ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Agustus 13, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Medsos seperti Pakai Kaos Kaki All Size

Senin 22 Maret 2021 | 05:35
4 min read
90
SHARES
282
VIEWS
ADVERTISEMENT
Medsos
Lutfi Subagio, kiri, dan Agus Setiawan dalam diskusi PCIM Malaysia.

PWMU.CO– Medsos itu seperti pakai kaos kaki all size. Semuanya dipakai. Lebih buruk lagi asal pakai tanpa memahami apa tujuan bermedia sosial. Akibatnya tersebarlah ujaran kebencian dan hoaks.

Hal itu disampaikan praktisi komunikasi yang juga CEO Mediatrustpr Luthfi Subagio dalam diskusi Bermedsos secara Smart dan Bijak yang digelar Majelis Pustaka, Informasi dan Humas Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia, Sabtu (20/3/2021) malam.

Diskusi turut dihadiri Ketua PCIM Malaysia, Assoc Prof Sonny Zulhuda, pimpinan PCIM Malaysia, dosen komunikasi dari UPN Surabaya, Universitas Lampung dan Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung serta sejumlah peserta masyarakat umum.

Lutfi mengatakan, saat ini terjadi anomali media sehingga membuat persoalan menjadi rumit karena orang tidak paham membedakan kebenaran sebuah informasi.

”Kalau kita lihat medsos ada Whatsapp, ada Facebook, ada Twitter, ada Linkedin dan lain-lain. Biasanya medsos saya namakan kaos kaki karena orang memakai semuanya. Kita nggak ngerti kembali ke khittah medsos itu seperti apa. Kenapa? Asal pakai,” kata Lutfi Subagio.

Luthfi menyampaikan, orang memandang medsos kalau dilihat dari samping bagus, dipandang dari atas bagus namun dipandang dari depan jelek.

”Ini menimbulkan suatu persepsi yang beragam, yang kemudian di situ medsos tidak bisa berdiri sendiri. Kalau media berdiri sendiri sebagai satu kesatuan dari beragam orang, maka medsos ini kumpulan orang yang belum tentu benar,” katanya.

”Kita sekarang di era anomali media. Anomali media membuat persoalan jadi sulit. Kenapa? Sekarang ini tidak paham mana media dengan sumber yang benar dan mana yang tidak,” tuturnya

Degradasi Media

Mantan Pemimpin Redaksi Radar Surabaya ini menjelaskan, saat  ini media online dan media cetak mengambil sumber berita dari media sosial. Terkadang netizen dijadikan sumber berita.

”Ini degradasi media yang sangat besar. Karena posisi sumber berita tidak pada tempat yang seharusnya. Diganti oleh posisi chit chat yang kira-kira tidak bermutu sehingga wajar kalau media itu turun grade-nya (kelas),” tandas dia.

Ketika media turun kelas, ujar mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jatim ini, maka yang terancam adalah kepercayaan terhadap media.

Pada kesempatan tersebut Luthfi memaparkan data terbaru dari sebuah lembaga yang memaparkan bahwa saat ini populasi penduduk 274,9 juta jiwa. Pengguna mobile phone 345 juta (125,6 persen), pengguna internet 202,6 (73,7 persen), pengguna medos paling besar usia 25 hingga 34 tahun, yang laki-laki 19,3 persen dan perempuan 14,8 persen.

Setelah pandemik berjalan, ujar  dia, pengguna internet naik 15,5 persen (27 juta), penggunaan medsos naik 6,3 persen (10 juta) dan waktu rata-rata bermedsos 3 jam 15 menit sedangkan waktu membaca print maupun online satu jam 38 menit.

”Rata-rata pengguna internet usia 16 hingga 64 tahun yakni 8 jam 52 menit. Lebih semarak membaca medsos daripada membaca buku,” katanya.

Media sosial apa yang paling cocok digunakan termasuk oleh Warung Soto Lamongan PCIM Malaysia tergantung yang paling banyak digunakan di negara tersebut.

Dia mengungkapkan data medsos yang paling banyak digunakan di Indonesia adalah You Tube 93,8%, WA 87,7%, IG 86,6%, FB 85,5%, Twitter  63,6%, FB Mesenger 52,4 %, Line 44,3%, Linkedin 39,4%, TikTok 38,7% dan Telegram 28,5%.

Malas Baca

Dia mengeaskan lagi, bermedia sosial bukanlah seperti memakai kaos kaki yang all size atau semua jenis aplikasi dapat dipakai untuk suatu materi.

”Kita tahu rendahnya literasi menjadi mesin pembunuh nomor satu, menjadi penangkap yang sebenarnya bukan polisi, semestinya dirinya sendiri, karena itu kemudian banyak sekali teman-teman yang malas membaca, malas mendengar, malas berpikir,” tegasnya.

Teman-teman, sambung dia, juga tidak percaya kepada siapa pun sehingga mendorong membuat konten yang kira-kira dipercaya sama dia dan belum tentu betul. Ketidakpercayaan yang tinggi sehingga orang mencari sumber lain.

Pada saat tersebut Luthfi meminta peserta membaca media tidak hanya dari satu sumber berita namun beberapa media untuk mendapatkan informasi yang sebenarnya karena kepemilikan masing-masing media berbeda. Dia mengusulkan perlunya dibentuk lembaga pemantau sosial media atau Social Media Watch. (*)

Penulis Agus Setiawan  Editor Sugeng Purwanto

Tags: Degradasi mediaLutfi SubagioMedia sosialPCIM Malaysia
SendShare36Tweet23Share

Related Posts

Kajian Muharram PRIM Kampung Pandan, Melepas Rindu Anak Istri

Senin 8 Agustus 2022 | 06:01
85

PWMU.CO- Kajian Muharram yang diadakan PRIM-PRIA Kampung Pandan Kuala Lumpur menyatukan warga Persyarikatan di Malaysia....

