• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Minggu, Maret 7, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI

Jumat 22 Januari 2021 | 10:33
in Kolom
611
SHARES
1.9k
VIEWS
Muhammadiyah - NU
Nurbani Yusuf

Muhammadiyah – NU di Pusaran Glorifikasi FPI oleh Nurbani Yusuf, pengasuh Komunitas Padhang Makhsyar.

PWMU.CO-Pernyataan aktor dan komedian Pandji Pragiwaksono yang menyebut FPI selalu ada saat dibutuhkan karena Muhammadiyah dan NU jauh dari masyarakat menjadi kontroversial dan perdebatan.

Tak perlu baper lantas sebut ribuan amal usaha atau pesantren Muhammadiyah untuk meng-counter. Ini bukan soal kompetisi tentang banyaknya amal usaha atau jumlah pengikut. Apalagi mengomparasi FPI dengan Muhammadiyah atau NU sungguh tidak selevel.

Jujur diakui,  inilah kelihaian media mem-branding image atau opini FPI kepada publik semacam glorifikasi. Ironisnya banyak yang katut dan larut dalam skema berpikir yang mereka bentuk. Tidak terkecuali ormas yang disebut modern dan besar karena memiliki amal usaha dan jumlah pengikut fantastis.

Realitasnya, gerakan FPI lebih fenomenal meski dalam skala yang sangat kecil. Kehadiran FPI membagi-bagi puluhan atau  ratusan nasi bungkus di tempat- tempat bencana lebih menarik dan memikat publik, dibanding puluhan miliar bantuan yang telah diberikan Muhammadiyah melalui MDMC (Muhammadiyah Disaster Management Center) atau Lazismu. Begitu juga NU dan badan otonom (Banom)-nya melakukan hal yang sama. Keduanya tidak bermaksud menafikan BNPB.

Baca Juga:  Indikator Pemerintah Kuat Bukan Bubarkan Ormas

Sikap Anti Kemapanan

FPI hadir mengisi ruang kosong yang ditinggalkan Muhammadiyah dan NU, yaitu sikap kritis, anti kemapanan dan perubahan. Sampai tahap itu, FPI memberi keleluasaan dan harapan terhadap stagnasi politik dan demokrasi yang memburuk.

Dua hal yang menurut saya luput dari perhatian dua ormas besar itu. FPI adalah harapan baik, yang kemudian diberi kemasan agama sebagai nahy munkar. Sebab Muhammadiyah dan NU dianggap lebih banyak amar makruf-nya.

FPI hadir melawan rezim dan itu memikat banyak orang. Ada irisan dan kesamaan pemikiran dan pergerakan terutama mimpi tentang negara Islam yang tidak tersalur di kedua ormas besar itu. FPI adalah solusi, ketika Muhammadiyah dan NU dianggap lembek, jinak atau bahkan bagian dari rezim. Dengan bahasa yang sedikit sopan, mereka yang tidak puas menyebut Muhammadiyah dan NU lebih condong pada amar makruf ketimbang nahy munkar-nya.

Baca Juga:  Dua Arus Pemikiran di Muhammadiyah

Nahy munkar dipahami melawan kemapanan. FPI kemudian mengubah diri menjadi kanal aspirasi sebagian yang tidak ter-cover, meski masih harus banyak riset untuk membuktikan. Dengan metode analisis teks hermenetik fenomenologis  dari para pengikut dan pemimpin kedua ormas besar itu terhadap fenomena yang tersedia, saya pikir cukup signifikan menyebut bahwa irisan ideologi itu demikian kentara dan mudah dibaca.

Glorifikasi FPI

Yang diglorifikasi tak boleh atau tak bisa salah. Selalu benar atau dicarikan pembenar untuk memenuhi hasrat glorifkasinya itu.  Syaikhul Islam Ibnu Taymiyah melawan habis sikap yang melahirkan taklid buta ini.

Baca Juga:  Kaum Pengeluh dan Pengumpat

Ensiklopedi Britannica mendefinisikan glorifikasi sebagai pemujaan terhadap seseorang atau kelompok di era modern. Sebuah istilah yang agak sopan sedikit. Sebab jatuhnya sama yaitu kultus. Ada beberapa sebab kenapa seseorang melakukan glorifkasi. Salah satunya identifikasi personal Habib Rizieq berhasil tampil memerankan sebagai kurban yang dizalimi dan itu efektif untuk meraih simpati publik, sebagai modal awal glorifikasi. Tapi sayang kita marah saat dibilang kultus.

