Ternyata nama Robert Guilhem tidak masuk dalam pemberitaan media dan website jurnal internasional untuk temuan besar ini. Bahkan ketika mencari di Google, tidak satupun situs berbahasa asing muncul di halaman hasil pencarian Google, kecuali situs-situs yang memberitakan berita yang belum jelas kebenarannya itu.
Kalaupun ada nama Robert Guilhem untuk pencarian direktori jurnal online milik Google, memang ada 1 nama yang muncul. Namun, tokoh ini lebih banyak berbicara tentang teknologi Radio dan Gelombang Radio (radiowave). Bahkan untuk melacak ke direktori Albert Einstein College pun, nama Robert Guilhem si ahli genetika ini ternyata tetap tidak ada.
(Baca juga: Ketika Kemajuan Informasi Tak Bisa Dihindari, Bagaimana Kita Memanfaatkannya? dan Alquran Jangan Dikalahkan oleh Medsos)
Simpulannya, tokoh Yahudi ahli genetika Robert Guilhem itu merupakan tokoh fiktif yang dibuat oleh oknum tidak bertanggung jawab. Artinya, tulisan ini menggunakan sample tokoh rekaan yang berupa ahli genetik dan pemimpin Yahudi.
3. Shalat Pengaruhi Rotasi Bumi
Kabar hoax tentang kehebatan agama Islam selanjutnya adalah tentang “hajar aswad” sebagai konduktor rotasi bumi dan shalat-thawaf sebagai penyeimbangnya. Disebutkan Prof Lawrence E Yoseph menulis dalam “Encyclopedia Americana” tentang hutang besar kepada umat Islam: “…Sekiranya orang-orang Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yang berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik” .
(Baca juga: Klarifikasi tentang Berita “Teror” Tokoh Muhammadiyah Garut dan HOAX! Meme Muhammadiyah Advokasi Korban Densus 88)
Masih menurut tulisan itu, berdasarkan penelitian dari 15 Universitas menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yang mempunyai kadar logam yang sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yang ada. Dikabarkan pula bahwa Hajar Aswad (batu hitam yang ada di dekat Ka’bah) merupakan superkonduktor dan menjadi penentu rotasi bumi.
Sayangnya, setelah diselidiki secara seksama, ternyata berbagai kutipan itu tidak ada dalam berbagai referensi yang “mutawatir”. Misalnya tidak pernah ditemukan di halaman, edisi tahun berapa kutipan itu tertulis dalam “Encyclopedia Americana”. Kemudian juga tidak jelas ke-15 Universitas mana saja yang telah melakukan penelitian tersebut dan siapa penelitinya.
(Baca juga: Awas! Berita Hoax atas Nama Mendikbud dan Klarifikasi Berita ‘Hoax’ Arahan Mendikbud)
Yang lebih fiktif, nama Prof Lawrence E Yoseph, ternyata tidak bisa ditemukan dalam dunia Google, tentu saja selain dari blog-blog yang menyebarluaskan info itu. Jika pun ada yang mirip namanya adalah Lawrence Joseph (Profesor Hukum) dan Lawrence E. Joseph (penulis di berbagai media). Dengan demikian, berita tentang shalat dan thawaf yang mempengaruhi rotasi bumi ini adalah hoax alias tidak berdasar.
***
Sekali lagi, sebagai seorang yang beragama Islam, tentu kita yakin tentang kebenaran Islam. Tapi menyampaikan informasi, meski dengan niat memberikan edukasi, tetap saja tidak boleh menggunakan cara-cara yang keliru. Tetap bijak dalam mengonsumsi informasi di dunia maya. Tanpa akal sehat dan rasionalitas, kita hanya menjadi obyek permainan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. (iqbal dari berbagai sumber)
Discussion about this post