Membumikan Teologi Al-Maun ala Siswa MI Musix

Kereta MI Musix Tebluru Solokuro Lamongan yang diarak untuk Membumikan Teologi Al Maun. (Hendra Hari Wahyudi/PWMU.CO)
Kereta MI Musix Tebluru Solokuro Lamongan yang diarak untuk Membumikan Teologi Al Ma’un. (Hendra Hari Wahyudi/PWMU.CO)

PWMU.CO – Membumikan teologi al-Ma’un dilakukan siswa-siswi Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah 6 (MI Musix) Tebluru, Solokuro, Lamongan.

Pengamalan teologi al-Ma’un itu dilakukan siswa-siswi MI Musix dalam rangka kegiatan Pondok Ramadhan yang berlangsung Senin-Rabu (3-5/5/2021) dengan memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim.

Dilaksanakan dengan suasana yang berbeda karena masih adanya pandemi Covid-19, siswa-siswi diajak naik kereta untuk berangkat memberikan santunan kepada fakir miskin dan anak yatim yang ada di Desa Tebluru, Rabu (5/5/2021)

Dalam kegiatan Pondok Ramadhan tersebut , sebelumnya siswa-siswi mendapatkan materi tentang Kemuhammadiyahan dengan mengundang Hendra Hari Wahyudi sebagai narasumber.

Dalam paparannya, Hendra menjelaskan latar belakang berdirinya Muhammadiyah, arti nama Muhammadiyah hingga apa saja gerakan Muhammadiyah itu.

“Muhammadiyah memiliki gerakan sosial yang biasa disebut dengan Teologi al-Ma’un, di mana saat itu KH Ahmad Dahlan bukan hanya mengaji dan mengkaji makna dari surat al-Ma’un, tetapi juga mempraktikannya langsung,” kata bapak dua putra tersebut.

Ajak Praktik Langsung, Bukan Hanya Teori

Pria yang menjabat Sekretaris Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Solokuro ini pun mengajak para peserta Pondok Ramadhan agar membumikan teologi al-Ma’un dengan mempraktikkan langsung, bukan hanya teori saja.

“Oleh karena itu, mari kita mengikuti dan turut serta mengamalkan ajaran KH Ahmad Dahlan tersebut, agar al-Qur’an bukan hanya dibaca, dihafal, namun juga diamalkan,” tandasnya.

Seluruh siswa MI Musix pun diajak keluar ruangan dan menaiki kereta mini odong-odong untuk berangkat memberikan santunan kepada fakir miskin dan juga anak yatim yang ada di Desa Tebluru. Terhitung ada 35 fakir miskin serta anak yatim mendapatkan sembako dan juga uang.

Kegiatan Pondok Ramadhan pun menjadi lebih berkesan. Karena selama ini mungkin kita sering mengikuti pemaparan tentang apa itu Muhammadiyah. Namun kali ini, MI Musix menyajikan kegiatan yang bukan hanya teori saja, tapi dengan pelaksanaan.

Kepala MI Musix, Mafrudlo berharap, agar kegiatan filantropi dengan semangat membumikan teologi al-Ma’un ini bukan hanya di Ramadhan kali ini saja.

“Hal yang baik ini haruslah kita lakukan, agar tertanam pada diri anak-anak bahwa mengasihi dan menyantuni fakir miskin juga anak yatim adalah perintah Allah SWT,” ujar perempuan yang juga Ketua Departemen Kader PDNA Lamongan ini.

Kegiatan bakti sosial tersebut ditutup dengan buka puasa bersama di halaman Madrasah, serta dilanjutkan shalat Maghrib hingga Tarawih berjamaah. (*)

Penulis Hendra Hari Wahyudi Co-Editor Nely Izzatul Editor Mohammad Nurfatoni

Exit mobile version