• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Sabtu, Mei 28, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Final Euro, Kejutan Sejarah Inggris dan Italia

Minggu 11 Juli 2021 | 18:48
5 min read
110
SHARES
344
VIEWS
ADVERTISEMENT
Final Euro
Trofi Euro 2020 direbutkan Inggris dan Italia di final.

Final Euro, Kejutan Sejarah Inggris dan Italia oleh Dhimam Abror Djuraid, Pembina Hizbul Wathan FC, Liga 2 PSSI.

PWMU.CO– History in the making. Siapapun yang memenangi final Euro 2020, Senin dini hari (12/7/2021) akan membuat sejarah. Baik Inggris maupun Italia. Roberto Mancini, pelatih Italia, maupun Gareth Southgate, pelatih Inggris, seluruh skuad Italia dan Inggris, semua akan mengukir sejarah.

Inilah untuk kali pertama dalam sejarah Piala Eropa kejuaraan diselenggarakan di tengah pandemi. Jadwal penyelenggaraan yang semestinya dihelat 2020 harus molor sampai 2021. Akhirnya, UEFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola Eropa mengambil keputusan berani dengan menyelenggarakan kejuaraan ini ketika krisis pandemi masih memuncak.

Format turnamen yang melibatkan 11 negara sebagai tuan rumah merupakan inovasi yang dilakukan UEFA di tengah situasi darurat ini. Dengan format ini, separo dari Eropa ikut berpesta menjadi penyelenggara. Format ini beda dengan yang lazim dipakai sebelumnya, ketika hanya ada satu kota saja yang menjadi penyelenggara.

Sayangnya, format yang meriah ini kemungkinan hanya akan tinggal kenangan. Presiden UEFA Aleksander Ceferin sudah menyatakan bahwa format Euro 2020 tidak akan dipakai lagi. Sangat mungkin kejuaraan ini akan balik lagi ke format tradisional, tuan rumah tunggal.

Sejarah lain yang dicatat turnamen ini adalah aturan pergantian pemain. Aturan pergantian pemain yang selama ini baku, hanya tiga pemain sepanjang permainan, berubah. Sebuah tim boleh melakukan pergantian sampai lima pemain, tetapi tetap dilakukan dalam tiga kali pergantian.

Perubahan ini terlihat sederhana, tapi pengaruhnya terhadap taktik dan strategi permainan cukup signifikan. Seorang pelatih yang melakukan tactical change harus berpikir cermat ketika harus menarik dua pemainnya secara simultan.

Demikian halnya dengan pelatih lawan. Untuk mengantisipasi tactical change dari kubu lawan harus dipikir dengan lebih cermat, apakah akan ikut mengganti dua pemain sekaligus, atau hanya satu pemain, atau tidak sama sekali.

Tempat Pertandingan

Dalam hal penunjukan tuan rumah, FIFA sebagai otoritas tertinggi sepak bola dunia sudah pernah membuat terobosan dengan menunjuk lebih dari satu negara sebagai tuan rumah kejuaraan sepak bola Piala Dunia. Korea Selatan dan Jepang pada kejuaraan 2002 menjadi tuan rumah bersama. Dua negara itu juga menjadi negara Asia pertama yang menjadi tuan rumah Piala Dunia.

Tapi, setelah Korea dan Jepang, format tuan rumah Piala Dunia kembali ke format single host, tuan rumah tunggal. Pada Piala Dunia 2024 mendatang Qatar akan menjadi tuan rumah tunggal. Padahal, dibanding Jepang dan Korea, fasilitas sepak bola Qatar masih ketinggalan.

Prestasi sepak bola Qatar juga masih jauh ketinggalan dibanding Korea dan Jepang. Tentu saja, Qatar berbenah dengan cepat dalam menyiapkan sarana dan prasarana untuk bisa menampung seluruh pertandingan dari penyisihan grup sampai grand final.

Tetapi, kejutan 2002 di Korea hampir bisa dipastikan tidak akan terulang. Ketika itu tuan rumah membuat kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola dunia dengan menyingkirkan raksasa Italia di babak perempat final.

Penunjukan Qatar memantik kontroversi dan sekaligus mencoreng wajah FIFA. Beberapa petinggi FIFA dan UEFA, seperti Sepp Blatter dan legenda Michel Platini, harus berurusan dengan hukum karena terlibat sogok-menyogok dalam penunjukan Qatar sebagai tuan rumah.

Platini yang menjabat sebagai presiden UEFA ditangkap dan ditahan di Nanterre, di pinggiran ibu kota Prancis, Paris, pada 2019. Platini dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran etika karena menerima sogokan puluhan miliar rupiah dari Sepp Blatter, presiden FIFA.

