• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Kamis, September 21, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam

Rabu 24 Februari 2021 | 06:53
4 min read
124
SHARES
389
VIEWS
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam (Foto mediaindonesia.com)

AM Fatwa Gigih Usulkan Pahlawan Nasional Tokoh Islam terungkap di buku Dari Panggung Sejarah Bangsa Belajar dari Tokoh dan Peristiwa karya Lukman Hakiem, yang ditebitkan Pustaka Al-Kautsar, Jakarta: Nivember 2020.

PWMU.CO – Mengutip Lukman Hakiem, sejak 2008, AM Fatwa mulai terlibat dalam ikhtiar mengusulkan para pendiri bangsa menjadi pahlawan nasional.

Pada tahun itu, dia menjadi salah seorang anggota yang sangat bersemangat dalam Panitia Seabad Mohammad Natsir yang diketuai oleh Prof Laode Masihu Kamaluddin PhD.

Sesudah itu Fatwa memimpin Panitia Seabad Mr Sjafruddin Prawiranegara, mengetuai Panitia Pengusulan Pahlawan Nasional Ki Bagus Hadikusumo, Mr Kasman Singodimedjo, dan KH Kahar Mudzakkir.

Dia juga menggerakkan seluruh sumber daya untuk menerbitkan ulang buku Alam Pikiran dan Jejak Perjuangan Prawoto Mangkusasmito (2014).

Fatwa berpendapat pengusulan pahlawan nasional itu penting untuk membuktikan bahwa di masa perjuangan mendirikan negara, para pendahulu kita bukan orang-orang yang cuma duduk termangu.

Dengan Undang-Undang No 20/2009 tentang Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan, menurut AM Fatwa kepahlawanan seseorang dapat diuji secara terbuka dan objektif.

Atas dasar pemikiran itu pula Fatwa meminta izin kepada Yayasar Nation Building (Nabil) pimpinan Drs Edi Lembong untuk melanjutkar ikhtiar mengusulkan mantan anggota BPUPKI dan mantan Menteri Muda Penerangan AR Baswedan menjadi pahlawan nasional.

Galau Belum Semua Usulan Diterima

Dari sejumlah tokoh yang dia turut mengusulkan, baru M Natsir, Sjafruddin Prawiranegara, dan Ki Bagus Hadikusumo yang telah dikukuhkan menjadi Pahlawan Nasional.

Lukman Hakiem menceritakan, soal ini rupanya memberati pikiran Fatwa. Melalui Muslihun Yakub, stafnya di DPD, pada 25 Agustus 2007, AM Fatwa mengundang Lukman Hakiem untuk hadir di rumahnya, membicarakan kelanjutan pengusulan AR Baswedan dan Kasman Singodimedjo menjadi pahlawan nasional.

Rapat akan dihadiri oleh Dirjen Pelayanan Sosial Kemensos, Hartono Laras. Direktur Kepahlawanan, dan Rektor Universitas Muhammadiyah Jakarta Prof Saiful Bahri.

Kepada Muslihun, antara serius dan berkelakar Lukman Hakiem mengatakan, “Kalau ada ongkos saya datang.” Rupanya, omongan itu oleh Muslihun disampaikan ke AM Fatwa. Tidak lama kemudian masuklah pesan pendek (SMS) berikut ini ke telepon genggam dia:

“Asslm. Pak Lukman, saya ini sebenarnya kanker hati sedang serius dan sedang bersiap ke Singapur. Tapi saya terasa jadi utang dan pikiran berat soal Pak Kasman dan Pak Baswedan.

Pak Haedar selalu masih tanya pada saya. Pak Hartono Laras mengalah sampai mau datang ke rumah saya. Kalau Pak Lukman tidak datang rasanya ganjil alias aneh dan ini bukan bercanda. Perasaan saya sekarang ini tidak lama lagi akan meninggal. Tks. Salam AM Fatwa.”

Membaca pesan pendek itu lukman Hakiem menjadi tidak enak hati. Oleh karena itulah dia bergegas menuju kediaman AM Fatwa di Kompleks Bappenas, Pejaten.

Rupanya, itulah pertemuan resmi terakhir Lukman Hakiem dengan AM Fatwa. Sesudah keluar masuk rumah sakit, pada 14 Desember 2017, AM Fatwa berpulang ke rahmatullah.

Haedar Nashir tentang Peran AM Fatwa

Dalam acara peresmian Auditorium Mr Kasman Singodimedjo oleh FISP Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), (22/12/2020), peran AM Fatwa juga disinggung oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Haedar Nashir. Acara itu juga mengundang Lukman Hakiem sebagai pembicara. Di situ dia juga kembali menyinggung peran AM Fatwa.

