• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Juli 5, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Sejarah Lahirnya Kementerian Agama dengan Menag Pertama HM Rasjidi

Kamis 11 Maret 2021 | 10:59
6 min read
937
SHARES
2.9k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Menag Pertama HM Rasjidi (Sumber foto penaraka.com)

Sejarah Lahirnya Kementerian Agama dengan Menag Pertama HM Rasjidi mengutip buku Dari Panggung Sejarah Bangsa Belajar dari Tokoh dan Peristiwa karya Lukman Hakiem, yang ditebitkan Pustaka Al-Kautsar, Jakarta, 2020.

PWMU.CO – Meskipun sejak 18 Agustus 1945 Pancasila telah menjadi dasar negara Republik Indonesia dengan Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai sila pertama, akan tetapi hal itu belum tercermin dalam kabinet.

Pada kabinet pertama bentukan Presiden Sukarno belum ada kementerian yang bertugas untuk mewujudkan sila pertama Pancasila itu dalam tataran kehidupan nyata.

Padahal di masa penjajahan saja, baik zaman Belanda maupun Jepang ada kantor yang mengurusi agama. Di zaman Belanda ada kantor yang mengurusi pengajaran dan peribadatan. Yakni Departement van Onderwijs en Eeredients. Ada juga Het Kantoor voor Inlandsche Zaken.

Sedangkan di masa pendudukan Jepang, di tingkat pusat ada Kantor Urusan Agama (Shumubu) dan di daerah ada Shumuka.

Sejarah Lahirnya Kementerian Agama

Belum adanya Kementerian Agama itu mengusik beberapa anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP) yang mewakili Komite Nasional Indonesia (KNI) Daerah Karesidenan Banyumas, Jawa Tengah.

Mereka adalah KH Abudardiri, HM Saleh Suaidy, dan M Sukeso Wirjosaputro. Semuanya dari Masyumi. Mereka mengusulkan, “Supaya dalam negeri Indonesia yang sudah merdeka ini janganlah hendaknya urusan agama hanya disambilkan kepada Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan (PP dan K). Tetapi hendaklah Kementerian Agama yang khusus dan tersendiri.”

Usulan yang mereka sampaikan dalam rapat kerja antara KNIP dengan pemerintah di aula Fakultas Kedokteran Univesitas Indonesia, Salemba, Jakarta, 25-27 November 1945 yang dipimpin Perdana Menteri Sjahrir tersebut mendapat dukungan dari M Nasir, Dr Mawardi, Dr Marzuki Mahdi, N Kartosoedomo, dan lain-lain.

Melihat besarnya dukungan itu, Presiden Sukarno yang hadir dalam rapat tersebut memberi isyarat kepada Wakil Presiden Mohammad Hatta untuk meminta waktu berbicara dan menyatakan, “Adanya Kementerian Agama tersendiri mendapat perhatian pemerintah.”

Usul tersebut akhirnya disetujui KNIP secara aklamasi, tanpa pemungutan suara. Maka pada 3 Januari 1946 pemerintah mengumumkan Kementerian Agama didirikan dengan Menteri Agama H Mohammad Rasjidi BA—kemudian dikenal dengan Prof Dr HM Rasjid.

Apa Itu KNIP

Menurut Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), dalam melaksanakan tugasnya, Presiden dibantu KNIP dan KNI Daerah.

Pada Sidang II KNIP, 16-17 Oktober 1945, keputusan PPKI tersebut diubah dengan Makluat Nomor X (abjad bukan angka). Wapres Hatta menetapkan, sebelum terbentuk Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), KNIP memiliki kekuasaan legislatif dan ikut merumuskan garis-garis besar daripada haluan negara.

Berhubung keadaan saat itu masih genting, pekerjaan KNIP sehari-hari dilaksanakan oleh Badan Pekerja KNIP. Dan Sutan Sjahrir terpilih sebagai Ketua KNIP menggantikan Mr Kasman Singodimedjo.

Sjahrir juga berhasil menjadi Perdana Menteri. Ceritanya satu bulan setelah menjabat Ketua KNIP dia berhasil mengubah kabinet presidensial yang dibentuk Presiden Sukarno menjadi kabinet parlementer.

Perubahan itu mendapat protes Mohammad Natsir dari Masyumi karena dia menganggap tidak sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945.

Akan tetapi di masa revolusioner saat itu, pendapat Masyumi yang disampaikan Natsir itu ibarat angin lalu. Presiden Sukarno bukan saja membubarkan kabinetnya, dia juga menunjuk Sjahrir menjadi perdana menteri.

Sebagai seorang demokrat sejati, meskipun tidak sependapat, Natsir menerima perubahan sistem pemerintahan itu sebagai suatu kenyataan. Meski kalah, tetapi Masyumi akhirnya dibenarkan oleh sejarah.

HM Rasjid Jadi Menteri Negara

Sebelumnya, dalam Kabinet Sutan Sjahrir yang dibentuk pada bulan November 1945 terdapat nama Haji Mohammad Rasjidi. Seorang lelaki kelahiran Kotagede, Yogyakarta, 20 Mei 1915 dan merupakan lulusan Universitas Kairo, Mesir.

Melihat namanya tercantum di koran Merdeka, lelaki itu tak bereaksi apa-apa, karena dia merasa tidak pernah dihubungi oleh siapa pun, apalagi diminta menjadi menteri negara. Mungkin itu nama orang lain meski namanya sama, pikirnya.

Sepekan sesudah pengumuman Kabinet Sjahrir, HM Rasjidi sudah melupakan soal kabinet. Dia justru memikirkan keadaan istri dan anaknya yang sejak keadaan di Jakarta makin genting, dia mengungsikan ke Yogyakarta.

Lewat satu pekan datanglah utusan dari kebnet ke rumah Rasidi di Kebon Kacang, mengundang rapat kabinet di sq yang Perdana Menteri Sjahrir di Jalan Jawa. Karena diundang maka dia hadir. Itulah kali pertama dia melihat wajah Sjahrir.

Rapat dibuka oleh Sjahrir dengan mengucapkan selamat datang dan menguraikan apa yang harus dilakukan oleh para memteri. Sebagai menteri negara, HM Rasjidi diminta Sjahrir untuk mengurusi soal peribadatan. Selanjutnya Sjahrir menguraikan perkembangan situasi politik saat itu, lalu rapat pun selesai.

Begitulah jalannya pemerintahan di zaman revolusi. Kabinet dan para menterinya tidak pernah dilantik. Tidak pernah diberi surat keputusan pengangkatan. Segala sesuatu berjalan apa adanya.

Berdirinya secara Resmi Kementerian Agama

Kementerian Agama resmi diumumkan pemerintah melalui RRI pada tanggal 3 Januari 1946. Mengutip kemenag.go.id, sehari setelah menjadi Menteri Agama, Jumat 4 Januari 1946 malam, HM Rasjidi berpidato di depan corong RRI Yogyakarta. Dia menegaskan bahwa berdirinya Kementerian Agama adalah untuk memelihara dan menjamin kepentingan agama serta pemeluk-pemeluknya.

HM Rasjidi menegaskan lagi soal itu dalam pidato di depan Konferensi Jawaran Agama seluruh Jawa dan Madura di Surakarta, 17-18 Maret 1946. Dia mengatakan, Kementerian Agama untuk memenuhi kewajiban pemerintah terhadap UUD Bab XI Pasal 29.

Yaitu, “Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa,” dan “Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk beribadat menurut agamanya masing-masing dan kepercayaannya itu.”

Jadi, kata HM Rasjidi, lapangan pekerjaan Kementerian Agama ialah mengurus segala hal yang bersangkut-paut dengan agama dalam arti seluas-luasanya.

Menag Pertama HM Rasjidi Ikhlas Beramal meski Dicopot

Ketika Kabnet Sjahrir I jatuh, Presiden Sukarno kembali menunjuk Sjahrir sebagai Perdana Menteri. Pada Kabinet Sjahrir II, Rasjidi kembali menjadi menteri. Kali ini dengan sebutan resmi: Menteri Agama.

Karena kuatnya oposisi, Kabinet Sjahrir II kembali Jatuh. Meskipun demikian Sukarno tetap menunjuk Sjahrir sebagai Perdana Menteri.

