ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Selasa, Maret 21, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Kiai Dahlan tentang Iman, Ilmu, Amal, dan Ikhlas

Selasa 18 Mei 2021 | 04:18
6 min read
1.6k
SHARES
5.1k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Kiai Dahlan tentang Iman, Ilmu, Amal, dan Ikhlas

Kiai Dahlan tentang Iman, Ilmu, Amal, dan Ikhlas, oleh M. Anwar Djaelani, peminat biografi tokoh-tokoh Islam.

PWMU.CO – Di banyak kesempatan, KH Ahmad Dahlan menekankan keimanan. Kita harus teguh, misalnya, dalam memegang iman kepada Hari Akhir. Tentu saja, terkait ini, kita harus pula menyiapkan diri agar bisa hidup bahagia di negeri akhirat yang kekal. Kata Kiai Dahlan: “Kita manusia ini hidup di dunia hanya sekali, untuk bertaruh: Sesudah mati akan mendapat kebahagiaankah atau kesengsaraankah” (Hadjid, 2013: 7).

Agar hidup terarah dengan baik, Kiai Dahlan memberikan semacam petunjuk jalan. Dalam hal ini, beliau sangat sering mengutip perkataan ulama yang diyakininya sebagai sesuatu yang tepat. Bahwa, “Manusia itu semuanya mati (mati perasaannya), kecuali para ulama yaitu orang-orang yang berilmu. (Tapi) ulama-ulama itu dalam kebingungan kecuali mereka yang beramal. (Adapun) mereka yang beramalpun semuanya dalam kekhawatiran kecuali mereka yang ikhlas atau bersih” (Hadjid, 2013: 7).

Jika kedua paragraf di atas itu kita “gabung”, dalam pandangan Kiai Dahlan, agar kita bahagia di dunia dan di akhirat maka rawat dan kuatkanlah empat hal ini: Iman, ilmu, amal, dan ikhlas. Mari kita renungkan kaitannya.

Iman dan Ilmu

Rukun Iman adalah pelajaran paling pokok dalam Islam. Rukun Iman yang enam itu, diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Rasulullah Saw yang kala itu sedang bersama Sahabat Umar bin Khaththab Ra. “Hendaklah engkau beriman kepada Allah, beriman kepada para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, para utusan-Nya, Hari Akhir, serta hendaklah engkau beriman kepada taqdir yang baik dan yang buruk” (HR Muslim).

Iman harus kuat. Dengan ilmu, iman akan semakin kukuh. Untuk mendapatkan ilmu bergurulah kepada orang atau pihak yang tepat. Sementara, jika kita di posisi sebagai orang yang memiliki ilmu, jadilah guru yang baik. Sampaikanlah ilmu yang kita punya dengan cara yang baik. Lihatlah, dalam hal Rukun Iman, bahkan ilmu tentang itu diajarkan langsung oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw.

Berimanlah dan berilmulah, agar kita bisa memenuhi ketentuan Allah ini: “Niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat” (Mujadilah 11).

Berilmulah! Milikilah ilmu yang setinggi-tingginya. Jika berilmu, kita akan paham bahwa beriman saja tidak cukup. Bagi semua yang beriman, pada saat yang sama mereka harus mengerjakan amal shalih sesuai yang digariskan Allah dan Rasul-Nya. Sekadar contoh, kepada kaum beriman diwajibkan untuk berpuasa, sebagaimana yang dimaksud ayat ini: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa” (al-Baqarah183).

Ilmu dan Amal

Dalam beberapa ayat perintah untuk menegakkan shalat disebutkan bersamaan dengan zakat. Misalnya, di ayat ini: “Dan dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat” (al-Baqarah 110). Hal itu menunjukkan posisi zakat sepenting shalat. Maka, sulit kita mengerti jika ada orang yang rajin menegakkan shalat tapi abai untuk menunaikan zakat.

Terkait hal di atas, jika berilmu kita akan paham atas sikap Abubakar Ra dalam menghadapi umat Islam yang enggan membayar zakat. Alkisah, setelah Rasulullah Saw wafat, sejumlah umat Islam malas berzakat dengan aneka alasan. Sikap mereka direspon secara tegas (untuk tak menyebut keras) oleh Khalifah Abu Bakar radhiyallahu anhu.

Dalam sebuah musyawarah, tanpa ragu Abu Bakar menjawab pandangan Umar bin Khaththab radhiyallahu anhu dan para sahabat lainnya yang berbeda dengannya: “Demi Allah, aku akan memerangi siapapun yang memisahkan shalat dengan zakat.”

Abu Bakar bersikap tegas seperti itu karena dalam pandangannya, umat Islam—yang beriman—tak boleh membeda-bedakan antara kewajiban menegakkan shalat dan menegakkan zakat. Bagi beliau, kewajiban menunaikan zakat merupakan salah satu dari Rukun Islam. Tidak sempurna Islam seseorang atau suatu kaum bila menafikan penunaian zakat. Apalagi, tegas Abubakar Ra, di dalam Al-Quran perintah shalat beriringan dengan seruan menunaikan zakat.

