu menemukan bentuknya. Siapa ada di kubu sana, dan siapa ada di kubu lainnya.

Menjadi absurd saat polarisasi itu sampai harus kebawa pada mimpi yang dipermasalahkan. Tidak mustahil kentut pun pada saatnya akan juga dipermasalahkan, karena dianggap mengganggu polusi udara.

Melaporkan Babe Haikal Hassan bisalah ditafsir adanya polarisasi yang belum selesai. Jika serius mimpi Rasulullah SAW itu dianggap menyesatkan dan menimbulkan kegaduhan, bagaimana dua orang itu diam saja dan tidak melaporkan pada polisi, saat Habib Luthfi bin Yahya, juga menceritakan hal yang sama, bahwa ia bermimpi Rasulullah SAW dan memintanya untuk menjaga NU.

Berani melaporkan Habib Luthfi? Pastilah tidak mungkin akan dilakukan, karena ia memasukkan Habib Luthfi dalam satu kubu. Bersyukur kubu lainnya tidak lalu harus ikut-ikutan melaporkan Habib Luthfi karena mimpinya itu.

Polarisasi politik dua kubu itu harusnya disudahi. Dan negara mestinya mengambil alih itu semua dengan tidak hanya meninahbobokan satu pihak, dan menabok pihak lainnya. Berlaku adil dalam semua aspek, itu kata kunci untuk mengakhiri polarisasi, yang punya potensi merusak kebhinekaan.

Wallahu a’lam. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Ady AmarHaikal HassanMimpi Ketemu Rasulullah
Share179SendTweet112

Related Posts

Saweran emak-emak
Kolom

Saweran pun Diundat: Sandiaga dan Serangan Emak-Emak Militan

Minggu 27 Desember 2020 | 14:06
517
Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem
Kolom

Sandiaga Uno, Menuju Nasional Monolitik Sistem

Rabu 23 Desember 2020 | 09:19
647
Yusril dan Pilihan di Seberang Sana
Kolom

Yusril dan Pilihan di Seberang Sana

Selasa 22 Desember 2020 | 08:47
968
Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif
Kolom

Rindu Suara Nyaring Buya Syafii Maarif

Minggu 20 Desember 2020 | 06:42
985
Aksi 1812 dan Pekikan Takbir dari Penjara
Kabar

Aksi 1812 dan Pekikan Takbir dari Penjara

Jumat 18 Desember 2020 | 08:26
5.9k
ILC pun Terkubur bersama Enam Syuhada
Kolom

ILC pun Terkubur bersama Enam Syuhada

Rabu 16 Desember 2020 | 09:32
2.4k
Next Post
Almarhum Abdullah Masmuh di Mata Orang-Orang Terdekatnya

Almarhum Abdullah Masmuh di Mata Orang-Orang Terdekatnya

Resource Center Beri Dua Jempol Smamsatu soal Disabilitas

Resource Center Beri Dua Jempol Smamsatu soal Disabilitas

Devolusi Prancis dan Indonesia

Stop Basa-basi Dakwah

SMP Mutu gelar program Guru Mengaji, yaitu program unggulan baru untuk perbaikan bacaan al-Quran bagi para guru SMP Mutu Surabaya.

SMP Mutu Gelar Program Guru Mengaji

Mimpi Bertemu Nabi

Mimpi Bertemu Nabi Menurut Pandangan Muhammadiyah

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
701

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
202

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
381

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
459

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

Rabu 20 Januari 2021 | 09:46
Tragedi KM 50

Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

Rabu 20 Januari 2021 | 08:57
Sekolah berbudaya inklusif merupakan bagian dari sekolah ramah anak yang telah menjadi satu kesatuan tak terpisahkan.

Sekolah Berbudaya Inklusif, Tantangan dan Keuntungannya

Rabu 20 Januari 2021 | 05:29
HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

HUT Brebes, Forum Guru Besar Beri Strategi Bangun SDM

Rabu 20 Januari 2021 | 05:23
Jalan Mamuju longsor

Jalan Mamuju Longsor, Kiriman Bantuan Terhambat

Selasa 19 Januari 2021 | 16:05
Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Lulusan Smamsatu Gresik Berijazah D-1 Prodistik ITS

Selasa 19 Januari 2021 | 13:10
Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Bencana Indonesia, Salah Siapa: Hujan, Global Warming?

Selasa 19 Januari 2021 | 10:26
Lompatan Jokowi

Gaya Lompatan Jokowi Atasi Krisis

Selasa 19 Januari 2021 | 09:55
Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

Senin 18 Januari 2021 | 21:47
Guru besar UMY

Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

Senin 18 Januari 2021 | 20:15

Berita Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    470498 shares
    Share 188199 Tweet 117625
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    22593 shares
    Share 9037 Tweet 5648
  • Guru Besar UMY Jadi Ketua KY, Ini Pesan Haedar Nashir

    1871 shares
    Share 748 Tweet 468
  • Dua Catatan Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah atas Laporan Komnas HAM

    1195 shares
    Share 478 Tweet 299
  • Kritik Pemerintah, Busyro Muqqodas: Muhammadiyah Jangan Dianggap Musuh

    4016 shares
    Share 1606 Tweet 1004
  • Ramanda Tauhid Wafat, HW Jatim Kembali Kehilangan Tokohnya

    1288 shares
    Share 515 Tweet 322
  • Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

    1707 shares
    Share 683 Tweet 427
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    9412 shares
    Share 3765 Tweet 2353
  • Tanggapan Muhammadiyah atas Hasil Investigasi Komnas HAM tentang Tewasnya Anggota FPI

    3231 shares
    Share 1292 Tweet 808
  • Dr Adriani Kadir, Pimpinan Aisyiyah Itu Wafat saat Gempa Mamuju Mengguncang

    3162 shares
    Share 1265 Tweet 791
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama