• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Selasa, Juli 5, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Busyro Muqoddas: Negara Kini Dikuasai Orde Oligarki

Rabu 7 Juli 2021 | 07:57
5 min read
832
SHARES
2.6k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Busyro Muqoddas: Negara Kini Dikuasai Orde Oligarki

PWMU.CO – Busyro Muqoddas: Negara Kini Dikuasai Orde Oligarki. Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Dr H M Busyro Muqoddas SH MHum membahasnya secara reflektif pada acara Penguatan Ideologi Muhammadiyah.

Kegiaa bertajuk “Muhammadiyah dan Keadilan Sosial” ini diselengarakan oleh Mugeb Islamic Center (MIC) Majelis Dikdasmen Pimpinan Cabang Muhammadiyah GKB, Gresik, secara daring, Selasa (6/7/2021).

Di masa kini, dia memberi istilah Orde Oligarki, yaitu sejumlah orang kecil yang menguasai politik, birokrasi, dan bisnis. “Mereka bergandengan tangan erat, berselingkuh politik dengan terbuka. Itulah yang sekarang menguasai negeri ini,” ungkapnya.

Berikut ini berbagai kasus yang Busyro Muqoddas ulas secara reflektif untuk menilik bagaimana gambaran pelanggaran keadilan sosial yang banyak terjadi.

Kasus Menista Pancasila

Jika boleh membandingkan, sambungnya, jumlah perguruan tinggi (PT) Muhammadiyah seluruh Indonesia ada 170, padahal PTN hanya 121. Muhammadiyah membiayainya sendiri, sedangkan PTN dibayari pemerintah.

“Biaya sendiri dari umat. Memang berutang kepada bank, tapi gak ada bank yang menolak karena percaya, Muhammadiyah tidak utang kayak bantuan likuiditas Bank Indonesia (BLBI),” terangnya.

Busyro menjelaskan, saat itu KPK mengeluarkan Surat Perintah Pemberhentian Penyelidikan (SP3). Jadi tidak akan diteruskan, padahal itu perampok. BLBI saat presidennya Megawati itu, kasus awalnya dulu mencapai sekitar Rp 617 Triliun pada tahun 2002.

Busyro lantas bertanya retoris, “Itu melanggar keadilan sosial tidak?”

“Tidah hanya melanggar; menabrak, merobek-robek, menginjak, menista Pancasila,” tegas pria yang hampir genap berusia 69 tahun itu.

Dia menekankan kejadian itu menista Pancasila. Semua sila, tidak hanya sila kelima, karena lima sila itu selalu berkaitan. “Dijiwai oleh sila pertama, menjiwai sila kedua sampai dengan sila terakhir,” ungkapnya.

Begitu pula dengan skandal Muhammad Syamsi dari Gerindra. Juga kasus direktur suatu perusahaan yang dia lupa namanya. “Cuma berhenti di situ,” ujarnya.

Kasus Reklamasi

Lalu saat reklamasi pantai kapuk, imbuhnya, waktu itu gubernurnya Ahok, juga mengalami pola penanganan yang sama. “Berhenti di situ aja, tidak sampai terus. Sebab kalau terus, gempa bumi skala 10 Richter,” ulas dia. Gempa bumi yang dia maksud itu adalah gempa bumi politik.

“Apakah itu melanggar keadilan sosial?” tanyanya retoris, lalu menjawab, “Jelas sekali! Korbannya nelayan-nelayan di pantai Jakarta Utara. Tidak hanya nelayan-nelayan, tapi juga lingkungan-lingkungan,” ungkapnya.

Dia pun menambahkan sebuah pertanyaan reflektif karena baginya banyak sekali fenomena yang melanggar keadilan sosial. Terakhir, dia mengulas kasus Meikarta. Yaitu proyek membuat kota baru bernama ‘Meikarta’, di mana melibatkan Walikota Bekasi perempuan yang berujung ditangkap KPK.

“Pemeriksaannya juga berhenti pada orang-orang itu. Tidak sampai pemeriksaan ke tingkat atasannya, seperti Mendagri, Kepala BPN, dan Menteri Perdagangan saat itu,” jelasnya.

Lalu dia melontarkan pertanyaan refleksi, “Apakah kasus Meikarta melanggar keadilan sosial?” Jawaban dia pun sama dengan kasus-kasus sebelumnya. 

“Reklamasi itu menimbun laut. Saya tidak tahu di Gresik itu ada reklamasi atau tidak,” ucapnya.

Dia lalu menceritakan hal menarik pada kunjungannya ke Gresik sekitar 4-5 tahun yang lalu. Dia bertanya kepada seseorang yang menjemputnya, “Di Gresik ini ada reklamasi nggak?”

Lalu orang itu menjawab ada. Sekarang nelayan itu pindah profesi. Nelayan yang terdampak negatif itu kini menjadi pegawai buruh pabrik.

