
PWMU.CO – Jangan terpesona dengan metode cepat membaca Alquran. Apalagi jika sekadar kurni (sukur muni, asal bunyi) dan kurngap (sukur mangap, asal berucap). Pesan itu disampaikan oleh Drs KH Abdul Wahab Husen di depan guru dan pengurus TK ABA Pimpinan Cabang Aisyiyah Klojen, di Masjid Al Amin Bareng Tengah, Kota Malang, Sabtu (19/11). Tak pelak, penyebutan akronim kurni dan kurngap itupun disambut gerr oleh para peserta pelatihan.
Pakar Ulumul Quran itu menjelaskan, menjadi seorang guru itu harus rajin belajar, apalagi dalam hal baca Alquran. “Tidak boleh diremehkan.” Generasi qurani, lanjutnya, harus bisa mengucapkan huruf-huruf Hijaiyah dan paham tentang tanda-tanda baca dalam Alquran.
(baca: Pelatihan Tajdied Percepat Baca Alquran)
“Banyak sekali metode dalam membaca Alquran seperti Iqra, Albarqi, Ummi, Tilawati, Qiraati, dan Altartilah. Kesemuanya adalah metode tanpa dieja. Untuk itu harus paham tentang karakter harakat dan makharijul huruf,” jelas Wahab yang juga pelatih qari’ itu.
Wahab memberi contoh beragam dialek dan logat kedaerahan tidak akan berpengaruh dalam melantunkan bacaan Alquran karena hanya dengan memahami dan menerapkan ilmu tajwid maka bacaan mereka menjadi indah.
Sambil menunjukkan cara membaca huruf tipis yang harus dengan tersenyum, pria kelahiran Surabaya ini juga menyampaikan agar guru dan pengurus yang mengikuti pelatihan ini nanti bisa menjadi qari’. “Sehingga kalau ada acara Aisyiyah tidak bingung panggil qari dari luar.”
Wahab seakan menyindir karena image yang beredar di masyarakat bahwa warga Muhammadiyah jarang yang bisa qiraah. Dengan nada bergurau, Wahab mengatakan, “Pelatihan ini adalah luar binasa,” katanya yang diikuti gerrrr peserta. Serempak mereka pun bertanya, “Kenapa ustadz?” “Lha gimana. Biasanya untuk sertifikasi ngaji itu pelatihannya 10 hari. Ini cuma 2 hari,” jelasnya.
Menurut Wahab, tehnik terpenting bagi guru Alquran u ntuk anak-anak itu ada tiga hal, yaitu BCM (Bermain, Cerita, dan Menyanyi). Wahab pun kemudian menagajak para peserta pelatihan untuk mengikuti lantunan huruf-huruf Hijaiyah dengan irama yang merdu.
Pelatihan yang merupakan sinergi antara Majelis Dikdasmen dan Majelis Tabligh PDA Kota Malang itu dihadiri sekitar 100 guru dan pengurus TK ABA se-Klojen. Ketua Majelis Tabligh PDA Kota Malang Nur’aini Almascati menyampaikan bahwa pelatihan ini dilakukan secara bergilir di 5 PCA yang ada Kota Malang. (Uzlifah)
Discussion about this post