• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
Kamis, Juli 7, 2022
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Nabi Berniat Haji, Quraisy Mengajak Perang

Kamis 15 Juli 2021 | 05:23
5 min read
49
SHARES
153
VIEWS
ADVERTISEMENT
Melihat covid
Anwar Hudijono Nabi Berniat Haji, Quraisy Mengajak Perang.

Nabi Berniat Haji, Quraisy Mengajak Perang oleh Anwar Hudijono, penulis yang tinggal di Sidoarjo. Sambungan dari tulisan pertama Haji yang Tertunda bersama Nabi.

Pada bagian satu diceritakan, kedatangan Nabi ke Mekkah bersama 1.400 orang pada tahun ke-6 Hijriah untuk menunakan haji mendapat tantangan dari kaum kafir Qurasiy.

Mereka menganggap Nabi dan rombongan hendak mengajak perang. Berikut kisah selanjutnya.

PWMU.CO – Pasukan Quraisy sudah terlihat. Kita tidak gentar. Di antara kita malah sudah ada yang menghunus pedang siap mempertahankan diri. Kita tinggal menunggu aba-aba komando dari Nabi. Kita sami’na wa atha’na, mendengar dan patuh.

Nabi tetap tenang. Takut? Tentu tidak. Tapi Nabi konsisten dengan niat menunaikan haji. Bukan niat untuk berperang. Sementara Quraisy memang ingin pecah perang. Nabi tak mau masuk perangkap mereka. Tak mau menari di bawah genderang Quraisy.

Nabi memutuskan mencari jalan lain. Kita mengikuti beliau. Medan jalannya sangat berat. Melalui tebing batu karang yang curam. Kaum Muslimin tidak ada yang mengeluh. Semua rasa payah tertutup oleh semangat yang tinggi dan ikhlas.

Tiba-tiba al-Qashwa berhenti dan berlutut. Muslimin menduga unta kesayangan Nabi ini kelelahan.

“Tidak. Dia ditahan oleh yang menahan gajah dulu dari Mekah. Setiap ada ajakan dari Quraisy dengan tujuan mengadakan hubungan kekeluargaan, tentu saya sambut,” sabda Nabi.

Kita tiba di Hudaibiya, daerah sebelah bawah Mekah. Nabi memerintahkan kita turun.

Di antara jamaah ada yang bertanya, “Ya Rasulullah, kalau pun kita turun di lembah ini tidak ada air.”

Kita melihat Nabi mengeluarkan anak panah dari tabungnya (bukan panah untuk perang). Menugaskan seorang sahabatnya agar memanah ke dasar sumur-sumur yang kering. Begitu dipanahkan, memancarlah air yang berlimpah. Kita semua lega.

Quraisy Bingung

Quraisy bingung menghadapi langkah Nabi. Pasukan Khalid ditarik untuk disiagakan di Mekah. Quraisy mengutus Budail bin Warqa dari suku Khuza’a menemui Nabi. Kepada Budail Nabi menjelaskan tujuannya. Hanya ingin umrah atau haji. Tidak ingin berperang.

Budail melaporkan apa adanya ke Quraisy. Tapi dia malah dicurigai. Tak puas, kemudian Quraisy mengutus Hulais, pimpinan suku Ahabisy.

Saat Hulais tiba, Nabi menyuruh kita melepaskan hewan-hewan kurban agar terlihat oleh Hulais. Begitu melihat hewan kurban itu, hati Hulais yang memiliki dasar kegamaan jadi tergetar.

Dia kembali ke Quraisy dan meyakinkan bahwa tidak ada alasan yang benar untuk melarang Nabi ke Baitullah. Lagi-lagi Quraisy malah marah ke Hulais. Dan Hulais mengingatkan bahwa persekutuannya dengan Quraisy bukan untuk merintangi orang yang mau ziarah ke Baitullah.

Selanjutnya Quraisy mengutus Urwa bin Mas’ud Ath-Thaqafi. Ya Urwa menemui Nabi. Pendapat Urwa sama dengan delegasi sebelumnya.

“Saudara-saudara, saya pernah ketemu Kaisar Persia Kisra dan Negus. Tapi baru kali ini aku melihat hubungan seorang raja dengan rakyatnya seperti Muhammad dengan sahabat-sahabatnya. Ketika dia mau wudhu, mereka segera bergegas. Jika ada rambutnya yang rontok mereka mengambil dan menyimpannya. Pikirkanlah kembali baik-baik,” kata Urwa di hadapan majelis Quraisy.

