• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Senin, Maret 1, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Kyai Dawam soal Pesantren, Akhlak Bangsa, dan Pertumbuhan 3H

Selasa 29 November 2016 | 13:53
in Opini
32
SHARES
99
VIEWS

PWMU.CO – Tantangan pendidikan yang abadi ternyata adalah akhlak, moral, atau etika. Dan pesantren atau sekolah Muhammadiyah terbukti mampu menjawab tentangan itu. Dalam proses pendidikannya, lembaga itu mampu menumbuhkan 3H, Head, Heart, dan Hand.

Berikut adalah tulisan opini Pengasuh PP Al-Ishlah Sendangagung Paciran Lamongan yang membahas soal itu. Selamat menikmati. Redaksi.

***

Tantangan Pendidikan: Dulu dan Kini
Oleh KH Muhammad Dawam Saleh

kh-m-dawam-salehPendidikan berasal dari tarbiyah atau dalam bahasa Inggis education. Tarbiyah berasal dari bahasa Arab, dari dari raba, yarbu yang artinya tambah atau tumbuh. Jadi, tarbiyah berarti menjadikan sesuatu tambah atau tumbuh.

Wilayah yang diharapkan tambah atau tumbuh adalah 3H, yaitu head, heart, hand. Head adalah kepala. Maksudnya, akal pikiran dan ilmu pengetahuan. Heart itu hati yang mengandung arti akhlak, moral, adab, etika. Sementara hand bermakna tangan alias keterampilan kerja yang melibatkan anggota tubuh.

(Baca: Puisi Seorang Kyai untuk Presiden: Keliru Melulu, Maafkan Aku)

Sasaran pendidikan, yang utama, adalah generasi muda. Melalui sekolah-sekolah, pesantren-pesantren, kampus-kampus. Adapun generasi tua biasanya melalui pengajian-pengajian, taushiah-taushiah, khotbah-khotbah.

Baca Juga:  Kumpulan Puisi Menggugat dari KH M Dawam Saleh

Istilah pengajaran (ta’lim, teaching) hanya ada pada wilayah head, pemikiran, dan ilmu pengetahuan.

Tantangan Masa Dulu
Tantangan pendidikan di masa lalu maupun masa sekarang, sebenarnya, tidak jauh berbeda. Yang agak lain mungkin hanya intensitas dan tekanannnya.

Pada masa penjajahan Belanda, umat Islam serba ketinggalan dalam segala bidang. Kecuali mungkin di bidang akhlak dan agama. Umat Islam masa dulu tertinggal di bidang ilmu pengetahuan umum (science and technology). Makanya kalah dalam ekonomi dan persenjataan.

Dalam bidang agama, umat Islam menjalankan pemahaman agama yang dipenuhi takhayul, bidah, dan khurafat; yang tidak sesuai dengan logika ilmu pengetahuan dan hukum alam. Juga bertolak belakang dengan nalar sehat.

Pendidikan Islam di masa dulu, yang direpresentasikan oleh pesantren-pesantren salaf, hanya mempelajari ilmu agama, seperti fiqih dan tarikat, serta kurang menyentuh kajian sains dan teknologi.

Karena itu, KH Ahmad Dahlan memelopori ajaran tauhid yang benar dan bebas dari syirik, takhayul, bidah, dan khurafat. Kiai Dahlan menekankan umat Islam untuk mempelajari ilmu-ilmu umum melalui sekolah-sekolah Muhammadiyah. Pesan Kiai Dahlan yang terkenal adalah, “Jadilah engkau ulama yang berkemajuan.”

Baca Juga:  Amien Rais Sebut 3 Indikator Pemerintah Lemah terhadap Asing

Tantangan Masa Kini
Adapun setelah kemerdekaan Indonesia, hingga era Orde Lama, juga Orde Baru dan Era Reformasi, umat Islam, secara keseluruhan, sudah memasukkan ilmu pengetahuan umum dalam sekolah-sekolah mereka. Demikian juga yang berlaku dalam lembaga pendidikan Muhammadiyah maupun NU.

Dengan demikian, pemikiran-pemikiran yang dihinggapi takhayul dan taklid buta, semakian terkikis. Tentu tetap ada kecenderungan sekolah-sekolah Muhammadiyah lebih unggul dibading milik Ma’arif NU. Hal itu karena Muhammadiyah yang memang memelopori berdirinya sekolah, sementara NU masih banyak yang berkutat dengan pendidikan pesantren.

Yang jelas, kini umat Islam sama sepakat untuk meningkatkan saintek dalam pendidikan. Tetap mempelajari pendidikan agama sesuai dengan cara dan mazhab, namun juga sambil terus menggairahkan kajian ilmu-ilmu umum dan teknologi.

Tantangan yang abadi, di atas segalanya, adalah pendidikan akhlak, moral, dan etika. Akhlak inilah misi utama diutusnya Rasulullah Muhammad SAW. “Sesungguhnya aku diutus,” kata Nabi, “hanya untuk menyempurnakan akhlak yang mulia.”

Baca Juga:  Ini yang Menyebabkan Hilangnya Rasa Simpati KH M Dawam Saleh pada Presiden Jokowi

Sabda beliau yang lain, “Segala sesuatu, jika banyak jumlahnya, niscaya akan murah harganya, kecuali akhlak.”

Sastrawan Syauqi Bik berkata, “Eksistensi suatu umat, sesungguhnya, ditakar dengan keluhuran akhlak mereka. Ketika akhlak suatu umat hancur, hancur pula eksistensi umat bersangkutan.”

Dalam rangka membangun keberhasilan pendidikan akhlak, diperlukan tiga lingkungan yang kondusif, yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan pergaulan sehari-hari.

