ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Minggu, April 2, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Gift-Giving, Rahasia Eksistensi Umat Manusia

Senin 19 April 2021 | 04:48
4 min read
108
SHARES
337
VIEWS
ADVERTISEMENT
Hajriyanto Y Thohari pada Kajian Ramadhan 1442 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Gift-Giving, Rahasia Eksistensi Umat Manusia Gift-Giving bisa mempertahankan eksistensi umat manusia, sehingga begitu besar Islam menganjurkan manusia melakukannya.

Demikian Ketua Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Drs Hajriyanto Yasin Thohari MA menyampaikannya pada Kajian Ramadhan 1442 H yang digelar Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim, Ahad (18/4/21).

Hajriyanto memaparkan teori relasi sosial dari seorang ahli antropologi Marcel Mauss, dalam bukunya yang berjudul The Gift (1954). “Manusia atau spesies Homo Sapien itu bertahan dan tidak punah sampai hari ini karena memberi dan saling memberi (gift-giving),” ujarnya.

Manusia, lanjutnya, sebenarnya dilahirkan di dunia ini dengan tiga kewajiban utama: memberi, menerima pemberian, dan membalas pemberian itu kepada orang yang memberikan atau orang lain.

Saling beri-memberi (gift-giving)—beda dengan giving gift yang berarti memberi hadiah—itu terus berkembang dan membesar, berputar berkepanjangan dan berputar tak berkesudahan.

Hal ini tampak pada ilustrasi yang Hajriyanto bagikan, di mana ada banyak titik (sebagai homo sapien) dengan banyak garis yang menghubungkan hingga membentuk banyak tanda silang (menunjukkan hubungan saling memberi).

Inilah yang menjadikan sistem sosial bertahan dan homo sapien sampai hari ini belum punah. “Sistem dan mekanisme sosial yang mengontrol dan mengatur gift-giving itu!” terang Duta Besar Indonesa untuk Lebanon ini..

Ilustrasi teori relasi sosial “Gift-Giving” yang Hajriyanto Yasin Thohari jelaskan (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Refleksi Gift-Giving

Hajriyanto lalu mengajak refleksi mengapa beri-memberi bisa mempertahankan eksistensi umat manusia. Berikut pertanyaan refleksi yang ia lontarkan:

Apa jadinya kalau ibu tidak memberikan air susu ibu (ASI) kepada anaknya; ayah tidak memberikan nafkah kepada istri dan anaknya; guru tidak memberikan ilmunya kepada muridnya?

Atau lebih luas lagi, apa jadinya kalau generasi terdahulu tidak memberikan warisan—pengetahuan dan pengalaman di berbagai bidang—kepada generasi sesudahnya? Orang yang (semestinya) mampu memberi kepada yang kurang/tidak mampu tapi tidak memberikannya?

Apa jadinya jika sebuah keluarga tidak bersedia memberikan anak perempuannya kepada keluarga lainnya untuk dinikahi, tidak ada keluarga yang mau menerima pemberian anak perempuan dari keluarga lainnya, orang tidak membalas pemberian?

“Homo sapien pastilah akan punah!” tegasnya.

Hajriyanto menyatakan, selain ada kewajiban memberi, juga ada kewajiban menerima. Di mana semua itu ada sistem sosial yang mengontrolnya. Bagi orang yang tidak mau memberi, akan mendapat sanksi sosial: mendapat julukan pelit, egois, atau bakhil.

Begitupula jika orang tidak mau menerima. Sanksi sosialnya mendapat julukan: congkak, sombong, dan takabur.

Apa jadinya kalau orang tidak membalas pemberian? Hajriyanto kembali mengajak refleksi dengan melontarkan beberapa pertanyaan: ‘”pa jadinya kalau bayi tidak menerima ASI pemberian ibunya, murid tidak menerima ilmu pemberian gurunya, orang menolak pemberian orang lain?”

Intinya, dia menyimpulkan, manusia lahir di muka bumi ini dengan kewajiban memberi. Itulah yang mempertahankan kehidupan ini. Kewajiban memberi, menerima, dan membalas inilah yang mengharuskan orang bekerja dan produktif.

