• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Minggu, Maret 7, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kabar

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini

Sabtu 23 Januari 2021 | 18:12
in Kabar
218
SHARES
682
VIEWS
Ria Pusvita Sari saat menyampaikan materi Workshop Menulis Opini secara daring. (Tangkapan layar Anis Shofatun/PWMU.CO).

PWMU.CO – Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini. Begitulah jika Editor PWMU.CO Ria Pusvita Sari MPd memberikan motivasi pada 49 guru Spemdalas agar gampang menulis opini.

Pada Workshop Menulis Opini yang digelar secara virtual melalui Zoom Clouds Meeting, Jumat (22/1/2021) itu, Vita, sapaannya, menyampaikan, menulis opini, ide, gagasan, atau pendapat pribadi itu mudah. Tidak sesulit yang dibayangkan orang.

Apalagi di zaman sekarang ini, hal tersebut dapat ‘disuarakan’ secara efektif dan ekspresif melalui platform digital atau media sosial.

“Era digital ini, kita bisa banyak berlatih menulis melalui platform jejaring komunitas dan media sosial,” kata Magister Pendidikan Dasar Universitas Negeri Surabaya ini.

Tulisan Ilmiah Populer

Meskipun begitu, ia menegaskan dalam menulis opini tetap harus memenuhi standar penulisan ilmiah populer. Maksudnya, ilmiah karena tulisan tetap merujuk pada teori-teori yang relevan, data-data yang dapat dipertanggungjawabkan, dan argumentasi yang logis. Tetapi disajikan secara populer sehingga memudahkan dicerna oleh pembaca.

“Meskipun tulisan itu bersumber dari pendapat pribadi, tetap harus ilmiah karena bukan tergolong tulisan fiksi,” terangnya.

Pada kegiatan yang diselenggarakan oleh SMP Muhammadiyah 12 GKB (Spemdalas) Gresik bekerja sama dengan Sinergi Jurnalistik Majelis Dikdasmen PCM GKB Gresik ini, Vita menjelaskan empat langkah menulis opini.

Pertama, mengawali dari gagasan, unek-unek, atau fenomena kehidupan. Menurutnya beragam fakta di sekitar yang menjadi fenomena kehidupan menarik untuk dijadikan bahan menulis opini.

Terlebih bila sedang menjadi bahasan publik atau trending, seperti bencana di berbagai daerah, kebosanan siswa belajar di rumah, dan lain sebagainya.

“Bahkan curhatan hati pun bisa jadi modal menulis opini secara efektif dan ekspresif,” katanya sambil menunjukkan tulisan opininya berjudul Virus Corona Paksa Guru Melek IT yang terbit di awal musim pandemi Maret 2020 lalu.

Baca Juga:  Pesan Abdul Mu'ti untuk Lulusan SDMM

Vita memberi contoh pengalamannya menulis opini yang dimuat di majalah Matan Edisi Maret 2020—sebelum pandemi Covid-19 resmi diumumkan melanda Indsonesia.

Opini berjudul Menyoal Compassionate Sekolah Kita itu terinspirasi dari kunjungan yang ia lakukan ke sekolah ‘sekuler’ di Surabaya Barat namun memiliki budaya yang ramah dan tutur kata yang santun.

Inspirasi bersambung saat ia mengikuti open school di sebuah sekolah Islam di Malang yang memberikan sambutan sangat bersahabat. Selain itu, ia mencermati sekolah unggulan di Surabaya—yang meskipun gedung megah, beragam prestasi dan siswanya banyak—tapi minus keramahan dan terkesan cuek bebek.

Fenomena yang ia temui itu menjadi ganjalan dalam hatinya yang kemudian dia tulis sebagai curahan hati: bagaimana dengan sekolah Muhammadiyah?

“Nah pengalaman yang kita rasakan ini juga bisa menjadi bahan ide menulis opini,” kata Koordinator Humas SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik itu.

Kepala Spemdalas Fony Libriastuti (kanan) saat membuka Workshop Menulis Opini / didamping MC Fitriyatus Saadah. Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini (Tangkapan layar Anis Shofatun/PWMU.CO)

Masalah Sehari-hari

Langkah kedua yang ditawarkan Vita adalah menulis opini dengan sudut pandang atau perspektif ‘kita’. Menurut ia menulis opini akan jauh lebih mudah bila sesuai dengan hal atau yang digeluti sehari-hari.

Seperti pengalamannya saat menulis tentang Compassionate School itu. Dalam tulisan itu Sekretaris Divisi Pendidikan Pimpinan Wilayah Nasyiatul Aisyiyah (PWNA) Jatim ini mengaitkan dengan budaya Islam dan branding sekolah sehingga nilai kepercayaan masyarakat terhadap sekolah Muhammadiyah semakin tinggi.

