ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Agustus 14, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Tiga Perempuan Aisyiyah Bicara Kiprahnya

Kamis 22 April 2021 | 10:27
5 min read
254
SHARES
793
VIEWS
ADVERTISEMENT
Host dan dr Fara Nurdiana (kanan). Tiga Perempuan Aisyiyah Bicara Kiprahnya di Hari Kartini (Yunia Zahrotin Nisa’/PWMU.CO)

PWMU.CO – Tiga Perempuan Aisyiyah Bicara Kiprahnya di Hari Kartini dalam acara Covid-19 Talk on TV, Rabu 21 April 2021.

Mereka adalah Direktur Rumah Sakit Umum (RSU) Muhamamdiyah Babat Lamongan dr Fara Nurdiana MKes; dosen Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Ega Anastasia Maharani MPsi Psikolog; dan Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah Lailatis Syarifah Lc MA.

Acara live di tvMU bertema “Perempuan dalam Berkarya, Mengabdi untuk Negeri dan Bermartabat bagi Keluarga” ini diselenggarakan MCCC (Muhammadiyah Covid-19 Command Center) dengan dukungan Lazismu.

Kisah Sukses Dokter Fara

Fara Nurdiana mengisahkan pendirian RSU Muhammadiyah Babat Lamongan di tengah tantangan pandem Covid-19. Menurutnya, pendirian RSU itu tidak terlepas dari adanya Rumah Sakit (RS) Muhammadiyah Babat yang sudah berdiri tahun 1968.

“Lokasi RS Muhammadiyah Babat yang berada di tengah perkampungan, serta dekat dengan pasar, menyebabkan sulit berkembang,” tuturnya.

Karena itu, sambungnya, Pimpinan Cabang Muhammadiyah Babat berinisiatif mendirikan rumah sakit lagi di tempat yang strategis, sehingga lebih mudah dijangkau masyarakat karena aksesnya lebih mudah.

Di tengah penjelasan itu, dua host—Budi Santosa dan Arrizqi Qonita—mengungkapkan rasa penasarannya: bagaimana cara dokter Fara dan seluruh elemen RSU Muhammadiyah Babat berjuang di awal pendirian RSU. Sementara saat itu pandemi Covid-19 baru saa melanda Indonesia.

Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah Babat Tengah itu menelaskan, persiapan pendirian rumah sakit sebenarnya sudah dimulai sejak lama. Yaitu tahun 2005 saat membeli lahan.

Singkat cerita, pada 2 Maret 2020 RSU Muhammadiyah Babat mendapat izin operasional. Maka dia merencanakan pada tangal 29 Maret akan mengadakan peresmian dengan menghadirkan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir.

Tetapi, di saat bersamaan pemerintah mengumumkan dua orang terkena Covid-19. Maka rencana peresmian tidak bisa dilaksanakan. Dan RSU Muhammadiyah Babat dituntut siap berjuang menangani Covid-19.

“Awal pandemi kami hanya bisa menerima pasien untuk kemudian kami rujuk. Selanjutnya, mau tidak mau, kami harus menyiapkan sumber daya baik manusia maupun fasilitas meski minim agar bisa ikut menangani pasien Covid-19,” ujar dosen Universitas Muhammadiyah Lamongan (Umla) tersebut.

Dia menjelaskan, RSU Muhammadiyah Babat yang sempat mengalami minus pada tiga bulan pertama itu, kini telah sukses menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan dan Jasa Rahardja yang berlaku efektif seak 1 April 2021.

“Kami tekankan pada teman-teman, ini perjuangan. Semoga pada akhirnya kita bisa menikmati hasil perjuangan ini bersama sama,” tutur dr Fara.

Proses Adaptasi Meluluhkan Stigma

Pembicara kedua, Ega Anastasia Maharani yang berkesempatan hadir langsung di studio menjelaskan asal-muasal terjadinya stigma di masyarakat seputar pandemi Covid-19.

“Hal ini tidak terlepas dari informasi mengenai Covid-19 yang cepat sekali berubah-ubah, sehingga mempengaruhi psikologi masyarakat,” ungkap dia.

Sebagai contoh, lanutnya orang yang teridentifikasi positif atau reaktif pada awalnya harus diisolasi di fasilitas kesehatan secara khusus. Tidak lama setelah itu terjadi perubahan dengan adanya isolasi mandiri di tempat tinggal masing-masing.

“Ini menimbulkan kebingungan di sebagian kalangan,” tutur psikolog klinis itu.

