
PWMU.CO– Vaksinasi serentak berlangsung di Kantor PP Muhammadiyah Jl. Cik Ditiro Yogyakarta dan Kantor Menteng Raya Jakarta, Selasa (9/3/2021). Vaksinasi serentak diikuti pimpinan dan warga Muhammadiyah dengan mematuhi protokol kesehatan.
Acara dibuka Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan Oscar Primadi pukul 7.30. Agenda vaksinasi covid-19 di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah Jakarta diadakan hari ini dan besok Rabu (10/3/2021).
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti menjelaskan, ada sekitar 400 orang yang mengikuti vaksinasi oleh tiga tim tenaga kesehatan dari Rumah Sakit Islam Jakarta Pondok Kopi, Rumah Sakit Islam Jakarta Sukapura, dan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
”Untuk sementara harus yang terdaftar dulu karena jumlahnya terbatas. Terutama untuk mereka yang terlibat langung dalam pelayanan di Persyarikatan,” kata Abdul Mu’ti seperti dilaporkan muhammadiyah.or.id.
Vaksinasi kali ini untuk warga dan pimpinan dari Majelis, Lembaga, Organisasi Otonom Persyarikatan.
Sekjen Kementerian Kesehatan RI Oscar Primadi mengapresiasi peran aktif Muhammadiyah dalam agenda vaksinasi dan agenda lain melawan pandemi.
Menurut dia, di wilayah ASEAN, Indonesia cukup beruntung dan maju karena pemerintah berusaha sekeras mungkin menjamin ketersediaan vaksin untuk vaksinasi seluruh warga Indonesia.
”Tantangannya adalah bagaimana mempercepat proses vaksinasi ini supaya bisa diperluas jumlah rakyat yang divaksin sehingga kita mencapai herd immunity,” tuturnya.
Vaksinasi di Yogya
Persoalan seputar halal-haram dan ketakutan efek samping pada vaksin covid-19 telah dijawab MUI dan BPOM. Hal ini yang menjadi pertimbangan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melakukan vaksinasi kepada 400 tokoh, pimpinan, dan karyawan Muhammadiyah-Aisyiyah di Jakarta dan Yogyakarta.
”Pada pagi ini PP Muhammadiyah bekerja sama dengan Kemenkes serta semua komponen bangsa melakukan usaha dan gerakan untuk vaksinasi yang telah dilakukan dan ini merupakan satu tahap bersama tokoh senior Muhammadiyah dan Aisyiyah,” kata Haedar Nashir, Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Vaksinasi erentak ini usaha kolektif untuk menghentikan laju virus covid-19. Haedar percaya vaksinasi dapat memberi manfaat merespons imunitas yang maksimal dengan terbentuknya antibodi.
”Muhammadiyah sejak 2 Maret setelah bertemu presiden terus melakukan ikhtiar bersama MCCC dan seluruh unit AUM dan sampai saat ini ikhtiar ini tidak pernah kendor. Sehingga baik secara materi maupun ruhani serta langkah-langkah rasional-medis kita lakukan,” ujarnya.
Dia mengatakan, Muhammadiyah sudah berupaya menghalau laju wabah covid-19 seperti menyiapkan fasilitas medis, menyumbang dana sosial, dan memberikan bimbingan keagamaan.
Dijelaskan, vaksinasi hadir sebagai pelengkap ikhtiar untuk menyelesaikan pandemi dengan lebih cepat. Sejarah membuktikan manfaat vaksin telah diraasakan oleh masyarakat dengan penurunan tingkat infeksi maupun risiko kematian secara cepat.
Haedar menyayangkan masih ada masyarakat yang ragu tentang covid-19 sehingga abai protokol kesehatan bahkan anti-vaksin. Beberapa bulan terakhir ini, dunia maya disesaki banyak orang yang mulai tidak percaya atas keberadaan covid-19, apalagi bahayanya.
”Padahal kenyataannya sekarang saja di tingkat dunia sudah sampai 100 juta lebih yang positif dan meninggal 2,5 juta meninggal,” katanya.
Sementara di Indonesia per hari Senin yang meninggal 37.547 jiwa. ”Kita harus prihatin ini bukan ilusi melainkan kenyataan,” tutur guru besar Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post