Memberi: Makna Instrumental Ibadah

Hajriyanto menyatakan, memberi adalah jantung dan makna instrumental dari ibadah—seperti iman, shalat, puasa, dan lainnya—dalam Islam.

Lantas Hajriyanto mengutip ayat awal al-Quran, yaitu surat al-Baqarah ayat 3, di mana orang Islam digempur dengan iman kepada yang ghaib, shalat, dan infak.

الَّذِيْنَ  يُؤْمِنُوْنَ  بِا لْغَيْبِ  وَ  يُقِيْمُوْنَ  الصَّلٰوةَ  وَمِمَّا  رَزَقْنٰهُمْ  يُنْفِقُوْنَ  

“Yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan sholat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka.”

Juga dalam surat al-Lail mulai ayat 5-7:  “Maka barang siapa memberikan (hartanya di jalan Allah) dan bertakwa,dan membenarkan (adanya pahala) yang terbaik (surga), maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kemudahan (kebahagiaan),”

Tapi sebaliknya, dalam surat al-Lail ayat 8-11: “Dan adapun orang yang kikir dan merasa dirinya cukup (tidak perlu pertolongan Allah), serta mendustakan (pahala) yang terbaik, maka akan Kami mudahkan baginya jalan menuju kesukaran (kesengsaraan), dan hartanya tidak bermanfaat baginya apabila dia telah binasa.”

Kemudian ada anjuran memberi lagi, dalam surat al-Lail ayat 17-19: “Dan akan dijauhkan darinya (neraka) orang yang paling bertakwa, yang menginfakkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan (dirinya), dan tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat padanya yang harus dibalasnya.”

Tapi, Hajriyanto menerangkan, ‘memberi’ pada surat tersebut berbeda dengan konsep Mauss yang tidak mengenal free give  (pemberian yang gratis), bahkan dalam konsep Mauss seseorang punya kewajiban untuk memberi juga, dan membalas pemberian itu.

“Tapi Mauss tidak mampu menjelaskan bagaimana memberi kepada orang lain karena Allah, bukan karena harapan untuk mendapat balasan dari pemberian itu,” jelas Hajriyanto.

Sedangkan Islam, lanjutnya, mengenal konsep “memberikan itu semata-mata karena mencari keridaan Tuhannya Yang Maha Tinggi” sebagaimana dalam surat al-Lail ayat 20.

Hajriyanto menegaskan, jika sudah tidak ada beri-memberi, homo sapien akan punah. Karena itu, begitu besar penekanan Islam di dalam al-Quran mengenai pemberian itu. Kemudian dia mengingatkan, agar orang tetap memberi, baik pada masa normal maupun masa pandemi. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Gift-GivingHajriyanto Y ThohariHukum Beri MemberiKajian Ramadhan PWM JatimSayyidah Nuriyah
SendShare43Tweet27Share

Related Posts

Berdayakan PKL, 2000 Porsi Menu Berbuka Kajian Ramadhan PWM Jatim

Rabu 29 Maret 2023 | 03:28
97

Suasana berbuka dalam Kajian Ramadhan PWM Jatim (Sugiran/PWMU.CO), Berdayakan PKL 2000 porsi menu berbuka Kajian...

Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad Ekonomi

Senin 27 Maret 2023 | 05:46
178

Sukadiono ajak warga Muhammadiyah jangan ragu memulai jihad ekonomi (Darul/PWMU.CO) Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu...

Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di Indonesia

Minggu 26 Maret 2023 | 12:39
124

Arsjad Rasjid (pegang mic) saat menyampaikan paparan di Kajian Ramadhan PWM Jatim di Dome UMM...

Dua Hikmah Ramadhan, Kisah Mencet Odol Bikin Tawa

Minggu 26 Maret 2023 | 11:26
379

Nur Cholis Huda ceramah Kajian Ramadhan PWM Jatim di Dome UMM. (Darul/PWMU.CO) PWMU.CO- Dua hikmah...

Jihad Ekonomi Berbasis Data dan Organisasi

Minggu 26 Maret 2023 | 08:47
178

Prima Mari Kristanto: Jihad Ekonomi Berbasis Data dan Organisasi Jihad Ekonomi Berbasis Data dan Organisasi;...