Dalam acara yang dimerihkan diskusi buku Hidup Itu Berjuang: Kasman Singodimedjo Ke-116 Tahun tersebut kembali diterbitkan Haedar, di antaranya, membahas perjuangkan tokoh-tokoh Muhammadiyah sebagai Pahlawan Nasional. Yaitu Ki Bagus Hadikusumo (2015), Kasman Singodimedjo (2018), dan Abdul Kahar Muzakir (2019).

Haedar menceritakan, dari ketiga tokoh ini yang agak alot perjuangannya sebagai Pahlawan Nasional adalah Kasman. “Allahuyarham Pak Fatwa sampai beliau meninggal tahun 2017, sampai tidak sempat menyaksikan penganugrahan ini,” ujarnya. AM Fatwa adalah salah satu tokoh yang memperjuangkan gelar itu.

Menurut dia, ada kendala birokrasi di Purworejo, Jawa Tengah yang tidak berani merekomendasikan Kasman karena dia pernah dipenjara karena pidana politik. “Sampai kita sempat bertemu Sultan Hamengkubuwono X. Sultan memberi solusi waktu itu diusulkan dari DIY saja agar lebih leluasa karena pak kasman sempat tinggal di Yogya,” jelasnya.

Tapi, belum sampai opsi itu dilaksanakan, Haedar—dengan masukan beberapa pihak—langsung menyampaikan permasalah itu ke Presiden.

“Baik untuk Ki Bagus maupun Pak Kahar. Dan saya sampaikan kesulitannya seperti itu. Waktu disampaikan jika tidak ada keberanian dari Presiden maka SK Pahlawan ini tidak akan pernah keluar. Saya sampaikan begitu. Alhamdulillah tidak lama kemudian seminggu dari itu disampaikan insyaallah Pak Kasman akan dikeluarkan SK-nya,” terangnya.

Haedar mengatakan, itulah dinamika hidup yang penuh warna, yang dijalani oleh setiap tokoh. “Tentu punya ceritanya sendiri-sendiri. Tetapi ala kulli hal bahwa negara sudah secara sah mengakui Ki Bagus, Pak Kasman, dan Kahar Mudzakkir sebagai Pahlawan Nasional,” ungkapnya.

“Bagi ketiga beliau, keluarga, dan bagi kita secara substantif beliau tidak memerlukan itu. Tetapi bagi kepentingan generasi bangsa dan kepentingan negara dan sejarah gelar Pahlawan Nasional itu menjadi sesuatu yang penting,” tambahnya.

Itu artinya, negara telah mengakui perjalanan, jejak, dan perjuangan para tokoh nasional. “Dan alhamdulillah dari rangkaian Muhammadiyah, sudah ada 15 tokoh yang diangkat sebagai Pahlawan Nasional,” ungkap dia.

Alhamdulillah, ternyata tokoh-tokoh Islam yang disusulkan AM Fatwa akhirnya mendapat pengkuan secara resmi dari pemerintah sebagai Pahlawan Nasional. Allhuyarham Pak AM Fatwa! (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Abdul Kahar MuzakkirAM FatwaAR BaswedanKasman SingodimedjoKi Bagus HadikusumaLukman HakiemM NatsirPahlawan Nasional dari MuhammadiyahSjafruddin Prawiranegara
SendShare50Tweet31Share
ADVERTISEMENT
Previous Post

12 Mahasiswa dan 4 Muadzin Terima Beasiswa Lazismu Umla

Next Post

Muslim China 25 Juta, Tahun 2050 Diprediksi 53 Juta

Related Posts

Fatmawati, First Lady Pertama Produk Pendidikan Keluarga Muhammadiyah

Rabu 16 Agustus 2023 | 11:46
6.3k

Fatmawati (Atho' Khoironi/PWMU.CO) Fatmawati, First Lady Pertama Produk Pendidikan Keluarga Muhammadiyah; Oleh Prima Mari Kristanto...

Ternyata 23 Pahlawan Nasional Ini Tokoh Muhammadiyah

Rabu 16 Agustus 2023 | 09:11
55.4k

23 Pahlawan Nasional dari Muhammadiyah (Atho' Khoironi/PWMU.CO) PWMU.CO – Ternyata 23 Pahlawan Nasional ini tokoh Muhammadiyah....

Lawan Kritik dengan Kritik seperti Sukarno Versus A. Hassan

Senin 14 Agustus 2023 | 09:23
638

M. Anwar Djaelani Lawan Kritik dengan Kritik seperti Sukarno Versus A. Hassan Oleh M. Anwar Djaelani, penulis...

Pesan AR Baswedan

Selasa 8 Agustus 2023 | 08:40
581

M. Anwar Djaelani PWMU.CO - Pesan AR Baswedan; Oleh M. Anwar Djaelani, penulis buku Ulama Kritis Berjejak Manis dan sembilan...

