ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Rabu, Maret 22, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Cerita di Balik Viral Tempe Kacang Merah Smamsatu Gresik

Senin 11 Januari 2021 | 11:23
5 min read
151
SHARES
472
VIEWS
ADVERTISEMENT
Cerita di Balik Viral Tempe Kacang Merah Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin dan Atiiq Anggraini Nur Syahbani (kiri) saat live di Metro TV.

PWMU.CO – Cerita di Balik Viral Tempe Kacang Merah Smamsatu Gresik. Karya inovasi siswa SMA Muhammadiyah 1 (Smamsatu) Gresik berjudul Kacang Merah (Phaseolus vulgaris l) sebagai Alternatif Bahan Baku Utama Pengganti Kacang Kedelai dalam Pembuatan Tempe viral dan bisa Live Interview on Metro TV, Kamis (7/1/2021).

Tempe kacang merah merupakan Project Based Learning Kelompok 1 International Claass Oriented (ICO) Smamsatu Gresik. Diketuai Atiiq Anggraini Nur Syahbani, kelompok peneliti ini beranggotakan empat siswa. Yaitu Aminuddin Muhibullah, Amirul Hamdani Putra, Cahya Prismoida Sholihah, dan Cendekia Maharani.

Kepada PWMU.CO, Senin (11/1/2020) Atiiq Anggraini Nursyahbani menjelaskan mengapa kelompoknya meneliti tempe kacang merah sebagai project based learning.

Menurutnya pertimbangan utamanya karena Indonesia masih termasuk negara pengimpor kacang kedelai dan beberapa kali mengalami peristiwa kelangkaan bahan baku tersebut. Misalnya yang teraktual pada awal Januari 2021 ini.

“Bagi rakyat Indonesia ini sebuah masalah atau isu terhangat pada bulan ini. Dan dari isu itu kemudian terjadi banyak isu usulan. Seperti pegawai pabrik tahu tempe yang mogok akibat kenaikan kacang kedelai,” terangnya.

Maka, sambungnya, timbul ide bagaimana caranya Indonesia tetap menghasilkan tempe tetapi tidak mengandalkan kacang kedelai. Di sisi lain tempe adalah makanan keseharian dan populer di masyarakat.

Mengapa Kacang Merah

Atiiq menjelaskan, kelompoknya memilih kacang merah (Phaseolus vulgaris l) karena cukup mudah untuk mendaptkannya. Selain itu juga nutrisinya lebih baik daripada kacang kedelai. Hanya saja, kacang merah lebih mahal harganya.

“Harga yang sedikit lebih mahal itu dinilai pantas untuk kandungan nutrisi yang ada dalam kacang merah. Di antaranya karena kadar antioksidan yang lebih tinggi.

“Alasan lain karena petani yang menghasilkan kacang merah tidak kekurangan permintaan sehingga harganya stabil. Tentu kesejahteraan petani Indonesia juga akan lebih baik,” kata siswa peraih The First Champion (Gold Award) English Speech Contest pada Muhammadiyah Education Award Special Edition 2020 ini.

“Dan yang tak kalah penting, tempe kacang merah adalah keunikan sendiri di pasar,” ujar Atiiq yang mengaku apresiasi atas karya kelompoknya itu di luar ekspetasinya.

Menurutnya tempe kacang merah ini tidak hanya bisa menekan ketergantungan kacang kedelai sebagai bahan baku. Tetapi juga memberikan perspekif penggunakan kacang-kacangan lain sebagai solusi atas kelangkaan kacang kedelai yang sering terjadi di Indonesia.

Live Interview on Metro TV atas tempe kacang merah Siswa Smamsatu Gresik

Cerita Liputan Metro TV

Salah satu yang mengapresiasi karya inovasi siswa Smamsatu Gresik ini adalah Metro TV. Itulah yang dia sebut sebagai sesuatu yang di luar ekspetasi. Tugas akhir yang sebenarnya “cuma” dipresentaskan di hadapan 14 guru mata pelajaran itu ternyata mendapat apresiasi para profesor dan diliput televisi nasioanal.

Dia menceritakan asal-muasal Metro TV meliput karya kelompoknya itu. Mulanya tugas akhir ICO ini dipresentasikan dalam International Project Assessment Presentasi Karya Bioteknologi Peserta Didik Kelas Internasional Smamsatu yang digelar secara daring, Rabu (6/1/2021). 

Lalu peresentasi itu mendapat tanggapan positif dari Prof Biyanto (Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah [PWM] Jatim, Arbaiyah Yusuf MA (Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim), dan Prof Setyo Budi Rektor UMG (Rektor Universitas Muhammadyah Gresik [UMG]).

“Lalu dibagikan di Facebook. Dan itu terdengar oleh wartawan Metro TV dan Kompas. Akhirnya mereka datang ke sekolah untuk memberitakan itu,” terang Atiiq.

Setelah diberitakan Selasa (5/2/2020) dalam Metro Siang, sambungnya, ternyata pihak Metro TV tertarik untuk mewawancarai secara live. “Karena mereka merasa, sekarang kedelai sedang langka. Dan ada hal yang baru yaitu kacang merah, maka dari situlah Metro TV minta siaran live,” kisahnya.

Dalam acara itu Atiq mengaku sangat tegang. “Tapi kami percaya bisa melakukan ini bersama. Setelah sesi presentasi selesai, kami merasa lega dan senang. Beberapa profesor memberi kami nasihat dan saran agar kami bisa lebih baik lagi,” ungkapnya.

Keunggulan International Class Oriented (ICO)

Kepala Smamsatu Gresik Ainul Muttaqin SP MPd menyatakan Project Based Learning ICO akan menjadi langkah terbaik dalam pengembangan model-model pembelajaran ke depan.

“Project based learning ini sangat bagus tidak hanya bagi masa pandemi, tetapi pada masa normal pun saya kira bisa menjadi sebuah pilihan yang baik,” ujarnya saat diwawancarai PWMU.CO, Sabtu (9/1/2021).

Dia menjelaskan, ICO didesain sebagai sebuah kelas unggul dengan penguatan bahasa Inggris dan berorientasi internasional.

“Selain itu, kelas ICO ini lebih ditekankan pada critical thinking, berpikir kritis dan berpikir analitis. Inilah kemudian yang menjadi di salah satu pembuktian bahwa kelas internasional dapat menghasilkan produk baik,” terangnya.

Hal itu dibuktikan, lanjutnya, ketika para siswa diberikan tanggung jawab untuk membuat project. Ternyata hasilnya luar biasa. “Salah satunya adalah karya Atiiq dan kawan-kawan pada pembuatan red bean tempe atau tempe dari kacang merah,” kata Ainul.

Menurutnya, tempe kacang merah menjadi solusi terhadap kelangkaan kacang kedelai sebagai bahan baku tempe. “Saya mengapresiasi betul pada anak-anak ini yang berfikir kritis dengan memberikan solusi masalah yang dialami oleh masyarakat. Dan hal itu perlu dikembangkan lebih lanjut,” ucap lulusan S-1 Fakultas Pertanian Universitas Jember ini.

Ketua Majelis Dikdasmen Pimpinan Daerah Gresik, Ir Dodik Priyambada SAkt menyatakan legiatan penelitian dan presentasi di depan publik oleh ICO Smamsatu Gresik ini adalah kegiatan yang dahsyat.

“Belajar membuat rancangan penelitian, meneliti, membuat laporan penelitian, mempresentasikan hasil penelitian dalam bahasa Inggris, adalah serangkaian experiential learning. Yaitu sebuah proses pembelajaran yang menggabungkan pengetahuan, keterampilan dan value melalui pengalaman-pengalaman langsung yang terintegrasi dan sangat ideal,” terang dia.

Menurutnya penelitian Atiiq dan kawan-kawan ini adalah karya yang up to date dan solutif karena memberikan alternatif bahan baku pembuatan tempe.

“Atiiq dan kawan-kawan adalah anak-anak hebat, dan Smamsatu Gresik adalah sekolah yang memiliki program orientasi internasional yang efektif. Selamat!” ujarnya. (*)

Penulis Estu Rahayu. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Estu RahayuSmamsatu GresikTempe Berbahan Kacang Merah
SendShare60Tweet38Share

Related Posts

Bendera Merah Putih dan Muhammadiyah dalam Tarian Siswa TK

Jumat 17 Maret 2023 | 10:59
132

Lima siswa Tk Aisyiyah 3 Bojonegoro sedang berkasi. Bendera Merah Putih dan Muhammadiyah dalam Tarian...

IGABA Gresik Datang Nomor Satu di Acara Ini

Kamis 16 Maret 2023 | 09:49
113

Turba Pimpinan Wilayah Ikatan Guru Aisyiyah Bustanul Athfal Jawa Timur di Aula Pimpinan Daerah Muhammadiyah...

Di Balik Liputan Musyda Muhammadiyah-Aisyiyah Gresik yang sat-set-wat-wet

Minggu 26 Februari 2023 | 08:24
1k

Tiga kontributor PWMU.CO dari Gresik sedang melakukan liputan Musyda Ke-11 Muhammadiyah Aisyiyah Gresik. Dari kanan:...

