
PWMU.CO – Rumah Pintar Matahari Bina Anak-Anak Kampung 1001 Malam Hafalan Quran. Rumah Pintar Matahari (RPM), yang merupakan Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) di bawah naungan Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Krembangan, Surabaya, menggelar program “Gemar Mengaji”, Sabtu (9/10/2021).
Sekitar pukul 16.00 WIB, Kepala RPM Luki Darmawan datang bersama beberapa relawan RPM. Tiba di Mushala Al-Amin Kampung 1001 Malam, mereka disambut puluhan anak-anak kampung tersebut.
Diawali pembacaan basmallah dan pembagian masker sebagai upaya menjaga protokol kesehatan, satu per satu anak-anak Kampung 1001 Malam dipandu relawan RPM untuk menghafal surat-surat pendek juz 30. Bagi yang sudah setoran hafalan mendapatkan snack dan minuman kemasan.
Luki Darmawan mengungkapkan, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada anak-anak kampung 1001 malam setiap Sabtu sore secara rutin, supaya merak hafal minimal juz 30.
Bimbingan Rutin
Luki Darmawan mengungkapkan, pihaknya akan memberikan pembinaan kepada anak-anak Kampung 1001 Malam setiap Sabtu sore secara rutin, supaya merak hafal minimal juz 30. Selain itu juga akan diajarkan tata cara shalat dan bimbingan belajar bagi anak-anak yang masih kesulitan atau belum bisa membaca.
“Alhamdulillah, anak-anak di sini terlihat sangat antusias hafalan surat-surat pendek juz 30. Tak lupa kami juga mengucapkan terima kasih kepada donatur yaitu Ibu Fenny Lufitasari (Satu Atap) yang telah berdonasi snack kepada anak-anak binaan kami. Mudah-mudahan bermanfaat bagi anak-anak kampung 1001 malam, dan berkah untuk para donatur,” kata Luki.
Semoga ke depannya, sambungnya, PCM Krembangan Surabaya melalui Rumah Pintar Matahari mampu mewarnai kehidupan di kampung tersebut dengan slogan “Ada Matahari di Kampung 1001 malam”.
Hingga sekarang, 400 warga atau sekitar 175 kepala keluarga tinggal di kampung itu. Ada sekitar 150 anak usia sekolah. Di antaranya, 95 anak usia setara siswa PAUD-SD. Selebihnya, remaja berusia setara SMP dan SMA. Masalahnya, tidak semua anak bisa bersekolah, bahkan masih ada yang buta huruf.
Rata-rata, para warga berprofesi pengemis, pengamen, kuli bangunan, tukang becak, dan buruh kasar. Kini, sudah ada fasilitas posyandu, ponten umum, dan tempat peribadatan di sana. (*)
Penulis Yuda Panuluh Editor Mohammad Nurfatoni
Discussion about this post