• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Agustus 9, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Pak Thohir, Hidupkan Pengajian dengan Sepeda Ontel

Selasa 9 Maret 2021 | 20:57
4 min read
160
SHARES
500
VIEWS
ADVERTISEMENT
Mohammad Hasjim Thohir dan istri (Istimewa/PWMU.CO)

PWMU.CO – Pak Thohir, Hidupkan Pengajian dengan Sepeda Ontel. Mohammad Hasjim Thohir—atau orang-orang terdekatnya biasa memanggilnya Pak Thohir—lahir tanggal 10 Nopember 1923, di Desa Pangkatrejo, Kecamatan Maduran, Kabupaten Lamongan.

Semasa hidupnya dia mengabdikan diri di dunia pendidikan dan dakwah. Kepandaiannya di bidang Matematika dan Fisika—yang saat itu masih langkah—menjadikan Pak Thohir dibutuhkan oleh beberapa lembaga pendidikan, baik Muhammadiyah maupun NU.

Pak Thohir pernah menjadi guru di MTs Hidayatul Ummah Pringgonboyo, sekolah milik Yayasan Maarif NU. Selain itu dia mengajar di SMP Muhammadiyah 4 Pangkatrejo.

Menyandang status Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Departemen Agama—kini Kementerian Agama—dia mendapat tugas mengajar d Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Kanunggerahan, Maduran. Dia kemudian dimutasi ke Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Pangkatrejo sebagai ‘guru diperbantukan’.

Pria berkaca mata itu juga pernah menjadi guru di SMP Wachid Hasjim, Parengan. Sebagai warga Muhammadiyah yang mengajar di lingkungan NU, Pak Thohir bisa menempatkan diri dengan baik dan bisa bergaul dengan guru-guru lainnya.

Dakwah Nafas Hidupnya

Menurut penuturan Diyana Mufidati—anak ketiga—ayahnya tiap bakda Maghrib mengisi kajian fikih di Masjid At-Taqwa, Pangkatrejo. Dia juga secara rutin—baik pekanan maupun bulanan—mengisi pengajian di Masjid Al-Jihad Pangkatrejo, Masjid Al-Arqom Parengan, Masjid Ar-Rodli Pangkatrejo, Masjid Al-Makrum Pringgoboyo.

“Semua dilakukan dengan memakai sepeda ontel. Sesekali dijemput oleh takmir,” ungkap Diyana.

Karena aktivitasnya yang padat itu, Pak Thohir hanya bisa berkumpul keluarga hanya setelah Isyak dan Shubuh. “Namun keterikatan batin ayah dengan keluarga sangat dekat dan membekas,” katanya.

Ayah yang Tak Pernah Diam

Pendidikan Pak Thohir dimulai dari MI Al-Abdaliyah, Pangkatrejo, Madrsah Tsanawiyah, SMA Katolik di Malang, dan D3 Fakultas Tarbiyah IAIN—kini UIN—Sunan Ampel Surabaya. Meski pernah mengenyam pendidikan di sekolah Katolik, tapi hal itu tak memengaruhi akidahnya. Bahkan akhirnya dia menjadi mubaligh.

Mohammad Hasjim Thohir menikah dengan Muslichah. Dari pernikahannya dia mendapat karunia tujuh anak. Yaitu Imam Suyuthi (Pegawai Kesos Kota Surabaya), Imam Syaukani (guru), Diyana Mufidati (guru dan aktivis Aisyiyah).

Selanjutnya: Imam al-Amin (bekerja di Graha Pena Jawa Pos), Imam Muttaqin (kontraktor), Nadhirotul Mawaddah (guru TK Aisyiyah Menganti, Gresik) dan Dahliyah Nur Fariha (tinggal di rumah Pangkatrejo).

Ketujuh anaknya tersebut semua aktivis danata anggota Muhammadiyah. Kepada anak-anaknya, Pak Thohir sangat perhatian dan bersikap hangat. Dia juga ayah yang disiplin. Oleh karena itu kepergiannya meninggalkan kenangan yang tidak terlupakan bagi anak-anaknya.

Diyana Mufidari menuturkan, ayahnya seorang yang disiplin dan tidak pernah marah kecuali dalam hal prinsip. “Ayah selalu bangun sebelum Subuh, untuk mengajak kami persiapan shalat berjamaah di masjid,” jelasnya kepada PWMU.CO, Senin (8/3/2021).

Bahkan, lanjut Diana, ayahnya sering memercikkan air di muka anak-anaknya bila tidak segera terjaga. “Sepulang dari masjid kami berkumpul di ruang tengah untuk menyiapkan perangkat belajar sekolah. Begitulah rutinitas yang kami lakukan. Semua atas pantauan dan bimbingan orangtua,” kenangnya.

