PWMU.CO– Profesor Suyatno, mantan Bendahara Umum PP Muhammadiyah meninggal dunia di RSCM Jakarta, Ahad (10/10/2021) pukul 13.30.
Dia wafat karena sakit usus besar yang lama dideritanya. Sebelumnya Suyatno dirawat di Rumah Sakit Islam Cempaka Putih Jakarta. Karena kondisinya kritis lantas dirujuk ke RSCM, Jumat (8/10/2021). Dia dirawat di Ruang ICU.
Profesor Suyatno pernah menjabat Rektor Universitas Muhammadiyah Hamka (Uhamka) Jakarta tiga periode. Kemudian dipilih menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Bandung (UMB).
Pada Juni 2021 jabatan Bendahara Umum PP Muhammadiyah dan Rektor UMB, dia lepaskan karena menapaki dunia politik menjadi Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Amanat Nasional (PAN) Jawa Tengah.
Sekretaris Umum Muhammadiyah Prof Dr Abdul Mu’ti saat memberikan komentar buku biografi Suyatno berjudul Mengabdi, Memimpin Perubahan yang terbit 2019 mengatakan, Suyatno adalah sosok yang gigih dan ulet.
”la seperti pemimpin yang tak pernah tidur. Pak Suyatno juga bekerja dengan sangat cepat. Saya kadang agak kewalahan mengikuti irama Pak Yatno dalam bekerja. Terutama dalam kaitannya dengan pengembangan Perguruan Tinggi Muhammadiyah,” kata Mu’ti.
Di Uhamka, Suyatno yang dikenal sebagai pakar bahasa telah meletakkan dasar pengembangan dengan membina hubungan baik ke berbagai kalangan dan lembaga. Dia sosok yang memegang teguh berkah silaturahim.
Baginya silaturahim adalah kunci sukses. Karena silaturahim, jaringan Prof Dr Suyatno menjadi luas dan kuat sehingga menjadikan kampus yang dipimpinnya semakin maju.
Suyatno mengaku, sebagai orang Muhammadiyah tak bisa menolak amanah apapun yang diberikan PP Muhammadiyah. Dia menerima, menjalankan, dan menjaga kepercayaan itu dengan sebaik-baiknya.
Dia terpilih tiga periode sebagai Rektor Universitas Muhammadiyah Hamka Jakarta tahun 2004-2018 selama 14 tahun. Kemudian pindah memimpin Universitas Muhammadiyah Bandung 2016-2021. Bendahara Umum PP Muhammadiyah tahun 2015-2020. Kemudian dia mengikuti seruan jihad politik Muhammadiyah dengan masuk ke PAN.
Profesor Suyatno lahir di Purbalingga, Juli 1964. Pendidikan sarjana diperoleh dari Program Studi Bahasa Indonesia IKIP Muhammadiyah Jakarta yang kemudian berubah jadi Universitas Muhammadiyah Hamka. Gelar Master Pendidikan (MPd) ditempuh di Pendidikan Bahasa Indonesia Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).
Program doktor diraih di Pascasarjana Universitas Negeri Jakarta studi Bahasa Indonesia. Dikukuhkan menjadi guru besar Uhamka tahun 2009. Aktif di Muhammadiyah sejak mahasiswa IKIP Muhammadiyah Jakarta tahun 1980-an. Dia dan keluarganya bertempat tinggal di Depok. (*)
Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post