• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Manhaj Salaf KH Ahmad Dahlan

Minggu 20 Desember 2020 | 17:22
in Kolom
0
7.9k
SHARES
8k
VIEWS
Manhaj salaf
KH Ahmad Dahlan

Manhaj Salaf KH Ahmad Dahlan oleh Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah.

PWMU.CO-Kiai Haji Ahmad Dahlan dikenal sebagai tokoh pembaruan Islam. Nurcholish Madjid menyebutkan pendiri Muhammadiyah itu pembaruannya tergolong break-trought, bersifat lompatan karena tidak mengalami prakondisi sebelumnya. Artinya, banyak kejutan dari jejak pembaruan Islam yang dilakukan tokoh dari Kauman Yogyakarta itu.

Penulis sendiri dalam buku Muhammadiyah Gerakan Pembaruan (2010) sampai pada kesimpulan bahwa KH Ahmad Dahlan seorang mujadid besar, yang pembaruannya memiliki kekhasan tertentu yang tidak dimiliki oleh para pembaru Islam sebelumnya. Dari rahim pemikiran dan langkah pembaruannya lahir Muhammadiyah sebagai gerakan Islam modern dan reformis.

Namun di sebagian kalangan Muhammadiyah sendiri tidak jarang masih kurang pemahaman mengenai sosok pendiri gerakan Islam itu. Sebagian masih berpandangan lama kalau Kiai Dahlan sebagai tokoh pemurnian Islam, yang sering diidentikkan dengan gerakan Salaf, yakni gerakan kembali pada masa Nabi dan tiga generasi sesudahnya dalam cakupan terbatas pemurnian. Manhaj Ahmad Dahlan pun disamakan dengan Manhaj Salafiyah murni tersebut.

Manhaj Salaf

Benarkah Ahmad Dahlan kembali ke Salaf dan disamakan sebagai tokoh gerakan Salaf atau Salafiyah? Jika Manhaj Salaf atau Salafiyah dimaksudkan secara muktabar pada Islam masa Nabi dan tiga generasi sesudahnya tentu benar dan tidak ada yang keliru. Muhammadiyah pun dalam hal akidah sebagaimana disebut dalam Kitab Al-Iman pada Himpunan Putusan Tarjih mengikuti akidah yang selamat dari generasi Salaf.

Namun perlu pemahaman yang luas dan mendalam bahwa Manhaj Salaf sering dimaknai secara terbatas pada pemurnian belaka. Khusus untuk mengikuti jejak Islam masa Nabi sifatnya mutlak dan tidak ada keraguan, bahkan nama Muhammadiyah sendiri dinisbahkan pada nama Nabi akhir zaman itu, sebagai pengikut Nabi Muhammad.

Meskipun dalam sejumlah hal di kalangan umat Islam sendiri tidak jarang terdapat perbedaan pemahaman mengenai jejak Islam era Nabi tersebut, baik yang menyangkut tafsir ayat al-Quran maupun hadits Nabi.

Mengenai Islam tiga generasi sesudah Nabi tentu tidak sama-sebangun dengan masa Nabi. Selalu ada dinamika tergantung tokoh dan umat di setiap masa, yang juga terdapat konteks yang berbeda. Pada era pasca Nabi corak aktualisai Islam tidaklah mutlak dan memerlukan pandangan atau pemahaman kritis baik menyangkut pandangan keislaman maupun peristiwa sejarah, semuanya terbuka pada kritik dan tidak jarang terdapat bias.

Baca Juga:  Begini Cara Aisyiyah Hidupkan Spirit KH Ahmad Dahlan di Surabaya

Di sinilah pentingnya pemahaman bahwa masalah generasi dan Manhaj Salaf menjadi tidak monolitik. Islam zaman Nabi menjadi tonggak utama dalam hal generasi dan Manhaj Salaf. Bahkan tanpa perlu embel-embel Salaf atau Salafiyah sekalipun. Yakni, Islam yang berpatokan pada al-ruju’ ila al-Qur’an wa al-sunnah plus ijtihad sebagai paradigma utama Islam baik dengan memakai maupun tanpa harus terikat dengan Salaf atau Salafiyah.

