• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Selasa, April 20, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan

Sabtu 6 Maret 2021 | 11:03
in Kolom
14.7k
SHARES
45.9k
VIEWS
Teladan buruk Moeldoko
Sirikit Syah

Teladan Buruk sang Jenderal Pensiunan oleh Sirikit Syah, jurnalis dan budayawan.

PWMU.CO– Di antara berbagai perasaan yang berkecamuk dalam kaitan dinamika sosial politik Indonesia beberapa hari ini, perasaan yang paling kuat adalah rasa kasihan. Ya, kasihan, mengalahkan rasa kaget, heran, marah, merasa bodoh, dan seabreg rasa negatif lainnya.

Ujung-ujungnya saya cuma kasihan. Kasihan sekali seorang jenderal pensiunan mengisi sisa hidupnya dengan perilaku yang melanggar etika dan moral, secara manusiawi, kepartaian, bahkan kebangsaan.

Beberapa pekan yang lalu kehebohan dimulai dengan berita Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersurat pada presiden. Dia menanyakan apakah benar ada ”orang dalam istana” yang hendak mengkudeta Partai Demokrat.

Surat klarifikasi saja. Surat tidak dijawab. Tapi yang merasa tersindir kemudian melakukan beberapa kali wawancara khusus dengan media, termasuk melakukan jumpa pers.

Isi pesannya: membantah isu tersebut. Banyak ’kader’ datang kepadanya. Dikatakannya, ”Pintu rumah saya selalu terbuka.” Kelak terbukti bahwa pertemuan bukan di rumahnya, melainkan di hotel.

Para ’kader’ itu dikatakannya ”Cuma mau foto-foto sama saya.” Kelak ternyata,mereka diiming-imingi uang ’bantuan sosial’ dan dibujuk untuk melengserkan Ketum PD, AHY.

Baca Juga:  Pukulan KO untuk Moeldoko

Semua bantahan hingga, ibaratnya mulutnya berbusa-busa itu menjadi gembos ketika kemarin seluruh rakyat Indonesia menyaksikan bahwa upaya kudeta itu dilaksanakan. Dengan diselenggarakannya Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Sumatera Utara.

Ibarat lagu Oo kamu ketahuan …, biasanya kalau ketahuan, pelaku akan malu lalu urungkan niat. Ini pelaku memang luar biasa tebal rasa malunya: sudah ketahuan, dibantah, tetap saja dilakukan. Teladan buruk politikus pejabat.

KLB Cacat

Menurut catatan yang saya himpun dari media arusutama maupun media sosial, KLB ini memiliki banyak cacat: kemungkinan melanggar hukum karena tak ada izin keramaian dari polisi, tak dihadiri wakil-wakil DPC dan DPD Partai Demokrat, melanggar etika kepartaian, melanggar prokes karena bikin kerumunan (kabarnya 400-an orang), melanggar sila ketiga Pancasila (Persatuan Bangsa).

Masih ada lagi: KLB juga melanggar kharisma kepresidenan dan mempermalukan istana. Kepala Staf Kepresidenan kok kudeta partai orang? Ada dugaan praktik suap (money politics), memberi pendidikan politik yang buruk, memberi contoh buruk moral dan akhlak, mencatat rekor KLB tersingkat. Dalam 40 menit langsung terpilih ketum. Menandakan sudah di-setting dan KLB hanya upaya formalitas.

Baca Juga:  Capres 2024, Ini Kandidat Terkuat

Nah, dari semua kecacatan itu, pertanyaan pentingnya: siapa yang hadir, bila bukan wakil DPC dan DPD?

Sungguh kasihan. Sisa hidup sang jenderal pensiunan dicorenginya sendiri dengan perilaku tak bisa dipercaya. Sudah membantah, tapi melakukan. Merampok partai orang, memecah belah bangsa, tidak menjaga rasa hormat, sikap santun, dan watak ksatria sebagai tentara.

Tentu sebagian rakyat akan heran juga, presiden dimana? Kok diam saja? Pak Jenderal sudah bilang: ”Jangan ganggu presiden, ini urusan saya.”

Tapi kalau Anda majikan, lalu pembantu Anda merampok rumah orang, masak Anda diam saja? Minimal kan pembantu Anda itu dipecat? Dan dilaporkan polisi? Ini Pak Bos kok diam saja?

Ada warga yang lapor rumahnya diusik juga tidak dijawab. Apakah benar presiden tidak turut campur? Atau tidak peduli dengan kekacauan yang timbul? Atau malah merestui? Rakyat bertanya dan belum ada yang menjawab.

Teladan Buruk

Sebagai orangtua, saya merasa miris melihat perilaku yang dipertontonkan. Teladan moral dan akhlak yang salah. Apalagi, dalam peta jalan pendidikan bangsa yang sedang dirumuskan oleh Mas Menteri, tidak ada kata ”agama”.

Baca Juga:  Hari Kanker Sedunia, Pengalamanku Idap Penyakit Ini

Agama benar-benar dipisahkan dari wilayah publik. Dalam hal ini sekolah. Dipinggirkan ke ranah privat. Padahal, watak dan karakter, moral dan akhlak, itu umumnya berawal dari pendidikan agama yang baik. Semua agama mengajarkan jangan mencuri, jangan berbohong.

