ADVERTISEMENT
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
Selasa, November 28, 2023
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu
No Result
View All Result
PWMU.CO | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom

Ekstremisme Mahasiswa

Kamis 16 September 2021 | 10:53
3 min read
42
SHARES
130
VIEWS
Ekstremisme mahasiswa
Daniel Mohammad Rosyid

Ekstremisme Mahasiswa oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan Ketua Pendidikan Tinggi Dakwah Islam Jawa Timur.

PWMU.CO– Presiden Jokowi di hadapan Majelis Rektor di kampus UNS, Senin (13/9/2021), mengatakan, tanggung jawab rektor mendidik mahasiswa itu tidak cuma di dalam kampus, tapi juga menjangkau luar kampus.

Apa gunanya jika sudah susah-susah mendidik mahasiswa di kampus kemudian akhirnya terpapar paham ekstrem di luar kampus? Pernyataan dan sinyalemen Presiden Jokowi ini penting untuk dicermati dan disikapi.

Pertama, agak berlebihan jika rektor harus mengurusi pendidikan mahasiswa di luar kampus. Hampir tidak mungkin. Ada anjuran besar melalui kebijakan Kampus Merdeka bahwa mahasiswa justru harus belajar di luar kampus untuk memahami kehidupan yang sebenarnya.

Tapi ini jelas sudah bukan tanggung jawab rektor saja. Sisdiknas juga mengatur dan mendorong peran keluarga dan masyarakat serta dunia usaha dalam pendidikan untuk menyiapkan warga muda yang merdeka, mandiri, sehat dan produktif.

Kedua, pendidikan berbangsa dan bernegara tidak mungkin menjadi perhatian utama kampus yang kurikulumnya sudah sangat padat untuk membentuk kompetensi-kompetensi khusus sesuai bidang ilmu dan profesi tertentu.

Pendidikan berbangsa dan bernegara harus dilakukan oleh masyarakat melalui praktik kehidupan berbangsa dan bernegara sehari-hari sesuai dengan cita-cita proklamasi para pendiri bangsa. Jika belajar adalah proses memaknai pengalaman (dengan membaca, berbicara dan menulis), maka pengalaman berbangsa dan bernegara tetap guru terbaik, bukan kuliah sekian SKS Pancasila dan Kewarganegaraan oleh para guru besar di kampus. 

Ketiga, para pemimpin formal dan informal seharusnya lebih banyak menyadari untuk bertindak sebagai guru dengan mempraktikkan teladan: merancang kebijakan dan menerapkannya secara konsisten satu kata dengan perbuatan dalam rangka melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan berpartisipasi dalam ketertiban dunia yang adil dan beradab.

Jika pengalaman nyata berbangsa dan bernegara jauh dari cita-cita proklamasi itu, maka justru akan terjadi negative back wash effects: ketidakpedulian, apatisme, anarki, dan alienasi serta depresi yang meluas. 

Keempat, presiden adalah guru besar kehidupan berbangsa dan bernegara. Setiap ucapan dan tindakannya langsung memberi pengalaman berbangsa dan bernegara. Ini berarti langsung mendidik warga negara ini.

Juga para menteri, anggota legislatif, kepala daerah, aparat dan para pejabat publik yang memiliki semua sumber daya yang dibutuhkan untuk memberi teladan melalui kebijakan dan tindakan mereka. For better or worse.

Kelima, jika ada dugaan ancaman ekstremisme mahasiswa, kita mesti bertanya mengapa ekstremisme muncul di kalangan muda dan mahasiswa. Sebagai guru besar, presiden selayaknya memahami bahwa sikap ekstrem itu pilihan sulit bagi mahasiswa. Pilihan yang lebih populer adalah cuek dan emang gue pikirin.

Dibutuhkan nyali besar untuk memilih bersikap ekstrem sebagai tanggapan atas kehidupan berbangsa dan bernegara yang mengecewakan, merendahkan, dan memiskinkan. Mencap sekelompok pemuda mahasiswa sebagai ekstremis saja tidak memecahkan akar masalah. Apalagi jika diikuti dengan tindak kekerasan sepihak oleh aparat. Bahkan kekerasan itu justru mengeraskan sikap ekstrem itu.

Akhirnya, mendidik manusia muda adalah tugas utama para pemimpin sejak di dalam keluarga, di masyarakat dan di tempat yang lebih tinggi lagi. Tugas ini tidak bisa diserahkan hanya pada pendidikan formal di sekolah dan kampus.

Pendidikan untuk semua hanya mungkin oleh semua. Jika sekolah dan kampus masih berpretensi memonopoli secara radikal tugas-tugas ini, maka bisa dipastikan akan gagal karena tidak sesuai dengan zaman yang makin terbuka, interconnected dengan batas-batas institusi yang makin kabur.

Dulu penjajah Belanda mudah dan sering menjuluki para pejuang kemerdekaan sebagai ekstremis. If it takes a village to raise a child, will it take a colonialist to raise extremists? Artinya, jika dibutuhkan sebuah desa untuk membesarkan seorang anak, apakah dibutuhkan seorang kolonialis untuk membesarkan para ekstremis? (*)

Rosyid College of Arts, 16/9/2021

Editor Sugeng Purwanto

Tags: Daniel Mohammad RosyidJokowiKampus Merdeka
SendShare17Tweet11Share
Previous Post

SMPM PK Kottabarat Surakarta Diapresiasi Direktur SMK

Next Post

Makam Belanda Kembang Kuning, Begini Kesan Siswa Smamita

Related Posts

Pilpres Langsung Rawan Manipulasi

Sabtu 18 November 2023 | 13:57
21

Daniel M Rosyid Pilpres Langsung Rawan Manipulasi oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS, Pendiri...

Lazismu Sidoarjo Blusukan ke Pedagang bersama Mahasiswa

Selasa 17 Oktober 2023 | 04:19
147

Tim Lazismu Sidoarjo bersama mahasiswa Universitas Muhammadiyah Sidoarjo blusukan ke pedagang. (Yekti Pitoyo/PWMU.CO)Tim Lazismu Sidoarjo...

Pak Jokowi, Jangan Ajari Warga Muhammadiyah Berdemokrasi

Jumat 22 September 2023 | 10:01
1.6k

Presiden Joko Widodo Pak Jokowi, Jangan Ajari Warga Muhammadiyah Berdemokrasi; Oleh Prima Mari Kristanto, pengamat sosial...

Kekerasan Politik

Selasa 5 September 2023 | 13:10
51

Daniel Mohammad Rosyid Kekerasan Politik oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan Ketua Pendidikan...

Baju Adat Jokowi dan Anies Baswedan

Jumat 18 Agustus 2023 | 23:50
1.4k

Presiden Joko Widodo (kiri) dan Anies Baswedan dengan pakaian adat Jawa. (Foto Jokowi oleh Laily...

Jokowi Singgung International Trust, Prof Zainuddin Maliki: Jangan Sia-siakan

Kamis 17 Agustus 2023 | 15:59
293

Presiden Jokowi Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Senin (16/8/2023). (Foto antaranews.com) PWMU.CO - Jokowi singgung...

Curhat Presiden dan Kemerdekaan yang Tak Sekadar Lepas dari Belanda dan Jepang

Kamis 17 Agustus 2023 | 09:29
580

Presiden Jokowi didampingi Wapres Ma’ruf Amin dan Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI...

Musyawarah Rakyat di Luar MPR

Selasa 16 Mei 2023 | 09:59
351

Daniel Mohammad Rosyid Musyawarah Rakyat di luar MPR oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS,...

Penyakit Penguasa

Jumat 10 Februari 2023 | 23:34
197

Daniel Mohammad Rosyid Penyakit Penguasa oleh Daniel Mohammad Rosyid oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar...

Predator Puncak

Sabtu 28 Januari 2023 | 17:28
285

Daniel Mohammad Rosyid Predator Puncak oleh Daniel Mohammad Rosyid, Guru Besar ITS dan Pendiri Rosyid...

Discussion about this post

Populer Hari Ini

  • Haedar Nashir: Dialog Menjadi Cara Kita agar Tidak Asal Memilih

    9521 shares
    Share 3808 Tweet 2380
  • Guru Muhammadiyah Banyak Pindah ke Lain Hati, Pentingnya Dana Abadi

    976 shares
    Share 390 Tweet 244
  • Ada 150 Rumah Harga Terjangkau untuk Guru Muhammadiyah 

    791 shares
    Share 316 Tweet 198
  • Momen Abdul Mu’ti dan Zainuddin Maliki Naik Kereta Kencana nan Penuh Filosofi

    802 shares
    Share 321 Tweet 201
  • Siswa MTsM 9 Wotan Berprestasi di ToS Karangasem

    367 shares
    Share 147 Tweet 92
  • Banjir Kado di Hari Guru: Terima Kasih Anak-anakku

    3353 shares
    Share 1341 Tweet 838
  • Gerombolan Intoleran Beraksi di Minahasa

    220 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Inilah 19 Guru SD MI Muhammadiyah Gresik dengan Masa Bakti Terlama

    414 shares
    Share 166 Tweet 104
  • Hasil Musyran Muhammadiyah dan Aisyiyah Ngrendeng Ngawi

    220 shares
    Share 88 Tweet 55
  • Orang Muhammadiyah yang Lucu Dulunya NU

    544 shares
    Share 218 Tweet 136

Berita Terkini

  • Abdul Mu’ti Resmikan Gedung TK Aisyiyah 23 MojopetungSelasa 28 November 2023 | 19:54
  • 1000 Mangkok Bakso Gratis Meriahkan Milad Muhammadiyah di BanyuwangiSelasa 28 November 2023 | 19:33
  • Exhibition SDMM Tak Sekadar Pamer KaryaSelasa 28 November 2023 | 19:05
  • Kapolsek Babat Sampaikan Amanat di Upacara SMA MuhibaSelasa 28 November 2023 | 18:43
  • Menko PMK Letakkan Batu Pertama Gedung Ji’rona RSA BojonegoroSelasa 28 November 2023 | 16:25
  • Jalan sehat PRM Kedungturi
    Jalan sehat PRM Kedungturi Berhadiah Sepeda GunungSelasa 28 November 2023 | 16:22
  • SDMM Bagikan Rahasia Sukses Prestasi di SD Mutu BaweanSelasa 28 November 2023 | 15:47
  • Musyran PRM Dukuh Menanggal
    Musyran PRM Dukuh Menanggal di Kantor PWM, Ini HasilnyaSelasa 28 November 2023 | 14:47
  • Hari Guru, Siswa SDMM Pilih Guru Favorit di Aplikasi SidikmuSelasa 28 November 2023 | 14:44
  • Guru-Guru Mimude Peringati HUT PGRI dengan Seragam FGMSelasa 28 November 2023 | 13:44

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi dan Alamat
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Feature
  • Musafir
  • Khutbah
  • Canda
  • Ngaji Hadits
  • Mediamu

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In