Di musyawarah itu, seperti yang telah disebutkan, di awal Umar bin Khaththab tak sependapat dengan Abu Bakar. Tapi, setelah mendapatkan penjelasan dari Abu Bakar, akhirnya Umar bin Khaththab bisa memahami dan mendukungnya.

Pada fragmen di atas, terlihat hubungan yang menyatu antara iman, ilmu, dan amal. Untuk penghayatan lebih lanjut, cermatilah ayat ini: “Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan. Akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, Hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya, anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa” (al-Baqarah 177).

Terlihat pada ayat di atas, dalam hal kebajikan posisi iman disandingkan sejajar dengan keutamaan melakukan berbagai amal shalih. Ada banyak pilihan amal shalih, seperti mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Juga, membelanjakan harta yang dicintainya antara lain kepada anak-anak yatim, orang-orang miskin, dan lain-lain.

Iman harus kita buktikan dengan amal. Jika hal itu tidak kita lakukan, maka kita akan menjadi pribadi yang aneh. Perhatikan syair gubahan Hamka di buku “Iman dan Amal Shaleh” (1982, 4) berikut ini: Engkau durhakai perintah Tuhan/ Padahal di lahir menyatakan cinta/ Di dalam alam ini mustahil/ Di alam ini pun ganjil/.

Selanjutnya, Hamka berpesan: Kalau nian cintamu tulus/ Niscaya perintah-Nya engkau taati/ Sebab orang bercinta kepada kecintaan/ Patuh dan tunduk senantiasa/.

Perhatikanlah! Hamka mewanti-wanti agar kita sekali-kali jangan pernah punya cinta palsu. “Cinta yang tak sudi berkorban, menurut yang terpakai dalam alam ini, adalah cinta palsu. Apatah lagi terhadap Tuhan, niscaya iman palsu, Islam palsu,” kata Hamka.

Amal dan Ikhlas

Iman sudah kita miliki, ilmu telah kita punyai, dan amal sudah kita kerjakan. Lalu, apa lagi? Kembali kepada ajaran ulama yang sering dikutip Kiai dahlan, maka lakukanlah kesemua itu dengan ikhlas. Adapun soal ikhlas, ada di niat. Artinya, bersihkan niat kita bahwa semua amaliyah yang kita kerjakan hanya semata-mata untuk mengharap ridha Allah.

Atas hal di atas, renungkanlah hadits ini: “Sesungguhnya seluruh amal itu tergantung kepada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan sesuai niatnya. Oleh karena itu, barangsiapa yang berhijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang berhijrah karena (untuk mendapatkan) dunia atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya itu kepada apa yang menjadi tujuannya (niatnya)” (HR Bukhari dan Muslim).

Selalulah meluruskan niat kita. Jangan sekali-kali amaliyah kita didorong oleh hawa nafsu. Allah melarang hal ini, bahkan memberikan predikat yang buruk kepada pelakunya. Cermatilah ayat ini: “Terangkanlah kepada-Ku tentang orang yang menjadikan hawa nafsunya sebagai tuhannya. Maka apakah kamu dapat menjadi pemelihara atasnya? Atau, apakah kamu mengira bahwa kebanyakan mereka itu mendengar atau memahami. Mereka itu tidak lain, hanyalah seperti binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat jalannya (dari binatang ternak itu)” (al-Furqaan 43-44).

Sungguh, “Apabila orang telah memperturutkan kehendak hawa nafsunya maka cahaya ketuhanan kabur dalam hatinya,” kata Hamka. Oleh karena itu, ikhlaskan niat dengan meniadakan sama sekali dorongan hawa nafsu dalam amaliyah kita. Jika sudah begitu, yaitu “Apabila manusia telah terlepas dari cengkraman ‘Tuhan hawa nafsu’, akan jernihlah kembali jiwanya dan akan timbul hakikat iman yang sejati,” tegas Hamka (Tafsir Al-Azhar, 2003: 5037).

Sudahkah Kiai Dahlan memiliki dan menjalankan empat hal yaitu “Iman, ilmu, amal, dan ikhlas” itu? Rasanya, tak perlu uraian panjang-lebar untuk menjawabnya. Cukuplah kiranya, kita ikuti perjalanan hidup beliau sejak dibesarkan oleh kedua orangtuanya dalam suasana yang penuh keimanan sampai di hari-hari terakhir kehidupannya yang tak putus memikirkan dakwah dan nasib umat Islam. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Buya HamkaKH Ahmad DahlanKH HadjidM Anwar DjaelaniTafsir al Azhar
SendShare656Tweet410Share

Related Posts

Siapa Suka Pamer, Bermegah-megahan?

Rabu 8 Maret 2023 | 18:26
272

M. Anwar Djaelani: Rokok, Tuhan 9 Senti dan Hilangnya Adab. Siapa Suka Pamer, Bermegah-megahan? (Sketsa...

Bayangan KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Hadir di Musyda Sidoarjo

Minggu 5 Maret 2023 | 09:53
860

SMK Pemuda Krian raih Outstanding icon Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah di Pawai Taaruf...

