• Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
Sabtu, Februari 27, 2021
  • Login
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim
No Result
View All Result
Pwmu.co | Portal Berkemajuan
No Result
View All Result
Home Kolom Opini

Fenomena ‘Om Telolet Om’: antara Gegar Budaya dan Kekeringan Spiritual

Kamis 22 Desember 2016 | 10:25
in Opini
22
SHARES
69
VIEWS

Opini oleh Uzlifah, aktivis Aisyiyah Kota Malang, Sekretaris The HQ Center

PWMU.CO – Fenomena ‘Om Tololet Om’—yang lagi hangat dibicarakan orang, termasuk di medsos, dan bahkan sudah mendunia—ternyata penulis rasakan sendiri kejadiannya. Dalam perjalanan sepanjang Tuban-Banyuwangi, berjajar anak-anak di pinggir jalan. Mereka membeber poster berbunyi: ‘OM Telolet OM’,

Fenomena ini berawal dari aksi bocah-bocah remaja yang memburu bunyi klakson bus punya bunyi khas: ‘telolet’. Mereka kemudian merekamnya dengan telepon seluler. Kegiatan anak-anak tersebut murni hobi untuk mencari kepuasan batin.

(Baca: Jelang Pergantian Tahun Baru Masehi: Hantu Degradasi Moral dan Pola Hidup Boros)

Dalam memburu ‘telolet’, mereka bergerombol dan rela menunggu lama. Ketika bus tiba, bocah-bocah tersebut akan mengacungkan jempol sambil berteriak ‘Pak Telolet Pak’. Ada juga yang teriak: ‘Om Telolet Om’. Sebagian mereka juga ada yang sengaja menulis tulisan besar ‘Om Telolet OM’ agar dibaca oleh supir bus. Setelah mendapat suara ‘telolet’, mereka lalu memamerkan hasil buruan mereka dengan mengunggah rekamannya ke media sosial, mulai dari Facebook, atau YouTube.

Beberapa remaja memebebr poster Om Telolet Om (foto Bisnis.com)

Fenomena ini menjadi menarik karena menyentuh kebutuhan dasar manusia yaitu terkait budaya dan spiritualitas. Ada gaya hidup dan kepuasan batiniyah. Ada kerinduan dan rasa kehilangan. Fenomena ini menunjukkan adanya dua hal yang bermasalah dalam kehdupan sosial kita, yaitu gegar budaya dan kekeringan spritual.

Baca Juga:  Ajakan ‘Om Tobat Om’ Mengemuka pada Pengajian Pencerah di Surabaya

Culture Shock
Pertama, culture shock–atau dalam bahasa Indonesia disebut “gegar budaya”–adalah istilah psikologis untuk menggambarkan keadaan dan perasaan seseorang menghadapi kondisi lingkungan sosial budaya yang berbeda. Istilah ini kali pertama dikenalkan oleh Kelvero Oberg pada tahun 1955. Pada awalnya definisi culture shock menekankan pada komunikasi. Oberg mendefinisikannya sebagai kecemasan yang timbul akibat hilangnya sign dan simbol hubungan sosial yang familiar.

(Baca juga: Fenomena Ghazwul Fikr dan Ketidaksiapan Generasi Bangsa)

Orang-orang yang telah mengembangkan budaya adalah orang-orang yang telah hidup bersama dan saling mempengaruhi satu sama lain. Keseluruhan cara hidup tersebut termasuk nilai-nilai, kepercayaan, standar estetika, ekspresi lingusitik, pola berpikir, norma perilaku, dan gaya komunikasi. Di sisi lain, semuanya adalah cara yang dapat menjamin kelangsungan hidup masyarakat dalam lingkungan fisik dan lingkungan manusia tertentu (Pusch, 1979, dikutip oleh Wan, 1999).

Baca Juga:  Ajakan ‘Om Tobat Om’ Mengemuka pada Pengajian Pencerah di Surabaya

Akibatnya, orang-orang yang terbiasa dengan budaya mereka sendiri, namun orang-orang akan butuh waktu untuk terbiasa dengan budaya yang baru atau budaya lain (Young, 2004). Fenomena ini menunjukkan masyarakat telah kehilangan cakra budaya yang mampu membawa pada hiburan dan candra alamiah manusia. Suara klakson seakan suara surgawi yang diburu dan direkam dengan penuh kebanggaan. Bukan lagi suara guru, ustadz, kyai, dan berbagai simbol kesucian bunyi-bunyi. Bersambung ke halaman 2 …

Page 1 of 2
12Next
Tags: Om Telolet OmPO Bus Haryanto
Share9Tweet6SendShare

Related Posts

Ajakan ‘Om Tobat Om’ Mengemuka pada Pengajian Pencerah di Surabaya
Kabar

Ajakan ‘Om Tobat Om’ Mengemuka pada Pengajian Pencerah di Surabaya

Minggu 25 Desember 2016 | 13:39
11

Discussion about this post

Berita Terbaru

Tradisi pesantren dibawa Muhadjir Effendy ke UMM. Hal tersebut dikatakannya saat menjadi narasumber Webinar #17 LP2PPM, Jumat (26/2/21).

