ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Senin, Maret 27, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kisah Suram di Pagi Hari Raya

Kamis 13 Mei 2021 | 15:30
4 min read
187
SHARES
583
VIEWS
ADVERTISEMENT
Pradana Boy: Kisah Suram di Pagi Hari Raya (Izzudin/PWMU.CO)

Kisah Suram di Pagi Hari Raya, oleh Pradana Boy ZTF Dosen dan Asisten Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM).

PWMU.CO – Pada Idul Fitri kali ini, saya bertugas sebagai khatib di Kampus III Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Karena jarak rumah dengan lokasi shalat yang hanya sekitar 1 kilometer, saya berangkat 45 menit sebelum shalat dijadwalkan untuk mulai. Saya mengemudi mobil dengan laju sedang. Setelah beberapa saat, tak seberapa jauh di hadapan kami, segera terlihat kerumunan.

“Waduh,” secara spontan saya berteriak sedang. Demi mendapati kerumunan itu, rasa khawatir mulai menyelinap dalam batin. Jangan-jangan ada penutupan jalan.

Namun, rasa khawatir itu tertepis. Memang jalan itu digunakan untuk shalat, dan jamaah perempuan yang mengenakan aneka warna mukena sudah pula terlihat mengisi sebagian badan jalan. Panitia dengan simpatik memersilakan kami berlalu, karena memang hanya separuh jalan yang digunakan. Lega!

Kembali Distop

Rupanya kelegaan itu harus segera berakhir. Di sebuah ruas jalan yang lengang sebuah mobil berjalan di depan kami. Tiba-tiba mobil itu menepi dan seperti hendak memutar balik. Saya masih belum sepenuhnya menyadari apa yang sedang terjadi. Tak seberapa lama, segera saya menemukan apa yang sedang berlangsung.

Dua orang laki-laki dengan wajah cuek, mengangkat tangan mengisyaratkan bahwa kami harus berputar arah, karena jalan ditutup untuk shalat Idul Fitri. Setengah berteriak, salah satu dari dua pria itu menghalau kami. Tapi ia tak menyebut alternatif, ke arah mana kami harus berputar. Padahal dari lokasi itu hanya sekitar 200 meter lagi saya akan mencapai tujuan.

Tak ada pilihan lain. Saya banting setir, dengan harapan ada jalan lain yang masih terbuka. Namun, sampai di satu titik, setelah satu kali berbelok dan satu kali memutar arah, sebuah bangku panjang membentang menggagahi jalan.

Seorang pria muda dengan muka tanpa ekspresi menyuruh kami berbalik arah. “Jalan ditutup,” ucapnya dengan muka dingin. “Terus saya bisa lewat mana?” tanya saya. Pria muda itu hanya menggeleng. Lagi-lagi, kami dibiarkan dalam kebingungan. Hanya diminta balik, tanpa ada informasi jalan mana yang bisa kami lalui, sebagai gantinya.

Beruntung, ada tanah sedikit lapang yang bisa saya gunakan untuk memutar mobil. Setelah berhasil memutar, saya kemudikan mobil lurus saja, dengan harapan ada jalan keluar. Namun hal yang sama juga terjadi. Kali ini bahkan lebih parah, karena tidak ada ruang untuk memutar mobil.

Maka, mobil harus berjalan mundur sekitar 300 meter untuk sampai ke pertigaan yang memungkinkan mobil berputar. Saya mulai gusar. Jarum jam terus bergerak, dan setiap gerakannya menambah kegusaran hati.

Di saat itu pula, telepon genggam saya berdering. Panitia di lokasi sudah resah, dan menelepon. Para pimpinan kampus sudah di lokasi, dan tak lama lagi shalat segera dimulai. Masih ada satu harapan jalan. Maka, saat mobil berhasil memutar, saya injak gas agak kencang. Setelah dua kali berbelok, pupus sudah harapan.

Jalan terakhir yang saya perkirakan tidak ditutup itu ternyata setali tiga uang kondisinya. Jika tak memiliki tugas sebagai khatib, tentu saya akan mengikhlaskan diri membaur shalat berjamaah di salah satu tempat shalat yang saya lalui tadi… Tetapi ini saya memiliki tugas sebagai khatib. Alangkah paniknya panitia jika saya benar-benar gagal datang.

