
PWMU.CO– Darul Arqam Daring SMA Muhammadiyah 1 Taman (Smamita) Sidoarjo digelar Senin-Jumat (3-7/5/2020). Kegiatan ini dilaksanakan oleh bidang Ismuba di bulan Ramadhan.
Ketua pelaksana kegiatan Darul Arqam Daring Chusnul Utami SPdI menjelaskan, serangkaian jadwal acara telah disusun oleh Ustadz Miftakhol Jannah yang dibantu oleh tim Ismuba. ”Mereka sebelumnya telah berkoordinasi dengan para guru dan kepala sekolah tentang susunan acara selama lima hari,” kata Chusnul Utami.
Chusnul berharap dalam Darul Arqam tahun 1442 H Smamita ini semua bisa menjalankan ibadah dengan lebih khusyuk di tengah masa pandemi.
”Siswa-siswi kita lebih meningkatkan ibadah dengan lebih baik sesuai tuntunan syariah walaupun di masa pandemi melanda karena tahun ini materi yang diberikan baik kelas X-XI adalah ibadah (fiqih), kelas XI juga fiqih madzhzab, X fiqih ibadah. Dan kelas X lebih pada akhlak,” kata Chusnul.
Intinya kelas X dan XI, ibadah dari sudut pandang empat madzhab dan penerapan dalam hidup sehari- hari sesuai perintah Nabi seperti termuat dalam HPT Muhammadiyah.
Sementara itu hari pertama Senin (3/5/2020) diisi dengan kegiatan tadarus al-Quran, materi Fiqih ibadah, materi akhlak kemudian dilanjut shalat Duhur.
Ustad M. Shofwan, pengisi materi akhlak menjelaskan, akhlak adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang tanpa melalui proses pemikiran terlebih dahulu. Akhlak terdiri atas akhlak pada orang tua, pada guru, pada teman sebaya, pada tetangga.
Menurut Ustadz Shofwan, akhlaq kepada orang tua disebut birrul walidain. ”Birrul walidain itu di antaranya menghormati, menyayangi, menghargai dan merasa bangga dengan ortu sendiri. Tidak menyakiti hatinya, tidak membencinya dan tidak merendahkannya,” katanya.
Akhlak kepada guru, sambung dia, seperti merendah diri terhadap ilmu dan guru, mengikuti perintah dan petunjuk guru, menaati semua nasihat dan bimbingan guru dan senantiasa berkhidmat untuk guru dengan mengharapkan balasan kemuliaan dari Allah.
”Juga memandang guru dengan perasaan penuh hormat serta memercayai keahliannya, menjadikan guru sebagai qudwah (panutan), tidak boleh membantah seorang guru, berterima kasih atas semua petunjuk dan nasihatnya, menempatkan guru sebagai orang tuanya,” tuturnya.
Shofwan menambahkan, akhlak dengan teman sebaya antara lain saling menasihati, saling tolong menolong dan saling menghormati, cinta dan kasih sayang. ”Di antaranya juga ada adab bergaul dengan yang lebih tua yakni bersikap sopan, tutur kata santun, menghormatinya, mendahulukan yang lebih tua, ikhlas dan menghargainya. Untuk adab bergaul dengan lawan jenis harus berteman karena Allah, menutup aurat, menjaga kehormatan, menundukkan pandangan,” jelasnya.
Akhlak terhadap tetangga, tambah dia, harus saling menghormati, menghargai, saling nasihat-menasihati, tolong menolong, saling menutup aib (kejelekannya) dan bersikap ramah. (*)
Penulis Wahyu Murti Editor Sugeng Purwanto