Lukman Hakiem, menulis, menjelang pembentukan Kabinet Sjahrir III, Presiden Sukarno mengajak HM Rasjidi berbicara. “Bagaimana ini Bung Haji Rasjidi?” tanya Sukarno, “agaknya kiai-kiai Nahdlatul Ulama kurang menyukai Bung di situ.”

HM Rasjidi yang merupakan tokoh Muhammadiyah— pernah menjadi anggota Pimpinan Pusat Muhammadiyah— itu menjawab, “Apabila saya memang diminta berhenti, saya pun akan berhenti juga. Tetapi, selama saya masih berfungsi, insyaallah semua tugas yang dibebankan kepada saya akan saya usahakan lakukan sebaik-baiknya.”

Akhirnya dalam Kabiet Sjahrir III, kedudukan HM Rasjid sebagai Menteri Agama digantikan KH Fathurrahman, seorang ulama NU yang juga menantu tokoh Muhammadiyah KH Hisyam.

Setelah tak lagi menjadi menteri, HM Rasjidi kembali ke Kotagede, Yogyakarta. Baru sepekan di rumah, datang utusan Presiden Sukarno membawa surat keputusan yang menyebutkan bahwa HM Rasjidi ditetapkan menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Agama.

Kesesokan harinya setelah surat itu diterima, HM Rasjidi sudah menempati ruang kerjanya di Kementerian Agama. Lagi-lagi tanpa upacara atau pelantikan.

HM Rasidi tidak mempersoalkan posisinya, dari orang pertama di Kementerian Agama diturunkan menjadi orang kedua. Dalam posisi apapun negara memintanya, HM Rsajidi melaksanakannya dengan senang hati.

Agar bisa lebih berkonsentrasi melaksanakan tugasnya sebagai Sekjen Kementerian Agama, dia memboyong istri dan anaknya ke Jakarta. HM Rasidi menyewa sebuah rumah kecil nan sederhana di belakang kantornya. Rumah orang nomor dua di Kementerian Agama itu ternyata berdinding bambu dan berlantai tanah.

HM Rasjid telah memberi teladan, bagaimana seharusnya seseorang ‘ikhlas beramal’ sebagaimana semboyan Kementerian Agama. Seluruh jajaran Kementerian Agama, tanpa terkecuali, seharusnya mampu meneladani HM Rasjidi yang wafat 30 Januari 2001.(*)

Sejarah Lahirnya Kementerian Agama dengan Menag Pertama HM Rasjidi: Editor Mohammad Nurfatoni



Tags: Bung HattaKasman SingodimedjoKNIPKomite Nasional Indonesia PusatLukman HakiemM NatsirMasyumiMenteri Agama MuhammadiyahMenteri Agama PertamaPresiden SoekarnoProf Dr HM RasjidiSejarah Kementerian AgamaSutan Sjahrir
SendShare375Tweet234Share

Related Posts

Nasihat Natsir soal Penyakit Cinta Dunia

Jumat 10 Juni 2022 | 10:34
460

Nasihat Natsir soal Penyakit Cinta Dunia (Ilustrasi Matan/RH) Nasihat Natsir soal Penyakit Cinta Dunia; Oleh M. Anwar Djaelani, dosen Akademi Dakwah Indonesia...

Natsir yang Tekun Memasyarakatkan Bahasa Indonesia

Jumat 3 Juni 2022 | 06:31
8.2k

Mohammad Natsir yang Tekun Memasyarakatkan Bahasa Indonesia (Ilustrasi Matan/RH) Natsir yang Tekun Memasyarakatkan Bahasa Indonesia;...

Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir

Jumat 27 Mei 2022 | 23:04
429

M. Anwar Djaelani: Jangan Takut Berkata Tidak, Belajar dari Hamka dan Natsir (Sketsa foto Atho'...

UAS, Islamofobia, dan Telaah Natsir

Jumat 20 Mei 2022 | 07:34
9.2k

M. Anwar Djaelani: UAS, Islamofobia, dan Telaah Natsir (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) UAS, Islamofobia, dan...

Mohammad Natsir dan Tiga Gurunya yang Inspiratif

Jumat 13 Mei 2022 | 11:13
749

Mohammad Natsir dan Tiga Gurunya yang Inspiratif. Dari kiri: A. Hasan, Haji Agus Salim, Ahmad...