Praktik Pancasila sebagai Ideologi Negara

Dari sebagian kecil contoh itu, Busyro ingin menyampaikan, yang bertanggung jawab dalam kasus ini adalah negara, terutama pemerintah. “Karena pemerintah eksekutif, sehari-hari menjalankan pemerintahan dari pusat sampai lurah,” jelasnya.

Nah, apakah ada korupsi secara nasional? Melihat fenomena korupsi ini, dia lantas mempertanyakan bagaimana praktik Pancasila sebagai ideologi negara. “Praktiknya, Pancasila menjadi mainan, alat untuk meremuk, mencari-cari alasan orang lain tanpa masalah kemudian diremuk atau dipecat,” jawabnya.

Dia mencontohkan fenomena yang menimpa 75 pegawai KPK yang terbukti unggul kepancasilaannya dan kebangsaannya. Mereka dites seputar wawasan kebangsaan, di mana ada pertanyaan-pertanyaan tentang ideologi Pancasila.

Kata Busyro, temuan penelitian lantas menunjukkan, ideologi Pancasila itu menjadi alat untuk menggusur orang-orang yang dianggap berbahaya. Berbahayakah? Busyro menegaskan, tidak sama sekali. Dia tahu, sebab sudah selama empat tahun mereka bergaul, taawun.

Pancasila di Orde Baru Disalahgunakan

Kata Busyro, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) akhir-akhir ini menyatakan, “Di saat pandemi Covid-19 kita harus waspada karena teroris-teroris itu terus mengembangkan sayapnya lewat dunia maya. Mereka mengumpulkan duit dari dunia maya,” ujarnya.

“Saya sendiri tidak ragu karena di masa Orde Baru dulu kami membongkar permainan intelijen angkatan darat dipimpin Letnan Jenderal Ali Moertopo yang diberi kepercayaan penuh oleh Pak Harto,” ungkapnya.

Dia menceritakan, saat itu umat Islam difitnah dengan politik Komando Jihad yang memakan korban paling banyak dari Jawa Timur. Padahal, Komando Jihad itu rekayasa intelijen TNI AD.

Dari sini, dia menyimpulkan, ideologi Pancasila dulu di era Orde Baru itu disalahgunakan oleh penguasa eksekutif—presiden dan antek-anteknya—untuk membuat hoax politik.

“Sasarannya, mayoritas bahkan semuanya umat Islam. Banyak yang dipenjara, disiksa, dan dihukum mati,” ujarnya.

Lalu dia menyatakan, “Pancasila di era Orde Baru itu apakah berupa keadilan sosial? Omong kosong! Bohong pada rakyat.”

Korupsinya saat itu luar biasa, walau sekarang menurutnya korupsinya lebih ngeri daripada era orde baru. Dia tau persis, karena mengalami masa orde baru.

Ketidakadilan Politik

“Saya sering diperiksa intel-intel yang pemeriksaannya tidak ada dasarnya,” ungkap Busyro.

Busyro menerangkan, dia bersama tim yang lain, termasuk Prof Dr H Adnan Buyung Nasution SH, melakukan pembelaan-pembelaan terhadap korban ketidakadilan politik saat itu.

“Keadilan sosial itu termasuk keadilan politik. Jadi kalau umat Islam difitnah dengan Komando Jihad tadi itu keadilan politik!” tuturnya.

Ada buku yang dia tulis di mana menggambarkan ketidakadilan politik. Dari hasil wawancara yang dia muat, dia sadar, Pancasila sebagai ideologi negara itu lebih banyak digunakan sebagai alat untuk mainan, membohongi, menekan, dan memfitnah. Dia lalu mengingat bagaimana dulu Buya Hamka, Kasman Singodimedjo, dan lainnya ditahan. (*)

Penulis Sayyidah Nuriyah Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Adnan Buyung NasutionBusyro MuqoddasBuya HamkaKasman SingodimedjoKomando JihadMugeb Islamic CenterOrde OligarkiPancasilaSayyidah Nuriyah
SendShare333Tweet208Share

Related Posts

Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

Senin 4 Juli 2022 | 16:32
8.5k

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Jamaah...

Hati-Hati Termakan Bualan di Media Sosial

Senin 4 Juli 2022 | 14:10
354

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Hati-Hati...

Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

Senin 4 Juli 2022 | 08:25
11.4k

Pemimpin Redaksi PWMU.CO Mohammad Nurfatoni bertausiah di Masjid Al-Fattah Kepatihan Tulungagung (Syahroni Nur Wachid/PWMU.CO) Luar...

Siswa Libur, Guru SD Mugeb IHT Pemanfaatan Akun Belajar.id

Sabtu 2 Juli 2022 | 10:06
111

Lailatul Mabadi Chaira SSi membantu Romlah SPd membagikan tautan situsnya (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Siswa Libur, Guru...

