ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Minggu, Agustus 14, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Begini Cara Hadapi Tantangan Islamophobia di Eropa

Minggu 2 Mei 2021 | 09:57
6 min read
773
SHARES
2.4k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Hongaria HE AH Dimas Wahab: Begini Cara Hadapi Tantangan Islamophobia di Eropa (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

PWMU.CO – Begini Cara Hadapi Tantangan Islamophobia di Eropa. Dubes RI untuk Hongaria dan Lebanon membagikan strategi menghadapi islamophobia di Eropa sehingga mempermudah langkah internasionalisasikan Islam moderat, Sabtu (1/4/21).

Hal ini mereka sampaikan pada Kajian Ramadhan bertema Penguatan Islam Moderat di Eropa. Kajian ini diselenggarakan atas kolaborasi PCIM Hongaria dan Kedutaan Besar RI di Budapest. Hadir juga Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) Hongaria Hazim Hamid.

Setelah memaparkan sejarah yang memunculkan tantangan Islamophobia, Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Lebanon Hajriyanto Yasin Thohari optimis terhadap internasionalisasi Islam moderat.

Sekarang, berdasarkan pengamatannya, pergeseran akibat perkembangan demografi di Eropa, ditambah arus pengungsian yang luar biasa beberapa tahun lalu—bahkan hingga sekarang—juga berdasarkan beberapa survei, menunjukkan kemajuan Islam di Eropa sangat cepat.

Hajri kemudian menyajikan hasil lembaga survei terpercaya, “Kalau proses ini berkembang dan tidak ada peristiwa besar dan istimewa, seperti bencana, pada tahun 2050 sudah terjadi cross jumlah antara umat Islam dan Kristiani.”

Bahkan, lanjutnya, hasil survei itu memprediksi pada tahun 2070 nanti, Islam lebih banyak dan peta demografi Islam di Eropa juga berubah.

Sesuaikan Cara Berpakaian

Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh RI untuk Republik Hongaria HE AH Dimas Wahab mengingatkan cara berpakaian untuk menghadapi tantangan itu. “Usahakan hijab itu colorful atau berwarna cerah,” sarannya.

Sehingga, lanjutnya, orang yang kita temui bisa menerima dengan senang. “Jadi jangan kita buat (gaya pakaian sebagai) pemisah diri,” ucap Dimas Wahab.

Saat berada di negeri orang, tambahnya, maka perlu mempelajari juga bagaimana Islam berkembang di sana. Islam pasti mampu berkembang karena menyatu dengan budaya setempat.

“Kalau bisa, teman-teman berpenampilan yang rapi seperti yang dicontohkan pendiri bangsa dulu,” tuturnya.

Kemudian Dimas Wahab mengajak melihat bagaimana Bung Karno dan Bung Hatta berpakaian rapi, tampak dari foto-fotonya. Meskipun, dia menyadari gaya berpakaian ini tampak lebih kaku.

Dia menceritakan rekannya Auliya Rahman, Dubes di Prague, juga mengimbau demikian: para stafnya di KBRI Prague dia minta memakai hijab berwarna cerah.

Harapannya, tidak ada pandangan-pandangan terkait Islamophobic yang melekat akibat gaya berhijab hitam khas Islam Arab. Karena menurutnya, sejarah bangsa Arab dan Eropa saling menjajah memang tidak bisa hilang begitu saja.

Hajriyanto juga nenyetujui cara ini. “Sesuatu yang bersifat keseharian itu penting sekali, karena penampilan keseharian menjadi representasi persepsi orang-orang,” katanya.

Aktifkan Dakwah Online Menyejukkan

Dimas Wahab menegaskan, kita tidak patut mereka takuti. “Kalau kita kan pernah dijajah, tapi tidak pernah menjajah,” kata dia.

Sekarang, menurutnya, sudah waktunya NU dan Muhammadiyah muncul di media online. “Tunjukkan ajaran Islam yang sebenarnya seperti apa!” ajaknya.

Kalau tidak, imbuhnya, media-media online akan dikuasai ceramah-ceramah yang menurut dia sangat menjerumuskan dan menghipnotis dengan ajaran yang menyesatkan.

Dia mengakui, Muhammadiyah unggul dalam bidang pendidikan dan mendirikan rumah sakit. Tapi, dia menekankan bahwa sudah saatnya kembali mengaktifkan dakwah yang nenyejukkan dan menunjukkan Islam moderat.

Saru Arifin, salah satu peserta aktif dalam diskusi pada Kajian Ramadhan. Begini Cara Hadapi Tantangan Islamophobia di Eropa (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO)

Gerakan Kemanusiaan Islam Moderat

Hajriyanto juga mengatakan, Muhammadiyah aktif dalam gerakan kemanusiaan, seperti filantropisme (kedermawanan kepada orang lain berdasarka  rasa cinta kpepada sesama) dan volunteerism.

“Sekarang, lembaga Lazismu jadi lembaga amil zakat terbesar di Indonesia, itu filantropisme!” ungkapnya.

Volunteerism atau kerelawanan, lanjutnya, Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) itu lembaga penanggulangan bencananya Muhammadiyah menjadi lembaga penolong korban bencana terbesar di Indonesia.

“Pemerintah Australia, ‘Tetangga Barat’ kita di selatan, sampai membantu Lazismu melakukan pelatihan-pelatihan untuk menciptakan rumah sakit siaga bencana Muhammadiyah dan MDMC mungkin sampai menghabiskan anggaran hampir 35 milyar rupiah dalam setahun untuk pelatihan itu,” jelas dia.

MDMC itu, tambahnya, yang dikirim BNPB ketika terjadi gempa besar di Nepal yang mayoritasnya bukan Muslim. “Membawa citra luar biasa di Nepal, bahwa ini gerakan organisasi Islam tidak mendiskriminasikan orang,” ungkap Hajri.

Di Barat, lanjutnya, MDMC sangat mengesankan, karena mempelopori Humanitarian Forum International yang berpusat di London. “Tokoh Muhammadiyah menjadi salah satu dewan eksekutif karena pendirinya,” ujarnya.

Kalau di Indonesia namanya Humanitarian Forum (HF) Indonesia, himpunan organisasi penolong bencana yang berlatar belakang semua agama.

“Ada 17 organisasi yang bergabung di sana, termasuk MDMC punya Muhammadiyah,” ujar mantan Dewan Pembina HF 2 periode itu, termasuk saat dia menjabat Ketua PP Muhammadiyah yang membidangi kebencanaan.

Beritakan dan Aktifkan Gerakan Kemanusiaan

Filantropisme dan volunteerisme seperti ini, menurut Hajri, jika diberitakan di Eropa, akan sangat mempengaruhi opini mereka terhadap Islam. Karena biasanya orang yang bergerak di bidang kemanusiaan pasti toleran dan terbuka, tidak mungkin fanatik.

“Gak mungkin dokter itu menanyakan kepada pasien ‘agamamu apa?’, penolong bencana alam gak mungkin bertanya ‘kampung itu muslim atau tidak?’,” terangnya.

Hajri juga menyatakan, sangat menarik jika PCIM mengkaji dan mengembangkan Humanitarian Forum International sebagai salah satu gerakannya. “Karena PCIM itu Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah, jangan meniru kegiatan cabang di Indonesia, harus inovatif!” tegasnya.

Harus dicari kegiatan yang sesuai dengan konteks Eropa, imbau Hajri. “Nanti akan memberikan sumbangan kontribusi yang besar dalam mengurangi Islamophobia itu,”  tutur dia.

Hajri lantas memotivasi, dari pada kita meratapi terus Islamophobia di Eropa, lebih baik kita melakukan sesuatu. “Lebih baik menyalakan sebatang lilin kecil daripada meratapi kegelapan, meskipun itu kecil akan memberikan sumbangan yang besar,” ungkapnya.

Dakwah Keteladanan

Pada sesi tanya jawab, menanggapi pernyataan Saru Arifin, salah satu peserta kajian, Hajriyanto merasa beruntung Islam tidak punya kelompok misionari yang menyebar ke seluruh dunia untuk menyebar agama.