Pulang Ganti Motor

Dalam himpitan waktu yang semakin sempit, saya ambil keputusan. Saya kembali pulang untuk mengembalikan mobil, dan saya akan menuju lokasi shalat dengan bersepeda motor. Karena sepeda motor tidak mungkin mengangkut semua anggota keluarga, terpaksa anak-anak dan istri saya harus tinggal di rumah dan gagal shalat jamaah Idul Fitri. Saya memahami kemasygulan hati mereka. Sudah gagal mudik, gagal pula shalat Idul Fitri. Namun, tidak ada pilihan.

Dengan sepeda motor, saya kembali berpacu dengan waktu. Aneka jalan tikus saya lalui. Mujurnya, di tengah jalan, saya berpapasan dengan panitia yang memang hendak menjemput saya dengan sepeda motor.

Ini sebuah keberuntungan. Karena, rupanya ada jalan tikus yang tak saya ketahui, dan untuk ke lokasi shalat itu dalam kondisi semua jalan utama ditutup (sekali lagi ditutup, seperti yang saya alami saat ini), itulah satu-satunya jalan tikus menuju lokasi shalat.

Pada akhirnya saya berhasil mencapai lokasi. Jamaah sudah membeludak. Tanah lapang penuh dengan jamaah meskipun dalam jarak yang cukup berjauhan. Sebagian menunjukkan muka resah menunggu shalat dimulai. Dengan nafas terengah-engah saya menuju barisan paling depan dengan melewati jamaah.

Ada rasa malu, karena terlambat. Ada rasa berdosa karena telah menyebabkan kegusaran bagi panitia. Ada rasa sedih lantaran meninggalkan anak-isteri di rumah dan mengubur bayangan mereka shalat Idul Fitri serta mengabadikan momen itu dengan latar Kampus 3 Universitas Muhammadiyah Malang nan elok. Namun, inilah kenyataan. Malang tak dapat ditolak, mujur tak dapat diraih.

Tugas akhirnya tertunaikan. Singkat saja khutbah saya. Di antara materi yang saya sampaikan adalah tentang makna puasa Ramadan bagi peneguhan dan penguatan solidaritas sosial. Bahwa ibadah ritual harus memiliki efek bagi kehidupan sosial. Keduanya bergandengan. Tak terpisahkan.

Turun dari mimbar saya tersenyum kecut, karena dalam perjalanan berliku menuju khutbah ini tadi, saya telah mengalami dampak langsung terpisahnya dimensi ritual keagamaan dari pertimbangan sosial.

Ibadah sangat baik dan merupakan aspek fundamental agama. Tetapi apakah itu harus dilakukan dengan mengorbankan kepentingan umum dan terbiarkan tanpa solusi? Padahal agama adalah solusi bagi kehidupan. Namun, di tangan mereka yang terlampau asyik dibuai ritual, agama akan berhenti pada level ritual dan simbol, dan gagal menghadirkan solusi. (*)

Malang 13 Mei 2021

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Pradana Boy ZTFUMM
SendShare75Tweet47Share

Related Posts

Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang Bisnis

Senin 27 Maret 2023 | 06:08
94

Hidayatur Rahman (kanan) di Kajian Ramadhan PWM Jatim. Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang Bisnis (Darul/PWMU.CO)...

Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad Ekonomi

Senin 27 Maret 2023 | 05:46
67

Sukadiono ajak warga Muhammadiyah jangan ragu memulai jihad ekonomi (Darul/PWMU.CO) Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu...

Dome UMM Akan Jadi Saksi Kebangkitan Ekonomi Muhammadiyah

Sabtu 25 Maret 2023 | 14:30
118

Rektor Universitas Muhammadiyah Malang Dr Fauzan MPd di Kajian Ramadhan 1444 PWM Jatim di Dome...

Prosesi Pelantikan PWM-PWA Jatim Diubah Jadi Peneguhan, Ini Alasannya

Sabtu 25 Maret 2023 | 11:24
398

Ketua Pimpinan Muhammadiyah Wilayah (PWM) Jawa Timur Dr dr Sukodiono MM di Kajian Ramadhan 1444bPWM...

Unik, Panggung Kajian Ramadhan PWM Jatim Visualisasi Kebangkitan Ekonomi

Sabtu 25 Maret 2023 | 08:55
236

Zainal Abidin di panggung yang terdapat ternak ayam petelur (Ichwan Arif/PWMU.CO) Unik, Panggung Kajian Ramadhan...