“Bagaimana seharusnya dengan sekolah kita? Jika sekolah Muhammadiyah tidak memperhatikan pelayanan, lantas apa yang hendak dijual?” tulisnya di Matan.

Vita juga memberikan arahan kepada guru-guru Spemdalas bahwa menulis opini akan sangat mudah bila topik yang diangkat dekat dengan kehidupannya. Dan itu tidak selalu berupa kritikan atas kebijakan pemerintah.

“Tulis apa saja fenomena yang terjadi dalam kelas kita sebagai seorang guru. Datanya sudah jelas, lalu bisa ditawarkan tips, ulasan, atau solusi,” jelasnya.

Baca Juga:  Pengumuman Hasil Penyisihan KMNR Ke-15, Download di Sini

Ketiga, mengelaborasikan gagasan dengan merujuk pada data atau teori ilmiah. Ia menyampaikan, ide, gagasan, dan opini yang dimuat di berbagai media akan semakin menarik perhatian pembaca, bila diperkuat dengan data-data dan teori-teori yang relevan dengan topiknya.

Dia mencontohkan dalam opini Compassionate School yang menghubungan fenomena yang ia lihat dengan gagasan pendiri Peace Generation Irfan Amalee melalui bukunya Islam Itu Ramah Bukan Marah.

Sedangkan pada opini Corono Paksa Guru Melek IT, Vita menggunakan data dari trend berita yang masuk di PWMU.CO tentang sekolah daring dan kebijakan pemerintah dan Pimpinan Pusat Muhammadiyah.

“Penulis opini harus banyak membaca, agar bisa mengelaborasi antara pendapat pribadi dengan berbagai referensi yang dikutip,” pesannya.

Langkah keempat, menawarkan solusi. Ia menjelaskan, dalam merespon fenomena mungkin sesuai dengan harapan, tapi kadang pula tidak sesuai dengan pemikiran penulis.

Maka menurut anggota Divisi Informasi Muhammadiyah Covid-19 Command Center (MCCC) Kabupaten Gresik ini sebisa mungkin dalam menulis opini ditawarkan solusi yang membangun atau mencerahkan bagi pembaca.

Curahan Hati pun Bisa Jadi Modal Menulis Opini. Sebagian peserta workshop. (Tangkapan layar Anis Shofatun/PWMU.CO)

Materi yang Memotivasi Peserta

Materi yang diberikan Vita itu mampu menggugah minat menulis peserta, seperti diungkapkan Eka Putri Fatmala SPd. Dia mengaku bersyukur dapat mengikuti kegiatan workshop menulis opini tersebut.

“Ini pematerinya menarik sekali. Runtut dan gamblang. Jadi saya tertantang untuk bisa menggeluti dunia tulis-menulis,” katanya saat diwawancarai PWMU.CO melalui WhatsApp, sabtu (23/1/2020).

Baca Juga:  Gagal Move On dari Wisuda Online SPEAM

Guru Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan (PJOK) yang mengaku baru kali pertama mengikuti pelatihan menulis ini termotivasi dalam dunia menulis. Terbukti dia mampu mengumpulkan tulisan opini tercepat ketiga dengan dan berhak mendapat reward dari sekolah.

Hal senada disampaikan oleh Koordinator Mata Pelajaran Bahasa dan Sosial, Evi Mauludina SPd. Dia mengaku memperoleh gambaran tentang trik dan tips menulis opini.

Guru PPKn ini semakin penasaran dan tertantang untuk menulis opini di media massa. “Ada tantangan tersendiri ketika opini yang kita tulis dibaca dan dikritik kembali oleh banyak orang,” katanya.

Karya Jadi Buku

Kepala Spemdalas Gresik Fony Libriastuti MSi mengatakan, kegiatan ini digelar agar memotivasi guru dalam menjaga spirit tulis-menulis.

“Belajar dari buku Merawat Singa Kreatif (karya guru Spemdalas: Ichwan Arif), tulis apa saja yang ada dalam pikiran Ustadz dan Ustadzah. Latih ketrampilanya dan nanti akan terbiasa,” katanya penuh semangat.

Dia menjelaskan, rencananya karya yang dihasilkan dari kegiatan yang rutin digelar tiap semester ini akan dibukukan. “Pada tahun 2020 lalu, tulisan guru-guru Spemdalas telah diterbitkan dengan judul Rumah Pendidikan,” ujarnya.

Pada kegiatan yang berlangsung pukul 13.00-15.00 WIB tersebut juga diadakan praktik on the spot menulis opini dengan tema “Juara”. Kegiatan berlangsung sangat interaktif meskipun diselenggarakan secara online.

