PWMU.CO – Pesantren Sinau Quran (PSQ) lahir untuk adab dan ilmu. Lokasinyadi perumahan Grand Masangan, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur.
Sholikh Al Huda, pengasuhnya, mengatakan pendirian PSQ yang berbasis santri ‘kalong’—yaitu santri yang tidak bermukim karena merupakan anak perumahan—itu adalah bagian dari pengamalan hadist Nabi SAW.
Yaitu: ‘Khairukum man ta’alamal Quran waalamahu.’ Artinya, sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar al-Quran dan mengajarkannya.
Gus Sholikh, sapaannya, menerangkan, pendirian PSQ bertujuan mendidik tunas muda Islam untuk dapat menjadikan adab dan ilmu sebagai bekal dalam mengarungi kehidupan. “Adab dan Ilmu dua hal yang kita yakini dapat mengantarkan pada kehidupan bahagiah dunia akhirat,” ujarnya.
“Alhamdulillah atas izin dan kehendak Allah SWT dalam rangka menyebarkan agama Allah di muka bumi ini, salah satunya adalah dengan mengajarkan al-Quran di kalangan generasi Islam, telah berdiri Pesantren Sinau Quran,” ujarnya.
Berbasis di Masjid
Alumnus Pesantren Ar-Roudlatul Ilmiyah (YTP) Kertosono, Nganjuk, itu menerangkan, saat ini PSQ berbasis di Masjid Jami’ Grand Masangan.
“Santrinya adalah anak perumahan Grand Masangan. Adapun santrinya sebagian besar adalah anak-anak kelas VI SD, SMP, dan SMA,” ujarnya Sabtu (25/9/2021). “Ke depan, akan membuka untuk anak-anak muda di luar perumahan.”
Lulusan Pesantren Luqmanul Hakim Batumarta, Palembang, Sumatera Selatan itu menjelaskan, materi utama yang diberikan adalah al-Quran. Dengan pengkayaan materi nahwu (tata bahasa Arab), tafsir al-Quran yang merujuk pada Tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka, ulumul hadits, dan hadits Arba’in An-Nawawi.
Adapun jadwal ngajinya diselenggarakan tiap Jumat bakda Maghrib sampai Isyak. Rinciannya: Jumat pertama nahwu, Jumat kedua tafsir al-Quran, Jumat ketiga ulumul hadits, dan Jumat keempat hadits Arba’in An-Nawawi.
Gus Shalikh berharap agar keberadaan PSQ ini dapat istikamah dalam mengajarkan agama Allah. “Dan dapat membantu mendidik tunas muda Islam yang beradab dan berilmu,” ucapnya. (*)
Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post