
PWMU.CO – Tiga Tahapan Berinteraksi dengan Al-Quran dijelaskan dalam Al-Quran Day SD Muhammadiyah 1 GKB Gresik (SD Mugeb), Rabu (27/01/21).
Kegiatan Al-Quran Day dengan rema Al-Qur’n is Our Besties, ini diikuti oleh siswa-siswi kelas V dan VI dan diselenggarakan secara virtual lewat Zoom Clouds Meeting.
Kegiatan dibuka dengan sambutan oleh Aditama SPdI, Wakil Kepala Sekolah Bidang Pembiasaan dan Pembinaan Karakter (PPK). Dia menyampaikan agara para siswa selalu bersemangat membaca al-Quran baik di pagi maupun malam hari.
“Al-Qur’an is Our Besties, berarti al-Quran sebagai sahabat sejati kita untuk menuntun dan membimbing kita agar selalu bahagia baik di dunia maupun di akhirat,” jelasnya.
Adi, panggilannya, menjelaskan bahwa kegiatan Al-Quran Day ini sudah menjadi agenda rutin sekolah. Melalui kegiatan ini, dia berharap dapat memberikan semangat baru untuk mencintai al-Quran kepada siswa khususnya kelas V dan VI.
“Semoga anak-anak semakin giat dalam membaca al-Quran, cinta al-Quran, dan menjadikan al-Quran sebagai besties (sahabat sejati) sehingga teraplikasi dalam pembiasaannya yaitu cinta al-Quran,” tambahnya.
Acara dilanjutkan dengan tadarus klasikal yang dipimpin oleh Elvy Suraiya SAg. Tadarus dimulai dengan membaca surah al-Qalam.
Tiga Tahapan Interaksi dengan Al-Quran
Materi selanjutnya disampaikan Koordinator Bidang Akomodasi dan Distribusi Badan Tajdied Center (BTC) Gresik Sahmun. Dia memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk mengetahui posisi al-Quran dalam hidup.
“Al-Quran merupakan rukun dari pada rukun-rukun iman. Rukun iman yang ketiga yaitu iman kepada kitab Allah. Kita sebagai Muslim harus meyakini bahwa al-Quran adalah kitab suci kita, yang memberikan petunjuk jalan kita pulang ke kampung kita yakni surganya,” paparnya.
Sahmun menjelaskan tiga tahapan cara berinteraksi dengan al-Quran. Tahap pertama qiraah. “Qiraah hanya membaca tanpa dituntut memahaminya, yang dijelaskan pada dalil surah al-Alaq ayat satu, jika masih belum bisa membaca maka dengan belajar tajwid,” ungkapnya.
Tahap kedua yaitu tilawah. “Tilawah ini memiliki tiga makna yang pertama membaca, yang kedua memahami apa yang dibaca dan yang ketiga mengamalkan apa yang difahami sesuai dengan kemampuan,” jelasnya.
Tahap ketiga adalah tahfidh atau menghafal. “Tahap ini cara mudah mengahafal dengan membaca berulang-ulang sampai hafal tanpa ada batasannya, jika sudah hafal ulang-ulang terus dalam kehidupan sehari-hari maka hafal tersebut akan melekat pada diri kita,” imbuhnya.
Siswa Penasaran
Motivasi yang disampaikan oleh Sahmun ini mampu membuat siswa semakin penasaran dengan nilai-nilai al-Quran. Seperti disampakan siswa kelas V-Asia, Keynesia Hana Firdausa.
“Ustadz, kalau mengaji itu harus berwudhu tidak?” tanyanya.
Sahnum kemudian menjelaskan adab membaca al-Quran paling utama itu berwudhu.
“Adab membaca al-Quran paling utama berwudhu dulu, akan tetapi para ulama berbeda pendapat kalau Muhammadiyah, jika tidak berwudhu boleh membaca,” ujarnya.
Di akhir acara, Sahmun berharap dengan kegiatan Al-Quran Day membuat semakin rajin membaca al-Quran, agar kita bisa berkumpul bersama-sama di Yaumul Hisab.
“Semoga Allah SWT mengumpulkan kita kelak di Yaumul Hisab dengan orang yang ahli dalam al-Quran dan kedepannya bisa menjadi one day one juz atau one day one halaman,” harapnya. (*)
Penulis Novita Zahiroh. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post