PWMU.CO– Smamda Sidoarjo gelar Pelatihan Komunikasi Risiko Penerapan Prokes Covid di Auditorium Ki Bagus Hadikusumo, Jumat-Sabtu (12-13/11/2021).
Penanggung jawab pelatihan M. Zainal Arifin mengatakan, pelatihan dikemas secara menarik dan atraktif dengan game, kuis, disko, dan hadiah kelompok terbaik.
”Siswa yang mengikuti pelatihan akan menjadi kader perubahan. Insyaallah dilatih untuk merancang, melaksanakan perubahan perilaku sesuai gaya anak-anak,” paparnya.
Materi pelatihan meliputi kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. Pelatihan menekankan pada aspek individualisasi pengalaman belajar anak, pemberian kesempatan pada anak untuk mengambil keputusan atau memilih kegiatan yang sesuai dengan minat anak.
Anak-anak yang terpilih untuk menjadi agen perubahan mewakili kelas, organisasi, dan ekstra kurikuler (ekskul). Ada perwakilan dari Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM), kepanduan Hizbul Wathan (HW), seni bela diri Tapak Suci (TS), jurnalistik, dan PMR.
Kegiatan ini didampingi oleh fasilitator nasional yang mengawal hingga tuntas selama tiga bulan. ”Ini baru pelatihan risiko komunikasi penerapan prokes. Nanti ada lokakarya, pelatihan media sosial, dan kampanye,” kata Zainal Arifin yang kader Tapak Suci.
Kepala SMA Muhammadiyah 2 Sidoarjo, Wigatiningsih, saat membuka pelatihan mengatakan, kita harus berikhtiar, berusaha untuk selalu lebih baik. Allah sudah menegaskan bahwa Dia tidak akan mengubah nasib seseorang jika dia sendiri tidak mengubahnya.
”Innallaha laa yughayyiru maa biqoumin hattaa yughayyiru maa bianfusihim,” paparnya menyitir surat ar-Ra’ad ayat 11.
Perempuan pendekar Tapak Suci itu menjelaskan, yang mengikuti kegiatan ini hanya 25 orang. Jumlah ini diyakini akan melahirkan pionir, orang yang bisa menjadi teladan dalam perubahan. ”Saya sangat yakin anak-anak nanti mampu menjadi agen perubahan,” tegasnya.
”Kita patut bersyukur dapat penghargaan dari MDMC PP Muhammadiyah untuk menjadi sekolah referensi sebagai salah satu sasaran pelatihan perubahan perilaku. Tunjukkan keunggulan kita,” lanjut Wigati yang keturunan Lamongan ini.
Dari kegiatan yang luar biasa ini, sambung dia, diharapkan banyak manfaat dan hasil yang bisa kita rasakan. Berubah dari kondisi yang lalu serba keterbatasan, dan sekarang bisa berdampingan dengan Covid-19. Bisa sehat dan menyehatkan dengan cara pola hidup kita.
”Hasilnya nanti beberapa hari ke depan kita dapat mengubah lingkungan kita dengan mengimbaskan kepada seluruh warga Smamda Sidoarjo,” tandas Bu Wigati. (*)
Penulis Ernam Editor Sugeng Purwanto
Discussion about this post