“Dakwah Islam itu, seperti yang disampaikan Rasulullah, yang paling penting adalah keteladanan,” ungkap dia.

Lalu Hajri mengutip pepatah Arab, “Lisanul hal afshohu min lisanil maqol“. Maksudnya, mengajak dengan menunjukkan perbuatan nyata lebih tajam daripada mengajak dengan mulut.

Hajri menjelaskan, dengan berperilaku baik—mulia, menunjukkan akhlak Islam yang terbuka, toleran, menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, penampilan rapi dan bersih—itu juga merupakan dakwah.

Rintis Toko Halal di Eropa

Melanjutkan tanggapan kepada Saru Arifin, Hajriyanto menyetujui bagaimana menguatkan Islam lewat kegiatan ekonomi. Menurutnya, hal ini relevan dengan misi Indonesia di seluruh dunia. “Perwakilan Indonesia itu ya diplomasi ekonomi,” ungkap Hajri.

Hajri yakin, toko-toko kebutuhan masyarakat perlu dirintis dengan aspek kehalalan yang lebih terjamin. Ia memastikan, KBRI di seluruh dunia, termasuk di Eropa, pasti sangat mendukung perintisan ‘toko halal’ itu. Sebab, membantu memberi citra positif bagi Islam di mata orang Eropa.

Langkah kecil berdampak besar itu, menurut Hajri juga akan membawa nama baik Indonesia. Karena para PCIM maupun PCINU adalah duta-duta bangsa.

“Kita, sebagai umat Islam, tidak pernah memisahkan secara dikotomis antara ke-Islaman dengan ke-Indonesiaan. Bagi kita, merupakan satu kesatuan yang integral, harmonis, dan terus kita kembangkan di mana pun kita berada,” pesannya. (*)

Begini Cara Hadapi Tantangan Islamophobia di Eropa: Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Hajriyanto Y ThohariHE AH Dimas WahabPeresmian PCIM HongariaSayyidah Nuriyah
SendShare309Tweet193Share

Related Posts

Empat Siswa SD Mugeb Menangkan Lomba Foto dan Vlog Museum Sunan Giri

Sabtu 13 Agustus 2022 | 15:51
146

Dari kiri: Raditya Anindya Thifari Yusup, M Novan Raditya, Hadyan Satya Arjuna Purnomo, dan Alfarezel...

Kisah Panglima Perang Usamah bin Zaid di Peluncuran ME Awards 2022

Jumat 12 Agustus 2022 | 18:43
146

Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr Saad Ibrahim MA resmi meluncurkan Muhammadiyah Education Awards...

Ada yang Baru di ME Awards 2022, Catat Tanggal dan Link Penting Ini

Jumat 12 Agustus 2022 | 17:33
476

Ketua Panitia Pelaksana Aziz Badiansyah MPd (Tangkapan layar Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Ada yang Baru di ME...

ME Awards Special Edition 2022 Diluncurkan, Temanya Dahsyat 

Jumat 12 Agustus 2022 | 15:32
324

Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur Dr Arbaiyah Yusuf MA...

GKB Berbagi Strategi Manajemen ke Sekolah Mitra

Selasa 9 Agustus 2022 | 11:01
132

Nanang Sutedja menjelaskan materi saat sharing session dengan tiga sekolah mitra (Mufidatul Latifah/PWMU.CO) GKB Berbagi...

Belajar Energi Terbarukan dari Olahan Limbah, Siswa SD Mugeb Antusias

Senin 8 Agustus 2022 | 11:00
2k

Aris Munandar SE mengajarkan energi terbarukan hasil olahan limbah pabrik dan pertanian (Nining Novita/PWMU.CO) Belajar...

Harapan Ketua Dikdasmen PDM Gresik untuk Nakhoda Baru Foskam 

Minggu 7 Agustus 2022 | 04:44
87

Dodik Priyambada (kanan) saat bersama Nor Qomari. Harapan Ketua Dikdasmen PDM Gresik untuk Nakhoda Baru...

