• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Kamis, Maret 4, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Mas Mansur: Agamanya Mapan, Jurnalistiknya Jalan

Sabtu 20 Februari 2021 | 08:05
in Headline, Kabar
17.7k
SHARES
55.2k
VIEWS
Mas Mansur tokoh yang sangat hebat. Agamanya mapan, pengetahuan agamanya mendalam, dan keterampilan jurnalistiknya jalan.
Nadjib Hamid dalam webinar LP2PPM Profil Ketokohan, Keulamaan, dan Perjuangan KH Mas Mansur dan Prof Dr Buya Hamka (Tangkapan Layar Darul Setiawan/PWMU.CO)

PWMU.CO – Mas Mansur tokoh yang sangat hebat. Agamanya mapan. Pengetahuan agamanya mendalam. Dan keterampilan jurnalistiknya jalan.

Demikian uraian Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur Nadjib Hamid MSi dalam Webinar#16 bertema Profil Ketokohan, Keulamaan, dan Perjuangan KH Mas Mansur dan Prof Dr Buya Hamka, Jumat (19/2/21).

Dalam webinar via Zoom yang diadakan Lembaga Pengembangan Pesantren Pimpinan Pusat Muhammadiyah (LP2PPM), itu Nadjib memberi judul makalah dan power point-nya Mas Mansur sang Ideolog Muhammadiyah. “Karena sebenarnya ideologi Muhammadiyah itu secara formal ada, hemat saya, itu antara lain dimulai dari Mas Mansur,” ujarnya.

Mas Mansur Tokoh Penggagas Majelis Tarjih

Menurur Nadjib, Mas Mansur-lah yang merumuskan 12 langkah Muhammadiyah dan juga menggagas Majelis Tarjih Muhammadiyah dalam rangka mendisiplinkan ibadah. “Kalau 12 Langkah Muhammadiyah tentang organisasi dan kepribadian warga Muhammadiyah, tapi praktik ibadahnya melalui Majelis Tarjih,” paparnya.  

Mas Mansur kelahiran Surabaya, 25 Juni 1896. Wafat juga di Surabaya. Karena telah lama di dalam penjara, sehingga waktu keluar itu kondisinya tidak sehat, kemudian Mas Mansur meninggal relatif muda baru 50 tahun.  

“Kita punya banyak tokoh di Muhammadiyah ini yang wafat dalam usia relatif muda. KH Ahmad Dahlan juga wafat di usia 55 tahun. Mas Mansur 50 tahun, apalagi Jenderal Soedirman, malah sangat muda,’ urainya.

Saya tidak tahu, sambungnya, apakah itu takdir atau mungkin di antara kita tidak peduli dengan kesehatan. Ini saya kira pelajaran bagi para aktivis, kini dan mendatang. Betapa orang-orang hebat itu kerapkali tidak memperoleh perhatian sepatutnya di bidang kesehatan. Sehingga wafat dalam usia sangat muda, 50 tahun.

Nadjib melanjutkan, Mas Mansur pada usia 12 tahun sudah belajar agama di Mekkah, tidak tanggung-tanggung. “Jadi memang orangtuanya dari kalangan pesantren. Dan tidak tanggung-tanggung juga orangtuanya punya anak 31. Mas Mansur anak yang ke-15,” kata dia.  

Nah yang menarik, sepulang dari studi. Jadi di Mekkah hanya dua tahun lalu ke Mesir karena ada gejolak politik. Dari Mesir lalu ke Libya. “Yang menarik, sepulang dari studi, dia tidak langsung pulang, tapi mampir lebih dulu ke rumah KH Ahmad Dahlan tahun 1915,” tutur pria kelahiran Paciran, Lamongan tersebut.

Baca Juga:  Rapat Proklamasi Dilarang Jepang, Begini Reaksi Bung Karno
Mas Mansur tokoh yang sangat hebat. Agamanya mapan, pengetahuan agamanya mendalam, dan keterampilan jurnalistiknya jalan.
Sebagian peserta webinar LP2PPM (Darul Setiawan/PWMU.CO)

Mas Mansur Tokoh Alim

Setahun kemudian ketemu lagi di Yogyakarta, dan pada tahun berikutnya KH Ahmad Dahlan yang ke Surabaya. Artinya, secara akademik sudah matang dan muda, kemudian secara pergaulan juga sudah luar biasa, karena secara langsung bertemu tokoh utama Muhammadiyah. “Saya kira tidak main-main diskusi-diskusi yang dilakukan oleh beliau,” ungkapnya.

Nah, karena itu tidak heran, Mas Mansur sejak dari muda sudah menjadi aktivis, kita nanti lihat kiprahnya yang luar biasa. “Beliau dikenal sangat alim. Bahkan sampai ada cerita bagaimana ketika beliau menjadi imam shalat, sampai jamaahnya menangis. Itu merupakan wujud kealiman beliau. Tetapi juga tawadlu dan pergaulannya luas,” jelas Nadjib.

Mas Mansur juga bergaul dengan orang-orang di luar, seperti dengan dr Soetomo dan lain sebagainya. Pasca pertemuan beliau dengan KH Ahmad Dahlan pada tahun 1921, setelah pengajian yang kemudian berdiskusi hingga subuh, Mas Mansur bersedia bergabung dengan Muhammadiyah.

“Oleh KH Ahmad Dahlan, Mas Mansur dijuluki Sapu Kawat Jawa Timur. Julukan yang sangat terkenal yang artinya orang yang tangguh dan mampu menyelesaikan persoalan,” terangnya.

Di Muhammadiyah, Mas Mansur berkiprah pada 1921, setelah menyatakan komitmennya masuk Muhammadiyah. “Setelah itu beliau kemudian mendirikan Muhammadiyah Surabaya. Dan Muhammadiyah Surabaya itu adalah cikal bakal Muhammadiyah Jawa Timur,” ujar Nadjib.

Karena Muhammadiyah Jawa Timur itu, paling awal berdiri adalah Muhammadiyah Surabaya Kemudian di daerah-daerah yang lain, kemudian bergabung menjadi Jawa Timur. Mas Mansur juga konsul PP Muhammadiyah Surabaya.

“Saya tidak tahu struktur konsul itu persisnya seperti apa. Tetapi seperti korwil atau wakil korwil. Itu artinya beliau sangat dipercaya di usia yang relatif sangat muda,” ungkapnya.  

Mas Mansur Tokoh yang Terpilih 100 Persen

Mas Mansur juga ketua umum PP Muhammadiyah dua periode dengan proses penetapan atau terpilihnya pada periode pertama sangat menarik.

“Beliau diajukan bukan menjadi calon tetapi terpilih di muktamar. Itu juga membuktikan beliau saya kira tokoh hebat. Kalau tidak hebat tidak mungkin terjadi,” tambahnya.

Baca Juga:  KH Sangidu, Penjamin Legitimasi Keraton untuk Muhammadiyah

Ketika muktamar deadlock, lantas yang dipilih bukan dari calon tapi di luar calon. “Nah itu menarik, tapi hanya sekali itu terjadi. Periode kedua terpilih dengan suara bulat 100 persen. Artinya semua sepakat memilih beliau,” jelas Nadjib.

Pada saat menjadi ketua PP, sekarang istilahnya ketua umum, Mas Mansur juga menjadi direktur Madrasah Muallimin Muhammadiyah. Makanya Madrasah Muallimin Muhammadiyah itu dari dulu sampai sekarang berbeda pengaruhnya.

“Maknanya, kiprah beliau di Muhammadiyah hampir komplit. Semua level sudah dijelajahi. Sampai menjabat ketua umum hingga dua periode, yang karena kondisi kesehatannya sehingga harus menyudahi jabatannya,” terang dia.

Lantas kiprah di luar Muhammadiyah juga luar biasa. Ada di dunia pers, ternyata Mas Mansur jurnalis yang hebat dengan mengelola media yang sangat banyak. Ada yang dalam huruf bahasa Arab pegon, Melayu, dan juga Jawa. Luar biasa.

“Tetapi yang menunjukkan karakter intelektualnya itu adalah beliau mendirikan Tasywirul Afkar, semacam forum diskusi. Yang kemudian memang menjadi lebih condong ke NU,” papar Nadjib.

Mas Mansur Tokoh Hebat

Mas Mansur juga ketua Muktamar Alam Islamy. Jadi pada tahun 1926 sudah menjadi utusan Muktamar Alam Islamy. Itu artinya baru sepuluh tahun pulang dari sekolah. Artinya juga beliau masih sangat muda. Mungkin belum sampai 30 tahun.

Mas Mansur juga mendirikan dan memimpin surat kabar. Bukan hanya di Jawa yang dikuasai, tapi juga di Medan dan beberapa daerah seperti Surabaya, Solo, dan Yogyakarta.

“Saya tidak bisa membayangkan pada zaman itu, dengan teknologi komunikasi yang masih belum secanggih sekarang, juga transportasi yang tentu saja tidak semodern sekarang, beliau sudah melakukan kerja-kerja jurnalistik yang luar biasa,” jelasnya.

Itu menandakan, Mas Mansur adalah tokoh yang sangat hebat, jadi agamanya mapan, pengetahuan agamanya mendalam, keterampilan jurnalitiknya jalan.

“Hanya sayangnya saya tidak menemukan buku yang beliau tulis sendiri. Saya tidak tahu apakah tidak terdokumentasi dengan baik. Tetapi kalau melihat pengalaman jurnalistiknya yang luar biasa itu mestinya punya banyak dokumen. Sampai sekarang belum banyak ditemukan. Kita tahu secara umum masih tentang 12 Langkah Muhammadiyah itu,” ungkap Nadjib.

Baca Juga:  UMM Peringati Hardiknas dengan Beri Penghargaan pada Mahasiswa dan Dosen Berprestasi

Kemudian di politik, kiprah Mas Mansur terutama jauh sebelum masa kemerdekaan. Maka risikonya pada saat itu masuk penjara adalah sesuatu yang lumrah. Kiprah Mas Mansur menjadi anggota Empat Serangkai bersama Sukarno, Hatta, dan Ki Hajar Dewantara.

Mas Mansur Tokoh Pemrakarsa

Mas Mansur juga terlibat dalam periode awal dalam Majelis Islam A’la Indonesia (MIAI) sebelum menjadi partai, pada tahun 1937. Dari mitra yang diajak kerja sama dalam membangun institusi itu menggambarkan betapa pergaulannya memang lintas golongan. Ada Wahab Hasbullah, Ahmad Dahlan, Wondoamiseno. “Semua itu menunjukkan pergaulannya yang luas,” tuturnya.

MIAI kemudian menjadi Masyumi dan partai politik. Mas Mansur adalah pemrakarsa pendirian partai. Dan seterusnya hampir semuanya sebagai pemrakarsa.

“Sekali lagi di tengah kesibukan yang luar biasa itu, beliau dipercaya di posisi garis depan. Itu menunjukkan betapa Mas Mansur kuat dan istiqamahnya memperjuangkan agama, bangsa, dan negara,” ujar Nadjib.

Sayang sekali memang Mas Mansur tidak bisa menikmati hasil perjuangannya karena wafat. Ringkas cerita, Mas Mansur dapat gelar pahlawan nasional melalui SK Presiden 162 tahun 1964. “Itulah sekilas mengenai tokoh kita yang sekarang jejaknya masih ada di Surabaya. Tetapi hampir punah,” ungkapnya.

Ada sekolah yang dulu dirintis, karena bentuknya yayasan tidak bisa berbuat banyak. Rumah Mas Mansur sudah dijual oleh ahli warisnya. Beberapa kali kita berusaha mengamankan tapi agak kesulitan.

“Karena juga keturunannya yang punya hubungan dekat dengan Muhammadiyah itu hampir tidak ada. Karena ada cucu tapi kelihatannya tidak seberapa sehat, sehingga tidak seberapa efektif bergabung. Sangat sayang sebenarnya warisan dari tokoh yang sangat hebat itu hampir punah tidak bisa diabadikan,” tandas Nadjib.

Penulis Darul Setiawan. Editor Mohammad Nurfatoni.

Tags: Bung HattaBung KarnoBuya HamkaDarul SetiawanIdeolog MuhammadiyahKH Ahmad DahlanKi Hajar DewantaraLP2MLP2PPMMajelis TarjihMas MansurMasyumiMIAIMuktamar Alam IslamyNUSukarnoTasywirul AfkarWahab Hasbullah
Share7070Tweet4419SendShare

Related Posts

Supersemar, Soeharto dan Bung Karno
Featured

Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

Kamis 4 Maret 2021 | 07:34
3.1k
Kiai-kiai Muhammadiyah banyak yang alumni Ponpes Tebuireng, demikian kata Muhadjir Effendy dalam Webinar #17 LPPPM, Jumat (27/2/21).
Kabar

Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

Selasa 2 Maret 2021 | 11:40
10k
Muhadjir Effendy: alumni Ponpes Muhammadiyah harus punya dua sisi mata uang yang kuat, yakni 100 persen Islam dan Indonesia.
Kabar

Muhadjir Effendy: Alumni Ponpes Muhammadiyah 100 Persen Islam dan Indonesia

Minggu 28 Februari 2021 | 22:56
3.3k
Membumikan Paham Islam Berkemajuan, Butuh Lima Hal Ini
Kabar

Membumikan Paham Islam Berkemajuan, Butuh Lima Hal Ini

Minggu 28 Februari 2021 | 17:32
163
Punya 4.000 masjid, populasi warga muslim 10 persen dari jumlah penduduk di Thailand, menjadi tantangan Dr Abdul Hafiz Hilley, alumnus UNY.
Headline

Punya 4.000 Masjid, Begini Perkembangan Islam di Thailand

Minggu 28 Februari 2021 | 16:31
2.4k
Tradisi pesantren dibawa Muhadjir Effendy ke UMM. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber Webinar #17 LP2PPM, Jumat (26/2/21).
Headline

Tradisi Pesantren Dibawa Muhadjir Effendy ke UMM

Sabtu 27 Februari 2021 | 15:52
19k

Discussion about this post

Berita Terbaru

Alumnus UMM Ini Pimpin Komunitas Penulis Banyuwangi

Alumnus UMM Ini Pimpin Komunitas Penulis Banyuwangi

Kamis 4 Maret 2021 | 21:34
Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Presiden yang Terhormat atau Presiden yang Saya Hormati?

Kamis 4 Maret 2021 | 18:54
Pelantikan IPM Spemdalas, Ini Harapan Pimpinan Cabang

Pelantikan IPM Spemdalas, Ini Harapan Pimpinan Cabang

Kamis 4 Maret 2021 | 13:20
Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

Kamis 4 Maret 2021 | 13:11
Smadiga Gresik Berkolaborasi dengan Sekolah Meksiko

Smadiga Gresik Berkolaborasi dengan Sekolah Meksiko

Kamis 4 Maret 2021 | 12:47
Supersemar, Soeharto dan Bung Karno

Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

Kamis 4 Maret 2021 | 07:34
Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Dukungan Psikososial untuk Warga Terdampak Banjir

Kamis 4 Maret 2021 | 07:27
Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

Petisi 50, Oposisi Orde Baru yang Dibunuh Hak-Hak Sipilnya

Kamis 4 Maret 2021 | 07:19
Melaporkan presiden

Melaporkan Presiden ke Polisi

Kamis 4 Maret 2021 | 06:05
Integritas Moral Pejabat: Bercermin pada Nabi Yusuf, Khutbah Jumat Pilihan

Integritas Moral Pejabat: Bercermin pada Nabi Yusuf, Khutbah Jumat Pilihan

Kamis 4 Maret 2021 | 04:04

Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO

Rabu 3 Maret 2021 | 08:17
119

Mufrikha: Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Kecanduan Menulis Berita di PWMU.CO ditulis oleh Mufrikha, Kontributor PWMU.CO dari SMA Muhammadiyah...

Read more
Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Menulis Kehidupan Janda Berbuah Manis

Selasa 2 Maret 2021 | 05:56
287
Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Menjadi Penulis Buku berkat PWMU.CO

Senin 1 Maret 2021 | 20:21
157
Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
193
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
165

Berita Terpopuler

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    265372 shares
    Share 106149 Tweet 66343
  • Ada 700 Ribu Muslim, Begini Sejarah dan Dinamika Islam di Kamboja

    6602 shares
    Share 2641 Tweet 1651
  • Emil Dardak: Budidaya Porang Sangat Menjanjikan

    4212 shares
    Share 1685 Tweet 1053
  • Kiai-Kiai Muhammadiyah Alumni Tebuireng

    3209 shares
    Share 1284 Tweet 802
  • Supersemar, Ini Pengakuan Soeharto

    1000 shares
    Share 400 Tweet 250
  • Pencabutan Lampiran Miras Hanya Lisan, Bahaya Lain Mengancam

    737 shares
    Share 295 Tweet 184
  • Surat PGI Minta Revisi Pelajaran Agama Islam Contoh Intoleransi

    1661 shares
    Share 664 Tweet 415
  • Ayat Alif Laam Miim Bikin Merinding Orang Yahudi

    5732 shares
    Share 2293 Tweet 1433
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    3206 shares
    Share 1282 Tweet 802
  • Saksi Bisu KM 50 yang Dimusnahkan

    10351 shares
    Share 4140 Tweet 2588
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In