Pesan PWM Jatim, Pemimpin Ojo Ruwet dan Mbulet

Minggu 19 Februari 2023 | 14:52
23.4k

Tamhid Masyhudi saat memberikan sambutan di Musyda Ke-11 Muhammadiyah dan Aisyiyah Gresik, Ahad (19/2/23) (Estu...

50 Persen Istri Calon Anggota PDM Gresik Aktivis Aisyiyah

Sabtu 18 Februari 2023 | 16:10
287

Ketua Panlih Musyda Ke-11 Muhammadiyah Gresik Muhammad Harun SE MPd (kanan) saat konferens Pers di...

65 Persen Calon Anggota PDM Gresik Lulusan S2

Jumat 17 Februari 2023 | 20:03
2.1k

Ketua Panlih Musyda Ke-11 Muhammadiyah Gresik Muhammad Harun (kanan) dalam konferensi pers di Gedung Dakwah...

Siswa SD Muri Gresik Belajar Bahasa Jepang

Kamis 16 Februari 2023 | 15:47
84

Siswa SD Muri Gresik berselfi mengenakan pakaian Jepang (Istimewa/PWMU.CO) Siswa SD Muri Gresik Belajar Bahasa...

Wabup Gresik Titip 5 Isu Strategis pada Aisyiyah

Senin 6 Februari 2023 | 21:14
200

Wakil Bupati Gresik Dra Hj Aminatun Habibah MPd menitipkan lima isu strategis kepada Aisyiyah Kabupaten...

11 Anak TK yang Bikin Gemes Ibu-Ibu Aisyiyah

Minggu 5 Februari 2023 | 13:37
1.2k

Siswa TK Aisyiyah 9 Sidayu tampil lagu Jaranan, di Musyda Ke-11 Aisyiyah Gresik, di GDM...

Lomba Menyanyi TK Aisyiyah Gresik, Ini Pemenangnya

Sabtu 4 Februari 2023 | 14:45
305

Lomba Menyanyi Betsama antar TK 'Aisyiyah sekabupaten Gresik dalam rangka Gebyar Pra Musyawarah Daerah XI...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    14235 shares
    Share 5694 Tweet 3559
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    3457 shares
    Share 1383 Tweet 864
  • Cerita di Balik Evoting Musyda Kabupaten Probolinggo

    1306 shares
    Share 522 Tweet 327
  • 12 ’Bidadari’ Pendamping E-Voting Musyda Probolinggo

    1173 shares
    Share 469 Tweet 293
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    2643 shares
    Share 1057 Tweet 661
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    433 shares
    Share 173 Tweet 108
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6457 shares
    Share 2760 Tweet 1541
  • Formasi Shalat Tarawih yang Utama: 4-4-3, 2-2-2-2-2-1, atau?

    2205 shares
    Share 882 Tweet 551
  • Telusuri Sejarah Gresik, Siswa SD Mugres Mengunjungi Kampung Kemasan

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    4756 shares
    Share 1902 Tweet 1189

Berita Terkini

  • Kosegu dan Kokam Ikut Sukseskan Musyda Muhamamdiyah TulungagungRabu 22 Maret 2023 | 22:26
  • Buku Sejarah Muhammadiyah Tulungagung Terbit, Begini Perasaan PenulisnyaRabu 22 Maret 2023 | 22:05
  • Lembaga Pemeriksa Halal
    Lembaga Pemeriksa Halal Gelar Raker, Ini ProgramnyaRabu 22 Maret 2023 | 21:40
  • Padus IPM Sendangagung Tampil Memukau di Musypimcab PaciranRabu 22 Maret 2023 | 21:32
  • Jika Ingin Besar, Pendiri dan Pengelola RSMA Harus Saling MendukungRabu 22 Maret 2023 | 21:02
  • Pawai Becak TK Aisyiyah 2 Kota Probolinggo Sambut RamadhanRabu 22 Maret 2023 | 20:38
  • Edukatif, Tarawih Ramah Anak SDMM Terbuka untuk UmumRabu 22 Maret 2023 | 19:50
  • Ramadhan, Kiblat Rumah Dakwah PCIM Malaysia Kini AkuratRabu 22 Maret 2023 | 17:50
  • PCNA Brondong Turba Ke Ranting MencorekRabu 22 Maret 2023 | 17:28
  • 26 siswa Sdamada mengikuti semifinal Kompetisi Matematika Suprarasional; Liputan Alfiatun Naimah, kontributor PWMU.CO Sidoarjo.
    26 Siswa Sdamada Ikut Semifinal Kompetisi Matematika SuprarasionalRabu 22 Maret 2023 | 17:27

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!