ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Nasihat KH Ahmad Dahlan untuk para Pemimpin

Sabtu 30 Januari 2021 | 11:42
5 min read
763
SHARES
2.4k
VIEWS
ADVERTISEMENT

Nasihat KH Ahmad Dahlan untuk para Pemimpin, oleh M. Anwar Djaelani, peminat biografi tokoh-tokoh Islam.

PWMU.CO – Tak mudah menjadi pemimpin yang baik. Dia harus selalu bisa membawa masyarakat yang dipimpinnya untuk selalu berada di “wilayah kebenaran”.

Untuk itu, pertama, pemimpin harus menjadi teladan dalam hal kebaikan. Kedua, pemimpin harus selalu siap berkorban, tak hanya harta tapi jika diperlukan juga jiwanya. Oleh karena itu, para pemimpin tidak boleh terbelenggu dengan kebiasaan-kebiasaan buruk meski hal itu dipraktikkan oleh kebanyakan orang.

Paragraf di atas, semacam kesimpulan jika kita mencermati sejumlah renungan KH Ahmad Dahlan (1868-1923) berikut ini. Renungan itu, meski telah berumur sekitar seratus tahun tetap berharga dan bisa disampaikan kapan saja

Berkorbanlah, Adillah!

Inilah catatan—boleh disebut nasihat atau kritik—KH Ahmad Dahlan terutama untuk para pemimpin: “Kebanyakan pemimpin-pemimpin rakyat, belum berani mengorbankan harta benda dan jiwanya untuk berusaha tergolongnya umat manusia dalam kebenaran. Malah, pemimpin-pemimpin itu biasanya hanya mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah.” (KRH Hadjid, 2013: 28).

Di catatan KH Ahmad Dahlan di atas, hal yang paling mendasar, bahwa pemimpin harus mampu mengajak dan menjaga siapapun yang dipimpinnya agar senantiasa berada di jalan kebenaran. Kebenaran yang dimaksud terutama seperti yang diatur oleh agama.

Dalam konteks kekinian, jika Pancasila benar-benar menjadi acuan kita, maka nasihat KH Ahmad Dahlan itu akan relevan: pemimpin harus menjaga dirinya sekaligus membersamai orang-orang yang dipimpinnya agar selalu ber-“Ketuhanan Yang Maha Esa.

Selanjutnya, berdasar catatan KH Ahmad Dahlan ini, kita perlu introspeksi dengan ungkapan ini: jangan menjadi seperti kebanyakan pemimpin yang tak sigap dalam berkorban, baik hartanya dan apalagi jiwanya.

Dalam konteks kekinian, jika Pancasila sungguh-sungguh menjadi pedoman kita, maka pesan KH Ahmad Dahlan adalah: pemimpin harus menjadi pihak pertama dalam mengamalkan “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.

Dulu, KH Ahmad Dahlan, sudah punya catatan: banyak pemimpin yang “mempermainkan, memperalat manusia yang bodoh-bodoh dan lemah”. Maka, dalam kalimat lain, para pemimpin hendaknya memuliakan manusia yang dipimpinnya. Bagaimana caranya?

Pemimpin wajib menyediakan jalan-jalan yang bisa memudahkan semua warga dalam usaha mencukupi segenap kebutuhan hidupnya. Pemimpin harus menjamin rasa aman dari segenap warga dengan, misalnya, menerapkan hukum secara sama terhadap siapapun. Jangan praktikkan sikap tebang pilih, hukum hanya tajam ke bawah dan tumpul ke atas.

Kondisikan Kebiasaan Baik

Catatan KH Ahmad Dahlan: “Manusia itu kalau mengerjakan pekerjaan apapun, sekali dua kali, berulang-ulang maka kemudian jadi biasa. Kalau sudah menjadi kesenangan yang dicintai, maka kebiasaan yang dicintai itu akan sukar untuk diubah” (KRH Hadjid, 2013: 17).

Renungan KH Ahmad Dahlan di atas berlaku umum, untuk siapa saja. Tapi jika melihat urgensinya, maka sungguh sangat bermanfaat jika para pemimpin secara khusus menjadikannya sebagai pedoman. Bahwa, mereka hanya akan menjadikan hal-hal yang baik (terlebih menurut agama) sebagai sebuah kebiasaan. Terkait hal ini, pemimpin jangan pernah memberikan toleransi berkembangnya kebiasaan buruk semisal praktik suap-menyuap dan korupsi.

Masih sekaitan, pemimpin jangan pernah menoleransi (atau malah memelihara) suatu kebiasaan buruk yang bisa berujung kepada terbaliknya norma. Misal, oleh karena sesuatu yang salah itu sudah berlangsung lama dan mengalami pembiaran maka hal yang demikian lalu dianggap benar. Kelak, ketika akan mengoreksi yang salah itu untuk dikembalikan ke yang benar, akan sulit.

Tentang hal di atas, silakan hayati renungan KH Ahmad Dahlan ini: “Sudah menjadi tabiat, bahwa kebanyakan manusia membela adat kebiasaan yang telah diterima, baik itu dari sudut keyakinan atau i’tiqad, perasaan kehendak maupun amal perbuatan. Kalau ada yang akan mengubah, mereka akan sanggup membela dengan mengorbankan jiwa-raga. Demikian itu karena anggapannya bahwa apa yang dimilikinya adalah benar” (KRH Hadjid, 2013: 17).

Tentu saja, untuk mengarahkan kebiasaan masyarakat, para pemimpin punya kemudahan untuk melakukannya yaitu lewat kewenangan yang dimilikinya. Di sinilah terlihat bahwa tanggung-jawab seorang pemimpin sangat besar. Mengingat ini, pemimpin harus memberi teladan. Pemimpin harus menjadi perintis dalam berbagai proyek kebaikan.

Teladan sang Panutan

Banyak yang terpesona dengan akhlak KH Ahmad Dahlan yang ikhlas berjuang dan berkorban. Tentang ini, ada kesaksian menarik. Adian Husaini (2020: 30) mengutip buku KH Ahmad Dahlan; Reformer Islam Indonesia karya Solichin Salam terbitan 1963, sebagai berikut:

“Kebesaran Kiai Dahlan tidaklah terletak pada luasnya ilmu pengetahuan yang dimilikinya, melainkan terletak pada kebesaran jiwanya, kebesaran pribadinya. Dengan bermodalkan kebesaran jiwanya dan disertai keikhlasan dalam berjuang dan berkorban inilah yang menyebabkan segala gerak langkahnya, amal usaha dan perjuangannya, senantiasa berhasil.”

Tentang KH Ahmad Dahlan yang ikhlas berjuang dan berkorban, tentu cukup mudah mencari jejaknya. Banyak kisah, bagaimana keikhlasan KH Ahmad Dahlan dalam mendirikan dan membesarkan Muhammadiyah. Banyak cerita, bagaimana pengorbanan dana, tenaga, waktu-dari seorang KH Ahmad Dahlan dalam gerakan dakwah amar makruf nahi mungkar.

KH Ahmad Dahlan langsung memimpin perjuangan, mendakwahkan Islam. Beliau menjadikan dirinya, istrinya, dan keluarganya sebagai teladan termasuk dalam hal keikhlasan dan pengorbanan.

Sampai Akhir

Orang-orang terkesan dengan semangat berdakwah KH Ahmad Dahlan yang—bisa dibilang—tak mengenal lelah. Seperti kita tahu, KH Ahmad Dahlan wafat pada 23 Februari 1923.

Sebelum wafat, KH Ahmad Dahlan sempat sakit. Dalam kondisi seperti itu, beliau seperti kurang memperhatikan nasihat dokter untuk banyak beristirahat. Beliau malah terus berkeliling daerah, bertabligh. Konon, beberapa bulan sebelum meninggal, KH Ahmad Dahlan sempat tujuh belas kali meninggalkan rumahnya di Yogyakarta untuk berbagai kegiatan dakwah.

Terlihat, etos kepejuangan KH Ahmad Dahlan nyata sampai di “hari-hari terakhir”. Tampak, semangat berkorban KH Ahmad Dahlan terbukti hingga di “saat-saat terakhir”. Itu semua, dilakukannya agar masyarakat selalu berada di “wilayah kebenaran”.

Rasakanlah suasana saat KH Ahmad Dahlan menolak nasihat dari orang-orang terdekatnya bahkan juga dari istrinya agar beliau berkonsentrasi untuk memulihkan kesehatannya. Apa respon KH Ahmad Dahlan?

“Saya mesti bekerja keras untuk meletakkan batu pertama dari amal yang amat besar ini. Kalau sekiranya saya lambatkan ataupun saya hentikan lantaran sakitku ini maka tidak ada orang yang akan sanggup meletakkan dasar itu. Saya sudah merasa bahwa umur saya tidak akan lama lagi. Jika saya kerjakan selekas mungkin, maka yang tinggal sedikit ini mudahlah yang di belakang nanti untuk menyempurnakannya,” demikian kata KH Ahmad Dahlan.

Pilih Mana

Kita, terlebih pemimpin, harus sama antara kata dan perbuatan. Jika memberi nasihat, maka dirinyalah yang harus melakukannya terlebih dahulu. Untuk hal ini, KH Ahmad Dahlan telah memberi teladan dalam hal konsistensi menegakkan kebenaran di tengah-tengah masyarakat.

Alhasil, agar bahagia, kita, terutama para pemimpin, harus selalu berada di “wilayah kebenaran” yang untuk itu perlu pengorbanan. Isilah hidup ini dengan sepenuh makna. Ikuti semangat KH Ahmad Dahlan ini:

“Kita manusia ini, hidup di dunia hanya sekali buat bertaruh. Sesudah mati, akan mendapat kebahagiaankah atau kesengsaraan?” (*)

Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: KH Ahmad DahlanM Anwar DjaelaniNasihat-Nasihat KH Ahmad Dahlan
SendShare305Tweet191Share

Related Posts

Siapa Suka Pamer, Bermegah-megahan?

Rabu 8 Maret 2023 | 18:26
287

M. Anwar Djaelani: Rokok, Tuhan 9 Senti dan Hilangnya Adab. Siapa Suka Pamer, Bermegah-megahan? (Sketsa...

Bayangan KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Hadir di Musyda Sidoarjo

Minggu 5 Maret 2023 | 09:53
869

SMK Pemuda Krian raih Outstanding icon Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah di Pawai Taaruf...

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan

Senin 27 Februari 2023 | 09:26
350

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan; Oleh M. Anwar...

Kontroversi Megawati Sindir Ngaji

Kamis 23 Februari 2023 | 13:03
778

M. Anwar Djaelani: Kontroversi Megawati Sindir Ngaji (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kontroversi Megawati Sindir Ngaji Oleh M. Anwar Djaelani,...

Sarjana Tukang Stempel

Jumat 13 Januari 2023 | 23:04
262

M. Anwar Djaelani: Sarjana Tukang Stempel (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Sarjana Tukang Stempel; Kolom oleh M....

Jurnalistik Asyik Bersama Emak-Emak di Unair

Selasa 10 Januari 2023 | 07:43
131

Anwar Djaelani menyampaikan pelatihan menulis kepada mantan aktivis dakwah kampus. (Anisah/PWMU.CO) PWMU.CO- Jurnalistik asyik digelar...

Agar Menulis Berita Kebaikan Tak Terjerumus Riya

Minggu 8 Januari 2023 | 09:18
209

M. Anwar Djaelani: Agar Menulis Berita Kebaikan Tak Terjerumus Riya (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Agar...

Kekuatan Jurnalisme Warga

Senin 2 Januari 2023 | 12:15
135

M. Anwar Djaelani (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kekuatan Jurnalisme Warga; Oleh M. Anwar Djaelani, aktif...

Bahasa Jurnalistik: Jangan Berbunga-bunga!

Minggu 1 Januari 2023 | 05:15
232

M. Anwar Djaelani: (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Bahasa Jurnalistik; Oleh M. Anwar Djaelani, aktif menulis sejak...

Lima Nasihat Prof KH Didin Hafidhuddin di Silatnas X Elkisi

Selasa 20 Desember 2022 | 06:58
371

Lima Nasihat Prof KH Didin Hafidhuddin di Silatnas X Elkisi, Catatan M. Anwar Djaelani. PWMU.CO...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26836 shares
    Share 10734 Tweet 6709
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1767 shares
    Share 707 Tweet 442
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    1218 shares
    Share 487 Tweet 305
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12455 shares
    Share 4982 Tweet 3114
  • 12 Stand Ramaikan Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1189 shares
    Share 476 Tweet 297
  • Pembelajaran Life Skill, Siswa Spemdalas Bikin Jamu Tradisonal

    2654 shares
    Share 1062 Tweet 664
  • Siswa Spemdalas Sambut Bulan Ramadhan

    1016 shares
    Share 406 Tweet 254
  • Rangkai 1000 Stik Es Krim, Siswa Spemdalas Bikin Menara Eiffel 

    2486 shares
    Share 994 Tweet 622
  • Kalimah Spemdalas Ajak Siswa Miliki Akhlak Al-Quran

    2068 shares
    Share 827 Tweet 517
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358

Berita Terkini

  • Refleksi awal tahun
    Mengapa Umat Islam Harus Meneladani para Murid Yesus?Senin 27 Maret 2023 | 14:11
  • Smamio Mengikuti Softlaunching Program Sembari BRINSenin 27 Maret 2023 | 14:01
  • Inilah Susunan Personalia Majelis dan Lembaga PWA Jatim 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:51
  • Kuatkan Ideologi Muhammadiyah, IMM Al Qossam Adakan DADSenin 27 Maret 2023 | 13:33
  • Yang Manis tapi Tidak Selalu Berujung Manis Ada di Talk Show SmamioSenin 27 Maret 2023 | 13:32
  • Ada Celengan Bertema Hewan Kurban di SD Berlian SchoolSenin 27 Maret 2023 | 13:30
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat NasionalSenin 27 Maret 2023 | 13:28
  • Ini Profil 7 Anggota PCA GKB 2022-2027Senin 27 Maret 2023 | 13:25
  • Siswa SMAM 4 Sidayu Belajar di Galeri Batik SopanSenin 27 Maret 2023 | 13:20
  • Siswa SD Almadany Dapat Doorprize HP di Acara IniSenin 27 Maret 2023 | 13:18

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!