Ikrar Baitul Ridzwan

Lama sekali Quraisy tidak mengirim delegasi. Giliran Nabi yang mengutus delegasi. Tetapi di tengah jalan, unta utusan Nabi ditikam. Bahkan utusan itu mau dibunuh tapi bisa diselamatkan Ahabisy.

Quraisy terus melakukan provokasi. Pada malam hari sebanyak 40 orang dari mereka melempari kemah kaum muslimin. Mereka ditangkap. Tapi Nabi memaafkan dan melepaskan mereka.

Nabi hendak mengutus Umar bin Khattab untuk menemui para pembesar Quraisy. “Ya Rasulullah saya khawatir Quraisy akan mengadakan tindakan kepada saya mengingat sudah tidak ada Bani Khattab yang melindungi saya. Quraisy tahu bagaimana permusuhan dan tindakan tegas saya kepada mereka. Saya menyarankan orang yang lebih baik dari saya yaitu Ustman bin Affan,” kata Umar.

Nabi setuju. Maka berangkatlah Utsman bin Affan yang juga menantu Nabi ini. Di Mekah Utsman melakukan negosiasi dengan penggede Quraisy seperti Abu Sufyan. Negosiasi berjalan sangat alot. Quraisy bersumpah tidak akan mengijinkan Nabi masuk Mekah dengan kekerasan tahun ini.

Umat Muslimin gelisah. Kita juga resah. Memikirkan nasib Utsman. Karena sejak berangkat tidak ada kabar. Kaum muslimin khawatir Quraisy membunuhnya meskipun semua agama di Arab melarang membunuh di bukan suci dan di daerah Mekah. Mekah adalah milik semua. Kita mafhum Quraisy itu seperti serigala. Sadis, kejam.

Nabi memanggil para sahabat. Di bawah sebuah pohon kita bersama kaum mukminin berikrar siap berkorban jiwa raga untuk membalas setiap pengkhianatan Quraisy. Ikrar itu disebut Baitul Ridzwan. Dari alam bawah sadar, setiap kita memegang gagang pedang dengan niat meraih kemenangan atau mati di medan juang sebagai syahid.

Turunlah wahyu Allah. Kita mendengar dengan seksama ketika wahyu itu dibacakan junjungan kita Rasulullah.

“Sungguh, Allah telah meridhai orang-orang mukmin ketika mereka berjanji setia kepadamu (Muhammad) di bawah pohon. Dia mengetahui apa yang ada di dalam hati mereka, lalu Dia memberikan ketenangan atas mereka dan memberi balasan dengan kemenangan yang dekat”. (al-Fath 18).

Demi mendengar wahyu itu, tanpa terasa air kita menetes. Dada kita menjadi longgar seperti terlepas dari himpitan batu sebesar gajah abuh. (*)

Bersambung ke Perjanjian Hudabiyah dalam Haji yang Tertunda

Referensi:

  • Muhammad Husain Heikal, Sejarah Hidup Muhammad, Tintamas Indonesia 1978.
  • Dr Ali Shariati, Haji, Penerbit Pustaka Bandung 1995.

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Ali SyariatiAnwar HudijonoHaji
SendShare20Tweet12Share

Related Posts

Berangkat ke Arafah Diundi, Jamaah Baitul Atiq Tarwiyah di Mina

Kamis 7 Juli 2022 | 12:43
424

Ketua Maktab 8 Ust. Roid Misbah (duduk di depan bersedekap) dan Wakilnya Ustad Hasan Ali...

Dimensi Revolusi Diri Ibadah Haji

Kamis 7 Juli 2022 | 11:53
108

Anwar Hudijono Dimensi Revolusi Diri Ibadah Haji; Oleh Anwar Hudijono, Wartawan Senior tinggal di Sidoarjo. PWMU.CO -...

Hari Tarwiyah, Sebagian Jamaah Sudah di Mina, Ini yang Dilakukan

Kamis 7 Juli 2022 | 09:52
715

Jamaah KBIH Baitul Atiq Gresik saat tarwiyahan di Mina pada tahun 2017. (Dokumentasi Mohammad Nurfatoni/PWMU.CO)...

Inilah Makanan Favorit CJH asal Indonesia di Mekah

Rabu 6 Juli 2022 | 13:34
440

Ruqoyah (30) jilbab pink penjual bakso asal Sampang Madura Jawa Timur diserbu pembeli, CJH Indonesia...

Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

Rabu 6 Juli 2022 | 08:49
8.2k

Ketua Rombongan KBIH Baitul Atiq Gresik Anas Thohir (baju batik), terlihat membantu sang istri drg...

