PWMU. CO – Gubernur Minta Warga Waspadai Covid Varian MU. Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta masyarakat Jatim waspada terhadap virus Corona varian baru MU atau B.1.621. Karena itu, pekerja migran Indonesia (PMI) yang datang ke Bandara Juanda harus menjalani isolasi di Asrama Haji Sukolilo Surabaya.
“Varian baru ini belum kita temukan di Indonesia, namun harus diwaspadai,” kata Khofifah usai melihat vaksinasi masyarakat desa hutan di Desa Wisata Raden Sekar, Desa Kradinan, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun, Kamis (9/10/2021).
Varian itu kali pertama ditemukan di Kolombia pada Januari 2021 lalu. Sementara setelah ditemukan di Kolombia, prevalensinya mengalami peningkatan secara konsisten. WHO mengatakan varian ini terdiri dari 39 persen infeksi yang berurutan.
Karena datang dari luar negeri, menurut Khofifah, maka yang rentan adalah para pekerja migran. Oleh sebab itu, ketika mereka yang datang ke Jatim harus menjalani isolasi. Pemprov Jatim menyiapkan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya. Tidak hanya isolasi, tapi juga mereka wajib tes PCR Swab. “Tidak boleh ada yang menolak,” katanya. Jawa Timur (merupakan) arus lalu lintas dari luar negeri sangat tinggi, khususnya yang melalui Bandar Udara Juanda Surabaya. Ini yang harus diwaspadai,” katanya.
Perluas Cakupan Vaksinasi
Sementara itu, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) semakin memperluas jangkauan vaksinasi. Kali sasaran adalah masyarakat sekitar hutan. Vaksinasi ini juga bekerja sama dengan Kabupaten Madiun. Sedangkan jumlah masyarakat desa hutan yang menjadi sasaran vaksinasi sebanyak 20.668 orang.
“Anggota KTH (Kelompok Tani Hutan) yang belum memperoleh vaksin, kita mulai hari ini. Di sini kita cicil, yang tergabung di 10 koordinasi Cabang Dinas Kehutanan di Jawa Timur,” kata Kepala Dinas Kehutanan Jatim Jumadi.
Selain di Madiun, cabang-cabang dinas kehutanan juga mendata dan dilakukan koordinasi dengan wilayah kabupaten lain, untuk juga melakukan percepatan vaksinasi.
“Yang sudah vaksin semuanya ada 17.364 orang. Dan dari 17.364 ini, 11.216 orang telah memperoleh vaksin yang pertama dan kedua,” imbuhnya.
Di sisi lain, Jumadi melaporkan, bahwa untuk Perhutanan Sosial, di Pulau Jawa ini, Jatim menempati peringkat pertama. Berdasarkan data, luas area perhutanan sosial di Jatim sebesar 65,19 persen. Sedangkan Jawa Tengah seluas 13 persen, Jawa Barat 13,56 persen, Bantam 28,2 persen, dan Daerah Istimewa Yogyakarta hanya 0,58 persen.
“Jadi, baik luas lahan maupun petani penggarap, semuanya kita ada di peringkat pertama sampai dengan semester satu 2021. Ini yang kemarin Bapak Dirjen (Direktorat Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Bambang Supriyanto) mengapresiasi, kinerja Pemprov Jawa Timur terkait dengan perhutanan sosial,” katanya. (*)
Penulis Faishol Taselan Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post