PCIM Malaysia-FEB UMM Bahas PKM dan KKN Internasional

Senin 20 Maret 2023 | 10:17
99

Peserta rapat daringg PCIM Malaysia dengan FEB UMM, Ahad (19/3/2023) (Tangkapan layar Mundlirin Mukhtar/PWMU.CO) PCIM...

Prodi Komunikasi UMM Beri Pelatihan Video Siswa Smamda Sidoarjo

Minggu 19 Maret 2023 | 10:35
37

 Widiya Yutanti di acara “Pelatihan Citizen Journalism dan Content Creator” di Smamda Sidoarjo Sabtu (18/3/2023).  Prodi Komunikasi UMM...

Di Filipina, Pradana Boy Bicara Penerapan Hukum Islam di Indonesia

Rabu 8 Maret 2023 | 07:29
343

Pradana Boy ZTF berbicara 1st National Summit on Shari'ah di Kota Cagayan de Oro, Mindanao,...

Prodi Komunikasi UMM Melepas Mahasiswa Internship

Senin 6 Maret 2023 | 20:35
56

Pelepasan mahasiswa peserta CoE SCDC (Istimewa/PWMU.CO) PWMU.CO - Prodi Komunikasi UMM Melepas Mahasiswa Internship. Sebanyak 28 mahasiswa...

Ponpes Al-Ishlah di Mata Ketua LPP PWM Jatim

Senin 27 Februari 2023 | 15:37
405

Ketua LPP PWM Jatim, Pradana Boy ZTF SAg MA (dua dari kanan) bersama Pengasuh Ponpes...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    26376 shares
    Share 10550 Tweet 6594
  • SMA Jualan Roti, Kuliah Wisudawan Terbaik

    1751 shares
    Share 700 Tweet 438
  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    12290 shares
    Share 4916 Tweet 3073
  • Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    1431 shares
    Share 572 Tweet 358
  • Prihatin Gaji Guru, PWM Jatim Akan Lakukan Percepatan Program Bakti Guru

    441 shares
    Share 176 Tweet 110
  • Uji Adrenalin, Siswa Berlian School Berenang di Kolam Tsunami

    269 shares
    Share 108 Tweet 67
  • Begini Keseruan Factory Visit Siswa Berlian School

    258 shares
    Share 103 Tweet 65
  • Pimpinan Harian dan Badan Pembantu Pimpinan PWA Jatim Dikukuhkan

    402 shares
    Share 161 Tweet 101
  • Tajdied Center Jatim Uji Hafalan Siswa Spemdalas

    544 shares
    Share 218 Tweet 136
  • Hilal dan Hilal

    147 shares
    Share 59 Tweet 37

Berita Terkini

  • Rezeki Mahal di Tengah Covid. Kolom ditulis oleh Mohammad Nurfatoni, Pemimpin Redaksi PWMU.CO.
    Ulama Bukan Pewaris NabiSenin 27 Maret 2023 | 09:54
  • Muhammadiyah Jatim Tawarkan Empat Peluang BisnisSenin 27 Maret 2023 | 06:08
  • Ketua PWM Jatim: Jangan Ragu Memulai Jihad EkonomiSenin 27 Maret 2023 | 05:46
  • Empat Keistimewaan Bulan Ramadhan Dikaji PCA TandesMinggu 26 Maret 2023 | 18:53
  • Masjid At Taqwa PRM PPI Anggarkan Rp 189 Juta untuk Buka BersamaMinggu 26 Maret 2023 | 18:33
  • Aisyiyah Cabang Bulak Bagikan 100 Paket Sembako Usai Kajian RamadhanMinggu 26 Maret 2023 | 16:10
  • PWA Jatim 2015-2022 dan 2022-2027 Serah Terima JabatanMinggu 26 Maret 2023 | 16:01
  • Warga Aisyiyah Gayungan Ngaji Syiam dan Surat Al-Hujurat Ayat 13Minggu 26 Maret 2023 | 15:35
  • Muhammadiyah pelopor kewirasosial di Indonesia; Liputan Hendra Pornama, kontributor Tulungagung dari Dome UMM.
    Muhammadiyah Pelopor Kewirausahaan Sosial di IndonesiaMinggu 26 Maret 2023 | 12:39
  • Songsong Munas, Fokal Jatim Koordinasi Perkuat Peran AlumniMinggu 26 Maret 2023 | 12:37

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!