KKN di Kuala Lumpur, Rintangan Dakwah Ini yang Dilalui

Jumat 5 Agustus 2022 | 07:18
188

Peserta pengajian PRIM Kepong dan KKN internasional. PWMU.CO- KKN di Kuala Lumpur, mahasiswa Universitas Muhammadiyah...

Tingkat Keadaban Digital Masyarakat Indonesia Memprihatinkan

Rabu 6 Juli 2022 | 08:27
71

Didik Suhardi: Tingkat keadaban digital masyarakat Indonesia sangat memprihatinkan PWMU.CO - Tingkat keadaban digital masyarakat Indonesia...

Warga Rantau Muhammadiyah Halal Bihalal, Ini Pesannya

Senin 23 Mei 2022 | 08:26
200

Halal bihalal warga PRIM Pandan Kuala Lumpur. PWMU.CO- Warga rantau Muhammadiyah di Kuala Lumpur menggelar...

Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah Pulau Penang Malaysia Dilantik, Jadi PRIM Ke-10

Minggu 27 Maret 2022 | 22:03
483

PRIM Pulau Penang Malaysia yang Dilantin (Shidqi Mukhtasor/PWMU.CO) Pimpinan Ranting Istimewa Muhammadiyah Pulau Penang Malaysia...

Trik Jitu Meningkatkan Animo PPDB di Masa Pandemi

Sabtu 26 Maret 2022 | 20:55
200

Ilustrasi PPDB online. Trik Jitu Meningkatkan Animo PPDB di Masa Pandemi oleh Yusron Ardi Darmawan,...

Perlunya Bijak di Media Sosial

Kamis 24 Maret 2022 | 22:06
68

Ustadz Muh Khoirul Abduh SAg MSi (dua dari kiri) menyampaikan perlunya bijak di media sosial...

Sanggar Bimbingan Kepong untuk Anak Pekerja Migran Diresmikan

Minggu 20 Maret 2022 | 20:17
103

Peresmian Sanggar Bimbingan Kepong yang didirikan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Malaysia di Kuala Lumpur....

Putra Nadjib Hamid Jadi Ketua IMM Malaysia

Selasa 22 Februari 2022 | 11:24
712

Musycab IMM Malaysia berlangsung offline dan online. PWMU.CO- Putra Nadjib Hamid,  Aunillah Ahmad, terpilih sebagai...

Zaman Mulut Tak Lagi Bicara Sudah Datang

Minggu 26 September 2021 | 09:40
679

Edy Kuscahyanto PWMU.CO- Zaman mulut tak lagi bicara, kita sudah berada di dalamnya sekarang. Yang...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • SMP Mutu Launching Kantor Layanan Lazismu, Pertama di AUM Pendidikan Surabaya

    16197 shares
    Share 6479 Tweet 4049
  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    19905 shares
    Share 7962 Tweet 4976
  • Lima Model Orang Muhammadiyah, Anda Termasuk yang Mana?

    4275 shares
    Share 1710 Tweet 1069
  • Spemdalas Membuka Tahun Baru Islam dengan Apel Pagi

    2670 shares
    Share 1068 Tweet 668
  • Irjen Ferdy Sambo Tersangka, Din Syamsuddin: Bubarkan Satgassus Polri

    48850 shares
    Share 19540 Tweet 12213
  • Muhammadiyah dan Salafi Itu Berbeda, 5 Hal Ini Penyebabnya

    509 shares
    Share 204 Tweet 127
  • Pembicara dari Turki di Fortasi Sekolah Ini

    60508 shares
    Share 24203 Tweet 15127
  • Saat 640 Siswa Spemdalas Berpawai

    1248 shares
    Share 499 Tweet 312
  • Strategi Salafi Masuk ke Masjid Muhammadiyah

    5223 shares
    Share 2089 Tweet 1306
  • Amerika Serikat, Pembaca Terbanyak Kedua PWMU.CO

    46260 shares
    Share 18504 Tweet 11565

Berita Terkini

  • Terpikat dari Berita PWMU.CO, Kepala SDMM Diundang sebagai Narasumber di JakartaJumat 12 Agustus 2022 | 20:28
  • Penampakan Mahasiswa Korea Selatan saat Naik Reog PonorogoJumat 12 Agustus 2022 | 19:52
  • Kisah Panglima Perang Usamah bin Zaid di Peluncuran ME Awards 2022Jumat 12 Agustus 2022 | 18:43
  • Tiga syarat utama
    Tiga Syarat Utama Kader MuhammadiyahJumat 12 Agustus 2022 | 18:25
  • Ada yang Baru di ME Awards 2022, Catat Tanggal dan Link Penting IniJumat 12 Agustus 2022 | 17:33
  • PCM Kenjeran
    PCM Kenjeran Bangun Gedung 4 LantaiJumat 12 Agustus 2022 | 17:14
  • ME Awards Special Edition 2022 Diluncurkan, Temanya Dahsyat Jumat 12 Agustus 2022 | 15:32
  • Guru-Siswa SDMM Ini Kompak Lulus Hafalan QuranJumat 12 Agustus 2022 | 15:10
  • Siswa SD Almadany Outing Class ke Taman SabungaJumat 12 Agustus 2022 | 14:52
  • Kwarcab HW Kebomas Dilantik, Tiket ke SurgaJumat 12 Agustus 2022 | 14:47

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In