Adapun pendidikan akhlak yang lebih ideal adalah di pesantren, dengan kriteria-kriteria yang utama bagi pengembangan ilmu dan akhlah anak didik, sebagai berikut. Pertama, adanya figur pendidik yang benar-benar bisa dijadikan teladan: ikhlas, istiqamah, berilmu, dan berdedikasi.

Kedua, adanya disiplin menjalankan syariat Islam, seperti shalat jamaah lima waktu. Ketiga, adanya disiplin berpakaian, perizinan keluar masuk pesantren, jadwal kegiatan yang tertata rapi dan teratur.

Inilah model pendidikan yang insya Allah dapat menumbuhkan kemampuan head, heart, dan hand. (*)

Tags: KH M Dawam SalehPendidikan dan 3HPesantren dan Akhlak BangsaTantangan Pendidikan Dulu dan Kini
Share13Tweet8SendShare

Related Posts

Amien Rais Sebut 3 Indikator Pemerintah Lemah terhadap Asing
Kabar

Amien Rais Sebut 3 Indikator Pemerintah Lemah terhadap Asing

Minggu 10 Desember 2017 | 20:10
23
Ini yang Menyebabkan Hilangnya Rasa Simpati KH M Dawam Saleh pada Presiden Jokowi
Kabar

Ini yang Menyebabkan Hilangnya Rasa Simpati KH M Dawam Saleh pada Presiden Jokowi

Kamis 29 Juni 2017 | 06:42
168
Kumpulan Puisi Menggugat dari KH M Dawam Sholeh
Headline

Kumpulan Puisi Menggugat dari KH M Dawam Saleh

Selasa 27 Juni 2017 | 23:21
149

Discussion about this post

Berita Terbaru

Hakim algojo koruptor

Hakim Algojo Koruptor, Tak Mau Minta-Minta Fasilitas

Senin 1 Maret 2021 | 09:46
150 Tokoh Muhammadiyah Jatim Divaksin Covid-19

150 Tokoh Muhammadiyah Jatim Divaksin Covid-19

Senin 1 Maret 2021 | 09:23
Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah

Haedar Nashir: Bela Negara adalah DNA Muhammadiyah

Senin 1 Maret 2021 | 09:10
Miras dilegalkan

Miras Dilegalkan, Mana Suara Wapres Kiai Ma’ruf Amin

Senin 1 Maret 2021 | 08:13
Siswa Smadiga Raih Juara Funtastic English

Siswa Smadiga Raih Juara Funtastic English

Senin 1 Maret 2021 | 07:18
Inilah Lima Hasil Tanwir Hizbul Wathan

Inilah Lima Hasil Tanwir Hizbul Wathan

Senin 1 Maret 2021 | 05:52
Festival Faqih Usman 2021 Digelar secara Virtual

Festival Faqih Usman 2021 Digelar secara Virtual

Senin 1 Maret 2021 | 00:18
Setelah Toko Muhammadiyah, PCM Rungkut Bangun Masjid Al-Anwar

Setelah Toko Muhammadiyah, PCM Rungkut Bangun Masjid Al-Anwar

Minggu 28 Februari 2021 | 23:48
Muhadjir Effendy: alumni Ponpes Muhammadiyah harus punya dua sisi mata uang yang kuat, yakni 100 persen Islam dan Indonesia.

Muhadjir Effendy: Alumni Ponpes Muhammadiyah 100 Persen Islam dan Indonesia

Minggu 28 Februari 2021 | 22:56
Abdul Mu’ti: Pak Artidjo Alkostar Hanya Takut Allah

Abdul Mu’ti: Pak Artidjo Alkostar Hanya Takut Allah

Minggu 28 Februari 2021 | 20:46

Milad PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO
Milad PWMU.CO

Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga ke Kopdar PWMU.CO

Minggu 28 Februari 2021 | 00:01
150

Penulis bersama keluarga dan Nadjib Hamid (kedua dari kanan). Pengalaman Tak Terlupakan Boyong Keluarga di Kopdar PWMU.CO (Istimewa/PWMU.CO) Pengalaman Tak...

Read more
Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU.CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
147

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
188
Maklumat dan Putusnya Urat Takut Umat ditulis Bekti Sawiji, Mahasiswa S3 Universitas Negeri Islam (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kaget Gaya Komunikasi Admin PWMU.CO

Jumat 26 Februari 2021 | 06:07
147
Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Kamis 25 Februari 2021 | 13:07
257

Berita Terpopuler

  • Tradisi pesantren dibawa Muhadjir Effendy ke UMM. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber Webinar #17 LP2PPM, Jumat (26/2/21).

    Tradisi Pesantren Dibawa Muhadjir Effendy ke UMM

    6046 shares
    Share 2418 Tweet 1512
  • Kenalkan Sekolah, SD Mugeb Adakan Happy Learning Class

    743 shares
    Share 297 Tweet 186
  • Muhadjir Effendy: Alumni Ponpes Muhammadiyah 100 Persen Islam dan Indonesia

    696 shares
    Share 278 Tweet 174
  • Punya 4.000 Masjid, Begini Perkembangan Islam di Thailand

    685 shares
    Share 274 Tweet 171
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    253595 shares
    Share 101438 Tweet 63399
  • Kisah Haru Siswa Smamda Surabaya Dapat Golden Ticket Unair

    269 shares
    Share 108 Tweet 67
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    2849 shares
    Share 1140 Tweet 712
  • Setelah Toko Muhammadiyah, PCM Rungkut Bangun Masjid Al-Anwar

    207 shares
    Share 83 Tweet 52
  • Nabi Isa dalam Quran, Begini Allah Menyebutnya

    3223 shares
    Share 1289 Tweet 806
  • Dosen Australia: Unik, Manajemen Risiko Bencana Muhammadiyah

    356 shares
    Share 142 Tweet 89
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In