Target PP Muhammadiyah di Jatim: Semua Daerah Punya Satu Toko Retail

Sabtu 25 Maret 2023 | 23:33
349

Menko PMK Prof Muhadjir Effendy di Kajian Ramadhan yang diadakan Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa...

Staf Khusus Presiden Bicara Pembangunan Ekonomi Berkeadilan

Sabtu 25 Maret 2023 | 22:56
231

Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Dr Arif Budimanta MSi pada Kajian Ramadhan yang diselenggarakan oleh...

Kapitalisasi Entrepreneurship Islam, Tafsir Surat Al-Baqarah: 261 Versi Abdul Mu’ti

Sabtu 25 Maret 2023 | 22:43
234

Abdul Mu'ti, tengah, bersama pembicara lain di Kajian Ramadhan. (Darul Setiawan/PWMU.CO) PWMU.CO- Kapitalisasi entrepreneurship Islam...

Gubernur Jatim: Kajian Ramadhan Momentum Membangun Pikiran Strategis

Sabtu 25 Maret 2023 | 18:27
268

Gubernur Jawa Timur Dra Hj Khofifah Indar Parawansa bersama Ketua PWA Jatim Hj Rukmini Gubernur...

Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

Sabtu 25 Maret 2023 | 17:37
1.5k

Wakil Ketua Bidang Pendidikan, Pustaka, Informatika dan Digitalisasi Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur, Dr...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Putranya Diterima di IPB lewat SNBP, Ini Harapan Ketua Komite Smamsatu

    18936 shares
    Share 7574 Tweet 4734
  • Tapak Suci Smamsatu Borong Medali Tingkat Nasional

    21970 shares
    Share 8788 Tweet 5493
  • Naik Lagi Jumlah Siswa Smamsatu yang Lolos PTN lewat SNBP

    9774 shares
    Share 3910 Tweet 2444
  • Dag-dig-dug Jantung Mantan Ketua IPM Smamsatu Ini Diterima di Unesa

    4746 shares
    Share 1898 Tweet 1187
  • Putri Kepala Smamsatu Diterima di Unair Jalur SNBP 2023

    11650 shares
    Share 4660 Tweet 2913
  • Tampil Apik di Musyab, Tim Musikalisasi Puisi Spemdalas Dinilai 99

    2402 shares
    Share 961 Tweet 601
  • Atlet Basket Smamsatu Masuk Jurusan Akutansi di SNBP 2023

    3203 shares
    Share 1281 Tweet 801
  • Naik Tajam, 36 Siswa Smamita Lolos SNBP 2023

    769 shares
    Share 308 Tweet 192
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    2159 shares
    Share 864 Tweet 540
  • Rahasia Putri Kepala SD Mudipat Surabaya Diterima di Unesa

    1260 shares
    Share 504 Tweet 315

Berita Terkini

  • Empat Tips Menciptakan Keluarga HarmonisSabtu 1 April 2023 | 22:46
  • Menjadikan Syukur sebagai Bahan Baku Utama Kebahagiaan KeluargaSabtu 1 April 2023 | 21:17
  • Bacaan Gharib Jadi Ice Breaking Pengajian Ramadhan IniSabtu 1 April 2023 | 20:13
  • Belajar jadi saudagar
    Belajar Jadi Saudagar Kaya dari IbuSabtu 1 April 2023 | 16:19
  • Syarat taklukkan dunia
    Taklukkan Dunia Miliki Dua Syarat IniSabtu 1 April 2023 | 14:41
  • Mubaligh hijrah ramadhan
    Mubaligh Hijrah Ramadhan Muhi Gelar Pengajian Akbar di PCM KalikajarSabtu 1 April 2023 | 14:16
  • Islam Melahirkan Umat Unggul dan Peradaban MajuSabtu 1 April 2023 | 13:41
  • Siswa SD Musix Ikut Kuliah Histologi di Fakultas Kedokteran UM SurabayaSabtu 1 April 2023 | 13:30
  • Berorientasi ke Depan, Sekolah Muhammadiyah Jadi ModelSabtu 1 April 2023 | 13:03
  • Aktualisasi Islam Berkemajuan Merujuk pada Tiga Pertanyaan JibrilSabtu 1 April 2023 | 12:51

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!