SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya SD Muhammadiyah 4 Surabaya
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
  • Login
Sabtu, Juli 19, 2025
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
lazismu
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Kabar
  • Opini
  • Suara Perserikatan
  • Kajian
  • Feature
  • Khutbah
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Feature

Pemandu Haji Zaman Pra Islam, Jabatan Sumber Konflik

Senin 12 Juli 2021 | 13:30
in Feature
511 5
0
165
SHARES
516
VIEWS
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
ADVERTISEMENT
Pemandu haji
Kakbah dan suasana Mekkah zaman pra Islam.

PWMU.CO– Pemandu haji zaman pra Islam dikelola oleh keluarga turun temurun. Karena posisi yang menguntungkan secara sosial dan ekonomi ini, hak pengelolaan haji ini jadi rebutan.

Dalam kita Sirah Nabawi, Ibnu Ishaq menceritakan, pada periode pertama Mekkah dihuni Bani Jurhum dari Yaman setelah Hajar dan anaknya, Nabi Ismail, menemukan mata air Zamzam. Kakbah sesudah dibangun oleh Nabi Ibrahim menjadi ramai peziarah hingga menjadi tradisi haji.

Awalnya Al-Ghauts bin Murr bin Ud bin Thabikhah bin Dyas bin Mudzar dari Bani Jurhum menjabat sebagai pemandu haji. Sepeninggalnya anak keturunannya mewarisi jabatan itu dibantu Bani Khuza’ah dan Bani Bakr.

Keluarga Al-Ghauts dan anak keturunannya dinamakan shufah, jabatan untuk penyelenggara haji dan pelayan Kakbah.  Mereka melaksanakan rukun haji sesuai tradisi dan ketat memeganginya. Jamaah haji tidak bisa memulai ritual haji tanpa komando darinya.

umsurabaya umsurabaya umsurabaya
ADVERTISEMENT

Dikisahkan, ada orang-orang yang mempunyai kebutuhan mendesak datang kepada shufah. Mereka meminta agar segera jumrah. Mereka berkata, ”Berdirilah, dan lemparlah jumrah hingga kami melempar jumrah bersamamu.”

Shufah menjawab, ”Tidak. Demi Allah, kami tidak melempar jumrah hingga matahari condong ke barat.” Orang-orang itu memaksa.”Celaka kamu, berdirilah dan lemparlah.” Shufah tetap menolak melempar jumrah. Ketika matahari telah condong ke barat, shufah berdiri kemudian melempar jumrah diikuti jamaah haji.

Keluarga Al-Ghauts menjabat sebagai shufah hingga generasi terakhirnya. Kemudian jabatan tersebut diwarisi kerabat terdekatnya yaitu Bani Sa’ad bin Zaid Manat bin Tamim lalu diwariskan turun temurun.

Qushai bin Kilab

Sekitar tahun 400 M datang ke Mekkah Qushai bin Kilab diikuti orang-orang dari Quraisy, Kinanah, dan Qadha’ah dari Syam. Qushai menyatakan paling berhak mengelola haji karena keturunan langsung Nabi Ismail dan Ibrahim.

Qushai bin Kilab berkata kepada Bani Sa’ad,”Kami lebih berhak menangani urusan haji daripada kalian.” Kemudian terjadilah perang besar di antara mereka. Para shufah yang didukung Bani Khuza’ah dan Bani Bakr kalah. Qushai bin Kilab kini menguasai penyelenggaraan haji pelayan Kakbah.

Qushai bin Kilab lantas memboyong kaumnya ke Makkah. Ia menjadi pemimpin penduduk kota itu.

Qushai bin Kilab adalah orang pertama dari Bani Ka’ab bin Luai yang menjadi raja yang ditaati kaumnya. Dialah peletak dasar tradisi bangsa Quraisy. Rumahnya menjadi Dar an-Nadwah. Qushai bin Kilab inilah nenek moyang yang menurunkan Nabi Muhammad saw.

Qushai mempunyai tiga anak lelaki. Yaitu Abduddaar, Abdu Manaf, dan Abdul Uzza.  Ketika Qushai semakin tua dia menyerahkan semua urusan negara seperti haji dan komando perang kepada anak sulungnya, Abduddaar.

Setelah Qushai meninggal dunia, terjadi perpecahan di antara keturunan anak-anaknya yang  menginginkan jabatan yang dipegang keturunan Abdudaar. Bani Abdu Manaf yaitu: Abdu Syams, Hasyim, Al-Muththalib, dan Naufal bersatu merebut hak menjaga Kakbah, komando perang, memberi minum jamaah haji, dan menjamu mereka.

Kelompok ini berpendapat lebih berhak karena lebih terhormat, dan lebih utama di kaumnya. Akhirnya terjadi Mekkah terbagi dua kubu. Pendukung Bani Abduddaar atau kubu Bani Abdu Manaf. Mereka pun siap perang.

