• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Mei 26, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Headline

Agar Tsunami Covid-19 India Tak Terjadi di Indonesia

Rabu 28 April 2021 | 17:09
6 min read
96
SHARES
300
VIEWS
ADVERTISEMENT
Achmad Yurianto (kanan) bersama pemandu acara Budi Santosa dalam program Covid-19 Talk on TV (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Agar Tsunami Covid-19 India Tak Terjadi di Indonesia menjadi bahan diskusi dalam Covid-19 Talk on TV, Rabu (28/4/21).

Program diskusi interaktif ini persembahan MCCC Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan didukung tvMu. Temanya, kejadian Tsunami Corona di India dan Usaha Indonesia Mencegah Serupa. Pada diskusi ini, hadir sebaga nara sumber: dr Achmad Yurianto, dr R Ludhang P Rizki M Biotech SpMK dan Arif Jamali Muis MPd.

Wakil Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Kolonel CKM (Purn) dr Achmad Yurianto sampaikan pada membeberkan penyebab kejadian di India.

Yuri mengajak belajar dari fenomena 100 tahun silam, yaitu saat pandemi Spanish Flue melanda seluruh dunia. Ketika itu, pada short wave, justru kasusnya meningkat tinggi. Begitu pula dengan angka kematiannya. Pola ini, tegasnya, mengulang lagi di pandemi Covid-19 sekarang.

Oleh karena itu, menurut Yuri, benang merahlah yang seharusnya jadi pedoman merumuskan kebijakan. “Tidak bisa ditawar-tawar, karena ini memang pedoman baku untuk mengatasi masalah kita,” jelas dia.

Benang Merah Tsunami Covid

Selanjutnya, Ketua Dewan Pengawas Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan ini menjelaskan beberapa benang merah yang perlu dipahami pada fenomena pandemi Covid-19. Sehingga, lebih mampu memahami fenomena tsunami Covid-19 di India.

Benang merah pertama, menurut Yuri, adalah istilah ‘pandemi’ yang menunjukkan ada masalah di bumi. “Jangan merasa aman dengan Covid, kecuali Anda pindah ke Bulan atau Mars!” candanya memperingatkan hal serius.

Pandemi menjadi musuh bersama penduduk dunia. Artinya, menanganinya harus bersama-sama, tidak bisa segmental di regional atau lokal.

Benang merah kedua, perlu memahami penyakit menular yang faktor pembawanya adalah manusia. Maka, ada tiga langkah pokok mengatasinya: isolasi sumber penularan, turunkan kerentanan semua orang, dan lakukan pencegahan.

Dengan demikian, menurut Yuri, penyebab fenomena tsunami Covid di India salah satunya kurang berhasil dalam mengendalikan sumber penularan. Hal ini ditandai pernyataan mereka seolah sudah bisa mengatasi semuanya, sehingga kasusnya menurun.

Penyebab lainnya, India tidak berhasil mengurangi kerentanan. Hal ini disimpulkan Yuri berdasarkan pernyataan mereka, tidak perlu lagi ada protokol kesehatan dalam beberapa event yang bisa diikuti bersama.

Kegagalan Penanganan

Di samping itu, ada kegagalan penanganan di India. Semua kasus terkonfirmasi positif Covid-19, baik yang tanpa gejala hingga yang berat, mendapat penanganan  di rumah sakit. Padahal, seharusnya hanya yang sedang dan berat saja yang ditangani di rumah sakit.

“Sehingga kasus sedang dan kasus berat masuk waiting list (daftar tunggu), bersamaan dengan progress penyakitnya yang menjadi berat,” terang dia.

Akhirnya saat sudah dapat bed (tempat) di rumah sakit, sudah dalam kondisi terminal. Inilah yang menyebabkan angka kematiannya tinggi. Sebab, manajemen penanganannya tidak dilakukan dengan baik.

“Jangan sampai rumah sakit rujukan hanya terisi penuh pasien tanpa gejala,” kata dia.

Dia mengingatkan, bahwa rumah sakit adalah hilir, sedangkan hulunya masyarakat. “Sehebat apapun rumah sakitnya, kalau hulunya tidak ditangani dengan baik, pasti jebol!” terangnya.

Kolonel CKM (Purn) dr Achmad Yurianto: Agar Tsunami Covid-19 India Tak Terjadi di Indonesia (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Proyeksi Kecil Tsunami Covid di Indonesia

Menurut Yuri, masalah ini tidak hanya terjadi di India. Di Eropa, Iran, beberapa tempat lainnya, dan bahkan di Indonesia juga menunjukkan kesamaan sikap. “Di kita, proyeksi kecil itu sebenarnya ada,” ungkapnya.

Di Indonesia, tampak dari setelah perayaan Paskah kemarin, kasus Covid-19 di Sumatera Utara naik. Selain itu, kasusnya juga naik lagi setelah beberapa libur panjang nasional.

Yuri paham, mengisolasi sumber tidak mudah. “Karena sebagian besar sumber penular adalah orang yang terinfeksi, tapi tidak menunjukkan gejala,” kata Mantan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 itu.

Akibatnya, sumber penular itu merasa sehat, orang di sekitarnya juga melihat dia sehat. “India saya pikir seperti itu, dan ini bisa terjadi di mana saja. Dalam skala kecil, di kita sudah mulai kelihatan” komentarnya.

Yuri menyarankan upaya pengendalian sumber, baik secara nasional maupun regional. “Secara nasional, perlu memperkuat pintu masuk negara dari kemungkinan datangnya faktor pembawa penyakit, yaitu orang yang berasal dari daerah dengan kasus yang tinggi,” terang dia.

Sedangkan dari tingkat regional, maka perlu mengawasi kedatangan saudara-saudara kita dari ‘daerah-daerah merah’. “Itu di depan mata kita, karena terkait tradisi mudik Lebaran,” imbaunya.

Peran Masyarakat Kuncinya

Yuri juga meluruskan, pandemi ini memang bisa dicegah, tapi pencegahan yang dimaksud bukan dengan vaksinasi.
“Vaksinasi hanya mencegah yang terinfeksi untuk jatuh sakit atau sakitnya menjadi lebih berat, tapi tidak mencegah terjadinya infeksi,” tegasnya.

Kemungkinan terjadinya infeksi, lanjutnya, hanya bisa dicegah dengan protokol kesehatan yang baik dan disiplin. “Bukan kalau sudah divaksin, terus virusnya lihat, ‘oh ini sudah vaksin’, terus balik virusnya, tidak!” jelas Yuri.

Yuri mengibaratkan piramid, dimana pondasi dasarnya adalah protokol kesehatan, sehingga peran masyarakat yang dominan. Di atasnya, ada tracing, yang masih menjadi domain di masyarakat.

Pada tracing ini, lanjutnya, jangan sampai orang itu dicari karena dikejar-kejar. Tapi orang itu sendiri yang melaporkan diri karena merasa curiga kontak dengan sumber. “Saya baru berpergian dari daerah merah, saya mungkin perlu….” ujarnya membayangkan sebagai pelapor.

Artinya, tracing tidak bisa hanya mengandalkan petugas kesehatan saja, sehingga perlu kesadaran penuh masyarakat.

Isolasi Jadi Kunci

Sejalan dengan dr Yuri, dr Ludhang juga sepakat mengisolasi sumber menjadi kunci. Yang juga penting menurutnya, sejauh mana kita mampu mendeteksi sumber penularan.

Artinya, tracing and testing atau pemeriksaan deteksi penegakan Covid-19—termasuk pemeriksaan molekuler PCR-Test—juga menjadi kunci. Sebab, bagaimana menentukan positif-negatif Covid-19 itu penting.

“Skiring maupun penegakan diagnostik harus tinggi, tidak boleh dilonggarkan,” imbaunya.

Peran masyarakat juga mestinya penting pada proses treatment (penanganan) untuk kasus konfirmasi positif tanpa gejala, sehingga tidak semua kasus ditangani di Rumah Sakit.

“Seharusnya bisa dilaksanakan mandiri oleh masyarakat, bukan oleh orang-per-orang ya, tapi center (pusat) yang dibuat masyarakat, (jadi) tidak menggunakan fasilitas kesehatan,” jelas dia.

Sebagaimana di Wuhan, kasus demikian ditangani di GOR, gedung pertemuan, dan lainnya. Meskipun tetap diawasi petugas kesehatan.

Yuri menekankan, manajemen daerah tidak kalah penting dari manajemen pusat. “Manajemen pusat untuk mengatur regulasi besar saja, implementasi daerah inilah yang jadi kekhasan daerah masing-masing,” ujarnya. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Achmad YuriantoSayyidah NuriyahTsunami Covid-19 di IndiantvMU
SendShare38Tweet24Share

Related Posts

Kunjungan Museum Mpu Tantular Antarkan Siswa Berlian Raih Penghargaan Internasional

Minggu 22 Mei 2022 | 05:00
1.2k

Dari kiri: Rei Rosyaila Roxanne Rosyadi, Pudji Hari, dan Syaif Ali Agung Prayoga (Istimewa/PWMU.CO) Kunjungan...

Dua Siswa Berlian Kembali Raih Penghargaan Internasional Icefa Lidice

Sabtu 21 Mei 2022 | 17:25
1.3k

Lukisan Syaif Ali Agung Prayoga yang mendapat penghargaan Honourable Mention di The 50th ICEFA Lidice...

Mau Jadi Apapun, Dokter atau Youtuber, Rajinlah Membaca

Rabu 18 Mei 2022 | 08:18
1.5k

Siswa membentuk formasi 13 (milad ke-13) dan bendera merah putih usai menyimak pesan motivasi Nency...

