• Redaksi
  • Iklan
  • JarMed
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
Advertisement
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kisah Perjodohan Din Syamsuddin dengan Cucu Pendiri Pondok Gontor

Minggu 3 Januari 2021 | 19:11
in Kabar
0
7.5k
SHARES
7.7k
VIEWS
Kisah Perjodohan Din Syamsuddin dengan Cucu Pendiri Pondok Gontor: Rasyda Diana (Mustofa Nahrawardaya for PWMU.CO)

PWMU.CO – Kisah Perjodohan Din Syamsuddin dengan Cucu Pendiri Pondok Gontor. Din Syamsuddin menikah lagi, Ahad (3/1/2021). Istrinya, Dr Rashda Diana Lc MA, adalah cucu KH Imam Zarkasyi, pendiri Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jatim.

Acara akad nikah dihadiri segenap pimpinan pondok. Bertindak sebagai saksi dari pihak pengantin pria adalah Wakil Ketua Umum MUI Dr Anwar Abbas. Sedangkan dari pihak pengantin wanita Prof Amal Fathullah Zarkasyi, pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor.

Ketiga putra Din juga hadir. Yakni Farazandi Fidinansyah SE MSi Mihra Dildari SE, dan Fiardhi Farzanggi, SE MM. Beberapa sahabat Din dari juga hadir. Antara lain Rektor UMJ Prof Syaiful Bakhri, Wakil Ketua Umum DN-PIM Prof R. Siti Zuhro dan Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Syafiq A Mugni, dan Wakil Ketua PWM Jatim Prof Ahmad Jainuri.

Ketemu Jodoh di Gontor

Mustofa Nahrawardaya, orang dekat Din Syamsuddin yang turut menghadiri pernikahan tersebut menceritakan awal mula pertemuan Din dengan Rashda. “Pak Din itu anggota Majelis Wakaf Pondok Pesantren Gontor. Jadi ada pertemuan rutin setiap bulan di pondok,” ungkapnya.

Menurut pegiat media sosial tersebut, pada pertengahan November 2020 lalu merupakan momen pertama kali Din bertemu dengan Rashda. “Namun hanya pertemuan biasa. Anehnya, setelah itu hilang kontak. Tak bisa berkomunikasi,” terang Tofa, sapaan akrabnya.

Dia menjelaskan, sejak ditinggal wafat suaminya, Rasdha menutup rapat dari semua kawan-kawan suaminya. Dia tak mau menerima kontak lelaki. “Bahkan semua daftar nomor dengan nama lelaki di kontak telepon miliknya di-block, termasuk nomor Pak Din,” jelasnya.

Perempuan bergelar Doktor Bidang Politik di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) ini sebelumnya adalah istri dari Dr Dihyatun Masqon, Wakil Rektor III Unida yang wafat pada tahun 2018 lalu. Dia berstatus janda tanpa anak.

“Pak Din penasaran dengan hal itu. Kenapa dirinya di-block oleh Bu Rashda. Dari paman Bu Rashda lah, diketahui alasannya kenapa hal itu terjadi,” tambah dia.

Din Syamsuddin, menurut informasi yang dia terima, semula biasa-biasa saja. Namun seiring dengan waktu, maka Din intensif menemui paman Rashda. “Singkat waktu, pada sekitar 20-an Desember 2020, saya lupa tepatnya, Pak Din memberanikan diri bertanya pada paman Bu Rashda, tentang ponakannya itu,” jelasnya.

“Pak Din sepertinya kebawa suasana diri. Karena saat itu beliau sudah digugat cerai oleh Bu Linda (Novalinda Jonafrianty) istri Pak Din sebelumnya,” terang Tofa.

Seperti diketahui, pada 16 Desember 2020 Din Syamsuddin dapat panggilan sidang gugatan cerai di Pengadilan Agama (PA) Jakarta Selatan. “Tapi Pak Din tidak bisa hadir. Sidang itu berlangsung setelah awal November, qadarullah Bu Linda telah mengajukan gugatan cerai. Kok tiba-tiba ada gugatan?” jelasnya.