Ketika akan terjadi perang saudara, akhirnya masing-masing pihak sepakat berdamai. Isi perdamaian membagi kekuasaan. Hak pemberian minum dan penjamuan jamaah haji diberikan kepada Bani Abdu Manaf.  

Hak penjagaan Kakbah, komando perang dan Daar An-Nadwah diberikan kepada Bani Abduddaar seperti semula. Semua kubu menerima perdamaian, mencegah perang, dan saling menghormati. Kondisi ini berlangsung hingga Islam datang. (*)

Editor Sugeng Purwanto

Tags: HajiPelayan KakbahQushai bin Kilab
SendShare66Tweet41Share
Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember Universitas Muhammadiyah Jember
ADVERTISEMENT

Related Posts

Mengulik Pesona Pistachio, Oleh-oleh Populer Jemaah Haji dari Tanah Arab
Teknologi & Gaya Hidup

Mengulik Pesona Pistachio, Oleh-oleh Populer Jemaah Haji dari Tanah Arab

Jumat 18 Juli 2025 | 10:16
5
PRM Takerharjo menjumpai orang yang pulang haji. (Zulkifli/PWMU.CO)
Suaramu

PRM Takerharjo Menjumpai Orang Pulang Haji

Senin 7 Juli 2025 | 20:31
19
Persaudaraan sebagai Rahmat (Refleksi Berhaji dalam Perspektif QS. Al-Hujurat ayat 10)
Opini

Persaudaraan sebagai Rahmat (Refleksi Berhaji dalam Perspektif QS. Al-Hujurat ayat 10)

Jumat 20 Juni 2025 | 18:21
61
Pulang haji. (Istimewa/PWMU.CO)
Headline

Begini Tips Sehat Usai Ibdah Haji

Rabu 18 Juni 2025 | 17:46
32
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Perjalanan Menuju Holy Possible Missions (Bagian-2)

Minggu 15 Juni 2025 | 09:00
38
Sofa Beludru Itu Sebagai Saksi Kesetiaan
Opini

Perjalanan Menuju Holy Possible Missions (Bagian-1)

Minggu 15 Juni 2025 | 06:40
56

Terpopuler Hari Ini

  • Menyelami “Cahaya” dalam Islam dan Gerakan

    Menyelami “Cahaya” dalam Islam dan Gerakan

    363 shares
    Share 145 Tweet 91
  • Dilatih oleh Marinir, Siswa Baru Smamda Surabaya Ditempa Jadi Generasi Tangguh Sejak Hari Pertama Sekolah

    792 shares
    Share 317 Tweet 198
  • Fortasi Hari Keempat, Smamita Gelar Latihan Berbaris Bersama Brimob

    484 shares
    Share 194 Tweet 121
  • Launching Logo 15 Tahun: SD Muhammadiyah 2 Babat Menuju Sekolah Emas

    66595 shares
    Share 26638 Tweet 16649
  • Menjadi Pemuda Muhammadiyah Sebagai Pilihan

    2520 shares
    Share 1008 Tweet 630
  • Selamat Jalan Pendekar Affandy

    18212 shares
    Share 7285 Tweet 4553
  • Khutbah Jumat: Menguatkan Keikhlasan dan Kesabaran untuk Menggapai Kemuliaan

    97 shares
    Share 39 Tweet 24
  • 64 Tahun IPM: Karya Pelajar untuk Indonesia Raya

    147 shares
    Share 59 Tweet 37
  • Angkatan Pertama SMK MILAN Siap Ukir Sejarah

    366 shares
    Share 146 Tweet 92
  • Penting! Pengenalan Ideologi Muhammadiyah Melalui MPLS

    142 shares
    Share 57 Tweet 36

Terkini

  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    363831 shares
    Share 145532 Tweet 90958
  • Kokam Jatim Konsolidasi dan Nyatakan Sikap

    232993 shares
    Share 93197 Tweet 58248
  • Buku Saku Mudahkan Praktik Baitul Arqam Muhlibat

    231097 shares
    Share 92439 Tweet 57774
  • Kisah-Kisah dari PCIM Malaysia: Sanggar Bimbingan hingga Wasola

    171534 shares
    Share 68614 Tweet 42884
  • Siswa Disabilitas Smamsatu Borong Juara di Lomba Ini

    122381 shares
    Share 48952 Tweet 30595
  • Kelas Telkom Fiber Optik SMKM 5 Babat Diresmikan Kadindik Jatim

    122281 shares
    Share 48912 Tweet 30570

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

No Result
View All Result
  • Home
  • Suara Perserikatan
  • Aisyiyah dan NA
  • Kabar
  • Kajian
    • Ngaji Hadits
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Mediamu
  • Teknologi & Gaya Hidup

© PWMU.CO - PT Surya Media Jatim