Cerita Gagalnya Pemberian Gelar Dr HC untuk Mohammad Natsir

Sabtu 7 Mei 2022 | 11:08
579

Mohammad Natsir. Cerita Gagalnya Pemberian Gelar Dr HC untuk Mohammad Natsir (antaranews.com) Cerita Gagalnya Pemberian...

Sekolah Menulis PWMU.CO dan Pendidikan Politik

Sabtu 26 Maret 2022 | 14:49
176

Sekolah Menulis: Ilustrasi bendera PWMU.CO Sekolah Menulis PWMU.CO dan Pendidikan Politik, opini Prima Mari Kristanto,...

Ayahku, Haji Poethoet Soegito

Senin 14 Maret 2022 | 16:49
924

Ustadz Putut Sugito, kiri, bersama KH Syukri Zarkasyi. PWMU.CO- Ayahku Haji Poethoet Soegito dipanggil di...

Menjawab Menag Yaqut, Ternyata Menteri Agama Pertama Tokoh Muhammadiyah HM Rasjidi

Jumat 29 Oktober 2021 | 05:59
19.9k

Prof Rasjidi Tokoh Muhammadiyah Menteri Agama Pertama (muslimobsession.com) Menjawab Menag Yaqut, Ternyata Menteri Agama Pertama...

KH Abu Dardiri, Tokoh Muhammadiyah Banyumas Pengusul Kementerian Agama

Rabu 27 Oktober 2021 | 16:13
1.2k

KH Abu Dardiri PWMU.CO- KH Abu Dardiri, nama ini ikut viral setelah pernyataan Menteri Agama...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    5187 shares
    Share 2075 Tweet 1297
  • Dipuji Haedar Nashir, Begini Respon Rektor UM Bima

    3825 shares
    Share 1530 Tweet 956
  • Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

    3656 shares
    Share 1462 Tweet 914
  • Semua Orang Itu Penting, Ini Branding Empat Sekolah GKB

    3549 shares
    Share 1420 Tweet 887
  • Ikut Pelatihan Menulis, Dapat Rezeki Nomplok

    3044 shares
    Share 1218 Tweet 761
  • Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

    2708 shares
    Share 1083 Tweet 677
  • Pentas Dalang Cilik Spemdalas Bawa Pesan Peduli Lingkungan

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    1302 shares
    Share 521 Tweet 326
  • Tim Kompak di Balik Sukses Graduation XIX Spemdalas

    2229 shares
    Share 892 Tweet 557
  • Cakepnya Wisudawan Spemdalas berkat Dresscode Ini

    2394 shares
    Share 958 Tweet 599

Berita Terkini

  • Lazismu Bojonegoro
    Lazismu Bojonegoro Gelar Workshop Manajemen Kurban saat Wabah PMKSelasa 5 Juli 2022 | 20:33
  • Kasus ACT
    Kasus ACT, Begini Komentar Abdul Mu’tiSelasa 5 Juli 2022 | 19:49
  • Gedung panti
    Gedung Panti Ini Butuh Dana Rp 2 MSelasa 5 Juli 2022 | 16:07
  • Peranan Media Sosial dalam Marketing PariwisataSelasa 5 Juli 2022 | 15:50
  • Bersiap Tarwiyah sebelum Wukuf, KBIH Baitul Atiq BerkoordinasiSelasa 5 Juli 2022 | 14:32
  • Menggoda setan
    Masuknya Virus Salafi ke Jantung MuhammadiyahSelasa 5 Juli 2022 | 14:00
  • Amankan Aset
    Amankan Aset, Majelis Wakaf Kenalkan Program SIMAMSelasa 5 Juli 2022 | 13:55
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-HaramSelasa 5 Juli 2022 | 13:52
  • Quote untuk Guru: Teruslah Menggergaji, tapi Jangan Lupa MengasahnyaSelasa 5 Juli 2022 | 13:28
  • Pemuda Tangkas, tindak lanjut Baitul Arqam Dasar (BAD) PDPM Tulungagung. Liputan Ubaidillah Alif Alwan, kontributor PWMU.CO Tulungagung.
    Pemuda Tangkas, Tindak Lanjut BAD Pemuda Muhammadiyah TulungagungSelasa 5 Juli 2022 | 13:13

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In