PWMU.CO– Kiat SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dengan metode blended learning, Senin (6/9/2021) siang tadi.
Lingkungan sekolah telah memenuhi protokol kesehatan. Di beberapa tempat disediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer untuk murid dan guru. Mulai dari masuk halaman sekolah, hingga memasuki ruang kelas diawasi oleh beberapa guru yang jadi Satgas Covid 19 untuk melaksanakan prokes.
Kepala SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo Nana Liesdiana SPd MM menerangkan, blended learning adalah kombinasi pengajaran tatap muka dan pengajaran online. Biasa juga disebut hybrid learning. Separo siswa masuk kelas mengikuti pembelajaran tatap muka, separo lagi ikut belajar online dari rumah.
”Siswa kelas 1, 2 dan 3 yang masuk hari ini sudah melakukan Prokes sejak dari rumah. Mereka membawa bekal dari rumah dan tidak diperkenankan keluar kelas hingga jam pelajaran selesai. Jadi tidak ada istirahat, makan juga langsung di dalam kelas masing-masing,” tutur Nana Liesdiana usai meninjau proses TPM Terbatas.
Dia menerangkan, sistem pembelajarannya diatur bergantian tiap kelas agar tak terjadi kerumunan. Masing-masing kelas diisi 50 persen siswa. Siswa kelas 1, 2 dan 3 masuk hari Senin-Selasa dan kelas 4, 5 dan 6 pada hari Rabu, Kamis dan Jumat.
Masuknya juga dua sesi mulai pukul 06.50-10.00 untuk sesi pertama. Sedangkan untuk sesi kedua pukul 09.00-12.0. ”Mereka tidak akan ketemu teman satu kelasnya, karena sebelum sesi pertama keluar, sesi keduanya sudah masuk. Dilakukan seperti ini tidak akan terjadi kerumunan,” terang Nana Liesdiana menjelaskan kiat pembelajaran tatap muka di SD Muhammadiyah 2 Sidoarjo.
Oleh karena itu, sambung dia, dalam PTM terbatas ini kami sangat berharap kepada orang tua juga harus mendukung apa yang sudah kami lakukan. Kami sangat menaati peraturan pemerintah agar bisa mewujudkan PTM secara maksimal. ”Jadi untuk memenuhi hak diri sendiri, kita juga harus memperhatikan hak orang lain,” harap Nana Liesdiana. (*)
Penulis Achmad Sastro Editor Sugeng Purwanto