Baca Juga:  Tak Takut Risiko Berjuang, Ternyata Amien Rais dan Din Syamsuddin Praktikkan Ilmu Khouf

Sepengetahuan Tofa, sejak Juni 2020 Novalinda Jonafrianty sudah tak ada di rumah. “Pak Din sendirian di rumah. Setiap ada kegiatan, saya hanya melihat Pak Din sendirian. Sejak Juni itu, beliau hanya ditemani kucing kesayangannya: si Mahir,” lanjutnya.

Dia juga menceritakan, berkali-kali ada usaha ishlah tapi tampaknya tidak membuahkan hasil. “Berkali-kali ikhtiar penyatuan, gagal terjadi. Saya kasihan juga melihat begitu. Banyak tamu ke rumah, banyak kegiatan Pak Din, ternyata nggak didampingi istri,” terangnya.

“Meski begitu, beliau sabar. Namun, sebagai tokoh, sebagai public figure, saya rasa memang beliau nggak mungkin sendirian terus seperti itu. Berbulan-bulan sendiri, tampaknya membuat beliau harus cepat melakukan ikhtiar lain,” terang Tofa.

Apalagi, sambungnya, ternyata setelah pekan pertama November dilalui, ternyata Bu Linda benar-benar mengajukan gugatan perceraian.

“Saya yakin Pak Din akan cepat lakukan langkah karena pasangannya yang sudah setengah tahun pergi dari rumah, ternyata sudah ambil tindakan hukum, minta cerai. Jadi itu yang saya kira menjadi suasana batin Pak Din saat itu di Gontor. Begitu resmi cerai 16 Desember, Pak Din makin sering berkomunikasi dengan Gontor,” jelasnya

Baca Juga:  Kejutan Din Syamsuddin untuk Kakek-Cucu Ini di Apel Kepanduan HW PMI Dea Malela

Menurut Tofa, Din Syamsuddin mengkhitbah Rashda melalui paman-pamannya pimpinan Pondok Gontor menjelang tahun baru. “Namun Mbak Rashda baru diberitahu khitbah itu, baru beberapa waktu kemudian. Saya dengar Bu Rashda tak langsung menjawab. Perlu shalat istikharah, sebelum akhirnya menerima khitbah Pak Din yang disampaikan paman-paman beliau.

“Jadi pernikahan ini terkesan mendadak, ya wajar. Karena sebenarnya memang Pak Din harus segera mencari pasangan hidup. Jika boleh saya katakan, bahwa sebenarnya Pak Din sudah lama sendirian,” ujarnya.

Menurut Tofa, Din Syamsuddin menikahi Rashda Diana karena yang bersangkutan dianggapnya berwawasan keagamaan dan keilmuan yang luas. “Dan berniat untuk setia mendampingi suami dalam menjalani kehidupan dan perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran yang penuh tantangan,” terangnya.

Kisah Perjodohan Din Syamsuddin dengan Rashda Diana, Cucu Pendiri Pondok Gontor. (Foto Rashda Diana/Istimewa)


Siapa Rashda Diana?

Rashda Diana lahir di Ponorogo, 5 Mei 1973. Cucu KH Imam Zarkasyi ini merupakan alumni Fakultas Syariah Islamiyah Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir.

Ia kemudian melanjutkan studi S2 pada Program Studi Pemikiran Jurusan Hukum Islam UMY, lulus dengan disertasi berjudul Pelembagaan Politik Negara Modern Al-Mawardi pada tahun 2019 lalu.

Rashda Diana mengajar Sekolah Banding Fikih di Universitas Darussalam (Unida) Gontor. Pada situs Penelitian, Publikasi Ilmiah, dan Pengabdian kepada Masyarakat (Litapdimas), Rashda Diana juga menjabat sebagai lektor di bidang keilmuan Syariah dan Ilmu Hukum.

Putri kedua dari almarhum KH Imam Subakir Ahmad Bin KH Ahmad Ridwan dan almarhumah Hj Khurriyah Zarkasyi ini merupakan salah satu pelopor kemajuan Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur.

Baca Juga:  Rawan Dipolitisasi, Din Syamsuddin Minta Peresmian Masjid Daan Mogot Ditunda

Perempuan 48 tahun ini juga dikenal sebagai penulis. Beberapa tulisannya pernah di muat di Jurnal Tsaqafah sepertitulisan Partisipasi Politik Muslimah dalam Pandangan Yusuf Qardhawi, Al-Mawardi dan Konsep Kenegaraan dalam Islam, atau Etika Politik dalam Perspektif al-Mawardi.