Padahal kultus ya kultus. Dan itu penyebab taklid buta. Ironis memang. Jika glorifikasi justru tumbuh subur pada perkumpulan yang menabalkan diri sebagai modern dan berkemajuan, dan FPI adalah cara ampuh melakukan glorifikasi yang efektif tanpa banyak biaya sebab justru dilakukan ormas besar tanpa diminta. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: FPINurbani YusufPandji Pragiwaksono
Share244Tweet153SendShare

Related Posts

Orang mati
Kolom

Orang Mati Jadi Tersangka, kayak di Film Kartun Saja

Jumat 5 Maret 2021 | 06:19
511
Polisi ditantang sumpah mubahalah
Kabar

Polisi Ditantang Sumpah Mubahalah Kasus KM 50

Senin 1 Maret 2021 | 20:14
307
Renungan Jumat: Kematian
Kolom

Renungan Jumat: Kematian Menjemput

Jumat 26 Februari 2021 | 08:12
261
Konflik politik
Kolom

Konflik Politik yang Diagamakan

Kamis 18 Februari 2021 | 08:59
186
Konspirasi Meradikalkan Din
Kolom

Konspirasi Meradikalkan Din Syamsuddin

Selasa 16 Februari 2021 | 20:22
1.5k
Jalaluddin Rakhmat
Kolom

Jalaluddin Rakhmat, Sisi yang Saya Kenang

Selasa 16 Februari 2021 | 09:48
459

Discussion about this post

Berita Terbaru

Ketegasan Ki Bagus Aroma Kiai Dahlan ditulis oleh M. Anwar Djaelani. Dalam analisisnya sikap tegas Ki Bagus Hadikusumo sangat dipengaruhi oleh KH Ahmad Dahlan.

Kisah Peluru Menembus Kopiah Ki Bagus Hadikusumo

Minggu 7 Maret 2021 | 09:19
Tiga Wajah Buya Hamka ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah yang produktif menulis; tinggal di Sidoarjo.

Tiga Tawaran Buya Hamka untuk Keadilan Sosial

Minggu 7 Maret 2021 | 07:22
Begini Rahasia Belajar sang Juara dari SD Mugeb

Begini Rahasia Belajar sang Juara dari SD Mugeb

Sabtu 6 Maret 2021 | 17:18
Spemma Gelar LDKS dan Pelantikan IPM secara Daring

Spemma Gelar LDKS dan Pelantikan IPM secara Daring

Sabtu 6 Maret 2021 | 15:53
Jangan Lupakan Akhlak Lingkungan

Jangan Lupakan Akhlak Lingkungan

Sabtu 6 Maret 2021 | 14:55
Lega, Guru SDM 3 Ikrom Ikuti Vaksinasi

Lega, Guru SDM 3 Ikrom Ikuti Vaksinasi

Sabtu 6 Maret 2021 | 13:43
Permainan kasar Moeldoko

Permainan Kasar Moeldoko

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:36
Teladan buruk Moeldoko

Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:03
Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:52
Kuasa tanpa Mulia

Kuasa tanpa Mulia

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:18

Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’
Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
120

M Faried Achiyani (kiri) bersama tiga kontributor PWMU.CO alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat. Yaitu dari kiri Sunarsih, Maslahul Falah, dan...

Read more
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
145
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
327
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
175
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
205

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    312198 shares
    Share 124879 Tweet 78050
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    13131 shares
    Share 5252 Tweet 3283
  • Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

    1389 shares
    Share 556 Tweet 347
  • Pemerintah Bingung, Jadi Asbun

    384 shares
    Share 154 Tweet 96
  • Permainan Kasar Moeldoko

    261 shares
    Share 104 Tweet 65
  • Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

    12964 shares
    Share 5186 Tweet 3241
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5852 shares
    Share 2341 Tweet 1463
  • Negeri yang Retak

    64 shares
    Share 26 Tweet 16
  • Move On Gaya Salman Al Farisi

    793 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

    59 shares
    Share 24 Tweet 15
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In