PWMU.CO– Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo bersama rombongan kembali bersilaturahim ke Kantor Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Jumat (19/2/2021) siang. Kali ini ke Kantor PP Yogyakarta ditemui oleh Ketua Umum Haedar Nashir.
Dalam pertemuan itu Haedar menceritakan peran Muhammadiyah dalam pembangunan di sejumlah daerah. Muhammadiyah berbuat kebaikan tanpa membedakan agama. Dia berharap hal-hal yang bisa menyinggung masalah agama dapat dicegah sejak awal.
Haedar Nashir kepada Kapolri Listyo Sigit menyampaikan tiga hal. Pertama, di era pandemi covid-19, Muhammadiyah bersama jajaran Kepolisian RepubliK Indonesia dengan porsi dan peran masing-masing membangun jaringan untuk meningkatkan ikhtiar mengatasi pandemi covid-19.
”Kedua, kami mendiskusikan dan menyatukan visi bagaimana Muhammadiyah dan Kapolri bersama jajaran kepolisian di seluruh Republik Indonesia serta seluruh komponen pemerintah dan komponen bangsa meningkatkan usaha bersama untuk merekat persatuan bangsa,” kata Haedar.
Ketiga, mendiskusikan di era media sosial ini bagaimana Muhammadiyah dan jajaran kepolisian terus melakukan edukasi untuk ketertiban dan keamanan serta kehidupan yang bisa saling toleran satu sama lain di tengah keragaman.
Dalam kunjungan ini Kapolri Listyo Sigit didampingi oleh Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Irjen Asep Suhendar, Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto, Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Wakabaintelkam Irjen Nana Suntana, dan Direktur Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri Brigjen Slamet Uliandi.
Virtual Police
Sementara Kapolri Listyo Sigit menyampaikan rencana membentuk virtual police. Nantinya virtual police ini bertugas menegur mereka yang melanggar UU ITE.
”Virtual police akan menegur jika ada kalimat-kalimat disampaikan masyarakat di media sosial yang kurang pas dan berpotensi melanggar UU ITE. Kemudian dijelaskan sebaiknya dia harus melakukan apa,” ujar Sigit dalam rilisnya.
Soal warga saling lapor, Listyo Sigit menggarisbawahi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang meminta selektif menerima laporan. Selain itu, Listyo Sigit bakal mengedepankan ruang mediasi kecuali terhadap isu-isu yang berakibat konflik dan keutuhan NKRI.
”Sesuai dengan arahan Bapak Presiden, beliau menyampaikan agar Polri lebih selektif dalam menerima laporan. Tentu ini menjadi catatan penting yang harus kita tindaklanjuti. Kita akan mengedepankan penyelesaian dengan cara yang lebih baik, mediasi, restorative justice. Namun untuk hal-hal yang berpotensi terhadap konflik sesama bangsa dan berisiko memecah belah NKRI, kami akan proses, tak ada toleransi,” tandas Sigit. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post