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan

Senin 27 Februari 2023 | 09:26
340

Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan Wafat di Usia Hampir Seabad, KH Ali Yafie Diterima Banyak Kalangan; Oleh M. Anwar...

Kontroversi Megawati Sindir Ngaji

Kamis 23 Februari 2023 | 13:03
757

M. Anwar Djaelani: Kontroversi Megawati Sindir Ngaji (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kontroversi Megawati Sindir Ngaji Oleh M. Anwar Djaelani,...

Sarjana Tukang Stempel

Jumat 13 Januari 2023 | 23:04
254

M. Anwar Djaelani: Sarjana Tukang Stempel (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Sarjana Tukang Stempel; Kolom oleh M....

Jurnalistik Asyik Bersama Emak-Emak di Unair

Selasa 10 Januari 2023 | 07:43
131

Anwar Djaelani menyampaikan pelatihan menulis kepada mantan aktivis dakwah kampus. (Anisah/PWMU.CO) PWMU.CO- Jurnalistik asyik digelar...

Agar Menulis Berita Kebaikan Tak Terjerumus Riya

Minggu 8 Januari 2023 | 09:18
207

M. Anwar Djaelani: Agar Menulis Berita Kebaikan Tak Terjerumus Riya (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Agar...

Kekuatan Jurnalisme Warga

Senin 2 Januari 2023 | 12:15
132

M. Anwar Djaelani (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Kekuatan Jurnalisme Warga; Oleh M. Anwar Djaelani, aktif...

Bahasa Jurnalistik: Jangan Berbunga-bunga!

Minggu 1 Januari 2023 | 05:15
228

M. Anwar Djaelani: (Sketsa foto Atho' Khoironi/PWMU.CO) Bahasa Jurnalistik; Oleh M. Anwar Djaelani, aktif menulis sejak...

Lima Nasihat Prof KH Didin Hafidhuddin di Silatnas X Elkisi

Selasa 20 Desember 2022 | 06:58
363

Lima Nasihat Prof KH Didin Hafidhuddin di Silatnas X Elkisi, Catatan M. Anwar Djaelani. PWMU.CO...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Siswa Klub Ekonomi Smamsatu Juara Accounting Skill Competition

    55679 shares
    Share 22272 Tweet 13920
  • Acara Outbound Berakhir Tangisan

    33254 shares
    Share 13302 Tweet 8314
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    9053 shares
    Share 3621 Tweet 2263
  • Ketua MPID PWM Jatim Siap Dipenjara

    2059 shares
    Share 824 Tweet 515
  • Ka’bah dan Awan 3D di Poster Tarhib Ramadhan Spemdalas

    1423 shares
    Share 569 Tweet 356
  • Pesan Ustadz Adi Hidayat Menyambut Ramadhan

    1152 shares
    Share 461 Tweet 288
  • Kesempatan Langka Bunda Saksikan Film Karya Anak SD Mugeb di Bioskop

    556 shares
    Share 222 Tweet 139
  • Logo Musycab Muhammadiyah Bubutan Diluncurkan

    520 shares
    Share 208 Tweet 130
  • Suami-Istri Pimpin Muhammadiyah-Aisyiyah Kabupaten Tulungagung

    512 shares
    Share 205 Tweet 128
  • King Queen of Library SD Mugeb Kunjungi Perpustakaan Spemdalas

    585 shares
    Share 234 Tweet 146

Berita Terkini

  • Agar Jaringan RSMA Jatim Lebih Tenang ketika Menghadapi Masalah HukumSenin 20 Maret 2023 | 23:53
  • Cerita di Balik Evoting Musyda Kabupaten ProbolinggoSenin 20 Maret 2023 | 23:38
  • Abdul Malik Terpilih Kembali sebagai Ketua PDM JombangSenin 20 Maret 2023 | 22:54
  • Lasminingsih Pimpin Aisyiyah Kabupaten Probolinggo, Sekretaris Aminatul IfahSenin 20 Maret 2023 | 22:17
  • Musyda Unik Muhammadiyah Jombang, Pesertanya Pakai SarungSenin 20 Maret 2023 | 22:12
  • Saat Jemari Lebih Cepat dari OtakSenin 20 Maret 2023 | 21:38
  • Milad Ke-109 Aisyiyah, PCA Sumberrejo Menggelar Pengajian dan SantunanSenin 20 Maret 2023 | 21:23
  • Umsida Mantapkan Peran Ormawa sebagai Tonggak DakwahSenin 20 Maret 2023 | 21:05
  • Logo Musycab
    Logo Musycab Muhammadiyah Bubutan DiluncurkanSenin 20 Maret 2023 | 21:00
  • 26 Siswa MIM 7 Kenep Lolos Semifinal KomasSenin 20 Maret 2023 | 20:49

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!