Teologi Al-Maun

Masalah Manhaj Salaf atau Salafiyah pun jangan dimaknai pada hal-hal yang bersifat parsial atau terbatas, meskipun menyangkut akidah dan ibadah yang dikenal sebagai gerakan pemurnian akidah dan ibadah. Dimensi akidah dan ibadah itu sifatnya mendalam dan luas, bukan soal-soal parsial seperti menyangkut TBC (Tahayul, Bid’ah, Churafat).

Aspek akidah menyangkut ajaran yang mendasar soal iman dan tauhid, yang dimensinya luas bukan hanya pemurnian semata. Ajaran akidah dan ibadah dalam Islam itu sangat kaya makna dan fungsi bagi setiap muslim. Iman itu terkait erat dengan Islam, ihsan, dan amal saleh.

Akidah itu bukan hanya menyangkut habluminallah semata tetapi juga berfungsi pada habluminannas. Asghar Ali bahkan mengaitkan tauhid dengan pembebasan kaum mustadh’afin yang dikenal teologi pembebasan Islam.

Ali Syariati menarik tauhid pada dimensi sistem kehidupan yang luas, Amien Rais tentang tauhid sosial, bahkan Kiai Dahlan sebelum era para tokoh itu memperkenalkan sekaligus mempraktikkan teologi al-Ma’un.

Ajaran tentang ibadah pun bukan hanya rukun yang harus sesuai dengan tuntunan Rasulullah. Tetapi juga kekhusyukan dan tahsinah atau fungsi kebaikan dari ibadah yang harus melahirkan ihsan dalam kehidupan. Karenanya, konstruksi tentang Salaf atau Salafiyah jangan sampai mempersempit ajaran Islam baik tentang akidah dan ibadah maupun tentang akhlak dan muamalah duniawiyah.

Baca Juga:  Ketum PP Muhammadiyah Launching 4 Buku dalam Kajian Ramadhan

Konstruksi Manhaj Salaf atau Salafiyah akan semakin terbuka untuk dilakukan kritik atau pemaknaan ulang manakala hanya dikaitkan dengan Sunnah Nabi yang terbatas seperti cara berpakaian, cara makan-minum, berjenggot, dan hal-hal yang parsial lain.

Sunnah Nabi itu sangatlah luas, termasuk membebaskan perempuan dari perendahan martabat di zaman jahiliyah. Lebih jauh lagi Nabi dan umat Islam kala itu membangun peradaban Islam yang berkemajuan sebagaimana simbol al-Madinah al-Munawwarah, yakni membangun kota peradaban yang mencerahkan.

Bukan Wahabi

Kiai Haji Ahmad Dahlan baik dalam pemikiran maupun amaliah mempraktikkan Islam zaman Nabi sebagai model utama dengan mengembangkan ijtihad. Tujuh pokok ajaran Kiai Dahlan yang ditulis Kiai Hadjid bukan hanya permurnian, tetapi lebih jauh dan luas banyak yang bersifat pembaruan, termasuk dalam penggunaan akal pikiran. Salah atau keliru jika ada yang menyimpulkan pelajaran Kiai Dahlan itu sebagai Manhaj Salaf yang bersifat pemurnian, apalagi minus pembaruan.

Demikian halnya dengan amal pembaruan Kiai Dahlan yang melahirkan jejak Muhammadiyah generasi awal. Jika ada yang menggolongkan Kiai Ahmad Dahlan sebagai mengikuti atau menepati Manhaj Salaf, maka kesimpulan yang tepat ialah pendiri Muhammadiyah itu masuk dalam kategori Salaf Tajdid atau Salafiyah Tajdidiyah, yakni Manhaj Salaf Pembaruan!

Dalam kesaksian Kiai Hadjid, bahwa Kiai Haji Ahmad Dahlan membaca kitab-kitab Ibn Taimiyah, Al-Ghazali, Muhammad Abduh, Rasyid Ridla, Farid Wajdi, Rahmatullah Al-Hindi, serta dalam hal aqa’id kitab beraliran ahlu sunnah wal jamaah.