Pernikahan Ketiga Din Syamsuddin

Sebagaimana yang diketahui, dengan Rashda Diana ini merupakan pernikahan ketiga Presidium Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) itu. Istri pertama Din adalah Hj Fira Beranata, yang meninggal dunia Rumah Sakit Jakarta Medical Center (JMC), Jakarta Selatan, 29 Juli 2010 karena jantung.

Pasangan berbeda usia 9 tahun itu menikah pada tanggal 2 Februari 1986. Bersama Hj Fira Baranata, Din dikaruniai tiga orang anak, yakni Farazandi Fidinansyah, Mihra Dildari, dan Fiardhi Farzanggi.

Kemudian, pria asal Sumbawa ini menikahi Novalinda Jonafrianty alias Bu Linda setahun kemudian, yakni pada tanggal 13 Maret 2011 di Masjid At-Taqwa Muhammadiyah, komplek Kantor PP Muhammadiyah.

Janda tiga anak ini, merupakan seorang notaris yang tinggal di Perumahan Pesona Wahidin Blok B-31, Kecamatan Kebomas, Gresik. Lulusan Fakultas Hukum Universitas Airlangga (1998) ini merupakan sepupu Hj Fira Beranata, istri Din sebelumnya.

Bersama Novalinda Jonafrianty, Din tidak dikaruniai buah hati. Setelah sembilan tahun bersama, akhirnya berdasarkan putusan PA Jakarta Selatan, tanggal 16 Desember 2020, Din Syamsuddin dan Novalinda resmi berpisah.

Selamat Pak Din! (*)

Penulis Hendra Hari Wahyudi Editor Mohamad Nurfatoni.

Tags: Din SyamsuddinHendra Hari WahyudiMustofa NahrawardayaPernikahan Din SyamsuddinRashda Diana
Share3011SendTweet1882

Related Posts

Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin
Kabar

Syekh Ali Jaber Wafat, Ini Kesan Din Syamsuddin

Kamis 14 Januari 2021 | 13:15
7.4k
Presidium KAMI: Indonesia dalam Bahaya
Kabar

Presidium KAMI: Indonesia dalam Bahaya

Selasa 12 Januari 2021 | 14:06
9.8k
Soal Corona Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof M. Din Syamsuddin meminta pemerintah jujur dengan mengatakan apa adanya kejadian yang sebenarnya terjadi.
Headline

Abdul Mu’ti Tolak Jabatan Wamendikbud, Ini Tanggapan Din Syamsuddin

Kamis 24 Desember 2020 | 14:26
5.1k
Mati ibarat Diwisuda, Gelarnya Almarhum
Kabar

Mati ibarat Diwisuda, Gelarnya Almarhum

Jumat 18 Desember 2020 | 11:29
496
Din Syamsuddin: bunga setoran haji sebaiknya diberikan kepada jamaah. (foto dokumentasi pwmu.co)
Kabar

Presidium KAMI Desak Presiden Bentuk Tim Independen Pencari Fakta

Selasa 8 Desember 2020 | 08:13
2.3k
Mensos Ditangkap KPK, Din Syamsuddin: Ini Pengkhianatan pada Rakyat
Kabar

Mensos Ditangkap KPK, Din Syamsuddin: Ini Pengkhianatan pada Rakyat

Minggu 6 Desember 2020 | 13:12
833
Next Post
Pentingnya Merawat Iman yang Naik-Turun

Pentingnya Merawat Iman yang Naik-Turun

Ketua Pengurus Panti Asuhan Yatim Al-Mizan Wafat

Ketua Pengurus Panti Asuhan Yatim Al-Mizan Wafat

Majalah Cikal Abadikan Covid-19 sang Penanda Zaman

Majalah Cikal Abadikan Covid-19 sang Penanda Zaman

Pesan untuk Mensos

Pesan untuk Mensos

Ali Taher Parasong

Ali Taher, Anggota DPR dari PAN Wafat

Discussion about this post

Ngaji Hadist

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu
Ngaji Hadits

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu

Jumat 15 Januari 2021 | 11:14
751

Wafatnya Ulama, Cara Allah Mencabut Ilmu. Syekh Ali Jaber salah satu ulama Indonesia yang telah wafat (Foto detik.com) Wafatnya Ulama,...