Diana juga mengisahkan, setiap ada tamu, ayahnya selalu mengajak untuk shalat berjamaah dulu. Dia akan marah kepada anaknya, jika ada ada tamu tapi tdak diajak shalat.

Diyana paham betul bagaimana kebiasaan ayahnya sehari-hari. Mulai dari menyiapkan bahan pengajian, menata barang-barang yang berserakan, mengoreksi soal ujian, bersih-bersih rumah, dan mengerjakan apa saja yang dianggap kurang pantas.

“Ayah sangat rapi dan mencintai kebersihan. Saat usia sudah senja juga tidak mau diam. Ada-ada saja yang dikerjakan. Bahkan waktu libur juga tetap beraktivitas,” ungkapnya.

Keluarga besar Mohammad Hasjim Thohir (Istimewa/PWMU.CO)

Teladan Hidup

Banyak yang dikenang oleh anak-anak Pak Thohir. Salah satunya adalah keteladannya dalam berjuang. Menurut Diyana, Pak Thohir termasuk perintis Hizbul Wathan, yang saat itu belum terikat secara organisatoris sebagai organisasi otonom Muhammadiyah

Pak Thohir juga dikenal akan kejujurannya. Diyana mengungkapkan, setiap ada pembangunan gedung amal usaha Muhammadiyah (AUM)—termasuk SMP Muhammadiyah IV Pangkatrejo—ayahnya selalu terlibat di dalamnya meski tak ada dalam struktur panitia.

“Ayah selalu memegang keuangan, karena dianggap jujur dan mumpuni,” ungkapnya.

Kebiasaan lain Pak Thohir yang diingat Diyana asalah suka menulis agenda pribadi. Apapun peristiwa ditulisnya. “Ayah juga suka di teras rumah, melihat orag lewat, sambil lisannya berdzikir,” kenangnya.

Yang juga tak pernah dilupakan Diyana adalah kemauan keras sang ayah. “Kalau meniatkan sesuatu akan diperjuangkan,” ujarnya. Diyana memberi contoh bagaimana perjuangan ayahnya ketika sakit untuk berhenti merokok karena dokter memintanya. “Akhirnya sukses berhenti merokok,” ujarnya.

Pak Thohir juga suka memuji secara langsung di depan anak-anaknya. “Pernah suatu hari ayah berkata, ‘Ibumu hanya lulusan madrasah ibtidaiyah, tapi bisa meluluskan anak-anaknya menjadi sarjana.’,” kenangnya.

Tiga Petuah yang Membekas

Imam Syaukani, putra kedua, masih sangat ingat beberapa petuah wejangan ayahnya saat masih hidup, di antaranya, pertama, tidak boleh makan malam sebelum baca al-Quran. Kedua, saat di rumah, jika makan harus bersama sama. Ketiga, hidup harus bersahaja. Tidak boleh boros, membeli sesuai kebutuhan,

Imam tak hanya mendapatkan tiga petuah itu. Dia mengaku banyak memperoleh kata-kata bijak dari ayahnya. “Karena ayah adalah mubaligh kampung, saya selalu ngintil di belakang ayah saat ceramah di desa-desa. Saat itulah, banyak mutiara-mutiara hidup yang aku peroleh langsung dari lisan ayahku,” kenang Ketua Korps Muballigh Muhammadiyah Kota Surabaya ini.ingat

Mohammad Hasjim Thohir, berpulang kepada Allah pada tanggal 8 Juli 2012. Meninggalkan banyak kenangan dan keteladan.

Penulis Mohamad Su’ud. Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Diyana MufidatiImam SyaukaniMohamad Su'udMohammad Hasjim ThohirPak ThohirSMP Muhammadiyah 4 Pangkatrejo Maduran
SendShare64Tweet40Share

Related Posts

Bertabur Tampilan di Kenaikan Tingkat TPA dan Madin Muhammadiyah Sendangharjo

Minggu 7 Agustus 2022 | 08:59
96

Pemberian penghargaan kepada santri yang berprestasi (Istimewa/PWMU.CO) Bertabur Tampilan di Kenaikan Tingkat TPA dan Madin...

Tiga Sumber Penderitaan Hidup Manusia

Jumat 5 Agustus 2022 | 20:26
398

Ustadz Mohammad Su'ud sedang menyampaikan tausiah (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Tiga sumber penderitaan hidup, dibahas oleh Mohammad...

Muhammadiyah Kedungwaras Resmi Terima Wakaf Tanah Strategis

Kamis 4 Agustus 2022 | 20:52
265

Tarsilan (kiri), mewakili keluarga almarhum Misimin, menyerahkan secara simbolis wakaf pada petuga KUA. Muhammadiyah Kedungwaras...

SMK Memo, Akronim Baru SMK Muhammadiyah 6 Lamongan Diluncurkan

Senin 25 Juli 2022 | 13:22
286

Siswa baru SMK Memo di acara penutupan Fortasi (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - SMK Memo, Akronim Baru SMK...

