
PWMU.CO – Asyiknya Menggambar Teknik Percik di SDMM. Jenjang kelas II SD Muhammadiyah Manyar (SDMM) Gresik menyelengarakan pembelajaran daring bertajuk D’ Perciks, Rabu (5/5/2021). Yakni kegiatan mewarnai media atau gambar dengan mengunakan teknik percik.
Ketua Jenjang Kelas II Niswatul Mujtahidah SE mengungkapkan, kegiatan ini dirancang untuk meningkatkan kembali gairah belajar siswa selama pandemi. Utamanya saat pembelajaran masih efektif fakultatif seperti sekarang.
“Materi mewarnai dengan teknik percik sebenarnya sudah ada di buku pelajaran tematik. Tapi kami coba kemas kembali jadi pembelajaran yang lebih menarik dan seru,” ujarnya.
Bahan dan Cara Menggambar Percik
Niswatul Mujtahidah menerangkan, bahan dan alat yang dibutuhkan ialah sikat, sisir, daun kering, cat air, dan kertas gambar.
Menurutnya, untuk membuat gambar dengan dengan teknik percik ternyata cukup sederhana. “Pertama, siapkan daun kering yang akan dijadikan motif pada kertas gambar,” kata dia.
Kedua, percikkan cat air pada area kertas gambar yang tidak tertutup daun. “Saat memercikkan cat air, kita bisa menggunakan bantuan sikat gigi dan sisir rambut,” terangnya.
Ketiga, setelah cat sudah kering, lepas daun pada kertas dengan perlahan. Gambar dengan teknik perwanaan percik pun sudah jadi.
“Dalam kegiatan D’ Perciks, anak-anak diberikan waktu selama satu jam untuk menyelesaikan gambardengan pengawasan guru kelas melalui Zoom,” ujar Niswatul Mujtahidah.
“Tidak hanya itu, agar semakin menarik antusias dan jiwa kompetitif siswa, karya yang sudah dibuat oleh anak-anak nantinya akan dilombahkan,” tambahnya.
Dua karya terbaik, sambungnya, akan berhak mendapatkan hadiah. Para pemenang akan diumumkan pada hari terakhir pembelajaran efektif fakultatif.

Pembelajaran Efektif Fakultatif
Niswatul Mujtahidah mengungkapkan, pembelajaran jarak jauh dalam kondisi berpuasa memang menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi para siswa.
Menurut dia, dalam kondisi berpuasa mereka cenderung lebih cepat bosan dan mengantuk. “Dalam hal ini sekolah biasanya akan membuat jadwal pembelajaran yang lebih singkat atau populer dengan sebutan pembelajaran efektif fakultatif.
“Merancang pembelajaran yang efektif, menarik, dan asyik utamanya sangat dibutuhkan agar siswa tidak mudah jenuh dan bosan,” ucapnya. (*)
Penulis Ahmad Muzaki Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post