Tetapi jangan simpulkan dengan membaca kitab-kitab tersebut secara sederhana dan bias bahwa Kiai Ahmad Dahlan ber-Manhaj Salaf, lebih khusus salaf pemurnian. Suatu kesimpulan kaum salafi yang ingin menarik pendiri Muhammadiyah itu sebagai salafi murni dan Muhammadiyah sebagai gerakan pemurnian secara terbatas.

Kiai Dahlan sebagaimana disebut Kiai Sudja’ memang sempat menyoroti soal ziarah kubur dan dengan tegas melarang pengeramatan terhadap kuburan dan orang yang meninggal. Tetapi Ahmad Dahlan sangat jauh berbeda dari Muhammad bin Abdul Wahhab, karena tidak disertai aksi membongkar dan menghancurkan kuburan.

Baca Juga:  Taushiyah di Jateng Bermunajat, Haedar Nashir Minta Amalkan Doa Nabi Ibrahim

Abdul Wahhab bahkan hampir menghancurkan kuburan Nabi manakala tidak dilarang. Hal itu menunjukkan Kiai Dahlan dan Muhammadiyah sama sekali tidak mengikuti manhaj Muhammad bin Abdul Wahhab, sehingga tampak jelas bukanlah Wahabi dan bukan pula Salafi Wahabi.

Manhaj Pembaruan

Wajah tajdid dalam makna pembaruan jauh lebih kuat dan menonjol dalam diri Kiai Dahlan dan Muhammadiyah generasi awal. Sebutlah dalam hal meluruskan arah kiblat, mengembangkan sistem pendidikan Islam modern.

Gerakan Al-Ma’un disertai pembentukan rumah sakit atau poliklinik serta rumah miskin dan rumah yatim, taman pustaka antara lain merintis Majalah Suara Muhammadiyah, memelopori gerakan perempuan Islam ke ruang publik melalui ‘Aisyiyah, memperkenalkan pengajian-pengajian umum dan khusus di ruang publik, pengorganisasian haji, pengorganisasi zakat, dialog dengan tokoh agama lain, dan sebagainya.

Lebih khusus dengan pengembangan pemikiran yang maju di berbagai bidang, pengembangan akal murni, sehingga pada pelajaran ketujuh beliau menganjurkan orang Islam belajar ilmu teori dan ilmu praktik. Semua bukti tersebut menunjukkan pendiri Muhammadiyah tersebut sebagai bermazhab tajdid bercorak pembaruan yang reformis dan modernis.

Jika disimpulkan sebenarnya tajdid Kiai Dahlan lebih kuat warna pembaruannya daripada pemurniannya, sehingga kalau pun ada yang masih menggolongkan tokoh utama Muhammadiyah tersebut sebagai ber-Manhaj Salaf, maka lebih ke genre Salafiyah Tajdid, meskipun beliau sebenarnya lebih bebas dan tidak perlu dinisbahkan pada Mazhab Salafiyah.

Kini dapat menjadi patokan bagi seluruh warga, kader, dan pimpinan Muhammadiyah bahwa pemaknaan tajdid mengandung muatan pemurnian dan pengembangan dengan pendekatan dalam memahami Islam secara bayani, burhani, dan irfani.

Dalam MKCH bahkan secara tegas disebutkan Muhammadiyah dalam mengamalkan ajaran Islam berdasarkan al-Quran dan sunah Nabi dengan mengembangkan akal pikiran sesuai jiwa ajaran Islam. Kesimpulan utamanya bahwa Kiai Dahlan dan Muhammadiyah tidaklah ber-Manhaj Salaf dalam makna Salaf-pemurnian, lebih-lebih yang berwajah konservatif. Ahmad Dahlan ber-Manhaj Tajdid dengan wawasan Islam berkemajuan. (*)

Memahami Manhaj Ahmad Dahlan juga bisa dibaca di suaramuhammadiyah.id

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Haedar NashirKH Ahmad DahlanPembaharuan Kiai Dahlan
Share3150SendTweet1969

Related Posts

Ahmad Dahlan dan Pesona Kisah
Kolom

KH Ahmad Dahlan Radikal Versi Hatta

Sabtu 9 Januari 2021 | 06:37
573
KH Hisyam, Pemimpin Muhammadiyah yang Fenomenal meski Tak Terkenal
Featured