Mari Belajar Integritas Politik pada Buya Hamka

Senin 1 Mei 2023 | 11:50
482

Mari Belajar Integritas Politik pada Buya Hamka (Sketsa ulang foto oleh Atho' Khoironi/PWMU.CO) PWMU.CO – Mari...

Kontroversi Tak Libur Sekolah di Bulan Puasa Zaman Menteri P dan K Daoed Joesoef

Jumat 7 April 2023 | 06:09
830

Dr Dr Daoed Joesoef. Kontroversi Tak Libur Sekolah di Bulan Puasa Zaman Menteri P dan K Daoed Joesoef...

Nasihat Natsir soal Penyakit Cinta Dunia

Jumat 10 Juni 2022 | 10:34
903

Nasihat Natsir soal Penyakit Cinta Dunia (Ilustrasi Matan/RH) Nasihat Natsir soal Penyakit Cinta Dunia; Oleh M. Anwar Djaelani, dosen Akademi Dakwah Indonesia...

Natsir yang Tekun Memasyarakatkan Bahasa Indonesia

Jumat 3 Juni 2022 | 06:31
8.3k

Mohammad Natsir yang Tekun Memasyarakatkan Bahasa Indonesia (Ilustrasi Matan/RH) Natsir yang Tekun Memasyarakatkan Bahasa Indonesia;...

Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir

Jumat 27 Mei 2022 | 23:04
795

M. Anwar Djaelani: Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir (Sketsa foto Atho'...

UAS, Islamofobia, dan Telaah Natsir

Jumat 20 Mei 2022 | 07:34
9.4k

M. Anwar Djaelani: UAS, Islamofobia, dan Telaah Natsir (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) UAS, Islamofobia, dan...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Smamsatu Persembahkan 4 Emas Porprov VIII Jatim 2023

    18646 shares
    Share 7458 Tweet 4662
  • Mahasiswa UMG Latih Pembukuan Sederhana UMKM Bawean

    2539 shares
    Share 1016 Tweet 635
  • Kokam Surabaya Berangkatkan 100 Personil untuk Apel Kebangsaan di Solo

    1562 shares
    Share 625 Tweet 391
  • Spemutu Peringkat III PMR Madya di Jumbara PMI

    1587 shares
    Share 635 Tweet 397
  • Musyran Suci Manyar serasa Musyda

    1222 shares
    Share 489 Tweet 306
  • Juara Porprov, Atlet Muay Thai Smamsatu Mewakili Jatim di PON 2024

    1185 shares
    Share 474 Tweet 296
  • Saat Siswa SD Sakri Berimajinasi sebagai Pengusaha Restoran

    1145 shares
    Share 458 Tweet 286
  • Istimewa, Musyran Muhammadiyah Suci di Hotel, Ketua PDM Ikut Memilih

    1028 shares
    Share 411 Tweet 257
  • Bikin Modul Ajar Itu Mudah, Begini Tipsnya

    748 shares
    Share 299 Tweet 187
  • Musran VII Muhammadiyah PPI Akan Pilih 18 Calon Ketua

    510 shares
    Share 204 Tweet 128

Berita Terkini

  • Mahasiswa Perguruan Tinggi Muhammadiyah Tak Akan DimuhammadiyahkanKamis 21 September 2023 | 17:32
  • Buku Luwesitas IMM Dapat Apresiasi Penulis Sejarah Kamis 21 September 2023 | 16:57
  • Jadi Mahasiswa Umsida Tidak Boleh CengengKamis 21 September 2023 | 16:38
  • Smala dan UPT Puskesmas Dukun Kolaborasi Aksi BergiziKamis 21 September 2023 | 16:12
  • Belajar Budaya, Madtsamuda Gandeng Sekolah Indonesia Kuala LumpurKamis 21 September 2023 | 15:46
  • Terinspirasi Hobi sang Ayah, Siswa Smamio Juara I ArtikelKamis 21 September 2023 | 15:42
  • Pemimpin Itu Pemberi Solusi bukan MasalahKamis 21 September 2023 | 15:39
  • Umsida Diproyeksikan Jadi Kampus Unggul ASEANKamis 21 September 2023 | 15:28
  • Menko PMK Tinjau Museum Nasional Pasca Tertimpa KebakaranKamis 21 September 2023 | 15:04
  • Fashion Show Orang Tua-Anak Perkenalkan Batik ProbolinggoKamis 21 September 2023 | 14:54
ADVERTISEMENT

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In