PWMU.CO – Dakwah digital bisa lewat apa saja. Termasuk di media sosial dengan aplikasi TikTok. Seperti kata Ayunda Nurul Fikri, Sabtu (27/2/21)..
Anggota Lembaga Media Pimpinan Pusat (PP) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), itu menyampaikannya dalam Kajian Ilmu Pengetahuan (KIP) yang digelar IPM Ranting SMP Muhammadiyah 10 Sidoarjo (Miosi). Kegiatan via Zoom Meeting itu mengangkat tema “Peranan Generasi Muda Islam dalam Berdakwah via Sosmed”.
Dalam paparannya, Ayunda mengawali dengan mengajukan pertanyaan sederhana terkait dakwah. Yakni apa itu dakwah, kenapa, dan bagaimana caranya. Menurutnya, dakwah adalah sebuah kewajiban. “Berdakwah adalah kewajiban setiap muslim, sesuai kadar dan kemampuan ilmunya,” kata dia.
Hal tersebut, sambungnya, seperti termaktub dalam al-Quran Surat an-Nahl ayat 125. “”Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk,” sitir Ayunda.
Bagi Ayunda, perkembangan di era digital tidak boleh mematikan dakwah. “Di zaman digital seperti sekarang ini, kita harus aktif berdakwah via sosial media (sosmed). Jadilah dai yang menyebarkan kebaikan,” tuturnya.
Dakwah Digital Bisa Lewat TikTok
Dakwah lewat medsos, lanjutnya, bisa melalui apa saja. “Bisa lewat desain atau membuat tulisan. Lalu desain dan tulisan itu bisa dibagikan di media sosial. Bagi kalian yang ingin dakwah via TikTok juga dipersilakan, yang penting isi atau kontennya memuat pesan-pesan kebaikan,” ungkap Ayunda.
Dia juga menyampaikan pesan, bagaimana harus memupuk semangat dakwah di era digital saat ini. “Konten dakwah di medsos harus menarik. Karena tantangan dakwah Muhammadiyah hari ini terus melaju dengan ormas-ormas lain,” tandasnya.
Sebelumnya, Kepala SMP Miosi Moch Muqhir MPd saat membuka acara mengatakan, dalam dakwah harus ada bil hikmah. “Kalian punya kebebasan untuk menuntut ilmu dan berdakwah. Dalam berdakwah sampaikan walau terasa pahit, karena memang segala sesuatu ada risikonya. Jika merasa benar kita harus berani menyampaikan. Namun, berdakwah yang bagus juga dengan bil hikmah, dengan arif dan bijaksana,” jelas Muqhir.
Di sisi lain Pembina PR IPM SMP MIosi Mahyuddin Syaifulloh menuturkan, pemuda Islam hari ini harus diberi kesadaran, bahwa di tangan mereka terdapat sebuah tanggungjawab untuk dakwah.
“Ada tanggungjawab dakwah di tangan generasi muda Islam, termasuk di era digital seperti saat ini. Kemampuan generasi muda Islam harus terus diasah dalam dakwah, yakni belajar menyampaikan pesan-pesan kebaikan,” pesannya.
Penulis Mahyuddin. Editor Darul Setiawan.
Discussion about this post