Bersiap Tarwiyah sebelum Wukuf, KBIH Baitul Atiq Berkoordinasi

Selasa 5 Juli 2022 | 14:32
490

Ketua Rombongan KBIH Baitul Atiq Anas Thohir (kiri) memimpin koordinasi. Bersiap Tarwiyah sebelum Wukuf, CJH...

Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

Selasa 5 Juli 2022 | 13:52
8.8k

Petugas Hotel Arkan Bakkah 1, Mekkah membawa Zamzam kemasan botol untuk dibagikan ke kamar-kamar. Setiap...

Menunggu Wukuf, Calon Haji Nikmati City Tour

Sabtu 2 Juli 2022 | 13:27
248

Umar Taufik dan Mufarrohah di kebun kurma Madinah. PWMU.CO- Menunggu wukuf, calon haji mengisi waktu...

CJH asal Myanmar Minta Doa, Negaranya Krisis Politik dan Finansial

Sabtu 2 Juli 2022 | 12:56
224

Anas Thohir (CJH asal KBIH Baitul Atiq Gresik) saat di bus bersama bersama jamaah haji...

Kisah Dara Al-Hema di Mekah

Sabtu 2 Juli 2022 | 07:58
236

Merpati yang berada di halaman Masjid al-Haram (Ichwan Arif/PWMU.CO) Kisah Dara Al-Hema di Mekah, liputan...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Inilah Lokasi Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Kota Surabaya

    13905 shares
    Share 5562 Tweet 3476
  • Kasus ACT, Begini Komentar Abdul Mu’ti

    5856 shares
    Share 2342 Tweet 1464
  • Hukum Puasa Arafah Ikut Arab Saudi, Shalat Idul Adha Ikut Indonesia

    4369 shares
    Share 1748 Tweet 1092
  • Masuknya Virus Salafi ke Jantung Muhammadiyah

    10347 shares
    Share 4139 Tweet 2587
  • Prof Abdul Mu’ti: Muhammadiyah Kurang Sombong dengan Prestasinya

    3431 shares
    Share 1372 Tweet 858
  • Begini Calon Jamaah Haji Mencuci Pakaian di Mekah

    2614 shares
    Share 1046 Tweet 654
  • Jangan Keliru! Ada Dua Macam Air Zamzam di Masjid Al-Haram

    2805 shares
    Share 1122 Tweet 701
  • Alphard untuk Ustadz dan Umat

    717 shares
    Share 287 Tweet 179
  • Muhammadiyah dan Salafi: Serupa tapi Tak Sama, Ini Bedanya

    12413 shares
    Share 5674 Tweet 2808
  • Bermuka Dua: Muhammadiyah Sekaligus Salafi, Mungkinkan? 

    459 shares
    Share 184 Tweet 115

Berita Terkini

  • Muhammadiyah Gresik Gelar Shalat Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Berbagai Kecamatan IniKamis 7 Juli 2022 | 17:28
  • SDMM Ajak SD Mutu Bawean Menyimpan Arsip Berbasis AwanKamis 7 Juli 2022 | 15:29
  • Sekolah Muhammadiyah GKB Gelar Educational Sharing Session IKMKamis 7 Juli 2022 | 14:46
  • Raker SD Muwri Bahas Implementasi Kurikulum MerdekaKamis 7 Juli 2022 | 14:11
  • Idul Adha Sabtu 9 Juli 2022 di Banyuwangi, Ini Lokasi dan KhatibnyaKamis 7 Juli 2022 | 13:29
  • MTs Muda
    MTs Muda Raker sambil Refreshing di SaranganKamis 7 Juli 2022 | 12:47
  • Berangkat ke Arafah Diundi, Jamaah Baitul Atiq Tarwiyah di MinaKamis 7 Juli 2022 | 12:43
  • Bermuka Dua: Muhammadiyah Sekaligus Salafi, Mungkinkan? Kamis 7 Juli 2022 | 12:04
  • Akal sehat pesantren
    Dimensi Revolusi Diri Ibadah HajiKamis 7 Juli 2022 | 11:53
  • Lahan dakwah dan ladang pahala pada 20 ribu mahasiswa Umsida. Liputan Mahyuddin, kontributor PWMU.CO dari Kabupaten Sidoarjo.
    Umsida Proyeksikan 20 Ribu Mahasiswa yang Bisa Jadi Lahan Dakwah dan PahalaKamis 7 Juli 2022 | 10:32

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Kajian Ramadhan
  • Index
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In