Siswa SD Mugeb Manfaatkan Liburan untuk Persiapan Kejurprov

Jumat 1 Juli 2022 | 15:53
55

Abiyu Rausan Fikri Kholiq (kiri) fokus berlatih catur (Istimewa/PWMU.CO) Siswa SD Mugeb Manfaatkan Liburan untuk Persiapan...

Sekolah dari Jerman, Siswa SD Mugeb Ini Akhirnya Diwisuda

Rabu 29 Juni 2022 | 09:52
15.5k

Muhammad Nararya Purwanto bersama Kepala SD Mugeb M Nor Qomari SSi di Wisuda XXII (Istimewa/PWMU.CO)...

Siswa SD Mugeb Unjuk Bakat Dancesport di Porprov Jatim

Selasa 28 Juni 2022 | 18:08
2.1k

Diandra menunjukkan medalinya di Kejurprov tahun 2021 cabor senam. Siswa SD Mugeb Unjuk Bakat Dancesport...

Dongeng Spesial Belajar dari Semut yang Sombong

Minggu 26 Juni 2022 | 19:48
203

Kak Ari menguji konsentrasi peserta sebelum memulai dongengnya (Indra Setiawan/PWMU.CO) Dongeng Spesial Belajar dari Semut...

Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD Mugeb

Sabtu 25 Juni 2022 | 21:16
1.1k

Penampilan puisi Kembalikan Indonesia Padaku (Istimewa/PWMU.CO) Serasa Keliling Indonesia, Menikmati Beragam Tarian SD Mugeb; Liputan...

Piagam Jakarta Sumber Pancasila

Rabu 22 Juni 2022 | 09:07
5.3k

M Rizal Fadillah Piagam Jakarta Sumber Pancasila oleh M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Kebangsaan....

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    4503 shares
    Share 1801 Tweet 1126
  • Dipuji Haedar Nashir, Begini Respon Rektor UM Bima

    3824 shares
    Share 1530 Tweet 956
  • Luar Biasa! Begini Besarnya Potensi Lahan Dakwah Digital

    3654 shares
    Share 1462 Tweet 914
  • Semua Orang Itu Penting, Ini Branding Empat Sekolah GKB

    3548 shares
    Share 1419 Tweet 887
  • Ikut Pelatihan Menulis, Dapat Rezeki Nomplok

    3044 shares
    Share 1218 Tweet 761
  • Jamaah Masjid Sujud Diingatkan Karakter Internet yang ‘Khalidina fiha Abadan’

    2707 shares
    Share 1083 Tweet 677
  • Pentas Dalang Cilik Spemdalas Bawa Pesan Peduli Lingkungan

    3263 shares
    Share 1305 Tweet 816
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    897 shares
    Share 359 Tweet 224
  • Cakepnya Wisudawan Spemdalas berkat Dresscode Ini

    2394 shares
    Share 958 Tweet 599
  • Tim Kompak di Balik Sukses Graduation XIX Spemdalas

    2229 shares
    Share 892 Tweet 557

Berita Terkini

  • Gedung panti
    Gedung Panti Ini Butuh Dana Rp 2 MSelasa 5 Juli 2022 | 16:07
  • Peranan Media Sosial dalam Marketing PariwisataSelasa 5 Juli 2022 | 15:50
  • Bersiap Tarwiyah sebelum Wukuf, KBIH Baitul Atiq BerkoordinasiSelasa 5 Juli 2022 | 14:32
  • Menggoda setan
    Masuknya Virus Salafi ke Jantung MuhammadiyahSelasa 5 Juli 2022 | 14:00
  • Amankan Aset
    Amankan Aset, Majelis Wakaf Kenalkan Program SIMAMSelasa 5 Juli 2022 | 13:55
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-HaramSelasa 5 Juli 2022 | 13:52
  • Quote untuk Guru: Teruslah Menggergaji, tapi Jangan Lupa MengasahnyaSelasa 5 Juli 2022 | 13:28
  • Pemuda Tangkas, tindak lanjut Baitul Arqam Dasar (BAD) PDPM Tulungagung. Liputan Ubaidillah Alif Alwan, kontributor PWMU.CO Tulungagung.
    Pemuda Tangkas, Tindak Lanjut BAD Pemuda Muhammadiyah TulungagungSelasa 5 Juli 2022 | 13:13
  • Al Islam
    Al Islam dan Kemuhammadiyahan Jadi Bahasan Rakornas di UM SurabayaSelasa 5 Juli 2022 | 12:41
  • Pembinaan SDMM di SD Mutu Bawean: Dari Kurikulum hingga Teknologi InformasiSelasa 5 Juli 2022 | 11:32

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In