
PWMU.CO – Media saat ini berada di persimpangan jalan. Banyak media yang sudah tidak lagi menyuarakan kepentingan publik. Mereka justru berpihak pada pemiliknya, partai politik, atau pemerintah.
Wartawan senior Edy M Yakub menyampaikan pernyataan itu di depan para peserta Sarasehan Muhammadiyah Melek Media sebagai Sarana Dakwah yang diadakan Majelis Pendidikan Kader (MPK) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kota Surabaya dalam rangka Milad ke-107, di Masjid At Taqwa, Wiyung, Surabaya, Kamis (10/11).
(Baca: Jihad Digital untuk Menebar Kebaikan di Dunia Maya dan Mencerdaskan Masyarakat Melalui Jihad Digital)
“Kini media telah menjadi corong pemiliknya. Ada TV merah, ada TV biru,” kata wartawan LKBN Antara itu. Saat ditanya seorang peserta bernama Asroh, tentang bagaimana menghadapi banjir informasi seperti saat ini, Edy memberikan dua alternatif tindakan. Pertama, harus melek media dan paham mengenai dunia teknologi informasi. “Itu seperti membuat bendungan agar tidak jebol informasi.”
Kedua, lanjut Edy, umat Islam harus mengoptimasi media-media ormas Islam. “Harus saling support. Seperti media NU Online harus bisa kerja bareng dengan muhammadiyah.or.id. Agar tidak hanya bisa bertahan tapi juga bisa mendominasi informasi,” kata Edy yang pada tahun 2002 bertugas meliput tertembaknya Dr Azahari di Batu.
(Baca juga: Muhammadiyah Jatim Lahirkan Mujahid Digital)
Imam Sapari, salah satu peserta, menyambut gagasan Edy. Menurut dia, sudah saatnya media-media Islam bersatu untuk menyuarakan berita mengenai Islam. “Saya berharap ada satu portal satu dan sumber berita Islam,” ujar Kepala Sekolah SMPM 9 itu, yang khawatir bahwa data yang selama di-share menggunakan Google atau Yahoo membuat informasi itu terekam detail dan terperinci.
Musa Abdulllah dari Majelis Tarjih PDM Surabaya menambahkan, saat ini media-media mainstream telah ‘dikalahkan’ oleh media antimainstream. “Karena media mainstream telah menjadi partisan atau pesanan.”
(Baca juga: Waspada di Era Sosmed, agar Jangan Nila Setitik Rusak Susu Sebelanga)
Wakil Ketua PDM Kota Surabaya H Ibrahim yang memberikan sambutan pembukaan mengajak agara para juru dakwah senantiasa mengasah kemampuan di bidang informasi teknologi (IT). “Agar para dai mampu mewarnai kehidupan di dunia maya, yang semakin hari semakin mengkhawatirkan.”
Ketua Panitia Milad 107 PDM Kota Surabaya Muhammadiyah, Feri Yudi AS menambahkan, di zaman serba berbasis IT ini, para kader Muhammadiyah harus bisa menjadi pribadi yang cerdas dalam menghadapi gempuran informasi di dunia maya. “Banyak opini atau isu yang seolah olah benar, ternyata perlu klarifikasi,” ujarnya (MN)
Discussion about this post