Kepala SD Mugeb Jadi Ketua Foskam SD/MI Kabupaten Gresik 2022-2024

Jumat 5 Agustus 2022 | 15:47
942

Foskam SD/MI Kabupaten Gresik 2022-2024 M Nor Qomari (Istimewa/PPWMU.CO) Kepala SD Mugeb Jadi Ketua Foskam...

Wakil Kepala SD Mugeb Lolos Seleksi II Calon Guru Penggerak Angkatan VI

Jumat 5 Agustus 2022 | 06:18
3.2k

Wakil Kepala bidang Kesiswaan SD Mugeb yang lolos Seleksi Tahap II Calon Guru Penggerak Angkatan...

Begini Proses Produksi Berita PWMU.CO hingga Melahirkan Penulis Keren

Rabu 3 Agustus 2022 | 18:40
25.6k

Mohammad Nurfatoni (baju Putih) memberikan Kuliah Kunjungan Lapangan mahasiswa Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • PBS Teken MoU dengan King Sejong Institute untuk Smamio

    26257 shares
    Share 10503 Tweet 6564
  • Melawan Tuduhan-Tuduhan Salafi

    2534 shares
    Share 1014 Tweet 634
  • SMP Mutu Launching Kantor Layanan Lazismu, Pertama di AUM Pendidikan Surabaya

    16924 shares
    Share 6770 Tweet 4231
  • PWM DIY: Berjilbab bagi Siswa Muslimah Pengamalan Ajaran Agama

    1259 shares
    Share 504 Tweet 315
  • Lima Model Orang Muhammadiyah, Anda Termasuk yang Mana?

    4941 shares
    Share 1976 Tweet 1235
  • Muhammadiyah dan Salafi Itu Berbeda, 5 Hal Ini Penyebabnya

    729 shares
    Share 292 Tweet 182
  • Irjen Ferdy Sambo Tersangka, Din Syamsuddin: Bubarkan Satgassus Polri

    49043 shares
    Share 19617 Tweet 12261
  • Free Writing Mengagetkan Peserta Workshop Jurnalistik IPM Muhiba

    167 shares
    Share 67 Tweet 42
  • Strategi Salafi Masuk ke Masjid Muhammadiyah

    5375 shares
    Share 2150 Tweet 1344
  • Guru Besar ITS Ini Mengajak Pesantren Muhammadiyah Ngaji Alam Semesta

    132 shares
    Share 53 Tweet 33

Berita Terkini

  • Mimdaka Kembali Gelar Latihan Tapak SuciMinggu 14 Agustus 2022 | 09:59
  • Rahasia 8 Santri PMMP Borong Medali Jember Open Championship 2022Minggu 14 Agustus 2022 | 08:58
  • Belajar dari Kisah Abu Lahab di Living Quran SD MugebMinggu 14 Agustus 2022 | 07:57
  • Menghafal Al-Quran Tak Kenal UsiaMinggu 14 Agustus 2022 | 06:51
  • Qobilah HW MIM 15 Sooko, Pede Saja meski Seragamnya Berbeda di Acara PramukaMinggu 14 Agustus 2022 | 05:44
  • Pembekalan Ustadz dan Ustadzah Baru Panti Asuhan Al MizanMinggu 14 Agustus 2022 | 05:18
  • PWM DIY: Berjilbab bagi Siswa Muslimah Pengamalan Ajaran AgamaSabtu 13 Agustus 2022 | 21:39
  • Juara I Baca Puisi Porsadin Bojonegoro, Siswa SDM 3 ICP Sumberrejo Melaju ke ProvinsiSabtu 13 Agustus 2022 | 21:20
  • Karnaval SMKM
    Karnaval SMKM Duta, Ini Pemenang Lomba CosplaySabtu 13 Agustus 2022 | 21:03
  • Ekskul Jurnalistik SMAM 1 Trenggalek Meliput Adab sebelum Shalat BerjamaahSabtu 13 Agustus 2022 | 21:02

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In