Pada kegiatan workshop tersebut terpilih tiga penulis opini tercepat dan satu penulis terbaik yaitu:

Kategori Penulis Tercepat

  1. Emi Wijayanti SPd (Guru IPS)
  2. Haifa Marta SPd (Guru Bahasa Indonesia)
  3. Eka Putri Nurfatmala SPd (Guru PJOK)

Kategori Penulis Terbaik
Yugo Triawanto MSi (Guru IPA-Fisika)

Selamat! (*)

Penulis Anis Shofatun. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Anis ShofatunCara Menulis OpiniLangkah Mudah Menulis OpiniRia Pusvita SariSpemdalas
Share87Tweet55SendShare

Related Posts

Empat Trik Dasar Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra
Kabar

Empat Trik Dasar Menulis Softnews, Berita Rasa Sastra

Kamis 25 Februari 2021 | 20:59
166
Pesan Terakhirnya tentang Tulisan yang Menggetarkan
Kabar

Pesan Terakhirnya tentang Tulisan yang Menggetarkan

Selasa 23 Februari 2021 | 21:01
175
Pemimpin: Imam, Rais, Amir, atau Khalifah?
Kabar

Pemimpin: Imam, Rais, Amir, atau Khalifah?

Senin 22 Februari 2021 | 21:07
141
Kunci Sukses Jadi Pemain Futsal Profesional ala Ardiansyah Runtuboy
Kabar

Kunci Sukses Jadi Pemain Futsal Profesional ala Ardiansyah Runtuboy

Minggu 21 Februari 2021 | 22:45
52
Mugeb School Teken MoU dengan Lima Sekolah Mitra Baru
Kabar

Mugeb School Teken MoU dengan Lima Sekolah Mitra Baru

Minggu 21 Februari 2021 | 06:04
322
Spemdalas Buktikan Diri ‘Sekolah Juara’ di Ajang POSI
Kabar

Spemdalas Buktikan Diri ‘Sekolah Juara’ di Ajang POSI

Minggu 14 Februari 2021 | 12:00
2.1k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Tiga Wajah Buya Hamka ditulis oleh M. Anwar Djaelani, aktivis dakwah yang produktif menulis; tinggal di Sidoarjo.

Tiga Tawaran Buya Hamka untuk Keadilan Sosial

Minggu 7 Maret 2021 | 07:22
Begini Rahasia Belajar sang Juara dari SD Mugeb

Begini Rahasia Belajar sang Juara dari SD Mugeb

Sabtu 6 Maret 2021 | 17:18
Spemma Gelar LDKS dan Pelantikan IPM secara Daring

Spemma Gelar LDKS dan Pelantikan IPM secara Daring

Sabtu 6 Maret 2021 | 15:53
Jangan Lupakan Akhlak Lingkungan

Jangan Lupakan Akhlak Lingkungan

Sabtu 6 Maret 2021 | 14:55
Lega, Guru SDM 3 Ikrom Ikuti Vaksinasi

Lega, Guru SDM 3 Ikrom Ikuti Vaksinasi

Sabtu 6 Maret 2021 | 13:43
Permainan kasar Moeldoko

Permainan Kasar Moeldoko

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:36
Teladan buruk Moeldoko

Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:03
Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:52
Kuasa tanpa Mulia

Kuasa tanpa Mulia

Sabtu 6 Maret 2021 | 10:18
Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

Sabtu 6 Maret 2021 | 08:52

Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’
Milad PWMU.CO

Dari ‘Yang Penting Menulis’ Menjadi ‘Menulis yang Penting Bagus’

Jumat 5 Maret 2021 | 21:37
120

M Faried Achiyani (kiri) bersama tiga kontributor PWMU.CO alumni Pondok Pesantren Muhammadiyah Babat. Yaitu dari kiri Sunarsih, Maslahul Falah, dan...

Read more
Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
144
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
327
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
175
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
205

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    311618 shares
    Share 124647 Tweet 77905
  • Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

    12990 shares
    Share 5196 Tweet 3248
  • Muhammadiyah Kembali Luruskan Kiblat Pendidikan Nasional

    1381 shares
    Share 552 Tweet 345
  • Pemerintah Bingung, Jadi Asbun

    383 shares
    Share 153 Tweet 96
  • Permainan Kasar Moeldoko

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Tertipu Jumatan di Beijing, Bukan ala Muhammadiyah atau NU

    12964 shares
    Share 5186 Tweet 3241
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5850 shares
    Share 2340 Tweet 1463
  • Negeri yang Retak

    64 shares
    Share 26 Tweet 16
  • Move On Gaya Salman Al Farisi

    793 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Ternyata Iqro Pernah Diteliti Profesor Jepang

    59 shares
    Share 24 Tweet 15
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In