ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Jumat, Maret 24, 2023
  • Login
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result

Irvan Syaifullah Penganut Neo-Sufisme

Minggu 18 Juli 2021 | 08:12
6 min read
477
SHARES
1.5k
VIEWS
ADVERTISEMENT
Irvan Syaifullah Penganut Neo-Sufisme (akun pribadi/PWMU.CO)

Irvan Syaifullah Penganut Neo-Sufisme, ditulis oleh Mohamad Su’ud Ketua Umum PD IPM Lamongan, periode 1996-1998.

PWMU.CO – Mas Irvan—begitu saya memanggil Irvan Syaifullah—sedikit di antara banyak aktivis yang memiliki talenta berbeda. Selain intelektual yang unggul, juga memiliki attitude terpuji di atas rata-rata.

Satu hal lagi yang mungkin banyak orang belum tahu yaitu ada sisi sufistik-religius yang menonjol. Inilah yang ingin saya tulis dan bagi kepada para penggerak umat, khususnya aktivis Muhammadiyah.

Selama dua jam saya “mengacak-acak” media sosial yang dimiliki oleh almarhum yang meninggal dunia Kamis (15/7/21). Di antaranya akun Facebook dengan nama Irvan Syaifullah dan Instagram irvanshaifullah.

Tampak, Mas Irvan sangat konsisten dalam mem-pubhlish dan mem-posting materi atau pesan. Tidak ada postingan tentang politik, budaya, ekonomi, apalagi mengkritik sana-sini. Mas Irvan tepat di jalannya.

Beruntung sekali, walaupun hidupnya sangat singkat, hanya 27 tahun, namun Mas Irvan sudah melakukan pengembaraan batin, membenturkan jiwa dengan berbagai aktivitas keumatan. Sempat menjadi pucuk pimpinan ormas pelajar. Sebuah usia yang penuh berkah. Amal kebajikannya melebihi mereka yang berusia panjang tapi sedikit amalannya. Insyaallah.

Setelah saya mengamati konten medsos yang dimiliki tersebut, maka saya menyimpulkan Mas Irvan adalah seorang “penganut” neo-sufisme, yaitu sebuah perilaku hidup yang dimulai dari kontemplasi (penyadaran), internalisasi nilai, tindakan (pembuktian) dan pengorbanan dan pembelaaan (perjuangan).

Sebuah sufistik bukan seperti yang kita kenal selama ini. Mereka yang berada di atas bukit, menyepi ber-uzlah dari keramaian sosial, mereka asyik berdzikir tapi tidak peduli dengan anomali sosial.

Pendiri Muhammadiyah KH Ahmad Dahlan adalah neo-sufisme. Pemikirannya mengglobal, tindakannya membumi. Tidak sekadar teori dan omong doang. Keyakinan berbuah amal. Pemikiran berakhir dengan tindakan.

Ulama kharismatik Muhammadiyah, Buya Hamka, pengarang tafsir fenomenal Al-Azhar dalam buku Tasauf Modern, secara tersirat namun nyata mengukuhkan bahwa neo-sufisme yang dimaksud adalah menghilangkan dikotomi antara dunia dan hari akhirat, dia adalah satu kesatuan yang tidak bisa dilepas.

Muhasabah

Mungkinkah Mas Irvan terilhami oleh sepak terjang Kiai Dahlan? atau terinspirasi karya-karya Buya Hamka? Mungkin saja.

Dari 19 buku yang ditulis Mas Irvan, jika saya kelompokkan ada tiga arus utama. Yaitu muhasabah, sosial, dan spiritual. Sebagian judul-judul ini mewakili apa yang saya maksud: Bahasa Cinta Para Nahkoda, Ketika Mencintai Tak Bisa Memiliki, Ya Allah Aku Ingin Curhat.

Atau Quantum Ramadhan, Kalam yang Menghujam, Nafas Perubahan, Aku Ini Matahari, Catatan Kecil para Pemimpi, Manusia-Manusia Surga, The Spiritual Smile. Sebagian sudah saya baca termasuk resensinya.

Tiga identitas pada diri Mas Irvan (muhasabah, sosial dan spiritual), terlihat jelas di konten dua medsos (Facebook dan Intagram).

Sejumlah 456 postingan di IG, hampir separuh berisi tentang muhasabah, kontemplasi, renungan, penyadaran diri. Kita bisa menghayati, rangkaian kata yang ditulis di IG, pada 3 Juni 2021.

“Aku selalu takut kata-kata yang aku tulis berubah menjadi api. Membakar sekeliling yang kering, ringkih, dan rapuh. Aku selalu takut hujan rindu yang basah menenggelamkanku dalam kapal ketidakmampuan. Apa sebenarnya yang kita cari dalam kehidupan ini? Api atau hujan hujan gerimis di malam hari?. Api yang hidup atau hujan yang teduh?”

Mas Irvan menulis bait-bait ini dalam IG yang dipos, 7 September 2020: “Dan dari semua proses itu, kita tidak sedang menjalaninya dalam sekejap mata, tapi selamanya. Sampai tuhan berkehendak memanggil salah satu atau dua duanya dari kita. Kita hanya merpati yang sedang belajar berproses, bukan berlelah lelah dalam untuk mengejar mimpi yang bisa jadi hanya fana. Bukankah memang Allah menciptakan pernikahan adalah bagian dari surga? Baiklah, kita akan memulainya bersama. Bersamamu, sehidup sesurga”

Inilah bentuk-bentuk refleksi Mas Irvan. Sangat jelas, selain seorang pemikir, Mas Irvan seorang kontemplator.

Sisi Spiritualitas

Beberapa kali perjumpaan dengan Mas Irvan, semakin meneguhkan bahwa dia memiliki spiritual yang mantap. Keaktifannya shalat berjamaah, saya menjumpai dalam tasnya mushaf al-Quran dan kadang dia berpuasa sunnah.

Pada tanggal 16 April 2021, Mas Irvan di akun Facebooknya memposting video Emha Ainun Nadjib, tentang kematian.

Mari juga kita simak “spiritual” Mas Irvan dalam IG yang dipos 12 Juli 2020, “Mungkin hati kita sudah lama membatu, lalu Allah kirimkan ujian agar hati kita lembut kembali. Mudah meminta ampun, mudah bertaubat, mudah berprasangka baik kepada Allah. Ikrar syahadat kita seharusnya juga menjadi saksi bahwa ketika kita berikrar kalau Allah adalah satu satunya Rabb dan Tuhan semesta alam. Maka sejatinya kita juga berikrar bahwa kita tidak akan takut kecuali kepada Allah, kita tidak akan menggantungkan hidup kecuali kepada Allah, kita tidak akan mengadukan persoalan kecuali kepada Allah, kita tidak akan minta tolong kecuali kepada Allah, kita tidak akan minta rezeki kecuali kepada Allah. Kuat dan menghujam ke dalam hati. Tidak terusik sama sekali”.

Nilai spiritual inilah yang mengantarkan Mas Irvan sebagai pengabdi tulus tanpa pamrih.

Jiwa Sosial Tinggi

Neosufisme yang ketiga pada diri Mas Irvan adalah memiliki jiwa sosial yang tinggi. Hal ini bisa kita buktikan melalui akun facebook, hampir seluruh postingan berisi kegiatan Mas Irvan di Lazismu dan kiprah-kiprah sosial lainnya, termasuk di Ikatan Pelajar Muhammadiyah.

Simaklah pesan menggetarkan tentang sebuah perjuangan yang dipost di Facebook (17 Mei 2021). “Tidak semua orang senang terlibat dalam ‘kebahagiaan berbagi’ pengetahuan dan buku kepada sesama. Bahkan organisasi yang secara garis besar mengusung gerakan pena sekalipun. Masih sangat jauh dari kata ‘layak’ menempatkan buku sebagai basis dan fokus gerakannya.

Apa yang diharapkan oleh generasi pendahulu untuk mendukung dan menciptakan iklim pengetahuan yang mumpuni baik melalui ketersediaan fasilitas, keterbukaan informasi, potensi struktural dll jauh berbeda. Panggilan ini memang hanya khusus panggilan hati, tidak bisa diwariskan.

Bahkan untuk sekelas organisasi pelajar besar sekalipun. Kesenangannya sudah jatuh pada rumit-rumit politik. Lupa belajar. Lupa mencari makna hidup. Lupa berjuang. Saya masih kader IPM seperti dulu. Yang mencintai buku dan berharap generasinya juga mencintai hal yang sama.”

Dia juga berpesan kepada para aktivis Muhammadiyah agar tidak lelah dalam berjuang.

“Percayalah, perjuangan hidup yang hari ini kita jalani akan sangat berpengaruh besar bahkan sangat menentukan kehidupan kita nanti. Yang hari ini masih tertatih-tatih meraih sesuatu, semoga cepat tercapai dan cepat sampai. Ingatlah selalu bahwa Allah akan mengubah nasib suatu kaum, kalau kita mau mengubahnya.

Yang saat ini dimudahkan mendapatkan sesuatu, ingatlah dulu kita pernah berjuang sedemikian hebat. Maka jangan pernah lalai untuk berjuang kembali. Sebab kehidupan esok akan lebih panjang dan akan lebih abadi. Terus berusaha, terus berdoa, jangan patah semangat. Allah selalu bersama orang orang yang sabar. (IG, 25 peb. 2020)”

Mas Irvan mengajarkan kepada kita makna hidup yang sesungguhnya, pengabdian. Mas Irvan telah memberi contoh nyata bahwa kelak kita akan meninggalkan karya.

Semoga kita dijaga Allah, terhindar dari “malapetaka”, sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW: “Tanda berpalingnya Allah dari hambanya adalah ia disibukkan dengan sesuatu yang tidak bermanfaat, dan sesungguhnya orang yang telah kehilangan waktu dari umurnya untuk selain ibadah, tentu sangat layak baginya kerugian yang panjang. Barang siapa umurnya telah melebihi 40 tahun sementara amal kebaikannya tidak melebihi amal keburukannya maka bersiap-siaplah menuju neraka.”

Naudzubillah

“Ya Allah! Penjangkanlah umur kami, sehatkanlah jasad kami, terangilah hati kami, tetapkanlah iman kami, baikkanlah amalan kami, luaskanlah rezeki kami, dekatkanlah kami pada kebaikan dan jauhkanlah kami dari kejahatan, kabulkanlah segala kebutuhan kami dalam agama, dunia, dan akhirat. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Selamat “bertemu” dengan Sang Rabb, Mas Irvan. Tugasmu di dunia sudah selesai, engkau layak mendapatkan identitas Rabbi Rodhiyah. Insyaallah. (*)

Editor Mohammad Nurfatoni

Tags: Buya HamkaIrvan ShaifullahKH Ahmad DahlanMohamad Su'udNeosufisme
SendShare191Tweet119Share

Related Posts

Muhammadiyah Lamongan Pascamusyda dan Tantangan Era Digital

Senin 13 Maret 2023 | 12:59
279

: Muhammadiyah Lamongan Pascamusyda: Tantangan Era DigitalMohamad Su'ud Muhammadiyah Lamongan Pascamusyda: Tantangan Era Digital dan...

Bayangan KH Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah Hadir di Musyda Sidoarjo

Minggu 5 Maret 2023 | 09:53
865

SMK Pemuda Krian raih Outstanding icon Kiai Ahmad Dahlan dan Nyai Walidah di Pawai Taaruf...

Muhammadiyah Lamongan Tahun 2022-2027 Butuh Formasi 3-4-3-2-1

Sabtu 4 Maret 2023 | 17:02
859

Mohamad Su'ud: Muhammadiyah Lamongan 2022-2027 Butuh Formasi 3-4-3-2-1 (Istimew/PWMU.CO) Muhammadiyah Lamongan Tahun 2022-2027 Butuh Formasi 3-4-3-2-1; Opini oleh Mohamad...

5 Rekomendasi Foksmu di Bidang Pendidikan untuk PDM Terpilih

Sabtu 4 Maret 2023 | 13:22
267

Sebagian Kepala SMKM yang tergabung di Foksmu. 5 Rekomendasi Foksmu di Bidang Pendidikan untuk PDM...

Aroma Darah Segar Menyengat di Musyda Muhammadiyah Lamongan

Sabtu 4 Maret 2023 | 10:40
651

Mohammad Su'ud: Aroma Darah Segar Menyengat di Musyda Muhammadiyah Lamongan Aroma Darah Segar Menyengat di Musyda Muhammadiyah Lamongan; Opini...

Rintik Hujan Iringi Pembukaan Jampanal HW Lamongan

Minggu 26 Februari 2023 | 10:59
125

Pembukaan Jampanal. Rintik Hujan Iringi Pembukaan Jampanal HW Lamongan (Mohamad Su'ud/PWMU.CO) Rintik Hujan Iringi Pembukaan...

Pesan-Pesan Penting sang Kiai Menyongsong Ramadhan

Sabtu 18 Februari 2023 | 08:36
151

KH Abdul Aziz menyampaikan pengajian rutin PRM Mojorejo di Mushala As-Shoobirin, Mojorejo, Modo, Lamongan, Kamis...

Komitmen Umla pada Jejaring Sekolah Muhammadiyah

Kamis 16 Februari 2023 | 19:59
165

Rektor Umla Aziz Alimul Hidayat (kedua dari kanan) saat memberikan motivasi pada Rapat Koorinasi Foksmu...

Pesan untuk Guru agar Menjaga Keharmonisan Keluarga

Minggu 5 Februari 2023 | 10:58
1.3k

Fathurrahim Syuhadi sedang memberikan motivasi. Pesan untuk Guru agar Menjaga Keharmonisan Keluarga (Istimewa/PWMU.CO) Pesan untuk...

Mengenang Mbah Sutekno, Pejuang Muhammadiyah Medalem

Kamis 19 Januari 2023 | 06:02
252

Mbak Sutekno bersama istri dan anaknya, M. Anshori saat masih kecil. Mengenang Mbah Sutekno, Pejuang Muhammadiyah Medalem. (Dokumentasi keluarga/PWMU.CO)...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Jadwal Lengkap Imsakiyah Ramadhan 1444/2023 Kota dan Kabupaten Se-Jawa Timur

    10875 shares
    Share 4350 Tweet 2719
  • Inilah 18 Calon PCM GKB Gresik 2022-2027

    18151 shares
    Share 7260 Tweet 4538
  • Din Syamsuddin Kritik Presiden Jokowi yang Larang Pejabat Buka Puasa Bersama

    2368 shares
    Share 947 Tweet 592
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP Muhammadiyah

    779 shares
    Share 312 Tweet 195
  • Di Balik Nama Ramadhan

    751 shares
    Share 300 Tweet 188
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan Umrah

    724 shares
    Share 290 Tweet 181
  • Tangan Kanan PP Muhammadiyah

    548 shares
    Share 219 Tweet 137
  • Festival Permata Fest Muhammadiyah Wotan, Ini Para Juaranya

    764 shares
    Share 306 Tweet 191
  • Dalil dan Keutamaan Shalat Tarawih Formasi 4-4-3

    5019 shares
    Share 2007 Tweet 1255
  • Tuntunan Shalat Iftitah, 2 Rakaat Ringan sebelum Shalat Tarawih

    6668 shares
    Share 2844 Tweet 1593

Berita Terkini

  • MDMC Balapan Segera Agendakan Pelatihan RelawanJumat 24 Maret 2023 | 03:33
  • Rasa Njarem di Kaki Terbayar, Kisah Jurnalis Dadakan di Musyda TulungagungJumat 24 Maret 2023 | 03:18
  • Inilah profil
    Inilah Profil 13 Anggota PDM TulungagungKamis 23 Maret 2023 | 21:25
  • Tarwih Perdana
    Tarawih Perdana Anak-Anak Minta Tanda TanganKamis 23 Maret 2023 | 18:56
  • Pejabat Dilarang Jokowi Bukber, Begini Tanggapan Sekum PP MuhammadiyahKamis 23 Maret 2023 | 17:42
  • Islamic Voice Meriahkan Tarhib Ramadhan SpemdalasKamis 23 Maret 2023 | 15:36
  • Sambut Ramadhan, SD Muwri Hadirkan SparklingKamis 23 Maret 2023 | 15:35
  • Aku Doakan, Puisi Kiai Dawam untuk Anies BaswedanKamis 23 Maret 2023 | 15:32
  • Smamita Sidoarjo Lantik Pengurus Musan Periode 2023-2024Kamis 23 Maret 2023 | 15:29
  • LPHU, Lembaga Baru PWM Jatim di Bidang Haji dan UmrahKamis 23 Maret 2023 | 15:02

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kajian Ramadhan
  • Musyda
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
error: Content is protected !!