Read more
Semua Penyakit Ada Obatnya
Ngaji Hadits

Semua Penyakit Ada Obatnya

Jumat 8 Januari 2021 | 09:43
213

Semua Penyakit Ada Obatnya (ilustras freepik.com) Semua Penyakit Ada Obatnya ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more
Larangan Mencela Waktu
Ngaji Hadits

Larangan Mencela Waktu

Jumat 1 Januari 2021 | 09:43
384

Larangan Mencela Waktu (ilustrasi ilounge.com) Larangan Mencela Waktu ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami (Yamais), Masjid...

Read more
Keutamaan Amalan Nabi Daud
Ngaji Hadits

Keutamaan Amalan Nabi Daud

Jumat 25 Desember 2020 | 06:26
473

Keutamaan Amalan Nabi Daud (Ilustrasi freepik.com) Keutamaan Amalan Nabi Daud ditulis oleh Ustadz Muhammad Hidayatulloh, Pengasuh Kajian Tafsir al-Quran Yayasan Ma’had Islami...

Read more

Berita Terkini

Banjir Kalimantan

Banjir Kalimantan akibat Eksploitasi Alam yang Sembrono

Kamis 21 Januari 2021 | 20:02
TP3 FPI konferensi pers.

TP3: Pembunuhan 6 Laskar FPI Diduga Direncanakan

Kamis 21 Januari 2021 | 19:11
Smamsatu Siapkan Konsep Baru MBS Madinatul Ilmi. Konsep blanded (campuran) kurikulum disampaikan Kepala SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik Ainul Muttaqin SP MPd, Jumat (21/8/20).

MBS Smamsatu Gresik Ajarkan Tafsir Quran Tematik untuk Kaji Sains

Kamis 21 Januari 2021 | 18:40
Ideologi

Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

Kamis 21 Januari 2021 | 11:02
Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Manga Budaya Ramaikan Milad Ke-6 Smamio

Kamis 21 Januari 2021 | 10:48
Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Spiritual Morning Activity, ‘Sarapan’ Daring Smamsatu

Kamis 21 Januari 2021 | 10:31
Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Siswa Spemdalas Raih Prestasi Sains Nasional

Kamis 21 Januari 2021 | 10:19
Perpres

Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

Kamis 21 Januari 2021 | 06:31
Menko PMK

Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

Rabu 20 Januari 2021 | 21:06
10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

Rabu 20 Januari 2021 | 20:05

Berita Populer Hari Ini

  • Tragedi KM 50

    Tragedi KM 50, Ungkap Aktor Intelektual

    14977 shares
    Share 5991 Tweet 3744
  • Lomba Daring Milad Ke-6 Smamio, Ini Juaranya

    7794 shares
    Share 3118 Tweet 1949
  • Ideologi Muhammadiyah Tergantung Ulama Tarjih

    1574 shares
    Share 630 Tweet 394
  • Menko PMK Kunjungi Korban Banjir Bogor

    1213 shares
    Share 485 Tweet 303
  • Hari Pertama di Mamuju, Tim Medis Muhammadiyah Lakukan Dua Operasi Bedah

    950 shares
    Share 380 Tweet 238
  • Wartawan Komari Wafat, Berpesan agar Anaknya Hafal Quran

    787 shares
    Share 315 Tweet 197
  • Perpres Berbahaya Mengadu Rakyat

    749 shares
    Share 300 Tweet 187
  • Smamsatu Gresik Siap Hijrah ke Gedung Baru

    738 shares
    Share 295 Tweet 185
  • Tiga Peristiwa Ini Tunjukkan Siapa Sebenarnya Syekh Ali Jaber

    23192 shares
    Share 9277 Tweet 5798
  • 10 Hari sebelum Wafat, Ahmad Zainuri Masih Diskusi Buku ‘Banjir Darah’

    670 shares
    Share 268 Tweet 168
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co Portal Berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama.

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com

Follow Us

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© Pwmu.co - PT. Surya Kreatindo Mediatama