Tradisi Pesantren Dibawa Muhadjir Effendy ke UMM

Sabtu 27 Februari 2021 | 15:52
Belum Sebulan Bergabung PWMU. CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Belum Sebulan Bergabung PWMU. CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
Dosen Australia: Unik, Manajemen Risiko Bencana Muhammadiyah

Dosen Australia: Unik, Manajemen Risiko Bencana Muhammadiyah

Sabtu 27 Februari 2021 | 12:50
Muhammadiyah Masih Ada di Sulbar, Dampingi 13 Desa Pulihkan Kondisi

Muhammadiyah Masih Ada di Sulbar, Dampingi 13 Desa Pulihkan Kondisi

Sabtu 27 Februari 2021 | 11:22
Kenalkan Sekolah, SD Mugeb Adakan Happy Learning Class

Kenalkan Sekolah, SD Mugeb Adakan Happy Learning Class

Sabtu 27 Februari 2021 | 10:46
PDPM Kota Bandung Kembali Berbagi Beras, Kali Ini ke PKL dan lainnya

PDPM Kota Bandung Kembali Berbagi Beras, Kali Ini ke PKL dan lainnya

Sabtu 27 Februari 2021 | 10:36
Pendekar mabuk

Pendekar Mabuk, Al Capone, Bisnis Miras

Sabtu 27 Februari 2021 | 09:51

Siswa Berlian School Belajar Jadi Penyiar TV

Sabtu 27 Februari 2021 | 07:44

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
Goyang Maumere

Goyang Maumere Senggol Jokowi

Sabtu 27 Februari 2021 | 05:40

Milad PWMU.CO

Belum Sebulan Bergabung PWMU. CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis
Milad PWMU.CO

Belum Sebulan Bergabung PWMU. CO, Langsung Dapat Vitamin Menulis

Sabtu 27 Februari 2021 | 13:49
98

Penulis (tengah) bersama Firdausi Nuzula (kanan) dan Waviq Amiqoh. Belum Sebulan Bergabung, Langsung Dapat Vitamin Menulis (Sayyidah Nuriyah/PWMU.CO) Belum Sebulan...

Read more

Slogan Sekolah Terinspirasi Judul PWMU.CO

Sabtu 27 Februari 2021 | 06:11
153
Maklumat dan Putusnya Urat Takut Umat ditulis Bekti Sawiji, Mahasiswa S3 Universitas Negeri Islam (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang.

Kaget Gaya Komunikasi Admin PWMU.CO

Jumat 26 Februari 2021 | 06:07
135
Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Anak Wafat sebelum ‘Di-TKI-kan’ PWMU.CO ke Malaysia dan Thailand

Kamis 25 Februari 2021 | 13:07
245
Wawancara dengan Buya Syafii Ma'arif adalah salah satu kenangan tak terlupakan kontributor Malang Uzlifah. Ada juga kenangan bersama Haedar Nashir, Emha Ainun Nadjib.

Wawancara dengan Buya yang Tak Terlupakan

Minggu 22 Maret 2020 | 06:32
966

Berita Terpopuler

  • Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

    Pengajian Orbit Kenang Nadjamuddin Ramli

    14538 shares
    Share 5815 Tweet 3635
  • Setelah HW Ditinggal Ketua Umum Muchdi PR

    2562 shares
    Share 1025 Tweet 641
  • Tolak Zuhairi Misrawi Jadi Dubes Saudi

    2497 shares
    Share 999 Tweet 624
  • Beruntung, Orang yang Terzalimi

    557 shares
    Share 223 Tweet 139
  • Haedar Nashir Ajak Belajar Ijtihad Politik Kasman Singodimedjo

    247202 shares
    Share 98881 Tweet 61801
  • Ucapan Buzzer Menyakitkan Rakyat Aceh

    395 shares
    Share 158 Tweet 99
  • Bisnis Kuliner Tan Mei Hwa, Setahun Buka Empat Warung

    3932 shares
    Share 1573 Tweet 983
  • Goyang Maumere Senggol Jokowi

    244 shares
    Share 98 Tweet 61
  • Pendiri Zoom Kaya Raya saat Pandemi

    333 shares
    Share 133 Tweet 83
  • Zainuddin Maliki: Dua Kekuatan Ini Bahayakan Indonesia

    719 shares
    Share 288 Tweet 180
Pwmu.co | Portal Berkemajuan

pwmu.co adalah portal berita dakwah berkemajuan di bawah naungan PT. Surya Kreatindo Mediatama

Hubungi Kami

WA : 0858-5961-4001
Email :pwmujatim@gmail.com
  • Dewan Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Info Iklan

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

No Result
View All Result
  • Home
  • Kabar
  • Kajian
  • Kolom
  • Featured
  • Khutbah
  • Musafir
  • Canda
  • Index
  • MCCC Jatim

© 2021 pwmu.co - PT Surya Kreatindo Mediatama.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In