Dalam berbagai kesempatan, baik Platini maupun Blatter, menyatakan tak bersalah dan tidak pernah merasa melakukan pelanggaran etika maupun aturan resmi. Tetapi, masyarakat sepak bola internasional melihat beberapa hal yang janggal dalam keputusan penunjukan Qatar.

Salah satu yang menjadi perdebatan adalah cuaca Qatar yang dianggap terlalu ekstrem pada saat penyelenggaraan turnamen besar itu. Iklim di negara teluk ini dianggap tidak cocok untuk perhelatan turnamen sepak bola kelas dunia.

Soal iklim ini masih debatable, terbuka terhadap perdebatan, karena negara-negara Amerika Selatan maupun Afrika Selatan yang pernah menjadi tuan rumah, juga punya perbedaan cuaca yang bisa dibilang ekstrem dengan Eropa. Karena itu, faktor cuaca bisa dipatahkan dengan mudah.

Sponsor

Masalah yang cukup serius adalah perbedaan waktu antara Eropa dan Qatar, yang bisa memengaruhi jam tayang siaran langsung di Eropa. Sponsor-sponsor besar tentu menginginkan agar semua pertandingan ditayangkan pada prime time Eropa.

Tetapi, hal ini mendapat tentangan keras dari negara-negara di luar Eropa. Pesoalan cuaca dan perbedaan jam dianggap masalah yang sensitif dan bisa disebut diskriminatif. Karena itu, penunjukan Qatar bisa tetap dijustifikasi.

Pertimbangan politik juga menjadi persoalan yang diperdebatkan. Banyak pihak yang mempertanyakan catatan hak asasi manusia dan demokrasi di Qatar. Juga klaim bahwa proses bidding banyak diwarnai dengan korupsi dan vote buying alias pembelian suara.

Hal yang sama ditudingkan terhadap penunjukan Rusia sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 yang lalu. Sepp Blatter membantah melakukan tindakan di luar hukum dalam dua keputusan tersebut.

Kalau masalah politik menjadi pertimbangan untuk penentuan tuan rumah, tentu Piala Dunia akan berputar-putar di negara-negara tertentu saja. Apalagi, pertimbangan politik yang dipakai adalah standar demokrasi liberal ala Amerika dan Eropa. Tentu negara-negara Asia, Afrika, dan Amerika Selatan akan mengalami kesulitan untuk menjadi tuan rumah, karena standar dan praktik demokrasi yang berbeda dengan standar Amerika Serikat.

Walhasil, format keroyokan ala Euro 2020 ini sebenarnya bisa menjadi alternatif. Sayangnya, Aleksander Ceferin sudah menegaskan format ini tidak akan dipakai lagi. Alasannya, format ini rumit dan membuat pemain kelelahan.

Swiss menjadi negara yang menempuh jarak perjalanan paling jauh dengan jarak tempuh 15.486 kilometer. Ini terjadi karena Swiss harus berlaga di empat negara berbeda yaitu Italia, Azerbaijan, Rumania, dan Rusia sebelum tersingkir di perempatfinal.

Sementara, negara dengan jarak perjalanan terpendek di Euro 2020 adalah Skotlandia dengan 1.108 km. Skotlandia yang mentok di fase grup hanya memainkan laga di rumah mereka, Hampden Park dan Wembley di Inggris.

Ceferin mengklaim bahwa format Piala Eropa 2020 sangat menyulitkan dan tak adil untuk beberapa negara serta para fans. Maka dari itu, Ceferin menegaskan takkan menggunakan format ini di edisi Piala Eropa berikutnya.

Alasan yang disampaikan oleh Ceferin itu sebenarnya bisa diatasi dengan pengaturan jadwal, selama UEFA benar-benar jujur dalam mengelola turnamen. Sekarang ini pun muncul pertanyaan mengenai Inggris yang dianggap banyak diuntungkan dengan penunjukan Wembley sebagai venue pertandingan final.

Selama turnamen berlangsung, Inggris selalu bermain di depan pendukungnya, kecuali satu pertandingan babak 16 Besar di Stadion Olimpico, Roma.

Apapun yang akan terjadi, final Euro 2020 kali akan menciptakan sejarah, dan akan dikenang sepanjang zaman sebagai turnamen yang unik, karena digelar di tengah musim pandemi. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Dhimam Abror DjuraidEuro 2020FIFAPiala DuniaPiala Eropa
SendShare44Tweet28Share

Related Posts

Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

Sabtu 28 Mei 2022 | 10:16
7k

Dhimam Abror: Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago, kolom oleh Dhimam Abror Djuraid...

Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih

Selasa 24 Mei 2022 | 20:06
16.3k

Dhimam Abror Bendera LGBT, Arogansi Kulit Putih oleh Dhimam Abror Djuraid, jurnalis. PWMU.CO- Bendera LGBT...

UAS dan Yahudi Asia

Jumat 20 Mei 2022 | 09:32
12.7k

Dhimam Abror Djuraid: UAS dan Yahudi Asia UAS dan Yahudi Asia; oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Ustaz...