Kepada siapa anak-anak dan cucu-cucu kita kelak meneladani? Merebut partai orang, biasa. Membantah sesuatu tetapi tetap melakukannya, biasa. Menjadi politisi, menjadi calon presiden, bisa dengan cara-cara immoral. Kalau proses menjadi presidennya saja begini, bagaimana kelak kalau menjadi presiden?

Apakah Pak Jenderal pensiunan memang ingin menjadi presiden? Itu masih tiga tahun lagi. Semoga sehat dan panjang umur hingga tiba waktunya. Tapi, generasi mana yang akan mencoblosnya? Bukankah dia bagian dari masa lalu? Atau, apakah dia hanya barisan pembasmi rintangan, untuk memberi jalan pada calon lain yang telah disiapkan dengan berbagai strategi pengamanan?

Entahlah. Apapun perasaan kita saat ini, mari kita doakan agar Pak Jenderal pensiunan panjang umur, sehat selalu, dan dikembalikan jiwa ksatrianya sebelum terlambat. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: KLB Partai DemokratMoeldokoPartai DemokratSirikit Syah
Share5878Tweet3674SendShare

Related Posts

Bahaya Stigmatisasi
Kolom

Bahaya Stigmatisasi Media Massa

Rabu 7 April 2021 | 08:13
1.4k
Jurnalisme Pers Rilis
Kolom

Jurnalisme Rilis dan Corong Penguasa

Jumat 2 April 2021 | 14:56
9.6k
Pukulan KO
Kolom

Pukulan KO untuk Moeldoko

Jumat 2 April 2021 | 06:10
916
Jurnalisme Pers Rilis
Kolom

Capres 2024: Idealis vs Realistis

Jumat 26 Maret 2021 | 10:30
233
Tiga periode
Kolom

Pilihan Sulit Jokowi

Jumat 19 Maret 2021 | 07:15
264
Amien Rais
Kabar

Amien Rais Yakin Moeldoko Kudeta Demokrat Restu ‘Lurah’

Minggu 14 Maret 2021 | 20:30
368

Discussion about this post

Berita Terbaru

Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

Azyumardi Azra: Abdul Mu’ti Jauh Lebih Layak Jadi Mendikbud

Selasa 20 April 2021 | 17:10
Ujian Hafalan Ini Diikuti Peserta 7 Tahun

Ujian Hafalan Ini Diikuti Peserta 7 Tahun

Selasa 20 April 2021 | 17:09
Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Rapor Mendikbud Tidak Hanya Merah, tapi semakin Buruk

Selasa 20 April 2021 | 17:03
Kamus Sejarah Indonesia

Kamus Sejarah Indonesia Diprotes, ternyata Begini Isinya

Selasa 20 April 2021 | 15:36
Ramadhan mengasah kecerdasan ruhani dan nalar spiritual orang beriman. Mengantarkannya menjadi golongan ulul albab.

Ramadhan Mengasah Kecerdasan Ruhani

Selasa 20 April 2021 | 15:03
Mengkaji Quran

Mengkaji Quran Bisa Prediksi Bencana

Selasa 20 April 2021 | 11:36
Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

Selasa 20 April 2021 | 10:23
Tanda sukses berpuasa

Tanda Sukses Berpuasa, Ini Indikasinya

Selasa 20 April 2021 | 09:57
Keutamaan dan Waktu Ideal Mengkhatamkan Quran

Keutamaan dan Waktu Ideal Mengkhatamkan Quran

Selasa 20 April 2021 | 09:42
Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

Selasa 20 April 2021 | 08:57

Milad PWMU.CO

Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
Headline

Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 11:42
15.7k

Mohammad Nurfatoni: Tangis dan Tawa di Balik Berita PWMU.CO. (Sketsa ulang foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Tangis dan Tawa di Balik Berita...

Read more
Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selalu Ada Before and After di PWMU.CO

Selasa 23 Maret 2021 | 06:18
287
Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Dari Kontributor PWMU.CO Jadi Juara Guru Berprestasi

Minggu 21 Maret 2021 | 00:51
224
Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Berkat PWMU.CO, Saya Jadi Guru Seutuhnya

Minggu 21 Maret 2021 | 00:13
288
Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Bukukan Tulisan di PWMU.CO setebal Bundel Majalah

Sabtu 20 Maret 2021 | 17:35
292

Terpopuler Hari Ini

  • Pendekatan konflik

    Pendekatan Konflik Tak Selesaikan Masalah Bangsa

    27197 shares
    Share 10879 Tweet 6799
  • Covid Itu Wasilah Menemukan Tuhan

    24372 shares
    Share 9749 Tweet 6093
  • Pandemi Covid Merekonstruksi Iman

    18205 shares
    Share 7282 Tweet 4551
  • Harapan Ketua Umum PP Aisyiyah di Milad Ke-26 SD Mugeb

    2285 shares
    Share 914 Tweet 571
  • Siswa Sekolah Muhammadiyah Terbanyak Lolos SNMPTN

    1407 shares
    Share 563 Tweet 352
  • Intoleran Teriak Intoleran, Ini Orangnya

    3247 shares
    Share 1299 Tweet 812
  • Puasa Sembuhkan Hipertensi, Begini Penjelasan Dokter

    529 shares
    Share 212 Tweet 132
  • Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah Harus Direvisi Total

    492 shares
    Share 197 Tweet 123
  • Umrah dan Haji Tertolak, Ini Sebabnya

    7714 shares
    Share 3086 Tweet 1929
  • Muhammadiyah Harus Lurus, Tak Boleh Neko-Neko

    248 shares
    Share 99 Tweet 62
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In