Sekolah Literasi Berlian School Peringati Hari Buku Nasional

Selasa 17 Mei 2022 | 10:44
1k

Gerakan Serentak Membaca Buku Siswa Berlian School (Anita Firlyando/PWMU.CO) Sekolah Literasi Berlian School Peringati Hari...

Fikih Syawalan: Silaturahmi atau Silaturahim, Halalbihalal atau Istihlal?

Selasa 17 Mei 2022 | 05:45
423

Ain Nurwindasari (kanan) bersama Nurfadillah.Fikih Syawalan: Silaturahmi atau Silaturahim, Halalbihalal atau Istihlal? (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Fikih...

Warisan Abadi Turhan Husnan dalam Buku Takziyah Literasi

Minggu 15 Mei 2022 | 21:00
613

Hitta Alfi Muhimmah MPd menyerahkan buku kepada Prof Dr Syafiq A Mughni MA. Warisan Abadi...

Syawalan Aisyiyah Bahas Tolok Ukur Integritas Pemimpin

Minggu 15 Mei 2022 | 17:25
127

Ketua PDA Gresik Idha Rahayuningsih SPsi MPsi. Syawalan Aisyiyah Bahas Tolok Ukur Integritas Pemimpin (Sayyidah...

Gelar Silaturahmi Syawalan di GKB, Ini Pesan Ketua PDA Gresik

Minggu 15 Mei 2022 | 12:09
246

Peserta Silaturahmi Syawalan PDA Gresik di PCA GKB (Syayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Gelar Silaturahmi Syawalan di GKB,...

Puasa Arafah Bukan Berdasarkan Wukuf Haji

Minggu 15 Mei 2022 | 09:10
13.9k

Prof Abdul Mu'ti di Kantor PWM Jatim: Puasa Arafah Bukan Berdasarkan Wukuf Haji (Sayyidah Nuroyah/PWMU.CO)...

Perjuangan Ikwam Berlian di Balik Sajian Spesial Smile

Minggu 15 Mei 2022 | 08:36
72

Guru Berlian sedang menyajikan menu ramah-tamah (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Perjuangan Ikwam Berlian di Balik Sajian Spesial...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih

    5197 shares
    Share 2079 Tweet 1299
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1273 shares
    Share 509 Tweet 318
  • Inilah 120 Peserta Diksuspala Special Edition 2022 Majelis Dikdasmen PWM Jatim

    1188 shares
    Share 475 Tweet 297
  • Hukum Tadarus Al-Quran dengan Speaker, Syiar atau Bidah?

    1477 shares
    Share 591 Tweet 369
  • Siswa Kelas IX Spemdalas Munaqasah Tahfidh

    1851 shares
    Share 740 Tweet 463
  • Tauhid dan Syirik: Keadilan Vs Kezaliman

    988 shares
    Share 395 Tweet 247
  • Inilah Nilai-Nilai Islam Perwujudan Tauhid

    1440 shares
    Share 576 Tweet 360
  • Tauhid, Menjauhi Al-Ghuluw dan At-Taqshir

    766 shares
    Share 306 Tweet 192
  • Agama Islam Kelanjutan dari Milah Ibrahim yang Hanif

    907 shares
    Share 363 Tweet 227
  • Diksuspala Special Edition 2022 Segera Digelar, 120 Peserta Lolos Seleksi

    648 shares
    Share 259 Tweet 162

Berita Terkini

Kabar

Din Syamsuddin ke Qatar Bicara Ujaran Kebencian dan Islamofobia

Kamis 26 Mei 2022 | 08:51
78

Peserta Doha International Interfaith Conference. (gulftimes) PWMU.CO- Din Syamsuddin selesai acara pertemuan di Kazan, Rusia, menuju Qatar menghadiri Doha International...

Read more

Inilah Finalis Festival Faqih Usman ke 6 Tahun 2022

Kamis 26 Mei 2022 | 08:22
71

Muhammadiyah Magetan Terima Amanah Wakaf Tanah

Kamis 26 Mei 2022 | 06:29
68

Smamga Gelar Upacara Perdana, Kolaborasi Ekstrakurikuler Unjuk Kemampuan

Kamis 26 Mei 2022 | 06:27
24

Kisah Alumnus MTs Muda Kedungadem yang Menjabat di Dinas Kotawaringin Barat

Kamis 26 Mei 2022 | 06:26
160

PCM Barat Bangun Panti, Donatur Berdatangan

Rabu 25 Mei 2022 | 22:00
78

Wakaf Quran Hasil Infak Siswa SD Mugeb

Rabu 25 Mei 2022 | 17:20
32

Aksi Penanaman 10 Juta Pohon Jangan Cuma Proyek

Rabu 25 Mei 2022 | 16:07
33

Gesekan Anggota Ormas, Ini Saran Menko

Rabu 25 Mei 2022 | 15:41
84

Membaca dalam Gelap Juara 2 Lomba Menulis IKAPI

Rabu 25 Mei 2022 | 14:28
123
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In