Dosen Pendidikan Guru PAUD Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta sedang menempuh studi S3 di International Islamic University Malaysia (IIUM) ini menambahkan, setelah lebih dari satu tahun mengalami pandemi, masyaraka sudah bisa beradaptasi.

“Mereka tetap bisa menyalurkan kebutuhan dasar untuk menjalin komunikasi serta berkontribusi meski mobilisasi terbatas. Contohnya yang sedang kita lakukan saat ini. Mengadakan podcast, acara secara streaming, dan lain-lain,” terang dia.

Sehingga, sambung dia, kebutuhan masyarakat dapat tersalurkan dan safety (keamanan) tetap bisa dipertahankan.

Anggota Majelis Pendidikan dan Kesehatan Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia tersebut menambahkan pentingnya dukungan pada kelompok rentan dan para survivor, sehingga penanganan selain fokus pada fisik juga tetap memberikan pendampingan psikis.

Tuntunan Ibadah Ramadhan

Sementara itu Lailatis Syarifah—dosen Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta—memaparkan secara singkat rumusan Tarjih tentang panduan ibadah di masa pandemi Covid-19.

“Pada prinsipnya mirip dengan tahun kemarin, tapi ada kelonggaran. Di antaranya bisa iktikaf di masjid,” tutur perempuan yang biasa disapa Latis.

Latis yang terhubung via Zoom Clouds Meeting tersebut menambahkan, “Boleh melakukan kegiatan menyemarakkan Ramadhan dengan tetap hifdzun nafsi (menjaga diri),” ujarnya.

Peran Keluarga

Di sesi terakhir, tiga perempuan hebat ini diminta host untuk mengutarakan pendapat dan pengalaman tentang peran keluarga (suami) di balik kesuksesan mereka.

“Peran suami istri bagaikan libas (pakaian), saling melindungi melengkapi memperindah,” tutur Lailatis Syarifah.

Anggota Majelis Pembinaan Kader Pimpinan Pusat Aisyiyah tersebut menyampaikan, ada sabda Rasulullah yang menyatakan manusia setara di hadapan Allah SWT.

“Maka selayaknya laki laki perempuan dalam hal ini suami-istri saling menghormati,” ujarnya.

“Respect each other (saling menghotmati),” tutur Arrizqi Qonita, sang host, menanggapi pernyataan Latis.

Pengalaman berikutnya disampakan Fara Nurdiana. “Kami terbiasa saling membantu. Jika saya sedang bekerja maka suami yang meng-handle urusan anak-anak dan rumah, baik memandikan menyiapkan makan ataupun menidurkan. Begitu juga sebaliknya jika suami sedang bekerja,” ungkapnya.

Sementara itu Ega Anastasia Maharani menyampaikan, keluarga sebagai supporting system. “Sehingga dalam keluarga tidak perlu ada yang merasa powerfull atau lebih berkuasa,” tutur dia.

Kepada para perempuan yang telah sukses menyeimbangkan peran dalam keluarga dan masyarakat, dia memberi pesan agar mereka mengangkat perempuan perempuan lain yang belum seberuntung mereka. (*)

Tiga Perempuan Aisyiyah Bicara Kiprahnya di Hari Kartini: Penulis Yunia Zahrotin Nisa’ Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: dr Fara NurdianaEga Anastasia MaharaniLailatis SyarifahRSU Muhammadiyah BabatYunia Zahrotin Nisa
SendShare102Tweet64Share

Related Posts

Dua Tipe Manusia, Anda Masuk yang Mana?

Jumat 10 Juni 2022 | 22:19
653

Dr Arief Alamsyah di acara MPKU Lamongan. PWMU.CO- Dua tipe manusia, ada happy (bahagia) dan...

Hadapi Perubahan, Bersikaplah Begini

Jumat 10 Juni 2022 | 17:07
661

Dr Arief Alamsyah Nasution MARS PWMU.CO- Hadapi perubahan yang tidak jelas, sangat penting memiliki sikap...

Jadikan Kerja di Aumkes Bernilai Ibadah

Kamis 9 Juni 2022 | 07:21
590

Drs Muntholib Sukandar didampingi M Bakri Priyo Dwi Atmaji S Kep M Kep sedang menyampaikan...

NA Jatim Segera Luncurkan Desa Tangguh Bebas Stunting

Kamis 24 Maret 2022 | 17:03
253

Kanan atas Hanif Muallifah koordinator Pashmina Jatim, kiri atas Yunia Zahrotin Nisa' sekretaris Pashmina Jatim,...

Editor Killer, Buku Wasiat Nadjib Hamid Itu Diluncurkan

Minggu 20 Maret 2022 | 19:56
284

Nur Cholis Huda (pakai kopiah) saat meluncurkan buku Editor Killer. Dia didampingi Pemred PWMU.CO Mohammad...