KH Hisyam, Pemimpin Muhammadiyah yang Fenomenal meski Tak Terkenal

Rabu 6 Januari 2021 | 13:21
2.2k
Problematikan Pancasila
Headline

Covid-19 Meninggi, Haedar Ajak Warga Muhammadiyah Jadi Teladan Prokes

Senin 4 Januari 2021 | 19:22
1.9k
Refleksi Akhir Tahun
Kolom

Refleksi Akhir Tahun 2020

Kamis 31 Desember 2020 | 22:05
22.6k
Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan
Featured

Ismail Suny, Tokoh Muhammadiyah yang Dipenjara tanpa Pengadilan

Kamis 31 Desember 2020 | 15:46
26.8k
Kekuasaan
Kolom

Kekuasaan Memang Mengasyikkan

Selasa 29 Desember 2020 | 15:56
134
Next Post
Surat al fiil

Surat Al Fiil dan Kegaduhan Politik

Munas Tarjih

Munas Tarjih Koreksi Waktu Subuh Mundur 8 Menit

Goes to Pre School di SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik digelar tiap tahun. Kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di sekolah peneliti cilik itu.

Goes to Pre School SDMM Digelar Online

MAM 1 Ponpes Karangasem Juara Olimpiade Al-Quran

MAM 1 Ponpes Karangasem Juara Olimpiade Al-Quran

Ini Pengurus Inti Foskam SMA/MA Periode 2020-2022 dan Programnya

Ini Pengurus Inti Foskam SMA/MA Periode 2020-2022 dan Programnya

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
508

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
171

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
355

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
429

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Pengalaman bersama Almarhum Mas Choliq Benahi Kantor Wilayah, tulisan Wakil Ketua PWM Jatim Nadjib Hamid MSi ini penuh inspirasi. Selamat membaca!

Muhammadiyah Jatim Galang Dana untuk Bencana Indonesia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:54
Hubungan bencana

Hubungan Bencana dan Perilaku Manusia

Minggu 17 Januari 2021 | 08:05
Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Bencana Bertubi-tubi dan Lima Kesadaran Spiritual

Minggu 17 Januari 2021 | 07:26
Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Atasi Pandemi dengan llmu, Ulama Pernah Tulis 20 Buku soal Itu

Minggu 17 Januari 2021 | 06:02
Empat AUM Mamuju

Empat AUM Mamuju Rusak Parah akibat Gempa

Sabtu 16 Januari 2021 | 20:58
12 tafsir

12 Tafsir Langkah Muhammadiyah dari Mas Mansur

Sabtu 16 Januari 2021 | 16:20
Vaksin Sinovac

Vaksin Sinovac dan Kepercayaan Rakyat

Sabtu 16 Januari 2021 | 15:04
Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

Sabtu 16 Januari 2021 | 14:57
Pemecatan ketua KPU

Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

Jumat 15 Januari 2021 | 21:43
Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

Jumat 15 Januari 2021 | 21:26

Berita Populer Hari Ini

  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    8754 shares
    Share 3502 Tweet 2189
  • Warganet Tinggalkan WA, Pilih BiP

    6239 shares
    Share 2496 Tweet 1560
  • Ali Jaber Wafat, Presiden Belum Ucapkan Belasungkawa

    852 shares
    Share 341 Tweet 213
  • 12 Tafsir Langkah Muhammadiyah dari Mas Mansur

    320 shares
    Share 128 Tweet 80
  • Jungkir Balik Covid-19 Pertanda Dajjal

    3665 shares
    Share 1466 Tweet 916
  • As’ad Yasin, Sosok Penerjemah Kitab Fi Zhilalil Quran Sayid Quthub

    2504 shares
    Share 1002 Tweet 626
  • Ini Kebijakan Muhammadiyah saat PPKM dan Fatwa Tarjih Vaksinasi Covid-19

    1027 shares
    Share 411 Tweet 257
  • Pemecatan Ketua KPU Dinilai Berlebihan

    345 shares
    Share 138 Tweet 86
  • Muhammadiyah Respon Cepat Gempa Sulawesi Barat

    313 shares
    Share 125 Tweet 78
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    10021 shares
    Share 4008 Tweet 2505
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 081233867797
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama