SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya SD Muhammadiyah 6 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Sabtu, Mei 17, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Surat Pak AR pada Sri Paus yang Menggegerkan

Selasa 9 Februari 2021 | 00:01
in Feature, Headline
28.3k 286
0
9.2k
SHARES
28.6k
VIEWS
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
ADVERTISEMENT
Surat Pak AR pada Sri Paus (Sketsa Aho’ Khoironi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Surat Pak AR pada Paus Yohannes Paulus II diungkapkan oleh Sukriyanto AR—anak Pak AR—dalam buku Biografi Pak AR yang diterbitkan oleh Penerbit Suara Muhammadiyah, Mei 2017.

Surat berjudul Sugeng Rawuh, Sugeng Kondur (Selamat Datang, Selamat Jalan) itu ditulis Pak AR Fachruddin dengan menggunakan bahasa Jawa halus, kromo inggil. Tujuannya untuk menghormati Sri Paus.

Menurut Pak AR—seperti ditulis Sukriyanto—Sri Paus itu pemimpin umat Katolik seluruh dunia, termasuk orang Jawa. Mestinya beliau juga mengerti bahasa Jawa, karena pasti ada stafnya yang mengerti bahasa Jawa dan bisa menjelaskan isi surat itu.

Surat berukuran 13×15 cm setebal 12 halaman yang dicetak 2000 eksemplar itu diberi gambar Pak AR dan Sri Paus. Pak AR meminta Sukriyanto mengantarkan surat itu ke Akademi Kateketik di Jalan Ahmad Jazuli. Juga ke koran Kedaulatan Rakyat dan Bernas. Surat juga disebarkan pada warga Katolik.

Mengapa Pak AR—yang saat itu sedang dirawat di Rumah Sakit Gatot Subroto Jakarta—berusah payah menulis surat kepada Sri Paus?

Ternyata Pak AR mendengar kabar, pemimpin umat Katolik sedunia—Sri Paus Yohannes Paulus II dari Vatikan—akan berkunjung ke Indonesia pada tanggal 9-14 Oktober 1989, sebagai tamu negara. Dia juga direncanakan mampir ke Yogyakarta.

Bagi Pak AR itu menjadi kesempatan emas untuk mengangkat isu kerukunan beragama di Indonesia yang pelaksanaannya tidak benar. Oleh karena itu, meski sedang beristirahat di rumah sakit, Pak AR tetap melakukan dakwah: memikirkan dan membela umat.

Saat itu, kaum Nasrani gencar melakukan pengkristenan dengan memanfaatkan kemiskinanan umat Islam. Di Yogyakarta misalnya, ada pasangan suami-istri tuna netra yang kesulitan membayar biaya bersalin ratusan ribu rupiah di RS Bethesda, Yogyakarta.

Tapi akhirnya biayanya dibebaskan pihak rumah sakit, dengan syarat pasangan ini harus berpindah agama. Padahal, tulis Sukriyanto, seandainya laki-laki itu datang ke rumah Pak AR tentu akan dicarikan jalan.

Menurut Pak AR, cara-cara pengkristenan seperti itu tidak etis, juga tidak dibenarkan. Karena itu dia menulis surat ke Sri Paus dengan segala risikonya.

Bermacam Tanggapan atas Surat Pak AR

Setelah surat itu beredar, Pak AR menerima berbagai tanggapan. Ada tiga surat kaleng diterima Pak AR. “Mereka berkata macam-macam, tetapi hal itu didiamkan saja (oleh Pak AR). Ada pula media cetak yang menanggapi positif seperti Media Dakwah, Salafi, dan Salam,” tulis Sukriyanto.

Pak AR juga sempat ditelepon Korem, menanyakan apakah benar yang menulis surat itu Pak AR dan apa maksudnya.

Pak AR menjawab, jika dia sedang dirawat di RS Gatot Subroto Jakarta atas saran Pak Harto. Lalu dia membenarkan telah menulis surat itu. Menurut Pak AR, tidak ada maksud apa-apa, kecuali menjelaskan bahwa penduduk Indonesia sudah beragama Islam walaupun masih awam dan kebanyakan mereka ini miskin.

Karena itu tidak selayaknya dimurtadkan dengan memberi mi instan atau yang lain. Menurut Pak AR hal itu perlu disampaikan agar Sri Paus bisa memahami dan mengendalikan umatnya guna menjaga kerukunan beragama. Akhirnya, semuanya beres. Tetapi, di luar tersebar berita Pak AR ditangkap Korem.

Menurut Sukriyanto, ada juga orang Katolik yang mengatakan bahwa AR itu orangnya baik, tetapi kok menulis surat yang demikian. Mereka ada yang mengatakan bahwa Pak AR ditahan. Lalu mereka mengadakan misa agar tidak terjadi apa-apa.

Sri Paus sendiri tidak memberi respon, mungkin karena tidak tahu apa isi surat itu, atau apakah surat itu disampaikan kepada beliau atau tidak?

Tapi beberapa waktu setelah Sri Paus pulang ke Vatikan, Pak AR mendengar kabar dari orang Tionghoa Timur, bahwa Sri Paus berterima kasih atas surat Pak AR itu.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Isi Surat Pak AR

Sukriyanto menulis, dalam surat itu Pak AR terlebih dahulu mengenalkan dirinya tentang keluarga, identitasnya sebagai seorang Muslim, serta kesaksiannya bahwa tidak ada suatu pun yang patut disembah kecuali hanya Allah. Demikian juga kesaksian bahwa Muhammad itu Rasulullah.

Pak AR juga menyebutkan dirinya sebagai Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Indonesia tahun 1968-1990. Rumah tempat tinggal di Jalan Cik Di Tiro 23 Yogyakarta.

Pak AR menjelaskan, umat Islam Indonesia itu terhimpun dalam berbagai organisasi keislaman. Ada yang di Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama, Al Irsyad, Perti, Sarekat Islam, Washliyah, Persatuan Islam, Mathlaul Anwar, atau Persatuan Umat Islam Indonesia.

Sementara dalam organisasi politik umat Islam Indonesia ada yang berhimpun di golongan Partai Persatuan Pembangunan atau di Partai Demokrasi Indonesia.

Pak AR juga menulis, walaupun Paus Yohannes Paulus II telah mengetahui bahwa sejak dijajah oleh bangsa Belanda yang beragama Krister Protestan, bangsa Indonesia telah menjadi pemeluk agama Islam, agamanya Allah dan jumlah pemeluk Islam 90 persen selama penjajahan Belanda.

Presiden, Wakil Presiden, Menteri-menteri dan pejabat negara disebutkan beragama Islam yang mendapat kepercayaan juga dari orang-orang yang beragama bukan Islam yaitu dari orang-orang Katholik atau Kristen.

Paus Yohannes Paulus II supaya mengetahui adanya tatanan yang dibuat Pemerintah Indonesia yang disebut tiga kerukunan. Pertama, kerukunan antarsatu agama, artinya kerukunan Muslim dengan Muslim, kerukunan pemeluk agama Kristen atau Katolik satu dengan lainnya. Juga kerukunan pemeluk agama Budha dan Hindhu satu dengan lainnya.

Kedua, kerukunan antarumat beragama. Artinya umat yang beragama Islam harus dapat rukun dengan umat yang beragama Kristen, Katolik, Budha dan Hindu dan sebaliknya.

Semuanya itu merupakan tatanan di dalam pergaulan, dalam kehidupan bersama. Namun masalah yang menyangkut agama, tidak dapat dicampuradukkan.

Ketiga, kerukunan antarumat beragama dengan Pemerintah Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Menipu Orang Miskin

Sukriyanto menulis, di samping hal-hal di atas, disampaikan juga oleh Pak AR masalah bagi umat Islam Indonesia yang terasa agak mengganjal.

Yang dirasakan mengganjal oleh Islam Indonesia adalah di kalangan penduduk yang masih tergolong miskin, oleh umat yang beragama Kristen dan Katolik dimanfaatkan sebagai kesempatan di tengah kesempitan yang tengah dihadapi Muslim dan Muslimat.

Umat Muslim dan Muslimat yang tengah dirundung kemiskinan itu diberi uang, dicukupi kebutuhannya, dibuatkan rumah-rumah sederhana, dipinjami uang untuk modal berdagang. Namun dengan keinginan agar mereka nantinya menjadi umat Katolik atau umat Kristen.

Ada pula pemuda Muslim yang telah berumah tangga dengan pemudi Muslimah, sengaja disekolahkan di luar negeri. Setelah pulang kedua-duanya sudah bukan Muslim dan Muslimah lagi. Kenyataan semacam itu benar-benar merupakan ganjalan bagi umat Islam, karena masih banyak lagi cara-cara yang dilakukan untuk pemindahan agama umat Islam.

Dalam hal ini Pak AR berkata, “Kok tega-teganya menyebarkan agama dengan cara-cara yang tidak perwira. Kok dengan cara ‘menipu’. Mereka yang melarat dibujuk dengan harta. Kelihatannya menolong dan tampaknya mencukupi kebutuhan hidupnya, tetapi kenyataannya membujuk agar berpindah agama. Ini kan bukan sikap perwira.

Tidak Ada Paksaan Beragama

Untuk mengarahkan permasalahan itu, Pak AR mengajak kepada Paus Yohannes Paulus II dan umat Katolik dan Kristen, untuk mengetahui dan memahami firman Allah dalam al-Quran, yang artinya “Tidak ada paksaan di dalam masalah agama.”

Apa yang diuraikan tersebut menimbulkan perasaan yang mengganjal di kalangan umat Islam Indonesia, dan bukanlah masalah kristenisasi, karena dikatakan bahwa insyaallah umat Islam Indonesia agamanya, agama Allah Subhanahu wa Ta’ala.

Selanjutnya, Pak AR berkata kepada Paus Yohannes Paulus II bahwa sesungguhnya Pemerintah Indonesia sudah mengingatkan bahwa cara-cara yang tidak kesatria itu seyogyanya ditinggalkan.

Akan tetapi teman-teman yang beragama Katolik dan Kristen tidak mengindahkannya. “Bapak Paus pribadi, tentunya tidak menyetujui dengan cara-cara yang tidak ksatria tersebut,” kata Pak AR.

Selanjutnya, Pak AR berharap agar kehadiran Paus Yohannes Paulus II bermanfaat untuk umat Katholik dan Kristen, serta umat Islam Indonesia. (*)

Editor Mohamamd Nurfatoni

Tags: Biografi Pak ARHaidar MusyafaPak ARPak AR dan Jejak-Jejak BijaknyaPak AR FachruddinSugeng Rawuh Sugeng KondurSukriyantoSurat Pak AR pada Paus Yohannes Palulus II
SendShare3660Tweet2288Share
Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim Milad dan Roadshow #3 Media Official PWM Jatim
ADVERTISEMENT

Related Posts

Kesederhanaan dan Kebiasaan Pak AR Saat Ramadhan
Kolom

Kesederhanaan dan Kebiasaan Pak AR Saat Ramadhan

Kamis 27 Maret 2025 | 04:24
87
Islam Politik
Kajian

Ma’rifat ‘Ala Minhajil Muhammadiyah: Studi ‘Kesufian Otentik’ Pak AR dan Buya Syafi’i

Rabu 12 Maret 2025 | 17:26
77
pendidikan
Kolom

“SerSan” Pemimpin Muhammadiyah ada Waktunya

Minggu 5 Januari 2025 | 11:51
61
Pak AR, Helm dan Pancasila
Headline

Pak AR, Helm dan Pancasila

Senin 2 Desember 2024 | 19:11
1.9k
Kisah Pak AR ikut pilihan lurah
Feature

Ketua Umum PP Muhammadiyah Pernah Ditolak Masuk Arena Muktamar, Begini Kisahnya

Kamis 22 Februari 2024 | 06:02
1k
saat Pak AR Dikawal Profesor Kelas Berat ditulis oleh Prima Mari Kristanto, warga Muhammadiyah Kota Lamongan.
Feature

Bukan Parpol, Muhammadiyah Tetap Harus Berpolitik, Begini Strateginya Menurut Pak AR 

Selasa 2 Januari 2024 | 11:18
1.2k

Terpopuler Hari Ini

  • Kelola THR dengan Bijak: Jangan Hanya untuk Belanja, Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi

    Kelola THR dengan Bijak: Jangan Hanya untuk Belanja, Sisihkan untuk Tabungan dan Investasi

    12916 shares
    Share 5166 Tweet 3229
  • PWM Jatim Akan Gelar Milad dan Roadshow #3 Media Official di UMM

    285 shares
    Share 114 Tweet 71
  • Peserta Didik Istimewa SD Mica Memukau Perhatian Mendikdasmen Republik Indonesia

    743 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Imam Sapari Kembali Nahkodai SMPM 7 Surabaya, Siap Cetak Generasi Qurani dan Tangguh

    10288 shares
    Share 4115 Tweet 2572
  • Smamita Berkembang Pesat, Majelis Dikdasmen dan PNF PDM Sidoarjo Berikan Apresiasi

    146 shares
    Share 58 Tweet 37
  • Madtsamuda dan Umsida Jalin Kesepakatan Awal untuk Pengembangan Kurikulum Kelas Arabic

    197 shares
    Share 79 Tweet 49
  • Aneka Sajian Masakan Menjadi Penutup Rangkaian Ujian Praktik MadtsaMutu Pondok Modern Paciran

    1272 shares
    Share 509 Tweet 318
  • Pejuang Shubuh: Menumbuhkan Karakter Mulia Sejak Dini di SD Muhammadiyah 4 Batu

    30 shares
    Share 12 Tweet 8
  • Kanzia Aqila El Zora, Siswa PAUD Aisyiyah Siliragung yang Miliki Segudang Prestasi di Dunia Modeling dan Tari

    29 shares
    Share 12 Tweet 7
  • Podcast Pojok BK Angkat Praktik Baik SD Mica dalam Mewujudkan Sekolah Inklusif

    31 shares
    Share 12 Tweet 8

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    358734 shares
    Share 143494 Tweet 89684
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232985 shares
    Share 93194 Tweet 58246
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231090 shares
    Share 92436 Tweet 57773
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171527 shares
    Share 68611 Tweet 42882
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122378 shares
    Share 48951 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122278 shares
    Share 48911 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMP Muhammadiyah 5 Surabaya SMP Muhammadiyah 5 Surabaya
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim