PWMU.CO – Matsmunam menyambut siswa dengan salim, sapa, dan senyum (3S) saat menyambut penyambuan di pintu gerbang sekolah, Rabu (6/10/21).
Kepala MTs Muhammadiyah 6 (Matsmunam) Banyutengah Panceng Gresik Anshori SThi mengatakan penyambutan yang sudang menjadi tradisi sejak tahun 2016 ini tetap memperhatikan protokol kesehatan (prokes).
“Tradisi ini sempat berhenti saat masa pandemi yang mengharusnya siswa belajar di rumah,” ujarnya.
Dia memaparkan penyambutan ini dilaksanakan kembali ketika ada edaran pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas mulai dilakukan. Teknisnya, pola dan model yang disesuaikan dengan kondisi saat wabah.
“Sebelum siswa masuk pun kami melakukan cek suhu tubuh terlebih dahulu.”
Petunjuk Prokes
Anshori menjelaskan guru piket yang menyambut siswa harus bermasker. Mereka juga harus menjaga jarak, tidak boleh berdekatan. Mereka mematuhi prokes dengan disiplin.
“Cara bersalaman pun harus diubah. Sebelum pandemi, siswa mencium tangan guru. Kini mereka hanya saling mengatupkan kedua telapak tangan mereka tanpa bersentuhan,” tuturnya.
Dia memaparkan manfaat program penyambutan di depan pintu gerbang perguruan ini cukup banyak. Dari isi psikologis akan terjalin hubungan batin yang baik antara guru dengan siswa.
“Ketika berada di pintu gerbang, siswa sudah disambut dengan senyuman guru. Tidak hanya sekadar seyuman, tetapi ada ikatan batin antara siswa dan guru sebelum memulai pembelajaran.”
Sisi Kedisiplinan
Anshori mengungkapkan dari sisi kedisiplinan, program penyambutan ini tentu sangat banyak kegunaannya. Guru piket punya kesempatan untuk mengecek kelengkapan atribut dan kerapian seragam siswa.
“Guru piket mengecek rambut, kuku jari, cek atribut kopya atau kerudung, sabuk, kaos kaki, hingga sepatu,” katanya.
Dia mengatakan kedisiplinan dan ketertiban waktu kedatangan siswa pun bisa berjalan. Dengan program ini, sambungnya, dari sisi kedisiplinan bisa aplikasikan. Siswa akan memiliki tanggung jawab, bagaimana disiplin tersebut ditanamkan ketika akan berangkat sekolah.
“Sebelum berangkat, siswa akan mengecek atribut yang akan dipakai, kerapian rambut, sampai harus datang tepat waktu di sekolah,” tandasnya. (*)
Penulis Ichwan Arif. Editor Mohammad Nurfatoni.
Discussion about this post