Cerita Kopiah Ketua Panitia Terungkap di Roadshow Milad

Minggu 20 Februari 2022 | 19:56
273

Fathurrahim Syuhadi, kiri, dan Sugeng Purwanto. (Dennis/PWMU.CO) PWMU.CO- Cerita kopiah yang dipakai Ketua Panitia Roadshow...

Dua RS Muhammadiyah Babat Siap Hadapi Lonjakan Covid-19

Selasa 15 Juni 2021 | 09:24
974

RSUM Babat (foto RSUM Babat) PWMU CO - Dua RS Muhammadiyah Babat, Lamongan, siap menghadapi...

Cara Ganti Utang Puasa Ibu Hamil dan Menyusui Menurut Tarjih

Selasa 27 April 2021 | 03:58
3k

Lailatis Syarifah Lc MA menjelaskan cara membayar fidyah untuk ibu hamil dan menyusui yang memiliki...

Din Syamsuddin: Tugas Manusia Membumikan Asmaul Husna

Minggu 18 April 2021 | 21:05
1.1k

Din Syamsuddin: Tugas Manusia Membumikan Asmaul Husna (Yunia Zahrotin Nisa'/PWMU.CO) PWMU.CO - Din Syamsuddin: Tugas...

Din Syamsuddin: Menjadi Muslim Lebih dari Sekadar to Be

Minggu 18 April 2021 | 11:11
1.3k

Din Syamsuddin: Menjadi Muslim Lebih dari Sekadar to Be (Yunia Zahrotin Nisa'/PWMU.CO) PWMU.CO - Din...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    26015 shares
    Share 10406 Tweet 6504
  • Melawan Tuduhan-Tuduhan Salafi

    2527 shares
    Share 1011 Tweet 632
  • SMP Mutu Launching Kantor Layanan Lazismu, Pertama di AUM Pendidikan Surabaya

    16924 shares
    Share 6770 Tweet 4231
  • PWM DIY: Berjilbab bagi Siswa Muslimah Pengamalan Ajaran Agama

    1154 shares
    Share 462 Tweet 289
  • Lima Model Orang Muhammadiyah, Anda Termasuk yang Mana?

    4931 shares
    Share 1972 Tweet 1233
  • Muhammadiyah dan Salafi Itu Berbeda, 5 Hal Ini Penyebabnya

    726 shares
    Share 290 Tweet 182
  • Irjen Ferdy Sambo Tersangka, Din Syamsuddin: Bubarkan Satgassus Polri

    49040 shares
    Share 19616 Tweet 12260
  • Free Writing Mengagetkan Peserta Workshop Jurnalistik IPM Muhiba

    163 shares
    Share 65 Tweet 41
  • Strategi Salafi Masuk ke Masjid Muhammadiyah

    5371 shares
    Share 2148 Tweet 1343
  • Guru Besar ITS Ini Mengajak Pesantren Muhammadiyah Ngaji Alam Semesta

    128 shares
    Share 51 Tweet 32

Berita Terkini

  • (tanpa judul)Minggu 14 Agustus 2022 | 09:59
  • Rahasia 8 Santri PMMP Borong Medali Jember Open Championship 2022Minggu 14 Agustus 2022 | 08:58
  • Belajar dari Kisah Abu Lahab di Living Quran SD MugebMinggu 14 Agustus 2022 | 07:57
  • Menghafal Al-Quran Tak Kenal UsiaMinggu 14 Agustus 2022 | 06:51
  • Qobilah HW MIM 15 Sooko, Pede Saja meski Seragamnya Berbeda di Acara PramukaMinggu 14 Agustus 2022 | 05:44
  • Pembekalan Ustadz dan Ustadzah Baru Panti Asuhan Al MizanMinggu 14 Agustus 2022 | 05:18
  • PWM DIY: Berjilbab bagi Siswa Muslimah Pengamalan Ajaran AgamaSabtu 13 Agustus 2022 | 21:39
  • Juara I Baca Puisi Porsadin Bojonegoro, Siswa SDM 3 ICP Sumberrejo Melaju ke ProvinsiSabtu 13 Agustus 2022 | 21:20
  • Karnaval SMKM
    Karnaval SMKM Duta, Ini Pemenang Lomba CosplaySabtu 13 Agustus 2022 | 21:03
  • Ekskul Jurnalistik SMAM 1 Trenggalek Meliput Adab sebelum Shalat BerjamaahSabtu 13 Agustus 2022 | 21:02

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In