Lockdown Sapi

Selasa 17 Mei 2022 | 10:00
294

Dhimam Abror Djuraid Lockdown Sapi, oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Pandemi Covid-19 di Indonesia...

Terpilihnya Presiden Bongbong, Fenomena Prabowo 2024?

Sabtu 14 Mei 2022 | 09:40
809

Dhimam Abror Djuraid. Terpilihnya Presiden Bongbong, Fenomena Prabowo 2024? Terpilihnya Presiden Bongbong, Fenomena Prabowo 2024?Oleh...

Deddy Corbuzier dan LGBT

Selasa 10 Mei 2022 | 14:10
4.9k

Dhimam Abror Djuraid: Deddy Corbuzier dan LGBT Deddy Corbuzier dan LGBT, Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO -...

Manusia Gurun dan Profesor Otak Kecil

Minggu 1 Mei 2022 | 10:36
621

Dhimam Abror Djuraid: Manusia Gurun dan Profesor Otak Kecil Manusia Gurun dan Profesor Otak Kecil;...

Sulaiman Al-Rajhi, Orang Terkaya dari Arab Saudi yang Zuhud

Jumat 29 April 2022 | 10:19
829

Sulaiman Al-Rajhi Sulaiman Al-Rajhi, Orang Terkaya dari Arab Saudi yang Zuhud, kolom oleh Dhimam Abror...

Petualangan Tsamara, Kenapa Keluar dari PSI?

Minggu 24 April 2022 | 12:07
1.3k

Petualangan Tsamara, Kenapa Keluar dari PSI? Abror Djuraid Petualangan Tsamara, Kenapa Keluar dari PSI? oleh Dhimam...

Harvey dan Standar Moral PDIP

Sabtu 16 April 2022 | 13:38
4.9k

Dhimam Abror Djuraid Harvey dan Standar Moral PDIP, oleh Dhimam Abror Djuraid PWMU.CO - Anda yang cukup...

Discussion about this post

Terpopuler Hari Ini

  • Haedar Nashir: Saya Jadi Saksi, Buya Syafii Dipanggil Allah dengan Kesiapan Luar Biasa

    6868 shares
    Share 2747 Tweet 1717
  • Buya Syafii, Kompas Moral Bangsa Itu Telah Tiada

    6306 shares
    Share 2522 Tweet 1577
  • Jadi Duta Buku Nasional, Ini Rahasia Siswa Smamio

    2408 shares
    Share 963 Tweet 602
  • Buya Syafii dan Tiga Pendekar Chicago

    2252 shares
    Share 901 Tweet 563
  • Buya Syafii Maarif Wafat

    1912 shares
    Share 765 Tweet 478
  • Enam Aspek Pemahaman dalam Capaian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

    3830 shares
    Share 1532 Tweet 958
  • Buya Syafii Itu seperti Nabi Khidir

    656 shares
    Share 262 Tweet 164
  • Smamio Gandeng PBS Kenalkan Budaya Tionghoa

    609 shares
    Share 244 Tweet 152
  • Bolehkah Wanita Haid Tadarus Al-Quran?

    1825 shares
    Share 730 Tweet 456
  • Maqam Tinggi Buya Syafii di Mata Din Syamsuddin

    350 shares
    Share 140 Tweet 88

Berita Terkini

Kabar

Tak Mengenal Gender, Stop Pelecehan Seksual

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:12
11

Kegiatan Girls Empowerment di Smamda. Tak Mengenal Gender, Stop Pelecehan Seksual (Fibrina/PWMU.CO) Tak Mengenal Gender, Stop Pelecehan Seksual, liputan Fibrina...

Read more

Wabup Indah Bagikan Kartu Prioritas Berobat RSUM Lumajang

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:05
35

Smamga Jember Wisuda 225 Siswanya

Sabtu 28 Mei 2022 | 20:03
28

Ketua Pusat Studi Peradaban Islam UM Jember Raih Doktor

Sabtu 28 Mei 2022 | 17:19
175

Peduli Lansia, PWA Jatim Gelar Pramurukti

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:46
150

Penyuluhan G-Beka dan Gosok Gigi Berhadiah di SD Musix

Sabtu 28 Mei 2022 | 15:03
100

Kenangan bersama Buya Syafii sang Alumnus Muallimin

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:52
611

Madrasah Itu Maju kalau Banyak Muridnya, apalagi Menolak

Sabtu 28 Mei 2022 | 12:32
173

Pancasila Produk Tokoh Muhammadiyah, Jangan Alergi Dulu

Sabtu 28 Mei 2022 | 11:39
444

Ciri-Ciri Gerakan Perempuan Berkemajuan

Sabtu 28 Mei 2022 | 10:52
105
PWMU.CO | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In