SMKM 4 Lamongan Berbagi Nasi Kotak, Wong Cilik Bersyukur

Jumat 22 Juli 2022 | 18:28
158

Aksi siswa "Jumat Berbagi Berkah". SMKM 4 Lamongan Berbagi Nasi Kotak, Wong Cilik Bersyukur (Istimewa/PWMU.CO)...

Inilah para Penerima Beasiswa Petani Muda Indonesia

Selasa 19 Juli 2022 | 12:50
443

Penyerahan secara simbolik beasiswa Petani Muda Indonesia (Istimewa/PWMU.CO) Inilah para Penerima Beasiswa Petani Muda Indonesia;...

Siswa Muhammadiyah Ini Dapat Beasiswa Petani Muda Indonesia PT Petrokimia Gresik

Sabtu 16 Juli 2022 | 14:25
2.5k

Naila Dwi Septya, berfoto di depan Masjid Nurul Jannah Gresik, kompleks Petrokimia Gresik (Mohamad Su'ud/PWMU.CO)...

Muhammadiyah Sudah Berkhidmat untuk Indonesia sebelum Kemerdekaan

Rabu 13 Juli 2022 | 13:42
4.7k

Haedar Nashir saat memberikan tausiah di Desa Pilang Tejoasri (Istimewa/PWMU.CO) Muhammadiyah Sudah Berkhidmat untuk Indonesia...

Inilah Lokasi dan Khatib Shalat Idul Adha 9 Juli 2022 Kabupaten Lamongan

Kamis 7 Juli 2022 | 23:59
1.2k

Jamaah sholat Idul Fitri 1443 di Lapangan Sawogaling Babat Lamongan. Inilah Lokasi dan Khatib Shalat...

SMKM 6 Modo Gelar Seminar Kompetensi tentang Pembibitan Ternak

Selasa 21 Juni 2022 | 19:24
73

Wulan Riska Hadi Ananda SPt. SMKM 6 Modo Gelar Seminar Kompetensi tentang Pembibitan Ternak (Nanik...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Pembicara dari Turki di Fortasi Sekolah Ini

    59512 shares
    Share 23805 Tweet 14878
  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    3183 shares
    Share 1273 Tweet 796
  • Smamio Launching Kafe Inspirasi Kopi

    50012 shares
    Share 20005 Tweet 12503
  • Kuliah Premium Smamio: Belajar Itu ibarat Maraton, Bukan Sprint

    49673 shares
    Share 19869 Tweet 12418
  • SD Mugeb Siapkan Formasi Pimpinan IPM Junior

    809 shares
    Share 324 Tweet 202
  • Safari Ramadhan PDA Gresik Bahas Keluarga Sakinah

    1070 shares
    Share 428 Tweet 268
  • Spemdalas Membuka Tahun Baru Islam dengan Apel Pagi

    764 shares
    Share 306 Tweet 191
  • Muhammadiyah-Salafi: Mengapa Titik Pisah, Bukan Titik Temu?

    506 shares
    Share 202 Tweet 127
  • Amalan-Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan

    1416 shares
    Share 566 Tweet 354
  • Tujuh Faktor Penyebab Keruntuhan Organisasi

    1155 shares
    Share 462 Tweet 289

Berita Terkini

  • Kejujuran
    Kejujuran, Begini Cara Sekolah Ini Melatih SiswanyaSenin 8 Agustus 2022 | 21:57
  • Nikmat kautsar
    Nikmat Kautsar Menurut Tafsir Ustadz Sam’unSenin 8 Agustus 2022 | 21:12
  • Selain Payung Raksasa, Tempat Ini Primadona untuk Berfoto di Masjid NabawiSenin 8 Agustus 2022 | 13:42
  • Mimdaka Menggelar Carnival and Best Couple CompetitionSenin 8 Agustus 2022 | 12:42
  • Muhammadiyah-Salafi: Mengapa Titik Pisah, Bukan Titik Temu?Senin 8 Agustus 2022 | 11:17
  • Belajar Energi Terbarukan dari Olahan Limbah, Siswa SD Mugeb AntusiasSenin 8 Agustus 2022 | 11:00
  • Etika merokok
    Etika Merokok Disinggung di Pengajian IniSenin 8 Agustus 2022 | 10:56
  • Mahasiswa KKN UMG di Bawean Bikin Lampu Pemangsa HamaSenin 8 Agustus 2022 | 10:31
  • Siswa bisa terjajah
    Siswa Bisa Terjajah gara-gara Kurikulum MerdekaSenin 8 Agustus 2022 | 10:12
  • Tapak Suci dan HW Jadi Intrakurikuler Wajib di Sekolah Kreatif IniSenin 8 Agustus 2022 | 10:04

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In